NovelToon NovelToon
Pusaka Pedang Tabut

Pusaka Pedang Tabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.

Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.

Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.

Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6 Menjangan putih.

Sementara nun jauh dari alas paruh tepat nya di dalam istana kerajaan Suraba.

Tampak duduk dengan wajah yg masam yg di perlihatkan oleh penguasa kerajaan itu.

Prbhu Matunggal Malayangan saat itu memang sedang murka di sebabkan kegagalan dari Bekel Pathu Wana guna meñangkap begal alas paruh tersebut.

Di dalam balairung istana tampak hening ,tidak ada yg berani mengeluarkan suara.

Prabhu Matunggal Malayangan memang bersifat kejam dan bengis, ia dapat saja menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang apabila orang tersebut memang ia tidak sukai.

Termasuk kali ini, Bekel Pathu Wana tertunduk lesu, tangan nya memang masih di ikat secarik kain akibat luka yg di derita nya.

" Kalian semua tidak becus, termasuk kau Pathu Wana , hanya untuk menangkap tiga orang saja kalian tidak sanggup , hukuman apa yg pantas di jatuhkan terhadap kalian semua nya kalau tidak hukuman mati !" seru Prabhu Matunggal Malayangan dengan begitu keras nya.

Wajah Bekel Pathu Wana seketika juga pucat pasi begitu mendengar hukuman yg akan di jalani nya.

Buru-buru ia menjura hormat sambil menjatuhkan badan nya.

Kepala nya menyentuh lantai.

" Aaa,..am,..pun kan hamba Gusti Prabhu, ketiga orang itu memang bernasib baik, mereka di bantu oleh seseorang yg tidak kelihatan dimana tempat nya berada, jadi kesalahan ini semata-mata bukan kesalahan kami, berilah kami kesempatan sekali lagi, baru setelah nya terserah Gusti Prabhu "

Itu lah perkataan yg di ucapkan oleh Bekel Pathu Wana memohon ampun dari hukuman yg akan di jatuhkan oleh raja nya tersebut.

Sambil memukul-mukul pegangan kursi nya, Prabhu Matunggal Malayangan lalu bangkit berdiri.

Ia menatap tajam ke arah para prajurit nya ini satu persatu dan berakhir pada Bekel Pathu Wana.

" Kalau tidak mengingat jasa mu dalam membantu ku menggulingan Prabhu Suprabangkara pada waktu itu, niscaya hari ini kau sudah tidak ada lagi di muka bumi ini , Pathu Wana, percuma saja diri mu itu bekas salah seorang prajurit Nara Mandala yg terlatih, untuk menangkap tiga orang pengacau kau pun tidak sanggup, prajurit, seret mereka dan jebloskan ke dalam bilik tahanan "

Prabhu Matunggal Malayangan pun meminta prajurit nya untuk menangkap dan memasukkan para prajurit yg gagal dalam tugas itu termasuk Bekel nya sekalipun yaitu Pathu Wana.

Datang lah para prajurit jaga dengan bersenjatakan tombak dan pedang dan langsung melaksanakan perintah raja mereka itu.

Baru kemudian Prabhu Matunggal Malayangan duduk kembali, dada penguasa dari kerajaan Suraba ini masih naik turun , ia masih belum dapat menenangkan hati nya.

Beberapa orang dayang istana diminta oleh nya untuk lebih kencang lagi mengipasi nya , bahkan dua orang secara khusus melakukan pemijatan pada bagian pundak penguasa kerajaan Suraba ini atas permintaan nya.

" Tolong panggilkan adi Sampun dan adi Tarunda, perintahkan kepada mereka untuk datang menghadap !" kata Prabhu Matunggal Malayangan kepada salah seorang prajurit.

Bergegas lah prajurit itu melaksanakan perintah dari prabhu Matunggal Malayangan tersebut.

Tidak terlalu lama , prajurit tersebut itu datang kembali dan kali ini bersama dua orang.

Yang seorang memiliki brewok yg hampir menutupi wajah nya dengan tubuh agak tambun serta bersenjatakan dua gerigi tajam yg berbentuk setengah cakram dan memiliki pegangan pada kelima jari nya, sedangkan seorang lagi bertubuh agak kurus namun tinggi yg datang membawa senjata seperti pecut atau cemeti.

Senjata nya itu ia lingkarkan pada pergelangan tangan hingga menutupi tangan nya itu.

" Ampun kan kami Kakang Prabhu, ada gerangan apakah kira nya memanggil kami berdua "

Berkata keduanya sambil menjura hormat kepada prabhu Matunggal Malayangan.

" Adi Sampun dan adi Tarunda, ada tugas buat kalian berdua , dan aku harap tidak ada kata gagal kali ini dari kalian berdua " ucap Prabhu Matunggal Malayangan kemudian.

" Ampun Kakang Prabhu, tugas apakah kira nya yg harus kami emban itu, apakah kami akan di tugaskan guna menghabisi begal yg ada di alas paruh itu ?" tanya Sampun yg bertubuh agak tambun ini.

