NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Ummi

Gadis Pilihan Ummi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Ammar dijodohkan dengan Safa yang merupakan anak dari adik angkat ibunya. perjodohan terjadi atas permintaan Ibunda Safa saat menjelang akhir hayatnya karena ingin anaknya memiliki pendamping setelah dirinya tiada

Sedangkan Sang Adik Ubay mengalami insiden tidak mengenakan, dia tidak ingin bertanggungjawab karena dia tak pernah merasa berbuat hal itu tapi karena permintaan sang ibu untuk menikahi gadis itu Maka dia menikahinya.

Begitupun dengan kedua adik lelaki kembar mereka yang menemukan jodohnya dengan cara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkarnya Identitas Ubaidillah

Hari ini adalah hari pernikahan Ubaidillah dengan seorang gadis yang tak pernah dia kenal baik.

Penikahan yang terjadi karena insiden yang tak terduga itu, membuat dirinya harus menelan pil pahit karena mendapatkan kemarahan sang ibu sekaligus tantenya itu.

Pernikahan itu digelar dengan meriah berdasarkan permintaan dari keluarga mempelai perempuan yang ingin mengadakan resepsi di gedung.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Ubaidillah Faqih Binti Eri Justi bin Rahman dengan Fahira binti Hamdan Bin Ramadhan dengan Mas kawin, perhiasan 100 gram dan uang tunai Sebesar 550 Juta serta sebuah mobil dibayar tunai karena Allah". Ucap Wali hakim kepada orang yang menjabat tangannya itu.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Fahira Binti Hamdan Bin Ramadhan dengan mas kawin perhiasan 100 gram dan uang tunai sebesar 550 juta serta sebuah mobil karena Allah". Ubay mengucapkannya dengan lantang dan satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi?? Tanya wali nikah kepada para saksi.

" Sah". Ucap mereka serempak.

Ubay meneteskan air matanya, bukan karena terharu tapi karena nama yang disebutkan oleh wali nikah tadi. Kini dia tahu jika dirinya bukanlah anak kandung kedua orangtuanya melainkan anak angkat. Apakah dia anak haram?? Sehingga dia dibuang oleh orangtuanya dan dipungut oleh kedua orangtuanya.

Shofiyah dan Ahmad serta Rosyid kemudian menghela nafas. Inilah momen yang mereka tunggu dan akan mereka jelaskan pada Ubay nantinya karena dia tidak mungkin memakai nama orang tua yang membesarkannya sedangkan dia hanya keponakan.

"Kamu baik-baik saja nak?? Shofiyah yang berada disamping anaknya itu bertanya karena melihat anak menangis.

Ubaidillah menggelengkan kepalanya, tanda dia tak baik-baik saja. Pernikahan yang tidak dia inginkan ini menjadi ajang dirinya mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.

"Apa ummi akan menjelaskan sesuatu padaku?? ". Tanya dengan lirih.

" Ummi akan menjelaskannya nak, tapi nanti setelah acara selesai. Kamu bisa bersabar?? Tanya Shofiyah dengan linangan air mata.

Ubay hanya mengangguk kemudian menyeka air matanya kemudian berbalik melihat sang istri, wanita yang tidak dia kenal. Kemudian menatap kedepan tempat wali nikah berada.

"Apa ini waktunya kita akan menjelaskan kepadanya tentang siapa sebenarnya dirinya?? ". Tanya Rosyid kepada sang kakak ipar.

" Ya kamu benar, kita kan menjelaskannya karena dia pasti paham kenapa dia menikah dengan menggunakan sanad yang berbeda dari saudaranya".

"Iya sepertinya dia akan bertanya kepada kita nanti".

" Siapkan saja jawaban karena kamu lah yang harus memberitahunya ".

Setelah pernikahan selesai. Ubay beserta Sang istri diboyong kerumah keluarga besar Ahmad karena itu dilakukan untuk memperkenalkan keluarga besarnya hanya saja keluarga abinya hanya beberapa orang saja yang datang.

" Ummi dan abi aku ingin berbicara dengan kalian!! ". Ucap Ubay kepada kedua orangtuanya itu.

" Kami tahu nak, ayo kita pergi ke ruang kerja, biarkan istrimu istirahat dikamarnya. Antarkan dia!! ". Ucap Shofiyah yang melihat sikap dingin anaknya kepada istrinya itu.

" Ayo". Ucapnya kepada Fahira dengan dingin.

Ubay berjalan didepan dan Fahira mengekori dirinya dibelakang. Shofiyah yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Ini kamarnya, kamu pakai saja pakaian didalam lemari karena itu sudah disediakan oleh ummi saya, saya pergi dulu". Ucapnya dengan dingin dan datar.

Fahira memandang suaminya dengan sendu, dia tahu jika semua itu kesalahannya karena dialah yang memulai semua ini.

"Aku masuk yah ummi". Ucap Ubay ketika mengetuk pintu kerja kedua orang tua nya.

" Masuklah nak, kami menunggumu".

