Tawanan Cinta Pria Impoten

Akibat rasa aneh yang Oliv rasakan sendiri tanpa mengatakan kepada Keen, membuat Oliv menjadi diam dari mulai makan hingga sekarang pulang ke Kediaman. Keen heran melihat Oliv yang duduk ditumpukan tas belanja itu, sedari mulai sampai itu terus yang Oliv lakukan. 

“Sayang, apa aku ada salah?” tanya Keen sembari bangkit dari duduknya. Ia heran melihat Oliv yang malah menunduk karna membuka satu persatu isi tas belanja itu. 

Oliv tidak menjawab, malah diam merenung seperti memikirkan sesuatu yang sangat berat sekali. “Aku benci melihat para wanita yang menatap suamiku penuh kagum seperti itu.. Sementara aku sangat tidak bisa untuk menampol mereka,” ucap Oliv dengan sangat sejujurnya. 

Keen menganga mendengar apa jawaban Oliv itu, sangat mengejutkan sebenarnya. “Maksudnya kau cemburu gitu?” tanya Keen dengan senyuman bahagianya. Ntah kenapa mendapatkan fakta bahwa Oliv sedang cemburu, sangat membuat hatinya senang. 

Cepat sekali Oliv menggelengkan kepala. “Tidak, ini sangat berat untuk dikatakan cemburu. Aku hanya mengatakan perasaanku tadi, bukan cemburu!” bantah Oliv begitu saja, membuat Keen tersenyum simpul. 

“Okelah, kalau aku mengartikan itu jika kau sedang cemburu,” ucap Keen yang mana langsung mendapatkan tatapan tajam dari Oliv. 

“Kau tahu sayang..” Keen duduk tepat di hadapan Oliv, menjauhkan tas belanja itu agar tidak menganggu. “Kau sangat indah jika dibandingkan dengan para wanita itu, mereka semua sangat tidak menarik dimataku. Memilikimu sudah sangat cukup bagiku,” ucap Keen dengan sangat serius. 

Mungkin kalau Oliv tidak tahu fakta sebenarnya akan terlena dengan ungkapan cinta Keen kali ini. Hanya saja Raga sudah mengatakan semuanya bahwa Keen hanya bergairah kepada Oliv saja. Menurut Oliv itu termasuk sebuah pemanfaatan saja, kebetulan Oliv lah orang itu. 

“Karna akulah penyembuh impotenmu, hanya denganku kau merasakan gairah bukan? Itu sebabnya para wanita tadi sangat tidak menarik perhatianmu,” Apa yang dikatakan Oliv membuat Keen sangat terkejut. 

Terkejut bukan karna perkataan Keen palsu, ungkapan Keen tadi sangatlah jujur. Keen terkejut karna Oliv bisa tahu rahasia memalukan itu, sudah pasti dalangnya adalah Raga. 

“Anak itu memang tidak ingin gajian bulan ini,” gumam Keen didalam hati tiada henti mengumpat Raga. 

Oliv masih setia menatap Keen yang termenung, kalau dari ekspresi Keen seperti dugaan Oliv jika apa yang ia pikirkan sangatlah benar. Keen tidak memiliki rasa apapun kecuali rasa ingin mendapatkan gairah saja dari Oliv. 

“Kau sudah tahu itu?” tanya Keen, Oliv menjawab dengan anggukan kepala. “Baguslah kalau kau tahu, itulah alasan pertama kali aku menculikmu. Tapi, lama-lama selain gairah.. Aku memang sangat membutuhkan mu untuk hidupku, Oliv..” ungkap Keen dengan sangat serius. 

“Membutuhkan aku?”

“Iya, membutuhkan mu untuk menjadi pasanganku selamanya. Tidak ingin kau dimiliki siapapun kecuali aku, terserah kau mau percaya atau tidak. Aku akan membuktikan bahwa yang aku ungkapkan adalah kebenaran,” ungkap Keen lagi. 

