"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08. Nggak Nyaman
"Ayo lah Teh, mulai hari ini temenin live bareng Pak Arsen ya. Please"
Nadilla menatap penuh selidik kepada Syakilla yang sejak kedatangan Nadilla ke toko terus saja meregek agar acara live hari ini di temani oleh Nadilla, tidak hanya berdua saja dengan Arsenio.
"Kenapa?"
Nadilla menatap penuh tanya kepada Syakilla dan membuat gadis cantik itu serba salah.
"Ya nggak nyaman aja kalau berdua dalam satu ruangan sama Pak Arsen!"
Jawaban Syakilla membuat Nadilla semakin menatap penuh tanya kepada Syakilla.
"Kamu ada masalah sama Arsen?"
Syakilla menggelengkan kepala nya cepat.
"Bohong!"
"Beneran Teh, Aku sama Pak Arsen itu nggak ada masalah kok. Cuma ngerasa kok lama lama nggak nyaman aja ya kalau live cuma berdua doang sama Pak Arsen"
Ujar Syakilla memberikan penjelasan.
"Udah jalan live dua bulan, baru Kamu bilang nggak nyaman kalau satu ruang sama Arsen doang?"
Syakilla terdiam.
"Belum lagi panggilan Kamu yang berubah dari Nio jadi Arsen. Itu aneh lho Killa!".
Syakilla lagi-lagi terdiam. Gadis itu masih mengumpulkan alasan apalagi yang cocok untuk menolak live kalau hanya berdua dengan Arsenio dalam satu ruangan.
"Yang Teteh lihat, Kamu juga cenderung lebih diam nggak kaya biasa nya kalau ada Arsen. Padahal kan biasanya Kamu cuek aja"
Syakilla menarik nafas pelan sebelum akhirnya mengungkapkan ketidak nyamanan nya kalau satu ruang bersama Arsenio.
"Aku tuh takut jadi fitnah kalau Aku live terus terusan berduaan sama Pak Arsen, Teh"
"Hilih, dua bulan ini Kamu biasa aja satu ruangan saat live sama Dia.
Syakilla jadi pusing sendiri dengan rentetan ucapan balik Nadilla.
"Kalau Aku bilang Aku nggak nyaman berada dalam satu ruangan karena Pak Arsen itu pacar nya Mbak Aaliyah, calon kakak ipar nya Bang Isal mantan pacar gamon nya Aku, Teh Nadilla percaya?"
"What?" Pekik Nadilla yang sampai menggebrak meja kerja nya.
"Nah kan, Teteh aja kaget apalagi Aku yang pas tahu kejadian jumat kemarin"
"Hahaha. Jadi cewek nyebelin pacar nya Arsen, itu kakak dari si Zahra yang kata nya minggu depan mau nikah sama mantan gamon nya Kamu gara-gara hamidun?"
Syakilla mengangguki ucapan Nadilla.
"Astaghfirullahalazim, kok jadi makin nggak yakin ya, kalau cewek nya Arsen itu _"
Nadilla menggelengkan kepala nya membatalkan ucapan nya dan lebih memilih fokus acara live hari ini.
"Ck nggak usah di bahas lah. itu mah urusan Si Gosen aja, yang penting urusan live gimana jadi nya?"
Teh Nadilla mengabaikan urusan percintaan Arsenio dan kekasih nya itu, dan lebih memilih membahas acara live toko nya bersama Syakilla.
"Kalau Aku minta Pak Arsen nggak ikut acara live boleh nggak, Teh?"
Usul Syakilla yang masih di dengarkan dengan seksama oleh Nadilla.
"Jadi kita balik lagi ke konsep awal, dimana ada Teteh juga Kang Fathir dalam ruangan. Beneran Aku tuh nggak nyaman aja kalau harus satu ruangan sama Pak Arsen."
"Takut cinlok?" Todong Nadilla di sertai senyuman usil nya.
"Mana ada, Teteh. Gini gini juga Aku tuh anti sama pelakor. Jadi amit amit jarang bayi kalau Aku sampe jadi pelakor!"
Ujar Syakilla bergidik ngeri sendiri dengan ucapan nya.
"Ya kali Kamu mau balas sakit hati Kamu ditinggal nikah si Isal dengan nikung jodoh kakak ipar nya Isal, hehehe"
Nadilla tertawa kecil sambil menaik turunkan alis nya kepada Syakilla yang tengah cemberut.
