Dibalik Pernikahan Hi Ma

Dibalik Pernikahan Hi Ma

Chapter 01

“Hei!!! Jangan lakukan itu! Sungguh perbuatan itu dilarang oleh Allah S. W. T. Turun ya mari kita bicarakan apa masalah kamu,” Ia mendekat ke arah Hira yang sudah berdiri di sebuah jembatan. 

“Aku! Aku capek hidup!” Diiringi tangisan yang ikut menyayat hati Axell. 

“Enggak boleh begitu! Allah memberi cobaan karena ia percaya kamu pasti bisa melewatinya. Tak ada takdir yang jahat karena dari semua itu kita bisa mengambil sebuah pelajaran hidup.”

Perlahan menarik lengan Hira sampai keduanya terjatuh ke atas trotoar, Hira menindih badan Axell serta pandang kedua manik matanya saling mengunci. Hingga Hira tersadar ada yang terasa sakit diperutnya, Axell terkejut dan langsung berdiri mencoba menenangkan hatinya serta jantung nya yang kini berpacu lebih cepat. 

“To-tolong,” Mencoba menggapai lengan Axell untuk membantunya berdiri sedangkan tangan kanannya memegangi perut. 

“Kita ke rumah sakit sekarang ya!” Tanpa aba-aba Axell membopong tubuh mungil Hira, masuk ke dalam mobilnya. Menancap pedal gas menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi karena Hira semakin tersakiti. 

Tak terasa kini keduanya sampai di rumah sakit, perlahan Axell membopong Hira masuk seraya memanggil suster untuk membawa brankar. Sedangkan sang empu sudah tidak sadarkan diri, Axell menunggu di depan ruangan sambil berjalan kesana kemari. 

“Hallo bos, ada info terbaru.”

“Apa? “

“Gadis yang bos cari ada dirumah sakit sekarang” Ujar seseorang di seberang telepon. 

“Seperti nya aku butuh asisten yang lebih gercep dan jeli serta cerdas lagi,” Menghela nafas panjang. “Sekarang saya ada di rumah sakit dan bersama orang yang saya cari jadi info kamu ini sebenarnya sudah terlalu basi ya Han!”

Lalu menutup panggilan secara sepihak ia kembali fokus dengan pemeriksaan dokter. 

“Permisi dengan keluarga pasien?”

“Saya temannya dok, gimana keadaan Hira saat ini?”

“Dia sudah lama sebentar lagi akan sadar, akhir-akhir ini seperti nya ia tidak rutin minum obat yang saya resepkan. Dan juga seperti nya ia tidak konsultasi dengan psikiater yang saya sarankan dan mungkin belakang ini ia banyak tekanan. Tapi tidak usah khawatir saya sudah memberikan obat penenang untuk nya .”

“Baiklah lakukan yang terbaik dok, saya akan bayar berapapun biaya nya.”

Setelah dokter pergi Axell terdiam hingga badannya terperosok ke lantai yang dingin. Ia mengusap rambut nya kasar dan menenggelamkan wajah nya dibalik katupan tangan. 

“Saya janji akan bertanggung jawab  maaf saya lancang telah menyentuhmu yang notabene nya belum menjadi halal bagi ku. maaf ya saya lancang membuka ponsel kamu tak ada niatan lain hanya ingin mengabari keluarga mu saja ,” tuturnya pelan. 

Ia mengetik beberapa pesan  di ponsel Hira, tak berselang lama datanglah dua orang paruh baya satu laki-laki , satu perempuan. Axell menyambut. 

“Maaf anda berdua ini bibi dan paman nya Hira?”

“Iya saya paman nya, dan ini istri saya,Kita permisi untuk menjenguk Hira.”

Axell menganggukan kepala, ia sedari tadi belum menjenguk Hira namun alangkah baiknya kini ia mengalah terlebih dahulu. Bagaimanapun juga mereka berdua lagi yang berhak tau kondisi Hira. 

Namun hatinya terasa gelisah kala paman dan bibi nya Hira tak kunjung keluar dan terlebih ada terdengar suara sayup-sayup orang minta tolong. Dengan cepat ia berlari masuk ke dalam ruangan dan hal pertama yang ia lihat adalah Hira sudah tergeletak di lantai dengan beberapa bercak darah yang mengucur dari perutnya. 

Ketenangan batin Hira belum sembuh total ditambah seperti nya paman dan Bibi menyiksanya hingga dia terkapar di lantai . 

