Selamat datang di novel ku
menerima kritik dan saran
feedback & folback bisa folow instagram juga ;@namjoneya_0594
Pernikahan biasanya didasari oleh cinta namun tidak dengan Hira dan Axell/Gus Mahen. Keduanya menikah karena sebuah insiden naas menimpa calon istri Axell dan Hira berada diTKP.
Hira sebagai pengantin penganti namun setelah menikah kehidupannya penuh dengan teror, hingga membuat nya sempat mengalami gangguan kecemasan. Hingga suatu tragedi membuat nya tak bisa sadar dalam waktu lama , Sedangkan Axell tanpa sadar menyayangi istri dengan berlindung dibalik kata “Aku akan bertanggung jawab menjadi seorang suami”.
Keduanya tetap harus mencari tau siapa pelaku peneror dan pembunuhan misterius.
Dan akankah mereka menemukan pelakunya? Akan kah cinta mereka menjadi kekuatan untuk melawan segala lika-liku kehidupan atau justru malah salah satu dari mereka berhasil dibunuh lagi? .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 and Visual
Ada rasa bersalah menjalar di lubuk hati Hira ia takut terjadi apa-apa, mana tau Axell akan lupa ingatan juga kan gak lucu. Kening Axell terlihat berdarah mungkin terkena pecahan vas karena vas tersebut sudah hancur berkeping-keping di atas lantai.
“Da-darah!” Teriak Hira.
“Nggak papa, nanti juga sembuh sendiri. Sini kamu ,aku keringkan rambutnya!”
Menarik rambutnya lalu perlahan ia menyisir dan menghidupkan hair dryer.
“Kalau ngeringin itu dari depan ke belakang ,sama dari atas ke bawah kalau enggak nanti kau akan bersin-bersin!” Kata Axell sambil mengusap lembut rambut Hira yang lumayan panjang.
30 menit berkutat dengan ganti baju, mengeringkan rambut akhirnya mereka berdua keluar kamar dan Umma yang tau mereka keluar siang sudah menggoda Axell dikira ia telah berbuat apa-apa.
“Eh , Hira sini-sini duduk di samping suami mu!” Umma menarik kursi di sebelah Axell.
Hira tersenyum tipis dan mengangguk pelan lalu duduk disamping Axell. Tanpa disuruh ia sudah meraih piring kosong Axell, mengambilkan nya nasi goreng tanpa kecap bercampur sayur kubis serta potongan cabai.
“Terima kasih adek,” Tuturnya.
“Adek?”
“Iya Dek Hira, istri ku tercinta!” Jawab Axell dengan senyuman yang mengembang.
Gummy smile yang memperlihatkan barisan giginya yang rapi dengan mata yang menyipit.
“Masih pagi Axell!” tegur Umma
“Ya gak papa Umma kan Axell godain istri sendiri.”
Umma menggelengkan kepala namun guratan di kedua pipinya menampilkan senyuman yang sangat manis.
“Axell auto diabetes nih disenyumin dua bidadari.”
“Cuma dua nih, aku gak di anggap!”timpal Aira yang tiba-tiba datang .
“Ini juga adik ku yang tercinta , tumben udah bangun.”
“Kakak aja yang gak pernah liat aku bangun. Aku itu bangun dari jam 3 pagi gak tidur lagi ya. Kakak sih jarang pulang jadi mana tau kegiatan ku! Eh ya kak Vin dimana?” Lalu ia menyeret kursi di sebelah Hira.
“Masih di kamar kayaknya, tadi sempat ke dapur tapi katanya mau mandi dulu soalnya mau ngurus sesuatu gitu di rumah sakit,” jawab Umma.
Axell mengernyitkan dahi, bukan nya kemarin bilang katanya hari ini dia libur. Ada apa setelah dia keluar dari kamarnya, apa ada hal yang mengganggu di benak nya?.
Baru saja Axell ingin membuka kedua bibir nya, Vincent sudah terlihat berjalan ke arah meja makan. Manik mata Hira tepat bertemu dengan Vincent, namun dengan cepat ia memutus kontak kedua matanya. Ia kembali tertunduk sambil mengaduk-aduk nasi goreng nya.
Vincent yang melihat perubahan Hira dari sebelum ia datang dan ketika ia sampai senyuman manisnya pudar dalam sekejap mata. Semua itu sudah cukup membuat Vincent sadar jika Hira tak ingin bertegur sapa ataupun sekedar duduk bersama di meja makan.
Hati Vincent terasa berdenyut nyeri, perih, rasa aneh yang tiba-tiba mencelos ke hatinya serta bulir bening yang mulai mengenang di kedua pelupuk matanya.
Axell menyuruh nya duduk dan ia juga kembali memasukkan nasi goreng ke mulut nya namun Vincent tak bergeming hingga beberapa saat.
“Duduklah, makan terlebih dahulu.” Ajak Axell.
