Istri Kedua Tuan Foster

Jangan tanyakan bagaimana kacaunya hidup Foster sekarang setelah ditinggal oleh Fiona. Ia hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja setelah itu ia akan bersahabat dengan minuman beralkohol. Karena hanya itulah yang dapat ia lakukan sekarang.

“Apa kerja kalian ?! mencari satu orang saja tidak becus !” maki Foster ia memarahi orang-orang kepercayaannya yang selalu gagal mencari Fiona.

PRANG

Foster membanting apapun yang ada di hadapannya. Sikapnya saat ini berubah menjadi pribadi yang pemarah dan arogan. Bahkan Selena pun sampai tak berani mendekati Foster jika Foster sudah bersikap seperti itu.

“Bagaimana ini ? waktu ku hanya tersisa satu bulan lagi !” Selena merasa frustasi, ketika mengingat waktu yang diberikan oleh Fredric sebentar lagi akan habis. Ia tak ingin berpisah dari Foster, ia ingin selamanya menjadi istri Foster, hanya Selena dan bukan wanita lain.

Padahal Selena harus segera hamil agar Fredric tidak mengusirnya dari kehidupan Foster, namun apalah daya sampai sekarang pun hubungannya bersama Foster malah semakin menjauh. Foster selalu sibuk bekerja dan mencari Fiona.

Malam ini Selena menguatkan dirinya, ia dengan berani menghadapi Foster yang tengah setia dengan minumannya. Selena kemudian duduk disamping Foster dengan memakai sebuah lingerie yang begitu seksi.

“Sayang…sudahlah ayo kita tidur.” Kata Selena dengan suara yang mendayu-dayu mencoba menggoda Foster agar tertarik padanya.

“Sayang…ayo..” bisik Selena di telinga Foster dengan lembut.

Foster yang sudah terlalu mabuk, ia menganggap wanita yang berada disampingnya adalah Fiona.

“Fiona..” lirih Foster ia langsung membungkam bibir Selena dengan ciuman. Selena bersorak senang dalam hatinya meskipun mungkin Foster menganggap dirinya Fiona, Selena tak masalah yang terpenting ia bisa mendapatkan Foster kembali.

Hingga pada akhirnya Foster meniduri Selena, Selena sangat bahagia karena Foster menyentuh dirinya untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka tak pernah lagi melakukannya.

Pagi menjelang, Foster terbangun dari tidurnya, kepalanya begitu terasa sakit. Kemudian ia mengedarkan pandangan di sekelilingnya, ia ternyata sudah berada di kamarnya. Namun Foster membulatkan kedua matanya ketika melihat Selena sudah berbaring di sampingnya dan mereka dalam keadaan polos tanpa sehelai benang.

Selena kemudian membuka kedua matanya dan melihat Foster yang sudah bangun dari tidurnya. Selena dengan percaya diri langsung memeluk Foster namun kemudian Foster menghempaskan tangan Selena dengan kasar.

“Apa yang sudah Kau lakukan di kamar ku !” ucap Foster dengan suara beratnya menatap tajam Selena.

“Kenapa apa yang salah ? Kau menginginkannya semalam, aku sebagai istri mu bukankah sudah kewajiban ku untuk melayani mu ?” jawab Selena dengan lembut dan membuat Foster muak mendengarnya.

“Keluar dari kamar ku !” kata Foster

“Foster, Aku masih lelah, kau tega sekali mengusir ku setelah semalam kita bercinta !” kata Selena memasang wajah sedih yang ia buat-buat agar Foster iba padanya.

“SELENA CUKUP !” kata Foster meninggikan suaranya.

Pada akhirnya Selena harus keluar dari kamar Foster dengan raut kesal dan marah. Namun Selena tak masalah, setidaknya setelah semalam Selena akan segera mengandung anak Foster dan ia bisa memberikan kabar baik itu pada Fredric agar Fredric tetap menjadikannya menantu di keluarga Armand.

Foster mengguyur tubuhnya dibawah shower ia berulang kali memukul-mukul tembok kamar mandi hingga tangannya terluka dan berdarah. Ia benar-benar kesal dan juga marah pada dirinya sendiri, mengapa ia sampai tidur dengan Selena.

“Brengsek !”

...****************...