NovelToon NovelToon
My Lovely Pilot Forever

My Lovely Pilot Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: RUDW

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis lugu dan seorang pilot playboy yang saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam pesawat, ketika sang pilot memenuhi permintaan sepupunya untuk mengajak seorang gadis lugu, ke kokpit pesawat dan menunjukkan betapa indahnya dunia dari ketinggian, serta meyakinkannya untuk tidak merasa cemas. Tanpa diduga, pertemuan ini justru menjadi awal dari kisah mereka yang dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RUDW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Situasi Macam Apa Ini?

Jangan lupa like, komen, Vote dan Suscribe ya.

Terus dukung author agar semakin semangat menulis.

Terima kasih 💕💕

Malam itu, Clarissa duduk santai di sofa dengan semangkuk sup hangat di tangannya. Matanya terpaku pada layar televisi yang menayangkan berita heboh dari dunia bisnis. Namun, bukan sekadar berita biasa—sosok yang muncul di layar membuatnya terdiam. Pria itu… dia mengenalnya. Dan wanita di sampingnya? Bukankah itu perempuan yang tak sengaja terlibat insiden kecil dengannya di supermarket beberapa waktu lalu?

"Jadi, dia pacar Kak Xander?" gumamnya pelan, matanya masih terpaku pada tayangan tersebut.

Berita yang baru saja ia saksikan memperlihatkan serangkaian foto Xander dan Olivia di Paris. Berlatar belakang Menara Eiffel, pasangan itu tampak saling berciuman mesra. Bahkan, video mereka berpegangan tangan saat memasuki hotel, diselingi kecupan penuh gairah, beredar luas di media.

Tidak perlu bertanya mengapa berita kencan Xander menjadi topik utama. Tentu saja, dia adalah pewaris salah satu perusahaan penerbangan terbesar di negeri ini. Sementara Olivia, putri seorang pemimpin partai politik yang berpengaruh.

"Mereka memang terlihat serasi," desis Clarissa, mengikuti komentar pembawa acara yang tampak begitu mengagungkan pasangan tersebut. Xander dan Olivia memiliki pekerjaan yang memungkinkan mereka sering bertemu. Mungkin itu adalah nilai plus untuk hubungan mereka semakin romantis seperti yang terlihat di layar.

Namun, jauh di lubuk hatinya, Clarissa merasakan kegelisahan yang tak bisa ia jelaskan. Ia teringat perkataan Emily, wanita berusia hampir enam puluh tahun yang tetap cantik dan anggun, yang selalu menyebutnya sebagai calon menantu. Clarissa sendiri sedikit tak nyaman dengan panggilan itu, tapi entah kenapa, melihat berita tentang Xander malam ini membuat hatinya terasa berat. Malam pun berlalu dengan perasaan yang bercampur aduk.

\---

Pagi datang dengan rutinitas seperti biasa. Clarissa bersiap pergi ke kantor seperti. Setelah mengunci kamar, ia melangkah keluar menuju halte bus. Namun, di depan mess, sebuah mobil mewah sudah terparkir.

"Morning, darling!" sapa Mirabella ceria dari dalam mobil, menurunkan kaca jendela. Gadis itu tidak sendirian—Jonathan duduk di kursi pengemudi.

"Selamat pagi, Mira, Kak Jonathan," balas Clarissa dengan senyum.

Mereka membalasnya dengan ramah. Clarissa pun segera masuk ke dalam mobil. Namun, saat ia membuka pintu, jantungnya seketika berdegup kencang. Wajahnya langsung menunjukkan ekspresi terkejut.

Di dalam mobil, duduk santai pria yang semalam ia lihat di televisi—Xander.

"Pagi, Clarissa," sapa Xander dengan senyum menawan.

Clarissa hanya mampu membalasnya dengan senyuman kaku sebelum buru-buru duduk. Mobil pun melaju dengan tenang. Meski demikian, pikirannya dipenuhi pertanyaan—mengapa Xander ada di sini? Biasanya dia tidak ikut dalam perjalanan pagi mereka. Bukankah pria itu seharusnya masih di Paris menikmati liburan bersama kekasihnya.

Sepanjang perjalanan, Clarissa hanya mendengarkan obrolan ringan antara tiga bersaudara itu. Namun, sebuah pertanyaan dari Jonathan tiba-tiba membuat suasana menjadi hening sesaat.

"Kamu benar-benar berkencan dengan wanita itu?" tanyanya penasaran.

Clarissa menahan napas. Jujur saja, ia pun ingin tahu jawaban Xander.

"Jangan bahas itu. Aku sedang malas," jawab Xander datar.

"Kalau tidak tertarik, kenapa kakak berkencan dengannya? Aneh sekali," timpal Mirabella dengan nada heran.

"Mendingan dengan sahabatku, Clarissa," lanjut Mirabella dengan nada menggoda.