"Ish. Ogah banget sakit hati di tinggal nikah Bang Isal. Teteh kan tau sendiri kalau Aku tuh terpaksa nerima Bang Isal!"
"Bohong, kalau Kamu ngak ada rasa sama Si Isal. Dua tahun lho Kamu pacaran sama Dia, sampai kata Trio kacrut aja Babe nya Isal masih aja manggil Kamu mantu babe"
Nadilla kembali tertawa melihat wajah sebal Syakilla.
"Ck. Itu mah gara-gara Babe nya Bang Isal yang masih gamon dari Almarhumah Ibu Aku, Teh"
"Sebelas dua belas dong sama anak nya, yang masih gamon dari Kamu, Killa"
Syakilla pun menjadi semakin cemberut karena ucapan Nadilla, namun hal itu justru membuat Nadilla semakin ingin terus menerus menggoda gadis yang usia nya paling muda di antara ketiga anak buah lain nya.
"Semua keputusan ada di tangan Arsen. Teteh nggak bisa ambil keputusan dengan ikutin kemauan Kamu, Killa"
Syakilla menarik nafas pasrah atas ucapan Nadilla.
"Kamu tau sendiri kan Arsen itu yang punya produk, jadi dia lebih berhak menentukan model untuk acara live produk nya"
Syakilla kini mengangguki pasrah ucapan Nadilla.
"Kalau saran Teteh, Kamu harus nya biasa saja kepada Arsen, jangan ngerasa nggak nyaman gitu".
"Cuek aja kaya seolah Kamu itu nggak tau atau nggak perduli lah mau kekasih Arsen itu siapa"
"Yang penting, Kamu tetep jadi diri Kamu sendiri, nggak perlu takut sama omongan orang".
Pesan Nadilla yang kembali diangguki Syakilla.
"Lagi pula, mereka masih pacaran. Dan lagi hubungan itu juga nggak di restui sama Mama Farida"
"Jadi ya, kalau Teteh bilang mah santai aja. Jangan ada yang berubah dari perlakuan Kamu ke Arsen. Karena kalau Kamu tiba-tiba saja berubah kaya gini, Arsen justru akan semakin nekat," Pesan Nadilla kepada Syakilla
"Jadi tetep ya, live nya berdua sama Arsen aja. Kaya nya kalian juga usah klop kok kalau jadi partner baik live jualan ataupun live kehidupan, hahaha"
Syakilla mencembik kesal dengan ucapan terakhir Nadilla sebelum bos nya itu keluar ruang kerja nya, karena baru saja mendapat chat dari sang suami kalau Arsen sudah datang dan bersiap untuk live jualan dengan Syakilla.
"Udah dateng aja Lo. Nggak di cariin ayang mbek, yang ade nya mau hajatan besok?"
Arsenio merotasi malas kedua bola mata nya kala Nadilla yang baru saja bertemu dengan nya langsung memberikan pertanyaan yang membuat Arsenio kesal.
"Yang hajatan kan keluarga nya Dia, ngapain juga Gue ngejogrok di sana"
Arsenio menjawab pertanyaan Nadilla dengan jutek.
"Idih, calon Abang ipar nggak bertanggung jawab!"
"Bodo amat!"
Arsenio pun berjalan santai memasuki ruangan live dengan Syakilla yang mengekori langkah nya dengan malas.
"Sen!"
Nadilla memanggil Arsenio ketika pria itu akan menutup pintu ruangan live, setelah Syakilla masuk kedalam ruang live.
"Apaan?"
"Idih jutek amat bosque!"
Nadilla tersenyum kecil mencibir Arsenio yang wajah nya tengah masam itu.
"Gue mau kasih tau Lo info penting banget buat Elo!"
"Mau tau nggak?"
Arsenio berdecak kesal karena Nadilla terkesan mengulur ulur waktu live nya bersama Syakilla.
"Paan, buruan Kudil!"
Nadilla kembali tertawa kecil karena Arsenio yang seperti nya penasaran dengan apa yang akan di ucapkan Nadilla.
"Suami calon ade ipar Lo itu mantan nya Syakilla. Mereka terpaksa putus gara-gara calon ade ipar Lo hamidun"
"What?"
Nadilla tertawa kecik melihat wajah terkejut Arsenio, dan tanpa rasa bersalah wanita cantik itu berjalan menjauhi ruangan live, guna memantau dari layar HP bersama sang suami.
##################################
Jangan lupa like juga komen nya ya
See you next bab
apa namanya Syakila