Mengukir senyum tipis, “Em aku gak ikut sarapan dulu ya Umma, kak dan yang lain soalnya ada hal yang harus ku urus.”
“Eh gak boleh gitu, kamu harus makan dulu nanti perut kamu kosong terus sakit gimana? Bukan nya kamu jadi penolong malah dokternya juga hobi telat makan.” Titah Umma
“Nggak Umma nanti aku gampang cari sarapan di jalan, kalian lanjutkan saja aku pamit. Assalamu'alaikum!”
“Eh, ini aja deh kamu bawa bekal kebetulan tadi umma sempat potong buah dan ini kamu bawa. Axell sama Aira sudah ada jatahnya ini khusus buat kamu , isi nya ada buah anggur, Ceri dan Pear.” Mengulurkan tas kotak makan kepada Vincent.
“Terima kasih Umma, maaf Vincent jadi ngerepotin.”
Umma mengusap bahu Vincent pelan, “Nggak usah sungkan Vincent kita semua disini keluarga sudah sepatutnya nya diperlakukan secara adil. Pokoknya kalau ada apa-apa jangan segan untuk bilang.”
Vincent menganggukan kepala sembari tersenyum manis .
Senyuman yang dulu menjadi candu Hira kini seakan menjadi senyuman yang paling ia benci.
“Iya jangan sungkan kamu ini keluarga kami masih dalam garis ayah satu. Jadi kabari aja kalau kalau butuh apa-apa,”Timpal Axell.
Hira masih diam tak membuka suara sedikitpun, Axell yang mulai sadar mengalihkan atensi nya ke arah Hira yang masih menunduk sendu. Vincent segera beranjak pergi karena Hira sedari tadi terlihat berusaha tak menganggapnya ada.
Jika ditanya apakah perasaan nya sakit? Maka jawaban nya iya sakit seperti tergores pecahan gelas terkena garam.
Dengan langkah lebar ia keluar dari rumah, sedangkan Hira mulai mengangkat pandangan nya dan ia langsung bertatapan dengan kedua netra Axell.
Rasa canggung mendera keduanya hingga Axell meraih tangan Hira dan mengusap nya pelan.
“Aku tahu kamu masih merasa berat, jangan dipaksa. Semua butuh waktu, kamu juga pikirkan secara baik-baik apa sikapmu tidak terlalu keterlaluan dan apakah sikap itu sudah tepat.”
Hira menganggukan kepala lalu kembali menyuapkan nasi goreng keringat mulut nya dan ditutup dengan segelas air putih.
Setelah mereka selesai makan Axell kembali ke kamar untuk mengambil barang nya yang ketinggalan sedangkan Hira membantu Umma membereskan meja makan.
Aira sudah pamit duluan untuk mengajar taekwondo pada santri putri.
Beberapa saat kemudian tinggal lah Hira di dapur sendirian karena Umma ada kedatangan tamu, sedangkan Axell yang dari kamar langsung menuju dapur menaruh barangnya di atas meja makan.
Sejenak ia memperhatikan gerak-gerik Hira yang sedang sibuk mencuci piring serta gelas,perlahan melangkah mendekati Hira . Entah ia pun bertanya-tanya dalam benak nya mengapa seakan-akan ada naluri yang menuntun nya menghampiri Hira.
Dengan ragu ia memeluk Hira dari belakang dan menyandarkan kepala ke bahu Hira. Sang empu terlonjak kaget ia kita itu bukan suaminya ia sempat mendorong tubuh Axel namun tangannya langsung dicekal dengan erat oleh suaminya.
“Sebentar saja, biarkan aku menghirup aroma Jasmine ini, seakan menenangkan pikiran.” Pinta nya sehingga Hira kembali diam dan pasrah akan tubuhnya dipeluk Axell.
Hira dapat merasakan aroma dari tubuh Axell yang saat ini sedang memeluk nya tanpa jarak sama sekali.
Perasaan apa ini, mengapa begitu nyaman dan tenang. Mengapa aroma maskulin bercampur bayi ini membuat ku candu.
Lama kelamaan Hira merasa letih karena berdiri terus menerus ia melonggarkan tangan Axell yang memeluk erat perutnya.
“Sudah, nanti Mas gak jadi ke kantor.”
“Iya rasanya memang aku gak ingin ke kantor, mau nya peluk adek aja begini terus sampai puas,” jawabnya dengan enteng.
...💐💐💐💐💐💐💐...
Sesuai janji hari ini aku kasih visual nya semoga cocok hehe...
1.Kenzo Axellano Mahendra
2.Britney Zahira Ayla
3. Vincenta de Cakrawala
4.Aira Dwi niskala Laviza
5. Melani Mishellea Jema.
6.Delina Putri Jemari
7. Nayla Rumia ningrum
8.Dirga Ve Nicolas
Aku kasih bonus gummy smile dan senyuman nya Axell 🤭
**
**
**
**
Gimana kira" cocok gak sih sama para visual nya☺komen di bawah ya 👇