Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa sebaiknya menyerah??
"Apa non Gita yakin akan membawa Syifa tinggal bersama?? tanya Bu Dian. dari sorot mata wanita paruh baya itu tersirat kekhawatiran.
"Mau bagaimana lagi Bu, semua ini juga demi menjaga keselamatan Asyifa Bu. kejadian seperti tadi pagi sudah terjadi beberapa kali pada Syifa Bu, entah kenapa saya merasa itu bukan suatu kebetulan. " jawab Gita dan Bu Dian mengangguk seolah membenarkan perkataan Gita.
Gita membantu Bu Dian mengemas barang barang milik Bu Dian dan Asyifa karena siang ini akan ada orang suruhan Hantara yang akan menjemput kedua wanita berbeda generasi tersebut menuju rumah baru milik Hantara. Hantara memutuskan untuk menempati rumah mewahnya yang baru saja rampung pembangunannya Setahun yang lalu, mengingat saat ini akan ada Syifa, Akila serta Bu Dian yang akan tinggal bersama dengan mereka berdua.
Setelah beberapa saat ikut membantu Bu Dian berkemas Gita kembali ke rumah sakit karena tadi hanya meminta izin sebentar pada Dirut RS.
Dua jam setelah kepergian Gita, orang suruhan Hantara pun tiba untuk menjemput Asyifa dan Bu Dian menuju rumah baru yang di mana Hantara dan putrinya, Akila, telah menantikan kedatangan keduanya.
Pukul lima sore saat Gita kembali dari rumah sakit didapatinya Hantara tengah menemani Akila dan Asyifa bermain di ruang keluarga. kedekatan serta keakraban diantara ketiganya terlihat begitu nyata sehingga membuat Gita tanpa sadar menarik sudut bibirnya.
"Hari ini kamu pulang lebih awal mas??." tanya Gita yang baru saja tiba dan Hantara mengangguk sebagai jawaban.
Karena merasa saat ini badannya sudah sangat gerah seharian beraktivitas Gita pun pamit ke kamar untuk membersihkan diri.
Gita menoleh saat mendengar seseorang membuka pintu kamar.
"Bersiaplah!!!! malam ini kita dan anak anak akan makan malam di luar." titah Hantara datar.
"Baiklah" jawab Gita sekenanya sebelum beranjak ke kamar mandi.
Sejenak Gita menghentikan langkahnya kemudian berbalik memandang Hantara." Terima kasih sudah mau menerima kehadiran putriku." ucap Gita.
"Hemt." jawab Hantara sekenanya.
🌹🌹🌹
Pukul tujuh malam mobil yang di kendarai Hantara menepi di area restoran untuk makan malam.
Hantara memilih sebuah meja yang berada di ruang VIP restoran dengan alasan demi menjaga kenyamanan Akila dan juga Asyifa.
Hantara ikut tersenyum saat melihat senyuman di wajah Asyifa seakan enggan surut.
"Apa Asyifa suka dengan tempatnya??." tanya Hantara pada gadis kecil itu. dan Syifa pun mengangguk senang.
"Syifa suka dengan tempatnya tapi_" jawab gadis itu dengan gaya cadelnya.
"Tapi apa??." tanya Hantara.
"Tapi Syifa lebih bahagia lagi karena sekarang Syifa punya papa." entah mengapa jawaban Syifa membuat Hantara merasa jika gadis kecil itu sangat merindukan kehadiran seorang ayah di dalam hidupnya.
Mendengar ungkapan hati Syifa membuat Hantara memandang ke arah Gita sedangkan yang dipandang segera membuang pandangan ke sembarang arah.
Akila ikut membelai sayang puncak kepala Syifa." Mulai sekarang Syifa harus selalu bahagia karena sekarang papa akan selalu ada buat adik, Sama seperti mama yang selalu ada buat kakak." ucap Akila dengan sayang." Iyakan mah...pah....??." Lanjut Akila dengan tersenyum sedangkan Hantara dan Gita saling memandang sebelum menjawab.
"I_ya sayang." jawab kedua hampir bersamaan.
Setelah usai makan malam Hantara, Gita, Akila dan juga Syifa berjalan hendak meninggalkan restoran namun ketika hendak masuk ke mobil Hantara di kejutkan dengan suara seseorang.
"Mas." sapa Reva yang baru saja turun dari sebuah mobil bersama dengan beberapa orang teman sosialitanya.
"Ada apa, kami harus segera pergi." sebenarnya Hantara malas meladeni Reva namun saat ini Akila ada bersamanya. bagaimana pun Hantara tidak ingin memberikan contoh yang tidak baik kepada putrinya dengan tidak menghormati Reva sebagai ibu kandungnya. sedangkan Gita hanya diam menyaksikan interaksi keduanya, sebelum Hantara memintanya untuk membawa anak anak masuk ke mobil lebih dulu.
"Kenapa sekarang kamu begitu ketus padaku mas, apa karena wanita itu??." ketus Reva sambil menatap tak suka ke arah Gita yang kini hendak masuk ke mobil.
"Gita, nama istriku Gita. aku harap kamu bisa lebih menghargainya sebagai." jawab Hantara mencoba menahan Diri untuk tidak bersikap kasar pada wanita itu.
"Ayolah mas, aku tahu kamu terpaksa menikahi wanita itu dan aku juga tahu jika kamu sama sekali tidak mencintainya." kata Reva dengan begitu percaya diri sedangkan Hantara kini nampak kesal mendengar penuturan Reva yang sok tahu. tak ingin berdebat, Hantara memilih masuk ke mobil dan meninggalkan Reva begitu saja, sedangkan Gita yang tadi mendengar perkataan Reva hanya bisa menahan sesak di dadanya apalagi Hantara sama sekali tidak menyanggah tudingan Reva.
"Ternyata dugaanku tidak salah, mas Hantara masih berat menerima kehadiranku sebagai istrinya." batin Gita.
"Apa sebaiknya aku menyerah saja dan meminta mas Hantara untuk mengakhiri pernikahan kami. aku tidak boleh egois, mas Hantara juga berhak hidup bahagia dengan wanita pilihannya.??." lanjut batin Gita. entah mengapa berpikir akan berpisah dari pria itu membuat hatinya semakin terasa sesak.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