Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Tiba di club' Diki hanya duduk diam di sofa setelah tadi sey hello sama teman temannya, dia hanya diam saja mendengarkan teman temannya yang bercerita dan tertawa dan tak lama datang lah cewe cewe yang di sewa Johan sebagai pemilik acara untuk menemani para tamunya, jujur Diki tidak suka berada di tempat ini, ia lebih suka berada di depan tv menonton film perang dari pada di tempat bising seperti ini.
Berbeda dengan Diki, Tomi dan Rey justru malah asyik menari di iringi musik DJ yang menggetarkan lantai dansa itu.
Keduanya Sik berjoged meliuk luikkan tubuhnya mengikuti irama lagu yang di mainkan.
Diki yang melihat itu hanya tersenyum tipis karna baru kali ini ia melihat dua orang kepercayaan keluarga Wijaya yang terkenal dingin dan tegas itu begitu menikmati tariannya di depan banyak orang dan ini adalah sisi lain dari keduanya yang baru Diki tau karna selama ini yang ia tau keduanya itu adalah orang yang kaku dan hangat Hanay pada keluarganya saja.
"Hay...." sapa perempuan berbaju seksi dan langsung duduk di samping Diki.
Diki hanya diam saja dan menatapnya datar tak ada niat untuk menjawab sapaan wanita itu.
"Kenalkan aku Devi." ucap wanita itu mengulurkan tangan namun tak dihiraukan Diki sama sekali.
Merasa di cuekin Devi pun menarik kembali tangannya sambil tersenyum karna merasa tertantang dengan laki laki di hadapannya itu.
"Sudah selesai? kalo sudah silahkan pergi dari sini." ucap Diki mengusir wanita itu.
'Menarik' batin Devi setelah itu pergi dari hadapan Diki yang terlihat sangat risih.
Tomi yang melihat Diki didekati perempuan pun langsung menyudahi tariannya dan berjalan menuju Diki tak lupa menarik tangan Rey yang terlihat bingung saat tangannya di tarik Tomi tanpa bicara padanya.
"Lo di apain ma tu cewe?" tanya Tomi saat sudah berada di hadapan Diki.
"Mau kenalan, tapi gak gue ladeni." ucap Diki santai, dan seketika Rey baru sadar kalo tadi ada yang berusaha mendekati Diki.
"Apa perlu kita selidiki siapa dia?" tanya Rey karna tak ingin terjadi sesuatu pada Diki yang sudah ia anggap adiknya sendiri.
"Gak usah, Paling juga cewek yang di pesan Johan. Balik yuk gak betah gue." ucap Diki mengajak keduanya dan di anggukin keduanya karna kasihan melihat Diki yang terlihat sangat tidak nyaman berada di club' itu.
"Jo, gue balik ya thanks buat jamuannya" ucap Diki pada Johan padahal ia sama sekali tak menyentuh apa pun yang di sajikan di sana.
"Kok udah balik, masih sore ini." ucap Johan melihat jam tangan nya yang ternyata baru jam delapan malam.
"Laper gue, belom makan malam nih, lain kali kita ngumpul lagi, tapi gak disini ok." ucap Diki datar.
Mendengar ucapan Diki seketika Johan tertawa karna temannya itu dari dulu tak pernah berubah, belum merasa makan kalo belum makan nasi, dan selalu terbuka jika ada yang tak di sukainya.
"Ok, lain kali kita ngumpul di cafe atau di kantor Lo aja." ucap Johan paham maksud Diki.
Setelah berpamitan pada pemilik hajatan, ketiganya pun keluar dari club' itu dan berjalan menuju mobil, tapi tepat saat Diki ingin membuka pintu mobil tak sengaja ia melihat Dian di tarik paksa masuk sama dua orang berbadan besar dengan keadaan Dian yang menangis dan juga mengenakan pakaian sangat seksi memperlihatkan lekuk tubuh dan paha mulusnya.
.
.
Bersambung....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..