6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.8
"Aruna!" panggil Faris dengan menatap wajah istri nya yang sangat cantik menurut nya.
Penampilan natural, bibir pink, dan juga wajah yang putih bersih membuat nya terpana sejak pertama kali melihat wanita secantik Aruna
"Dalam Islam, semua perintah suami itu wajib dilakukan oleh seorang istri bukan?"
"Bener, ada apa, mas. kenapa bertanya seperti ini?" ucap nya dengan nada yang masih lembut dan menyejukkan bagi Faris yang emosian.
"Mulai sekarang, bersikap lah tegas kepada mereka. Ini perintah dari ku, dan kamu harus dan wajib mematuhi nya paham?"
Aruna yang mendengar ucapan suami nya merasa terharu, orang asing yang dikenal nya saja memberikan perhatian lebih untuk nya, kenapa keluarga nya tak bisa, bahkan menganggap nya sebagai benalu di rumah sendiri.
"Mas, terima kasih!" ucap nya sambil terisak
Tangisan yang menyayat hati membuat Faris menjadi tak suka melihat istri nya menangis.
"Kalau ga ada kamu, mungkin aku hanya menangis dalam diam, mas. Aku merindukan ibu mas, aku merindukannya."
Faris memeluk tubuh istri nya dengan erat, walaupun belum bisa mencintai, tapi dia memberikan perhatian kecil untuk istri malang nya itu, dia harus bertanggung jawab mulai saat ini.
"Aruna, aku bersama mu, ceritakan saja kepahitan dalam hati mu kepada ku, aku berjanji akan menjaga mu."
Perasaan Aruna menjadi sedikit lebih baik, berkat ucapan dan perhatian suami nya dia menjadi merasa disayangi.
Keesokan paginya...
Ketty merasa kesal, apalagi semalam suaminya tak menyentuh nya sama sekali, dia bahkan diacuhkan begitu saja. padahal dia berharap untuk memberikan hak Aryo, tapi laki laki itu malah keluar entah kemana, dan kembali dini hari.
"Ibu!"
"Ketty." ucap Susi yang sedang mengobrol bersama para tetangga di teras
"Wih, pengantin baru, bangun nya siang ya, pasti ganas ya pak kepala desa kita?" goda ibu ibu itu dengan nada yang mesem mesem
Ketty yang tersadar ada beberapa warga disini, langsung memasang muka ceria, dia harus menunjukkan bahwa pernikahan nya bukan hanya sekedar pengganti, dia bahagia dengan Aryo begitulah pemikiran nya.
"Iya dong Buk, mas Aryo buat saya tidur nya kesiangan, biasalah." sahut nya dengan tersenyum canggung.
"Yo, enak toh nduk, apalagi masing hangat hangat nya, lengket terus pasti."
"Hehe, bener bulek, mas Aryo itu ga memberikan aku istirahat soalnya." ucap ketty yang kebetulan Aruna baru keluar dari kamar nya.
Semua percakapan Ketty, tentu saja Aruna mendengar nya, bahkan sejak tadi menahan rasa sakit di dalam hatinya. Aryo bener bener berubah begitulah pemikiran nya.
"Aku senang, kalau kamu mau menerima Ketty mas." batin nya dengan senyuman tipis.
Sekarang dia sadar, pacaran bertahun tahun tak menjamin sebuah pernikahan, dia berusaha untuk tak mengusik kehidupan Ketty.
"Aruna." ucap Faris yang baru selesai mandi.
"Mas, kok disini, kamu butuh sesuatu?"
"Kamu ngapain?"
"Aku mau masak, mas. Untuk semua nya disini."
"Apa! Kamu sendirian disini, masak buat mereka juga?" ucap Faris yang kaget.
Bagaimana bisa dia mengerjakan pekerjaan rumah dari tadi, seperti nyapu, nyuci dan masak juga. Sementara ibu dan anak itu seperti majikan saja dirumah ini.
Mana bisa terima dia melihat istri nya memperlakukan seenak mereka saja.
"Kamu ga kerja?" tanya Faris yang tak ingin menyinggung perasaan Aruna.
"Kerja mas, kamu gpp kan aku tinggal sendiri, insyaallah aku jam 11 udah pulang kok!"
"Mas, ikut ya ke rumah singgah itu."
