Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AG & IG (++)
Hari dimana rencana jahat yang kembali ingin dilakukan oleh Kiara dan teman-teman nya sudah dekat.
Setelah melewati weekend Kiara kembali bekerja, saat masuk kedalam ruangannya dan melihat sosok penulis yang dia benci sudah duduk disana membuat Kiara kehilangan mood.
Tapi suara dering handphone nya yang ternyata panggilan masuk dari Dani itu membuat senyum dan mood nya kembali, dia sengaja mengangkat telepon itu di dalam ruangan mereka agar Henny mendengar nya.
"Halo pak Dani...." Sapanya saat awal mengangkat telepon itu
"Bagaimana dengan perkembangan novel nya? Saya ingin kamu segera memberikan laporan lengkap pada saya akhir Minggu ini dan seperti nya tidak ada lagi hal yang harus kita diskusikan" Ucap Dani melalui panggilan telepon itu.
"Tapi pak ada sedikit kekeliruan yang belum sempat saya bicarakan dengan bapak bagaimana kalau kita diskusi sekali lagi saja pak" Ajak Kiara
"Saya sebenarnya tidak ada jadwal kerja hari ini, tapi jika itu urgent menurut mu datang saja ke hotel Z, nanti tunggu di lantai dua bagian restoran nya" Ucap Dani
"Baik pak baik, mungkin sorean saja yah pak, kalau sekarang saya masih ada bagian yang harus di revisi baru di perlihatkan ke bapak nanti" Kata Kiara.
"Baiklah" jawab Dani lalu dia mematikan panggilan telepon itu.
Dengan sangat senang Kiara mengabari teman-teman nya kalau ternyata hari ini pak Dani tidak masuk kerja dan dia menginap di hotel Z.
Dengan cepat teman-teman nya itu sudah mulai mengatur strategi agak tak kecolongan lagi seperti sebelumnya.
Kiara yang sudah siap bermalam panas dengan Dani benar-benar sangat bersemangat hari ini sedangkan Henny malah merasa ada kecemburuan karena melihat Kiara bisa menelepon Dani dengan bebas.
"Emang yah semua cowok sama aja, kemarin aja bilang nya bakal ngasih nomor handphone nya ehh sekarang malah hilang gitu aja, udah itu berpapasan pun sok gak kenal yakali dia buta" Gerutu Henny dalam hatinya yang masih kesal dengan hal itu.
Waktu begitu cepat berlalu dan membawa mereka ke jam pulang kerja, dengan girang Kiara langsung mengendarai mobilnya menuju apart nya terlebih dahulu untuk menjemput teman-teman nya.
Setelah mereka bertemu kedua temannya melaporkan cara mainnya.
"Kita udah pesan kamar, dan tadi gue dapat info kalau kamar Dani itu tidak bisa ada yang tahu karena pihak hotel memang memprivasi itu kebetulan Dani sudah sangat sering menginap disana, bisa di bilang hotel itu sudah menjadi tempat pulang Dani" Ujar Debi
"Jadi kir kita udah mesanin kamar buat kalian, karna obat yang kita gunakan ini lebih keras dosis nya dengan yang kita gunakan pada Kiara" Sambung Glora
"Serius dosisi nya lebih keras?" Tanya Kiara lagi
"Iyaa, tapi untuk proses hilang sadar nya lebih lama yah kir, bisa aja dia udah agak oyong tapi dia masih sadar" Kata Debi
"Jadi gimana yakali kan gue masuk ke kamar kalau dia masih sadar yang ada dia tau dong ini kita rencanakan"
"Gini aja kalau dia udah sedikit oyong, gue bakal nyamar jadi pelayan nanti dan gue bakal bawa dia ke kamar kalian sekitar 15 an menit baru Lo masuk gue yakin disitu kesadaran Dani udah pasti hilang" Ucap Debi
"Bagus dehh kalian memang bisa gue andelin, intinya malam ini bakal jadi malam paling panas dalam hidup gue" Kata Kiara sangat bersemangat.
Setelah sampai di hotel itu, Kiara menghubungi Dani kalau dia sudah berada di tempat itu, Dani datang dengan setelan santainya karma ini memang hari liburnya.
Saat melihat keduanya sudah duduk bersama, Debi dan Glora pun beraksi, Debi membayar agar bisa menyamar sebagai pelayan.
