NovelToon NovelToon
KEPENTOK PERAWAT ANTIK

KEPENTOK PERAWAT ANTIK

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:43.4M
Nilai: 4.1
Nama Author: Ichageul

Karenina, gadis cantik yang periang dan supel. Dia hidup sebatang kara setelah kehilangan seluruh keluarganya saat musibah tsunami Aceh. Setelah berpindah dari satu rumah singgah ke rumah singgah lainnya. Karenina diboyong ke Bandung dan kemudian tinggal di panti asuhan.

Setelah dewasa, dia memutuskan keluar dan hidup mandiri, bekerja sebagai perawat khusus home care. Dia membantu pasien yang mengalami kelumpuhan atau penderita stroke dengan kemampuan terapinya.

Abimanyu, pria berusia 28 tahun yang memiliki temperamen keras. Dia memiliki masa lalu kelam, dikhianati oleh orang yang begitu dicintainya.

Demi membangkitkan semangat Abimanyu yang terpuruk akibat kecelakaan dan kelumpuhan yang dialaminya. Keluarganya menyewa tenaga Karenina sebagai perawat sekaligus therapist Abimanyu.

Sanggupkah Karenina menjalankan tugasnya di tengah perangai Abimanyu yang menyebalkan? Apakah akan ada kisah cinta perawat dengan pasien?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chaos at The Wedding

Dika dan Nadia sudah duduk bersisian di hadapan penghulu, juga Wira. Ratih menutupi kepala kedua mempelai dengan kain putih tipis. Wira menjabat tangan Dika dengan erat. Sang penghulu memberi aba-aba pada Wira untuk memulai ijab kabul.

“Ananda Alam Mahardika, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Nadia Jasmine Kusuma binti Wirahadi Kusuma dengan mas kawin emas seberat 20 gram dibayar tunai!”

“Saya... Maaf om saya ngga bisa menikahi Nadia.”

“Dika!!” hardik Firman. Dengan gusar lelaki paruh baya itu mendekati anaknya.

“Jangan macam-macam kamu Dik. Jangan bikin malu mama dan papa.”

“Maaf pa, aku ngga bisa. Aku ngga mencintai Nadia, aku ngga mau terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Om Wira maafkan saya. Nadia maafkan saya. Saya juga minta maaf pernah mencoba memper**samu waktu itu. Semua aku lakukan agar kamu mau membatalkan pernikahan kita. Tapi ternyata harus aku sendiri yang membatalkannya.”

Semua yang ada di sana terkejut dengan penuturan Dika. Heny, mama Dika hampir pingsan mendengarnya. Wira juga hanya bisa terdiam seribu bahasa, Ratih terlihat geram. Bagaimana pun caranya, pernikahan Nadia dengan Dika tidak boleh gagal. Nadia tersenyum sinis pada Dika. Lelaki itu mencoba menyembunyikan kebejatannya dengan dalih pembatalan pernikahan.

“Dengar Dika, jangan membuat keputusan gegabah. Jangan buat malu kami. Nadia sangat mencintaimu, jangan sakiti hatinya,” ujar Ratih.

“Ibu!!” pekik Nadia.

“Nadia.. jujur nak, kalau kamu mencintainya. Dan Dika, pasti ada orang yang menekanmu untuk melakukan semua ini, iya kan,” Ratih terus berusaha membujuk Dika.

“CUKUP!!!”

Suara Wira terdengar menggelegar membuat semua orang menutup mulutnya. Wira bangun dari duduknya lalu menghampiri Nadia juga Dika.

“Nadia... apa benar kalau Dika berusaha memper**samu?”

“Iya pak. Dia berusaha memper**saku di toilet mall. Kalau Nina tidak datang menolongku, mungkin dia sudah berhasil mengambil kesucianku. Alasan pembatalan pernikahan kamu bilang? Jangan sok jadi pahlawan kamu. Apa perlu aku memanggil Nina sebagai saksi?”