"Wah, boleh dong, nanti ya mas aku kerjain tugas masak dulu!"
"Apa selama ini kamu memasak untuk mereka juga Aruna?"
"Iya mas. semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakan ucap nya tersenyum tipis.
"Lalu, apa tugas untuk Ketty?"
Aruna terdiam, menatap suaminya yang penuh tanya, dia bingung menjelaskan nya, lagi pula selama ini Ketty tak pernah mengerjakan pekerjaan rumah.
"Tidak ada, mas." ucap nya pelan sambil menundukkan kepala nya
Tangan Faris mengepal, sungguh ingin sekali memberikan pelajaran untuk orang orang seperti keluarga Aruna ini, tapi dia harus menahan, sampai kondisi bener bener membaik.
"Apa kamu akan menuruti permintaan suami mu ini aruna?"
Aruna terdiam, dia tak ingin menjadi istri yang durhaka, tapi bagaimana kalau mereka marah, dia seperti bimbang dan ragu.
"Iya mas, apa yang ingin mas ucapkan?"
"Tugas mu, hanya satu, yaitu mengurus semua keperluan ku, dan jangan mengerjakan pekerjaan mereka. Ketty itu sudah menikah, dan punya suami, tentu saja dia yang mengurus kebutuhan suami nya sendiri. sedangkan ibu mu juga sudah punya ayah mu, dia juga yang akan mengurus kebutuhan ayah mu itu, apa kau mengerti, dan kamu harus menuruti keinginan ku Aruna, berjanjilah?"
"Iya mas, aku berjanji, tapi bagaimana kalau mereka marah?"
"Tentu saja itu urusan ku, kamu jangan takut okey?" ucap nya dengan lembut.
"Ayok, siap siap ganti baju mu, dan kita nanti akan makan di luar!"
"Baiklah, mas."
Aruna tak membantah, bener ucapan suaminya, sekarang tugas nya yaitu menjadi seorang istri yang baik dan patuh, sekarang dia menuju ke kamar mengganti pakaian nya dan bersiap akan ke rumah singgah.
Faris yang mendengar suara yang membicarakan tentang istri nya seketika menuju ke luar, terlihat Ketty dan ibu nya sedang bergosip mengenai Aruna.
"Eh, ada suaminya Aruna, udah bangun mas?" tanya ibu ibu itu dengan canggung.
Susi dan Ketty hanya melirik sinis ke arah laki laki itu, dai bener bener tak suka melihat Aruna dan laki laki itu bahagia.
"Kemana Aruna? Apakah udah selesai dia memasak?" tanya Susi dengan ketus.
"Mulai sekarang, Aruna tak akan memasak makanan untuk kalian lagi, ibu dan juga Ketty sudah mempunyai suami kan, jadi kalian saja yang masak untuk mereka, jangan istriku!" bantah Faris dengan wajah tegas nya.
Ibu ibu tadi seketika canggung, dan segera berpamitan untuk pulang, apalagi tatapan Faris seakan menusuk hati mereka.
"Apa maksud mu!" bentak Susi dengan keras.
"Tentu saja, aku melarang kalian memperlakukan istri ku seperti pembantu, dia sekarang tanggung jawab ku, jadi jangan memerintah sesuka hati kalian!"
"Hei, kau siapa yang melarang kami memerintah si Aruna, lagi pula dia itu menumpang hidup dengan ku, jadi tentu saja dia harus bekerja keras dirumah ini!"
"Mulai sekarang aku yang akan membiayai hidupnya, jadi ibu mertua tak perlu repot-repot untuk menyuruh istri ku lagi, dan kami akan segera pindah dari sini!" ucap nya dengan wajah tegas.
Ketty hanya terdiam, dia masih kesal dengan suami nya, dia juga tak suka dengan laki laki ini, berani berani nya dia bertindak seenaknya dirumah ini.
"Kalau begitu, berikan kami uang untuk kompensasi nya, dan aku akan membiarkan kamu membawa si anak sialan itu!"
"Baik, akan segera saya berikan, tapi ingat! kalau kalian melakukan tindakan kekerasan kepada istri ku, jangan kan memberikan kalian pelajaran, tapi aku juga akan menuntut ke pengadilan!"
"Loh mas, ada apa?" tanya Aruna yang sudah rapi dengan hijab coklat, dan baju gamis nya.
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/