15 menit sudah Dani dan Kiara mengobrol baru datanglah Debi membawakan minuman yang sudah dia siapkan untuk Dani dan pastinya sudah tercampur rata dengan obat perangsang, dia juga membawakan minuman yang berbeda pada Kiara.
Saat masih mengobrol Dani sama sekali tidak menyentuh minumannya itu, Kiara sudah berusaha tapi belum juga berhasil.
"Baik pak kalau begitu" sudah dalam percakapan terakhir mereka.
"Intinya tidak boleh ada yang lari dari alur yang saya jelaskan, paham kan?" Ucap Dani
"Paham pak, pasti pak" Jawab Kiara, tidak dia sangka setelah obrolan yang hampir berjalan satu jam itu akhirnya Dani mulai menenguk minuman yang ada di depannya.
Sekali tegukan saja isi gelas itu langsung bersih, Kiara tersenyum sumringah karena rencananya akan berhasil sebentar lagi.
Melihat Dani sudah mulai memegang kepalanya karena dia pusing, Debi langsung mendekatinya dan membantunya berjalan menuju kamar.
Debi memberikan kode pada Kiara agar dia tidak naik dulu, karena seperti nya obat nya belum bekerja dengan baik.
"Pak kamar pribadi bapak dimana? Biar saya bantu kesana" alih-alih membawa Dani ke kamar pesanan nya Debi malah menanyakan kamar pribadi Dani.
Dani yang sudah mulai pusing awalnya menolak, tapi dengan paksaan Debi akhirnya Dani memberitahu.
"Pak saya bukan pelayan, saya teman Kiara saat ini bapak sedang di jebak agar bapak tidur bersama Kiara, saya memang ikut andil dalam rencana ini, tapi saya memilih untuk menghentikan niat jahat Kiara" Ucap Debi, ternyata dia mulai melawan aturan dari teman nya itu.
Setelah mengamankan Dani ke kamar pribadinya, Debi pergi ke kamar pesanannya dan membuka pintu kamar itu agar nanti dia bisa memberikan alasan mungkin saja Dani lari.
Debi kembali ke bawah dan menyuruh Kiara segera naik, sementara Debi dan Glora menunggu di dalam mobil Kiara.
Kiara naik ke lantai kamar nya dan saat melihat kamar yang di pesankan untuknya itu sudah terbuka dan saat masuk dia tak menemukan Dani lagi.
"Sial apa dia lari? Tapi kemana? Argghhhhh!!!!!" Kesal Kiara tak terima, dia menelpon temannya itu dan memberi tahu kalau Dani tak ada
Keduanya pun ikut mencari dan tidak mereka temukan.
"Kir, kayaknya dia udah ke kamar pribadi nya dehh Lo tau kan kalau kita sampai nerobos masuk yang ada kita masuk ke penjara itu melanggar privasi orang soalnya" kata Glora
"Arghhhhh siall..... Kurang ajar.... Kali ini Lo bisa bebas lihat aja gue gak bakal berhenti buat rencana untuk ngedapetin Lo!!!" Ucap nya kesal.
Lalu Kiara keluar dan membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi tanpa menunggu kedua temannya masuk, Glora dan Debi yang di tinggalkan disana akhirnya memilih untuk naik taxi.
"Syukur deh dia gak curiga sama gue" ucap Debi dengan lega dalam hatinya.
Sudah pastilah keadaan Dani sekarang betul-betul sudah hampir hilang sadar, untung saja tidak ada pelayan yang masuk mungkin saja dia langsung melahapnya.
Dani yang sudah kepanasan akibat obat perangsang itu mengambil handphone nya dan mencoba untuk menyadarkan dirinya.
Dia mencari nomor Henny disana dan tanpa berlama-lama dia menelepon nomor wanita itu.
"Halo ini siapa?" kata Henny dari dalam telepon itu
"Ini gue Dani, pliss Lo sekarang datang ke hotel Z, Lo bilang ke resepsionis nya Lo mau ketemu sama gue" perintah Dani
"Maksud Lo?" Tanya Henny
"Pliss nanti gue jelasin, Lo datang aja dulu" suara Dani yang sudah terengap-engap itu pun membuat Henny khawatir, setelah panggilan telepon itu berakhir Henny langsung pergi tanpa mengganti pakaian nya.
