kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Bagi seorang Bumi Mahesa Erlangga,pernikahanya dengan Kanaya adalah suatu keterpakasaan karena permintaan ibunya yang hampir sekarat.Ia tidak bisa menerima begitu saja wanita itu berubah status menjadi istrinya.Kanaya bagaikan adik untuknya,terlebih di usianya yang baru saja lulus SMA. Masa depan Kanaya masih sangatlah Panjang,dan ia tidak ingin membuat wanita itu terjebak dengan pernikahan terpaksa ini.
Bumi merenungi semua permasalan hidupnya,Langkah apa yang harus ia lakukan sekarang.Ibunya tak lagi ingin Nesa menjadi menantunya terlebih saat wanita itu dengan terang terangan meninggalkannya saat dimana hari yang harusnya menjadi sakral untuk mereka.
Dan permintaan sang Ibu untuk dirinya menikahi Naya adalah beban berat untuknya.Ia tidak bisa menceraikan Naya begitu saja ,jika tidak ingin ibunya merasa sedih.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan??” ucapnya dalam hati.
Tak ingin larut dalam rasa sedih dan patah hati karena di tinggal Nesa,Bumi memutuskan untuk datang ke sebuah club malam.
Suara dentuman music Dj di sebuah club malam terdengar nyaring.Di depan meja Bar,Bumi meneguk gelas demi gelas minuman yang ia tuangkan dari dalam botol sambil sambil tubuhnya bergoyang goyang mengikuti alunan music.
“Bum…udah cukup bahaya buat tubuhmu jika kamu terus terus minum seperti ini.” Ucap Devan sahabatnya.
“Nesa brengsek, aku gak nyangka dia bakal ngehancurin hidup aku seperti ini,cinta yang aku perjuangkan untuknya ternyata tiada arti.”Umpat Bumi kesal.
“udah aku bilang dari dulu jika wanita itu tidak baik untukmu Bum, namun dasar orang yang lagi jatuh cinta gak akan bisa di bilangin,pasti ngeyel.” Ucap devan sambil memutar mutar sloki yang ia pegang.
Bumi tersenyum sinis ia memang bodoh karena terlalu percaya dengan Nesa,Bahkan sampai menentang ibunya sendiri.Dia akhirnya berdiri dengan sempoyongan ia berjalan ke luar Bar.
“mau kemanan kamu Bum!” teriak Devan.
“Pulang.” Jawabnya singkat.
Dengan sempoyongan Bumi menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari Bar, Devan sahabatnya lari tergopoh gopoh menghampiri dirinya.
“biar aku anterin,kamu udah mabuk berat bro.” Devan langsung menyambar kunci mobil Bumi,dan menyered pria itu untuk duduk di kursi penumpang.
Devan menjalankan mobil Bumi , begitu keduanya telah masuk kedalam. Dia akan mengantarkan Bumi ke apartemen miliknya saja ,karena tidak mungkin ia mengantar Bumi ke rumahnya karena kondisi Mamahnya yang sedang sakit.
“loe sebaiknya tidur disini Bum,gak mungkin loe pulang dalamkeadaan seperti ini,apa kata Mama loe jika tau kondisi anaknya seprti ini.”
Ucap Devan merebahkan tubuh Bumi ke atas Kasur.Sedang pria itu tak menyahuti .Sepertinya ia telah sangat mabuk,begitu menyentuh Kasur,Bumi langsung tertidur.
Tak ingin orang rumah khawatir karena Bumi yang tak kunjung pulang,Devan berniat mengabari Kanaya untuk memberitahu keadaan Bumi yang sebenarnya.
“hallo Nay,ini Devan.Kamu bisa ke apartemenku,Bumi mabuk berat.”ucap Devan di ujung telepon.
“Hallo mas, baik Naya kesana tolong serlok alamatnya ya “ jawab Kanaya dari seberang sana.
Naya begitu terburu -buru setelah mendapat kabar dari sahabat suaminya ,ia sampai lupa berpamitan pada orang rumah jika ia pergi ke apartement Devan.
Satu jam kemudian Kanaya telah sampai di alamat yang Devan bagikan di aplikasi chat.begitu ia menemukan nomor unit apartement itu ,Kanaya langsung menekan bel.ia menunggu beberapa saat hingga terdengar suara pintu yang terbuka.Devan muncul dengan muka yang sedkit tegang.
“Mas Bumi mana Mas,Naya akan bawa pulang saja.” Ucap Kanaya pada Devan.
“dia dikamar Nay, kamu masuk saja kedalam.”ucap Devan lagi.
“Permisi ya Mas.”
Devan mengangguk.
Kanaya meamsuki kamar besar dan mewah milik Devan,disana terlihat Bumi yang tengah tertidur dengan terlentang. Tak terasa air matanya berjatuhan ia tahu kalau suaminya itu sangat sedih memikirkan Nesa yang kabur entah kemana.Namun sudut hatinya yang lebih sedih karena sudah bebrapa hari dirinya menyandang status sebagai seorang istri belum sekalipun Bumi menganggapnya.
Pelan-pelan Kanaya menghampiri Bumi.”Mas bangun kita pulang Yuk.” Namun tak ada sahutan dari sana,tak putus asa Kanaya berusaha menguncang guncang tubuh Bumi dengen pelan.
“ Mas Bumi bangun Mas kita pulang.”Namun Bumi tak bereaksi sedikitpun.kanaya menghela nafas berat,sepertinya mereka akan menginap disini.Devan membuka pintu kamar sedkit,ia mencari keberadaan Kanaya yang ternyata tengah duduk di kursi tak jauh dari ranjang.Lalu pria itu menghampiri gadis yang menjadi istri dari sahabatnya itu.
“dia terlalu banyak minum alkohol,kalian menginap saja disini,jika pun Bumi bangun pasti dia gak akan mau untuk pulang sekarang.”ucap Devan sambil menatap Kanaya.
Naya kembali menghembuskan nafasnya.”sepertinya kami memang harus menginap disini Mas.”
“baiklah,aku tenang Nay,karena kamu yang jaga Bumi,ya Sudah aku pulang ke rumah sekarang.”
“kenapa Mas gak ikut nginep disnin?” tanya Naya heran.
ya Allah greget aku...