NovelToon NovelToon
Study Tour Maut

Study Tour Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Horror Thriller-Horror / Dunia Lain / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.

Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.

Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Toktoktoktoktok!!

Robi kembali mengetuk pintu itu dengan emosi.

"Dea! Dea!" Panggil nya berulang-ulang di sertai amarah.

Sedangkan di dalam, Dea sedang berusaha naik ke atas, masuk ke lubang ukuran 50 x 50 cm tersebut. Tangan nya yang sudah berpegangan kuat di sisi sisi lubang, beberapa kali gagal mengangkat badan nya.

"Akh, hah hah hah hah" ia berusaha mencoba mengangkat badan nya lagi supaya masuk ke lubang tersebut, tapi gagal lagi.

Sejenak ia berdiri mematung mendongak ke atas sambil mengumpulkan tenaga, di sertai nafas nya yang memburu.

"Akh ak a akh akh ah hah hah hah" Akhirnya kedua tangan nya berhasil mengangkat badan nya, masuk ke dalam lubang itu.

Brakkkkk!!

Robi mendobrak pintu utama toilet dengan penuh amarah.

Untung nya Dea sedetik lebih cepat, sehingga Robi tidak melihat tubuh Dea masuk ke dalam lubang plafon berbentuk persegi yang terletak di atas wastafel.

"Dea!" Panggil nya di sertai rasa geram.

Brakk!

Brakk!

Brakk!

Brakk!

Robi mendobrak kuat semua pintu toilet yang ada di dalam ruangan itu dengan kaki kanan nya, tapi semua nya kosong. Dea sudah tidak ada di dalam ruangan tersebut.

"Sial!" Gumam nya penuh emosi dengan wajah bengis, tangan kanan nya masih memegang erat pisau stainless.

Tanpa sepengetahuan nya, Dea sedang merunduk diam di atas kepala nya, di balik plafon asbes.

"Dia pasti melihat ku ketika aku menyeret Jaka, sial!" gumam nya di susul kaki kanan nya kembali menendang pintu toilet yang ada di depan nya.

Brakkk!

Di balik plafon, Dea menahan rasa takut nya di sertai peluh keringat yang mengucur deras dari tadi. Ia memilih opsi untuk tidak bergerak dahulu, supaya tidak menimbulkan suara yang akan berakibat fatal.

"Kemana dia?!" ucap nya lirih penuh kebencian.

Ia kemudian melangkah keluar setelah sejenak berdiri gelisah di ruangan tersebut.

Dea yang mendengar suara langkah sepatu Robi yang menjauh dari ruangan itu, segera membetulkan penutup lubang persegi yang belum tertutup sempurna. Tapi tiba-tiba Robi menghentikan langkah kakinya tepat di depan pintu keluar yang masih terbuka, karena telinga nya merasa mendengar sesuatu dari arah belakang.

Perlahan kepala nya menengok ke belakang dengan tatapan mata menakutkan, sepasang matanya di arahkan ke langit-langit ruangan toilet, dan pada akhirnya sepasang matanya menatap serius ke arah lubang plafon yang berbentuk persegi yang sudah tertutup sempurna.

Ia langsung membalikkan badan, dengan wajah beringas dia bergegas langsung lari memanjat wastafel untuk memeriksa lubang plafon di atas nya.

Brakk!!

Tangan kanan nya yang masih menggenggam erat pisau buah berbahan stainless, langsung menghantam penutup lubang plafon itu ke arah atas. Kedua tangan nya langsung mencengkram sisi-sisi lubang itu dan mengangkat badan nya, hingga kepala nya masuk ke dalam lubang persegi tersebut.

Spontan bola matanya yang bengis langsung memeriksa keadaan di dalam plafon. Untung nya Dea sudah merangkak menjauh dari tempat tersebut dan keadaan gelap di dalam plafon juga sedikit membantu Dea, sehingga mata Robi tidak mampu melacak nya.

Dea terus merangkak di atas plafon tanpa arah yang pasti, karena keadaan gelap gulita. Dengan nafas memburu sebab rasa takut dan panik, ia berusaha keras untuk segera keluar dari gedung itu. Sambil merangkak, sesekali ia menoleh ke arah belakang nya untuk memastikan Robi tidak mengikuti nya.

1
xyusin
seru banget thor /Joyful//Joyful/

yuk mampir kenovel aku thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!