Xander tiba-tiba menatap Clarissa, dan saat yang sama, gadis itu menoleh. Tatapan mereka bertemu—hanya sesaat, tapi cukup untuk membuat Clarissa salah tingkah.

"Jangan dengarkan Mira. Dia hanya bercanda," ucap Clarissa buru-buru, merasa jantungnya berdegup lebih cepat.

"Tapi, Aunty Emily sudah melabelimu sebagai calon menantu, darling," lanjut Mirabella dengan tawa kecil. "Heran saja, biasanya Aunty sangat pemilih, tapi entah kenapa, dia langsung menyukaimu."

Clarissa mati-matian menghindari tatapan Xander. Namun, tanpa ia sadari, pria itu tengah mengingat kembali bagaimana ibunya, Emily, pertama kali bertemu Clarissa di rumah sakit. Sejak saat itu, wanita paruh baya tersebut bersikeras bahwa Clarissa adalah pasangan yang tepat untuknya. Bahkan, Emily tidak pernah mempermasalahkan berita kencan Xander dengan Olivia. Seakan, semua itu tidak berarti baginya. Sempat bertemu Olivia tanpa sengaja, tapi respon Emily biasa saja. Padahal Olivia sudah sok akrab padanya seolah sudah berkenalan lama.

"Aunty pasti punya insting sendiri dalam memilih calon menantu," timpal Jonathan dengan senyum misterius. "Dia pasti bisa melihat siapa yang benar-benar tulus."

Xander mengangkat alisnya, lalu tiba-tiba berkata, "Jadi, kalian membenarkan ucapan Mommy bahwa Clarissa adalah calon istriku?"

Tatapan tajamnya membuat Clarissa semakin gelisah. Sementara itu, Mirabella dan Jonathan hanya tertawa geli, mengetahui betul bahwa gadis itu pasti sedang merasa malu.

"Tidak, Kak Xander! Aku rasa Tante Emily hanya bercanda… ya, hanya bercanda," ucap Clarissa terbata.

Namun, Xander justru semakin mendekatkan wajahnya padanya.

"Tak masalah. Untuk membuktikannya, mungkin kita harus mencoba," bisiknya lembut.

"Tidak mau!" sergah Clarissa cepat, menjauhkan diri.

"Kenapa? Bukankah aku tampan? Kamu juga terpesona, bukan?" goda Xander penuh percaya diri.

Clarissa membuang muka. Dalam hati, ia mencibir betapa sombongnya pria itu. Tapi ia tidak bisa memungkiri—Xander memang tampan. Sangat tampan. Namun, tentu saja ia tidak akan mengakuinya begitu saja!

"Heh, Kak! Berhenti menggodanya," tegur Mirabella, menyadari wajah Clarissa yang diam membisu. Pasti gadis itu tengah gugup.

Xander hanya terkekeh, merasa gemas melihat reaksi gadis di sampingnya. Ia pun mengulurkan tangan, mengusap lembut kepala Clarissa. Gadis itu terkejut, menoleh… dan tanpa diduga, hidung mereka hampir bersentuhan. Napas hangat Xander berembus di wajahnya, membawa aroma mint yang khas.

"Manis sekali," bisik Xander.

Lalu—cup.

Gerakannya begitu cepat hingga Mirabella dan Jonathan bahkan tidak menyadari apa yang terjadi. Xander telah mencuri kecupan di bibir Clarissa.

Clarissa membelalakkan mata, tubuhnya membeku seketika. Itu… itu adalah kecupan pertamanya!

Sementara itu, Xander kembali duduk dengan tenang, seolah tak terjadi apa-apa. Namun, jantungnya berdebar hebat. Ada kebahagiaan aneh yang ia rasakan setelah mencuri kecupan dari gadis yang selalu menghantui pikirannya.

Begitu mobil tiba di kantor, Clarissa langsung turun dengan langkah cepat.

"Hei, darling! Tunggu aku!" panggil Mirabella.

"Aku duluan, Mira. Aku… sakit perut!" ucap Clarissa asal, ingin segera menjauh. Ia butuh waktu untuk menenangkan perasaannya. Ia ingin marah pada Xander, tapi di sisi lain… ada sesuatu dalam hatinya yang terasa hangat.

Mirabella, yang khawatir, segera menyusulnya.

Sementara itu, Jonathan menatap Xander tajam. "Apa yang baru saja kau lakukan? Jangan bermain-main dengannya."

Xander hanya tersenyum santai. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu."

Jonathan menghela napas panjang. "Bro, Clarissa itu gadis baik-baik. Jangan buat dia bingung."

"Aku tahu," balas Xander. Namun, pikirannya kembali pada ekspresi Clarissa saat ia mengecup bibir semerah cerry gadis itu.

"Apakah itu ciuman pertamanya?" gumamnya dalam hati. Entah mengapa, perasaan bahagia menyelimuti hatinya jika memang begitu.

1
RUDW
Hallo semua, Karya baru saya sudah launching. Jangan lupa dukung ya. Like, koment, vote yang banyak. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!