Nadia menatap tajam pada Dika. Wira mengarahkan pandangannya ke arah lelaki yang hampir menjadi menantunya. Lalu sebuah pukulan mendarat di wajah Dika.

BUGH

“Dika!!” pekik Heny. Wanita itu segera menghampiri anaknya.

“Firman... pernikahan ini batal! Harusnya sedari awal aku mendengarkan anakku, kalau Dika, anakmu adalah laki-laki brengsek. Kamu memang sahabatku tapi aku tidak sudi menggadaikan kebahagiaan anakku. Aku akan membayar semua uang yang sudah kamu keluarkan untuk membiayai sekolah Nadia. Semuanya selesai sampai di sini.”

“Ngga pak.. jangan batalkan pernikahan ini pak. Ibu mohon.”

“DIAM!!! Sudah cukup kebohonganmu selama ini Ratih!”

Suasana seketika menjadi ricuh. Para tamu yang sedari tadi menyimak jalannya pembicaraan mulai berkasak-kusuk. Salah seorang di antaranya mengulum senyum tipis melihat kekacauan yang terjadi. Juna yang terkejut dengan semua yang terjadi memandang curiga ke arah adiknya.

“Kamu yang merencanakan ini Bi?”

Abi hanya mengangkat bahunya saja. Baru saja Juna akan berbicara lagi. Terdengar teriakan seseorang memanggil nama Dika.

“DIKA!! ALAM MAHARDIKA!!”

Sontak semua orang baik yang berada di dalam rumah maupun di luar menengok ke arah pemilik suara. Tampak Beno bersama seorang perempuan muda memasuki rumah Wira. Keduanya menghampiri Dika beserta kedua orang tuanya. Wajah Dika memucat melihat kedatangan Beno.

“Kamu siapa?” tanya Firman.

“Ngga penting saya siapa. Saya cuma ingin laki-laki bajingan ini berlutut meminta maaf di depan adik saya. Dia sudah memper**sa adik saya dan saat ini dia tengah hamil tiga bulan!”

Penuturan Beno lagi-lagi mengejutkan semua yang ada di sana. Saking lemasnya, Heny hanya bisa terduduk di kursi. Airmatanya mengalir mengetahui anak satu-satunya melakukan tindakan asusila.

“Cepat berlutut!!!” titah Beno.

Dengan sangat terpaksa Dika berlutut di depan Fani, adik Beno. Perempuan ini beringsut mundur lalu bersembunyi di belakang tubuh tegap Beno.

“Maafkan aku Fani. Maaf karena sudah melakukan hal tak senonoh padamu. Aku khilaf dan siap bertanggung jawab.”

“Aku tidak sudi!!! Bang.. ayo kita pergi.”

Fani menarik tangan Beno. Melihat Fani yang nampak tak nyaman, Beno pun memilih pergi. Saat akan melangkah keluar, dia menganggukkan kepalanya pelan ke arah Abi.

“Kalian juga pergi. Sudah cukup kalian membuat keributan dan mempermalukanku. Pergilah.”

“Maafkan aku Wira, maafkan juga anakku. Aku harap persahabatan kita tidak akan putus. Dan soal semua biaya sekolah Nadia, aku sudah mengikhlaskannya. Kami permisi dulu.”

Firman membimbing istrinya keluar dari kediaman Wira. Di belakangnya Dika menyusul dengan kepala tertunduk. Rasanya dia sudah tidak punya muka lagi bersitatap dengan semua orang di sana.

Kini tinggalah Wira yang terduduk lemas di kursi. Rasa marah sekaligus malu campur aduk jadi satu. Nadia menghampiri Wira lalu memeluknya dari samping. Penghulu yang sedari tadi hanya menonton mulai membuka suaranya.

“Maaf pak.. apa pernikahannya dibatalkan saja?”

“Lanjutkan saja pak, saya yang akan menikahi Nadia.”

Juna berjalan menghampiri Nadia juga Wira. Di belakangnya menyusul semua keluarganya, termasuk Nina, Cakra dan Kevin.