" Tidak!, kalian tidak aku tugaskan untuk menangkap begal alas paruh itu melainkan ada tugas yg lebih penting dari itu !" seru Prabhu Matunggal Malayangan.

Penguasa kerajaan Suraba tersebut kemudian menjelaskan maksud nya memanggil kedua orang adik seperguruan nya ini yaitu Sampun dan Tarunda.

Ia bermaksud untuk memiliki pedang pusaka pedang tabut itu yg merupakan piyandel kerajaan Mudragha.

" Jadi aku harap kalian berdua dapat membawa pusaka pedang tabut itu kemari, senjata itu harus menjadi milik ku , untuk itu lah kalian berdua aku perintahkan untuk mencari nya " terang Prabhu Matunggal Malayangan kepada kedua orang yg merupakan adik seperguruan nya itu.

Kedua orang yg duduk di hadapan prabhu Matunggal Malayangan ini pun saling berpandangan.

" Ada apa ! , apakaha kalian berdua tidak sanggup melakukan nya, ?" tanya Prabhu Matunggal Malayangan lagi.

" Ampun kakang Prabhu, bukan nya kami tidak sanggup, akan tetapi darimana kah kami berdua harus memulai pencarian nya, sebab senjata itu tentu nya sudah tidak terdapat lagi di istana Mudragha " ucap Sampun.

Prabhu Matunggal Malayangan terdiam sesaat, ia pun seperti nya sedang berpikir keras , lalu tiba-tiba penguasa kerajaan Suraba ini seperti mendapatkan titik terang dari keberadaan senjata pusaka berupa pedang itu.

" Kalian berdua dapat memulai nya dari desa Tutur , sekaligus tolong selidiki siapakah sebenarnya orang yg bernama Wajangkara itu, benarkah ia adalah putra dari Prabhu Suprabangkara yg memang berhasil meloloskan diri itu " kata Prabhu Matunggal Malayangan.

Hehh, aku harus mendapatkan senjata pusaka itu agar kekuasaan ku ini menjadi langgeng selama nya, berkata di dalam hati penguasa kerajaan Suraba ini.

Senyum tipis pun tersungging dari sudut bibir.

" Ampun kakang Prabhu , kapan kira nya kami berdua harus berangkat ?" tanya Tarunda.

" Secepat nya, kalau bisa hari ini juga, kalian berdua sudah dapat untuk berangkat " sahut Prabhu Matunggal Malayangan.

" Sendika dawuh kakang Prabhu, titah dari kakang Prabhu akan kami laksanakan."

Ucap kedua orang itu seraya kembali menjura hormat.

Kedua nya pun langsung meninggalkan balairung istana Suraba nan megah ini.

Kedua nya memang mendapatkan tugas yg cukup berat yaitu mendapatkan pedang pusaka, pedang tabut.

Dan di saat itu pula , seorang pemuda yg membawa busur dan anak panah nya yg ada di dalam endong nya tampak berjalan cukup cepat menuju kaki gunung bayang.

Ia yg tiada lain adalah Diwandaka, cucu dari eyang Ganda puro.

Di sebuah hutan kecil yg tidak terlalu jauh dari desa tutur itu, Diwandaka beristrahat.

Dari kejauhan ia dapat menikmati keindahan puncak gunung bayang yg menjulang tinggi dan memiliki aura angker terlihat dari tempat nya ini berhenti.

Kesana lah tujuan ku, mudah-mudahan aku akan menemukan nya di atas sana, berkata pemuda itu dalam hati nya.

Memang hampir satu pekan pemuda ini melakukan perjalanan dan baru tiba di kaki gunung yg konon menyimpan banyak misteri serta penunggu nya yg banyak berasal dari alam dedemit juga jin itu.

Dahulu kala gunung bayang ini seringkali memperlihatkan sesuatu yg aneh yaitu apabila di lihat dengan mata biasa maka akan tampak gunung tersebut berubah menjadi lima atau lebih seperti memiliki bayangan saja , karena itulah dinamakan gunung Bayang.

1
Sopwan Gojali
bagus cerita nya
Windy Veriyanti
penempaan seorang Diwandaka yang kelak menjadi Pendekar Sakti 👊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan putus di tengah jalan
Windy Veriyanti
semakin menarik 👍
Walbadri Badri
ubdet nya sedikit
Redy Ryan Little
💯👍
Walbadri Badri
bagus
Windy Veriyanti
Diwandaka bagaikan dewa obat...
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut,....!!!
Windy Veriyanti
sang junjungan yang belum terbuka tabir jati dirinya...
Windy Veriyanti
mulai seru 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan kasih kendor
Windy Veriyanti
sudah pengkhianat...tidak ksatria pula...
Windy Veriyanti
ikan jadi-jadian...👍
Windy Veriyanti
Pedang Tabut pergi mencari tuannya yang baru...yang memang layak memilikinya
Windy Veriyanti
tidak adakah seorangpun yang berilmu tinggi di istana Mudragha?
Windy Veriyanti
patih yang mbalelo
Windy Veriyanti
mulai menyimak 😊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut terus thor jangan kasih kendor
Zahira Zahira ahda safarina
up, up, up trus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!