Al berusaha keras untuk terus menempa kemampuannya Fokus pada karirnya nya adalah impian nya Setelah terbuang dari pernikahan hasil perjodohan pamannya Yang membuatnya menutup diri .Sampai ia bisa menjadi sukses Banyak wanita yang tergila gila padanya Namun tak membuat Al tergoda Akan kan Al bisa jatuh cinta lagi Setelah merasa kecewa di sang istri
Bee teman Al satu profesi Yang diam diam slalu mengagumi Al Slalu saja memberi kan motivasi dan dorongan Berharap suatu hari nanti Al menganggapnya orang yang berarti Tapi Al hanya menganggap Bee sahabat terbaik nya Akan kah Bee bisa tulus menerima persahabatan mereka Atau Al juga menaruh hati padanya baca di sini ya .... ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Semua siswa saling pandang satu sama lain .Tak menyangka mereka akan turun ke lapangan padahal baru 3 bulan kuliah
" Prof ngak salah " kata Bee
" Kenapa itu lebih baik Agar kalian bisa langsung praktek Karna bila hanya teori kalian tak akan bisa Makanya saya akan menerapkan teori dan praktek harus seimbang .Karna kalian kelompok yang terbaik terpilih dalam persentasi tugas Jadi kalian akan praktek langsung " Kata prof Alfred santai
" Ya pa tapi kami belum ada persiapan sama sekali " Kata Willy
" Hah..... kalian ini dokter tidak harus menunggu persiapan kalo ingin menolong orang lain Karna itu darurat. Sekarang siap siap kita harus ke rumah sakit Dan kau Jen Khan dan Jeff . Ayo ikut dulu ke rumah sakit AB besok kalian akan ke rumah sakit CD " Kata prof Alfred melangkah keluar kelas
" Ya prof " Kata ketiganya menarik nafas dalam Dan hanya saling pandang
Lalu semua mahasiswa mengikuti prof Alfred Mereka mengunakan bus kampus Karna memang ada transportasi yang sudah di siapkan Dan sebelum turun para mahasiswa sudah harus memakai masker dan sarung tangan .Sebelum masuk rumah sakit
" Al kayanya kita bakal kerja lembur deh Buat bantu para dokter disini .Lihat saja mereka sangat sibuk " bisik Willy
" Iya bisa jadi " Kata Al Yang tak kaget mereka di suruh turun praktek Karna pasti para dokter memang butuh bantuan Dan lagi dalam kondisi wabah seperti ini pastinya para dokter memang butuh bantuan mereka
" Ok ayo kita bertemu dokter Frans " kata prof Alfred yang menuju lorong rumah sakit dan berjalan ke sebuah ruangan di paling ujung Yang tertulis direktur Frans di depan pintunya Dan Prof Alfred langsung mengetuk pintu ruangan itu
" Tok......tok......tok.....
" Masuk " kata suara dari dalam
Ceklek ......
" Siang dokter Frans "
" Wah..... prof Alfred silahkan masuk slamat datang senang prof sudah datang kesini Apa lagi bersama para siswa " kata dokter Frans tersenyum Yang ingin memakai APD
" Ya mereka adalah para calon dokter jantung Jadi mereka akan berlatih disini langsung untuk menerapkan ilmunya setiap 3 x dalam seminggu Dan 3 hari untuk teori " Kata prof Alfred menjelaskan
" Apa semua ?" kata dokter Frans
" Tidak mereka hanya berempat sisanya di rumah sakit lain Agar tak terlalu banyak " Kata prof Alfred
" Baik slamat bergabung ayo saya pertemukan pada dokter spesialis jantung dokter Lee dan dokter Luis " kata dokter Frans Yang lalu menghubungi kedua dokter jantung rumah sakitnya
Dan tak lama dokter Lee dan Luis pun datang Untuk menemui mereka dan memperkenalkan mereka satu persatu Lalu ngobrol sebentar Karna waktu mereka sangat terbatas
Setelah perkenalan mereka keluar untuk mengantar 3 temannya yang lain ke rumah sakit yang berbeda Agar membuat mereka bisa melihat kesibukan para dokter dalam kondisi darurat
" Ya ampun pekerjaan kita terlihat sangat berat " kata Jeff
" Ya kita harus berhati hati " kata Khan
"' Semua pekerjaan sama saja bila kita Menjalaninya dengan iklas " Kata Al
" Ya betul ayo semangat , kita pasti bisa bekerja " kata Bee merangkul Jen
" Ya tim kita harus bisa " kata Khan Yang bersemangat untuk serius menjadi dokter spesial jantung Begitu juga Al Yang sebenarnya juga masih belum siap untuk praktek langsung
Setelah perkenalan mereka kembali kekampus Yang membuat Al lega Karna ia bisa pulang dan belajar lagi Walau ada rasa takut Namun Al optimis menjadi dokter jantung
" Al ayo bareng " Kata Bee ketika mereka keluar dari kelas
" Ya apa kau jalan kaki juga " kata Al
" Ya flat ku tak jauh dari mu Tapi lumayan untuk berolahraga " Kata Bee tersenyum Yang membuat Al membalas nya senyum Bee Walau hanya tersenyum tipis sekilas Lalu keduanya berjalan bersama
" Woi tunggu kita " Kata Willy bersama Ana Yang berlari kearah keduanya
" Kalian dari mana ? Besok kita mau berangkat bareng atau sendiri sendiri " kata Bee
" Janjian saja Bee , biar kita bisa kompak lagi pula aku belum berani pegang mayat untuk operasi " kata Ana
" Aku juga " kata Willy
" Ya masalah itu kita lihat besok " Kata Bee yang juga belum pernah memegang pisau bedah Tapi besok mau tak mau mereka harus berani dan belajar
" Ayo pulang , untuk tugas dan laporan apa harus kita jadikan satu " kata Al .