“Bagaimana pak Wira?” tanya sang penghulu.

“Tidak! Tidak bisa! Saya tidak setuju lelaki ini menikahi anak saya! Dia yang sudah menggagalkan pernikahan anak saya dengan Dika,” seru Ratih dengan mata berapi-api.

“Kamu!! Pergi kamu!!”

Ratih mengacungkan jari telunjuknya di hadapan Juna. Rahma yang sedari tadi mencoba bersabar, sudah tak bisa menahan diri lagi. Merangsek maju lalu berdiri di depan Juna seraya menepis tangan Ratih.

“Jaga bicaramu!! Sekali lagi aku mendengar kamu menghina anakku, aku akan merontokkan semua gigimu!!”

“Ma.. sabar,” Teddy berusaha menenangkan Rahma yang sudah terbakar emosi.

“Ratih cukup!!” lerai Wira.

Pria paruh baya itu berdiri kemudian menghampiri Juna. Dengan kedua tangannya dia memegang bahu Juna.

“Nak Juna, maafkan om. Harusnya om mendengarkanmu saat itu. Apa benar nak Juna ingin menikahi Nadia sekarang?”

“Iya om, kalau om mengijinkan.”

Wira menarik tangannya dari bahu Juna kemudian mengusap puncak kepala anaknya.

“Nadia.. apa kamu mau menikah dengan Juna?”

“Kalau bapak merestui.”

“Bapak merestuimu. Pak penghulu, pernikahan akan dilanjutkan.”

“Baiklah.”

Penghulu tersebut kembali ke meja akad bersama dengan Juna. Rekannya segera meminta KTP Juna dan mencatat identitasnya. Selesai dengan urusan administrasi, Juna menemui keluarganya.

“Bi, bisa tolong ambilkan cincin pernikahan yang kusiapkan di meja kerjaku?”

“Ini maksudnya?”

Abi mengambil sebuah kotak beludru hitam dari saku jasnya lalu memberikannya pada Juna. Melihat cincin yang sudah disiapkannya jauh hari berada di tangan Abi, dia semakin yakin kejadian yang menimpa Dika direncanakan oleh Abi.

“Bi.. bener kamu kan yang merencanakan semua?” bisik Juna.

“Iya. Kalau harus ikutin rencana kakak kelamaan. Kakak bermaksud membeberkan bukti tentang Dika setelah dia menikahi Nadia kan? Terlalu lama kak, walau cuma hitungan menit, tetap saja kakak harus menunggu Nadia selama tiga bulan setelah dia diceraikan Dika. Mending pakai caraku, satu umpan dapat dua mangsa. Dika pergi, kakak bisa nikahin Nadia,” Abi mengedipkan matanya ke arah Juna.

“Kali ini aku setuju sama Abi, kak. Kadang di situasi seperti ini, kita butuh orang licik dan sadis kaya dia,” sahut Cakra.

“Udah sana buruan,” Abi mendorong tubuh Juna.

“Bentar. Nad.. sini.”

Nadia yang sedang menunggu Abi di depan meja akad, segera menghampiri calon suaminya itu.

“Ada apa mas?”

“Kamu mau mahar apa? Dadakan kaya gini, kalau maharnya uang aja ngga apa-apa?”

“Masa uang sih. Rumah kek, mobil, berlian,” sahut Cakra.

“Belum ada PEA, masa ngutang sih mas kawin,” seru Juna kesal.

“Iya, masa mas kawin ngutang. Apa kabarnya CEO Blue Sky ngutang mas kawin,” timpal Abi.

“Ya yang salah elo Bi. Elo yang bikin rencana ini masa lo lupa soal mas kawinnya, kaya belum pernah aja Lo,” sembur Cakra.

"Ya kan lupa, PEA!"

“Udah-udah, mas kawinnya seadanya aja mas,” Nadia menengahi.