Dani juga tidak lupa menelepon resepsionis hotel itu agar mengarahkan Henny ke kamar nya nanti
Setelah semuanya selesai, Dani melepaskan hp nya ke sofa yang tak jauh dari kasurnya itu, dia membuka semua bajunya dan masuk kedalam kamar mandi dia mengguyur kan tubuhnya dengan air shower.
Mengingat perkataan Debi tadi dia sangat marah, untung saja Debi membantunya untuk keluar dari rencana jahat Kiara kalau tidak bisa saja dia sudah melahap wanita lain.
Dengan kaos oblong, hotpants dan sendal rumah nya Henny berlari menuju resepsionis hotel untuk menanyakan kamar Dani, karna sudah di perintahkan untuk mengantar Henny kesana pelayan hotel itu pun mengarahkan Henny.
"Langsung masuk saja yah mbak" ujar pelayan itu saat mereka sudah di depan kamar Dani
Henny tak berlama-lama lagi, dia langsung masuk tapi dia tak menemukan Dani disana.
Suara air dari kamar mandi meyakinkan dia kalau Dani berada disana.
"Daniii....." Panggilnya
"Huffggffff enggsssss arghhhhhhhhhhhhh siallllll enghhhhhhh hussff argggggggggg" Suara desahan dari dalam kamar itu membuat Henny jantungan.
"Ngapain dia manggil gue dalam keadaan gini?" Tanya Henny dalam hatinya.
Tiba-tiba di hadapan nya muncullah pria itu dengan tubuh polosnya yang sudah basah, wajah nya yang merah akibat menahan hasrat itu membuat Henny teringat dengan malam panas yang pernah mereka lewati.
"Lo kenapa?" Tanya Henny memegang wajah Dani, dia tak peduli lagi dengan tubuh Dani yang polos bagaimana pun dia sudah pernah juga melihatnya langsung.
"Te te temani gue malam ini.." ucap Dani dengan suara yang hampir hilang.
Dani berjalan terus mendekati tubuh Henny, sementara Henny berjalan mundur untuk menghindari itu, tapi tetap saja tidak bisa dia hindari kini tubuhnya malah terjatuh ke kasur dengan Dani yang masih menatap nya dengan penuh nafsu.
Dani naik dan mengukung tubuh Henny dengan kedua lengannya yang kekar itu, Henny hanya bisa pasrah dengan nasib malam ini.
"Kenapa gue datang tadi, kalau tau kondisi nya gini sih gue gak bakal datang" Gerutu Henny dalam hati nya.
Ciuman tiba-tiba yang membuat Henny kaget itu mulai di mainkan oleh Dani, dia melumat bibir sexi Henny dari gerakan lembut menjadi ganas.
Henny pun mulai mengikuti permainan yang dipimpin oleh Dani itu, dia mulai ikut menikmati nya.
Kini posisi keduanya sudah bertukar, Henny berada di atas tubuh Dani, dan dengan cepat Dani menuntut agar Henny membuka bajunya segera.
Henny pun berniat akan melayani pria itu malam ini, sebagai bayaran impas saat dia mengalami hal yang sama dan Henny yakin pasti ini perbuatan seseorang yang ingin menjebak Dani.
Dalam sekejap tak ada lagi pakaian yang tertinggidi tubuh Henny, dengan kesadaran penuh Henny mencari-cari pengaman tapi dia tak menemukan nya.
"Ahhh sudahlah seperti nya kalau sekali saja tidak ada artinya,gue gak bakal hamil kok" Gumamnya dalam hatinya
Permainan panas itu kembali mereka lakukan, dan kini lebih ganas dari malam sebelumnya, karena benar saja obat yang di minum oleh Dani menuntut ingin melakukan nya lebih lama sampai Henny benar kewalahan menghadapi situasi saat itu.
Henny berusaha untuk kembali ikut ke permainan panas mereka setelah dia berbaring sejenak, dan kembali lagi mereka bergantian tempat beberapa kali, dan semburan panas yang dia rasakan pun masuk menuju rahimnya, Henny sama sekali tak khawatir dia hanya ingin pria ini secepatnya nya menyudahi permainan itu.
Sekitar tengah malam Henny sudah benar-benar lemas karena perbuatan Dani, dia tertidur lemas di samping Dani dengan keadaan yang masih menyatu melihat lawan mainnya sudah tak sanggup Dani ikut tertidur dengan keadaan seperti itu.
Permainan panas mereka berakhir dengan tidur pulas keduanya.