“Dasar menyusahkan!!! Kemarin kabur dari Pak Daniel  dan sekarang,Masuk rumah sakit. Kamu ini saya suruh cari uang bukan buang-buang uang!!!”

“Iya merepotkan! saya menyesal merawatmu sampai besar jika ujung-ujungnya saya rugi banyak ! Harus mengurus kamu yang penyakitan!”Timpal Bibi Lili seraya menunjuk muka Hira dengan telunjuknya sedangkan pamannya menjambak rambut Hira sampai dia meringis kesakitan . 

“Cukup! Apa-apaan kalian! Setidaknya jika sudah tak mau mengurus biar kan dia hidup sendiri jangan disiksa seperti ini! Lagi pula semua biaya rumah sakit sudan lunas!”

Tegas Axell. 

“Halah ,tau apa kamu bocah tengik! Ayo ikut saya pulang dan kamu harus melayani Pak Daniel kalau tidak kamu akan didenda!”Sambil menyeret lengan Hira, dengan sekali raih Axell melayangkan bogem mentah ke pipi paman nya Hira. 

“Jangan ikut campur urusan keluarga kami!”Tegasnya hingga kedua manik matanya serasa ingin keluar. 

“Mas tolong aku, aku janji bakal lakuin apapun asalkan selamatkan saya dari mereka…”Bulir bening terus membasahi pipinya.

Axell menghapus air mata Hira dan menepuk pelan bahunya. 

“Baiklah, apa syarat untuk membebaskan Hira dari kalian!?”

“Asik nih, 1 miliar !”

“Baik! Dimata kalian Hira hanya bernilai 1  m, ambil cek ini!” Menulis nominal di cek tersebut , “Dan setelah ini kalian tidak boleh muncul di kehidupan Hira  entah itu sekedar batang hidung kalian!”

Setelah menerima uang dari Axell paman Hira yang bernama Beni itu keluar bersama istrinya. Hira masih tertunduk menangis di lantai yang dingin itu, perlahan Axell membantunya naik ke ranjang lagi. 

“Aku janji akan mengganti uang terse___”

“Tidak usah di ganti, asalkan kamu mau menjadi pengganti pengantin wanita saya,”Lalu ia berjalan menjauh menuju jendela. 

“Apa! Aku tidak bersedia.”

“Aku tau, kamu tau sesuatu dibalik kematian calon istri saya jadi tolong bantu Aku kali ini saja maka semua hutang mu ku anggap lunas. Jika perlu akan kubuatkan surat kontrak pernikahan kita.”

Hira terdiam bayangan mengerikan itu kembali mengisi pikiran nya hingga tak terasa ia menangis. 

“Aku tidak tau siapa yang bunuh calon istri mu, dan aku juga tak ada hubungan dengan nya.”

“Tolong lah, apa perlu aku bersujud untuk memintamu membantu ku. Lagi pula aku sudah menyentuhmu yang bukan halal bagiku.”

Suasana  hening tak ada yang berucap kata lagi, keduanya fokus dengan pikiran masing-masing. Hira merasa tak enak karena  bagaimanapun juga Axell sudah membantunya keluar dari jeratan keluarga Bibi dan pamannya. 

“Baiklah jika kamu terus diam berarti ku anggap kamu setuju untuk menikah dengan ku besok. Sekarang istirahat kan tubuh mu jangan sampai kelelahan,” lalu pergi meninggalkan Hira sendiri dengan pikiran yang sangat berkecamuk di dalam dirinya. 

Ia masih belum bisa mencerna apa yang terjadi saat ini, setahu nya kemarin melihat pembunuhan dan mobilnya dibakar. Tapi ia tak bisa melihat dengan jelas dan saat ini ia harusnya sebagai saksi  malah harus menjadi pengganti pengantin wanita. 

Ruangan yang sunyi dengan malam yang semakin larut membuat nya tak bisa tidur dengan nyenyak terlebih pikiran nya belum tenang. 

“Yaaa! Gimana aku tidurnya kalau bayangan mengerikan dan tawaran yang membuat jantung ku ingin copot ini selalu menghantui pikiran ku,” Membolak-balikkan badannya agar menemukan posisi yang membuat nya nyaman. 

Terpopuler

Comments

Yuningsih

Yuningsih

baru bab pertama udah excited nih ☺️💪 Thor

2025-02-05

2

/Plusone/ vote, terusin lanjutin nulisnya tiny

semangat terus

2024-12-28

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

ya udah gak usah ngomong sampe segitu juga dong🙄

2025-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!