“Bi.. keluarin uang kamu, cepetan. Kamu juga Cak, Vin.”

Ketiga pria itu segera mengeluarkan dompet masing-masing. Sekar yang ada di dekat mereka juga mengeluarkan dompetnya. Rahma dan Teddy hanya memperhatikan anak-anaknya yang tengah kasak-kusuk.

“Gue cuma bawa sejuta,” seru Cakra.

“Gue juga sejuta,” sahut Kevin.

“Di dompet cuma ada sejuta setengah,” timpal Juna.

Abi membuka dompetnya, lalu mengambil uang yang ada di dalamnya. Nina juga berniat membantu, dia mengambil dompetnya namun kembali dimasukkan karena isinya tak lebih dari tiga ratus ribu rupiah. Abi menyerahkan uang di tangannya pada Abi.

“Nih satu juta setengah, jadi pas lima juta. Cukup Nad?”

“Iya ngga apa-apa.”

“Bener, yang penting sah dulu. Nanti kamu tinggal minta hadiah pernikahan kapal pesiar sama Juna,” cetus Cakra yang langsung dihadiahi toyoran Juna di kepalanya.

Nadia menarik tangan Juna, mereka kembali ke meja akad. Setelah berbicara sebentar dengan penghulu juga Wira, mereka bersiap melakukan akad nikah. Wira menggenggam tangan Juna erat.

“Bismillahirrahmannirrahiim... Ananda Perwira Arjuna Hikmat, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya, Nadia Jasmine binti Wirahadi Kusuma dengan mas kawin uang tunai sebesar lima juta rupiah dibayar tunai!”

“Saya terima nikahnya dan kawinnya Nadia Jasmine binti Wirahadi Kusuma dengan mas kawin tersebut tunai!”

“Sah?”

“SAH!!!” sahut saksi.

Semua mengucapkan puji syukur. Akhirnya pernikahan ini terlaksana dengan mempelai pria yang berbeda. Berbeda dengan Ratih, wanita itu menatap tak suka pada Nadia dan Juna. Tujuannya membuat Nadia menderita dengan menikahi Dika tidak tercapai. Dengan sorot mata penuh kebencian, dia mendekati pasangan yang baru saja mengikat janji suci.

“Saya doakan kalian berdua tidak akan pernah bahagia!!”

“Ratih!!!” hardik Wira.

“Ada apa denganmu? Kenapa kamu bersikap seperti ini?”

“Lalu aku harus bersikap seperti apa? Bergembira? Mendoakannya bahagia? Tidak akan pernah!! Gadis ini tidak pantas untuk bahagia!! Karena dia sudah membunuh anakku!!”

“Cukup!!! Aku kira selama ini kamu sudah melupakan semua tragedi itu, tapi ternyata aku salah. Dengar Ratih, Nadia tidak ada hubungannya dengan kematian anak kita. Itu semua kecelakaan, kamu yang ceroboh menyebrang jalan secara tiba-tiba dan tertabrak mobil. Harusnya kamu berterima kasih karena Nadia menyelamatkanmu dengan memanggil orang-orang untuk membantumu.”

“Tidak.. itu tidak benar!! Dia yang sudah membunuh anakku, dia!!” Ratih mulai histeris.

“Itu kenyataannya. Kamu depresi dan kehilangan gairah hidup. Lalu kamu mulai menyalahkan Nadia untuk membuatmu bertahan hidup. kamu memelihara kebencian di hatimu supaya kamu bisa terus hidup. Tapi aku sudah tidak bisa menoleransinya lagi Ratih. Kebahagiaan anakku yang menjadi taruhannya. Seharusnya aku melakukan ini sejak dulu, tapi karena rasa sayangku padamu, aku membiarkannya. Jamil... daftarkan kakakmu ini untuk konsultasi ke psikiater.”

“Aku tidak mau!!”

“Kalau begitu pilihlah, konsultasi atau aku akan memasukkanmu ke rumah sakit jiwa.”