Ubay masuk kedalam setelah dipersilahkan oleh umminya itu.

"Duduk lah nak, karena kami akan menjelaskan apa yang ingin kamu tahu dan ingin kamu dengar".

" Kamu pasti ingin tahu kan mengapa nasab kamu berbeda dengan kakak-kakakmu ketika menikah??

Ubay mengangguk membenarkan apa yang dikatakan sang ibu.

"Nasab yang disebutkan tadi adalah nasab ibu kandungmu dan ayah kandungmu adalah om Rosyid". Shofiyah menjelaskan perlahan agar anaknya mengerti.

Deg. Perkataan ibunya itu membuat sendi tubuhnya lemas tak bertenaga.

" Itu artinya aku bukan anak ummi dan abi?? Tanya dengan tergagap

"Kamu anak kami sekaligus keponakan kami, walau bukan anak kandung". Shofiyah meluruskan perkataan anaknya itu.

" Lalu kemana ibuku?? Apakah dia sudah meninggal?? Tanyanya dengan suara bergetar.

Shofiyah menghela nafas, inilah hal terberat yang akan dia lakukan. Menjelaskan jati diri anaknya dan dia juga harus mempersiapkan diri untuk menjelaskan pada sikembar.

"Dia masih hidup, hanya saja dia sudah menikah lagi dengan orang lain, ummi tidak tahu bagaimana kehidupannya karena ummi tak pernah ingin tahu". Ucap Shofiyah dengan dingin.

Mengingat perempuan kurang ajar itu membuat amarahnya kembali. Dia betul-betul mengingat bagaimana dia dipermalukan.

"Kenapa ummi berkata seperti itu??". Tanya dengan penasaran.

" Dulu saat kau lahir didunia ini, dia berniat menjual mu nak, bahkan dia memposting dirimu untuk diberikan kepada orang lain. Bahkan lebih parahnya lagi sebelum kamu lahir dia berusaha menggugurkan mu, tapi ummilah yang mempertahankan kamu".

"Saat kamu lahir, ummi langsung mengambil mu dan mengurus mu, sedangkan kedua orang tuamu dulu masih bersama dan perempuan itu memilih untuk pergi menikah dengan orang lain dan meninggalkan om Rosyid.

" Selama ini, kami memang tak berniat memberitahu kamu karena bagi kami, kamu adalah anak kami seperti Umar dan Ammar".

Ubaidillah menunduk dalam, sejak tadi air matanya tak berhenti mengalir, sungguh dia tidak menyangka, dia anak yang tak diinginkan ibunya dan berakhir di tangan sang tante yang dia tidak pernah tahu. Pantas saja om Rosyid begitu menyayanginya.

"Kenapa harus menyembunyikan nya ummi??". Ucapnya dengan bahu bergetar karena menangis.

"Maafkan ummi nak, ummi hanya menjaga perasaan mu agar tidak terluka. Walau ummi tahu sekarang juga, kamu pasti sangat terpukul, tapi kamu sudah dewasa dan memiliki kehidupanmu sendiri. Ummi hanya ingin menjagamu nak, maafkan ummi". Shofiyah meneteskan air matanya

Hatinya sakit melihat anaknya terluka karena jati diri yang berusaha dia dan keluarganya tutup rapat.

"Lalu kenapa di hari pernikahanku harus mengucapkan orang lain yang tidak pernah kutau??, padahal ummi sengaja menyembunyikannya tapi malah disebutkan disana!! ". Ucap Ubaidillah meninggikan suaranya.

" Karena pernikahan itu tidak akan sah jika kamu memakai nasab orang lain ". Ahmad yang sejak tadi diam kini mengeluarkan suaranya.

" Maksudnya??

"Kamu pasti mengerti jika menikah dan ijab Kabul itu harus menggunakan nasab keluarga kandung dan kamu", Ahmad menjeda ucapannya. "abi minta maaf tapi kamu terlahir diluar pernikahan sah". Ucap Ahmad menunduk takut akan reaksi sang anak.

" Aku anak diluar pernikahan?? Aku anak haram?? Tanyanya dengan merosot kan badannya.

Semua persendiannya tiba-tiba terasa tak bertulang.

"Kamu memiliki ayah nak, bukan anak haram". Ucap Shofiyah memeluk sang anak yang tengah terguncang.

" Tapi aku lahir diluar pernikahan, itu artinya aku anak haram ummi". Teriaknya tak terkendali.

Hatinya sangat sakit mengetahui siapa dirinya dan mengapa ibunya tak menginginkannya. Dia menggelengkan kepalanya dan melepaskan paksa pelukan ibunya.

Dia keluar dari ruangan itu dengan tergesa-gesa karena sangat terpukul. Dia berlari sekuat tenaganya menghindari saudara-saudaranya yang memanggilnya dan menghadangnya.

Ammar yang melihat sang adik pergi seperti itu pun merasakan sakit dan khawatir kepada adiknya, biar bagaimanapun Ubay lah yang paling dekat dengannya sejak mereka masih kecil

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!