" Tidak Al karna akan rumit , pisahkan saja " kata Bee menatap Al sekilas Karna tahu pria itu paling irit bicara .
Lalu mereka berempat langsung pulang Ke flat masing masing Bee yang melewati flat Al hanya tersenyum Ketika mereka berpisah Karna Al tak menawarinya mampir
" Aish cowok ini , bagaimana aku bisa menang taruhan bila dia saja seperti manusia kutub " kata Bee Yang sudah dua bulan ini belum bisa mendekati Al
Lalu pulang dengan langkah gontai menuju flat nya .
Hampir 10 menit berjalan Bee pun sampai Dan ketika Bee membuka pintu
" Hai......" kata Rose tersenyum
" Astaga sejak kapan di sini " kata Bee
" Sejak tadi , aku lihat kalian kerumah sakit AB tadi Wah..... hebat Bee prof Alfred punya terobosan baru kita saja masih dalam kondisi praktek teori "' kata Rose tiduran di sofa
" Ya katanya tugas praktek harus seimbang dengan teori Jadi dari itu Kita harus langsung turun ke lapangan " kata Bee melepas sepatunya.
" Baguslah , tapi terlihat lemas " Kata Rose
" Ya aku menyerah, Tantangan pada pria itu membuat ku kalah Dia cuek pada ku Dan tadi ketika aku jalan dengan nya Dia tak menawari ku sama sekali " kata Bee manyun
" Hahaha...... kasihan kau Bee ,akhir tak dapat hadiah sudah ku duga sebelum nya Manusia patung itu tak akan tertarik padamu " Kata Rose menertawakan Bee
" Jahat kau Rose, senang rupanya aku kalah .Tapi kan baru kali ini " kata Bee
" Ya ... aku tahu , itu untuk uji mental mu Bahwa kesetiaan seseorang tak bisa di beli dengan uang Bee " kata Rose Yang terdiam
Bee ikut berbaring di sofa merenung tiap isi perkataan Rose selama ini Apa yang ia ingin slalu saja ia dapat Tapi tidak semua nya Karna ada waktunya ia berjuang sendiri .
Bee putri bungsunya dari dua bersaudara
Cantik pintar baik dan Kaya menjadi sempurna di mata orang lain Apalagi mami dan papinya sangat memanjakan nya Semuanya mudah ia dapat Tapi tidak semua baginya Ketika ia berada di luar zona Bee tetap tak bisa seenak nya Karna ada aturan yang berlaku baginya Seperti di kampus Walau ada kerabat dan sang kakak Namun Bee tetap lah sebagai mahasiswa biasa Karna tetap sama di perlakukan dengan mahasiswa lain nya
Dan Bee juga tahu itu Kalo ia harus belajar mandiri Karena tak selamanya ia bergantung pada kakak dan orang tuanya Dan suatu saat ia harus mencari jati dirinya sendiri .
" Bee......apa kau tidur ?" kata Rose
" Ya tapi sambil merenung ?" Kata Bee
" Hahaha....... bagus lah , aku pikir kau ngambek " Kata Rose tertawa Yang tahu temannya itu mudah baper Bila gagal mendapatkan sesuatu.
" Tertawa lah sepuas mu Rose" kata Bee Yang beranjak untuk masuk kamar Dan menghempaskan badan nya di kasur Sedangkan Rose hanya tersenyum mengikutinya
Tama