Ratih berteriak kecang lalu berlari masuk ke kamarnya seraya membanting pintu dengan kencang. Nadia menghampiri Wira lalu memeluknya.

“Maafkan bapak, Nadia. Maaf karena bapak, kamu menderita. Nak Juna, bapak titip Nadia padamu. Bukannya mengusir tapi lebih baik kamu membawa Nadia pergi. selama ibunya belum pulih, lebih baik Nadia tidak bertemu dulu dengannya. Bapak tidak mau dia kembali menyakiti Nadia.”

“Baik pak. Mulai sekarang Nadia tanggung jawab saya. Saya akan menjaga dan membahagiakannya.”

“Terima kasih nak Juna, terima kasih.”

Wira memeluk Nadia dan Juna. Diciuminya puncak kepala Nadia bertubi-tubi. Putri yang disayangi dan diurus sejak kecil kini sudah menjadi milik suaminya. Wira mengurai pelukannya, lalu menghampiri Teddy dan Rahma.

“Ibu Rahma, pak Teddy.. saya minta maaf atas nama pribadi dan istri saya, sudah menyinggung perasaan kalian.”

“Lupakan saja pak Wira, sekarang kita adalah keluarga,” Teddy memeluk Wira.

“Soal resepsi pernikahan, apa pak Wira tidak keberatan kalau kami yang mengurus semuanya?” tanya Rahma.

“Sama sekali tidak bu. Saya serahkan semuanya pada ibu.”

“Baiklah.. resepsi pernikahan akan diadakan minggu depan.”

Wira hanya mengiyakan, Rahma seraya tersenyum senang. Di kepalanya sudah tersusun hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk resepsi putra sulungnya nanti.

Juna merangkul Nadia dengan erat. Dalam hatinya bersyukur bisa dipersatukan dengan wanita yang sangat dicintainya. Nina memandang penuh haru pada pasangan itu, berharap dia pun bisa menikah dengan belahan jiwanya. Matanya kemudian melirik ke arah Abi yang sedang berbincang dengan Cakra.

Kalau boleh aku memilih, aku menginginkan pria seperti mas Abi yang menjadi pasanganku. Apakah itu mungkin Tuhan?

☘️☘️☘️

**Akhirnya Juna sama Nadia Nikah juga. Alhamdulillah mamake ngga dikejar² lagi Ama readers, ngga jadi ditimpuk durian, ngga jadi dicium sampe peot😂

Samawa ya Juna and Nadia. BTW kalian mau intip MP mereka apa diskip aja? Kasih pendapat kalian di kolom komentar ya😉

Sebelum mamake lupa, ini mamake kasih visual pengantin baru.

Juna**

Nadia

1
eka
seru pokoknya nano² deh
Wiwie Aprapti
untung namanya saiful bukan Sahrul yg sekarang lagi hebohhhh mak🤣
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂mirip kompor mledug
aphrodite
Ahahahahaha
aphrodite
pasukan bodrex 😂😂😂😂😂😂
aphrodite
hayang sate😂😂😂😂
aphrodite
wuih sama Silva ajalah..ntar iparan sama s kompor mledug😂😂😂
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂bangga y
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂selalu ketawa aku kalo Syaki ngomong
aphrodite
nah rasakan kau Risma
aphrodite
sokoorrrr sekarang kamu ngerasain jadi Nita
aphrodite
nikmati pertunjukan aja..itu karma buat Risma..tapi karma buat Sandi memang belom ada
aphrodite
ya gak Au juga 😂😂😂
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂si Zar masih piyik udah ketularan somplak
aphrodite
dih kesambet apa tuh😂😂
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂berarti tuh anak suka banget ke Opa nya
aphrodite
Whoaaaaa selamat y Bang Ke😂😂😂
aphrodite
Ahahahahahaha Kevin Nurjanah
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂😂Bara kenapa diem bae ditarik Ezra
aphrodite
bangga bener jadi kakak ipar sayangnya sering gak dianggap😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!