Oliv tersenyum menunduk, ia malu menunjukkan ekspresi wajah kali ini kepada Keen yang terus saja menatapnya penuh damba. 

“Hati-hati, Kak.. Ini pertama kali bagiku menjalani hubungan, pengalaman pertamaku..” ucap Oliv. 

Sungguh membuat hati Keen senang, menjadi hal yang serba utama dalam kehidupan wanita yang telah membuatnya jatuh hati adalah impian bagi Keen. 

Perlahan Keen menarik tangan Oliv hingga sangat dekat dengannya, posisi mereka masih saling duduk berhadapan. Keen menatap Oliv penuh cinta, sementara Oliv masih bingung mendiskripsikan seperti apa perasaannya kali ini. 

Wajah Keen perlahan mendekat pada bibir indah Oliv, ia ingin merasakan bibir itu lagi setelah sekian lama. Oliv sudah tidak sabar menantikan hal yang terjadi, seperti Keen.. Oliv juga sangat menginginkan hal itu sekarang. 

“Ini aneh..” ucap Oliv yang mana membuat Keen menjadi tertunda untuk melumat bibirnya. 

“Aneh? Kenapa kau mengatakan itu, sayang?”

“Padahal aku tidak ada minum pil itu, tapi kenapa.. Kenapa aku sangat menginginkan sentuhanmu malam ini?” tanya Oliv dengan ekspresi lugunya. 

Pertanyaan Oliv membuat Keen tertawa kecil, ia menarik gemas hidung mancung itu. Sungguh ekspresi Oliv sungguh menggemaskan, Keen jadi ingin memakan habis Oliv sekarang juga. 

“Bukankah itu bagus? Jadi kita saling menginginkan sekarang,” kata Keen. 

Oliv tersipu jadinya, sungguh ia tidak menyangka telah menjadi seseorang yang mesum sekarang. Malah sekarang Oliv yang menarik tangan Keen hingga sangat dekat dengannya. Untuk memulai Oliv sangat tidak bisa melakukan itu, jadi ia menyerahkan diri saja kepada Keen. 

Keen sangat tahu kalau Oliv sudah tidak sabar, ia membawa Oliv menuju pangkuannya. Tas branded itu sebagai saksi betapa mesranya saat ini pasangan suami istri yang menikah secara siri itu. Keen yang sangat cinta kepada Oliv, sementara Oliv masih bingung dengan perasaannya sendiri. 

Pagutan bibir mulai terjadi dengan pergerakan yang sangat lembut, kedua insan manusia yang haus akan sentuhan malam ini. Keen heran melihat pergerakan Oliv yang sangat lihai, sepertinya ajaran Keen selama ini sudah berhasil. 

Disaat pagutan itu terlepas, jari telunjuk Keen mengusap bibir Oliv yang manis. “Kenapa kau ganas sekali malam ini, sayang?” tanya Keen sembari tangan satunya mengusap pipi Oliv yang chubby. 

Sebenarnya Oliv juga tidak tahu apa yang terjadi, ia sangat bergairah seakan haus akan sentuhan. “Aku tidak tahu, tapi aku sangat ingin kau manja sekarang..” jawaban Oliv membuat Keen tersenyum manis. 

Ketahuilah senyuman manis seperti ini hanya Keen tunjukan kepada Oliv saja, kepada wanita lain Keen akan menampilkan wajah super datar yang memang ada pada dirinya sejak lahir. 

“Kau cantik sekali_”

“Aaaaaaaaaa.. Perutku sakit,” Rintihan Oliv secara tiba-tiba itu membuat Keen terkejut. Bahkan spontan tangan Keen memegang perut Oliv, ia menampilkan ekspresi panik. 

“Kenapa, sayang? Sakit kenapa, apa salah makan tadi?” Keen memburu Oliv dengan pertanyaan. 

Oliv tidak tahu mengapa perutnya sangat sakit, ia melihat kearah kalender. Tentu saja Oliv menjadi ingat akan tamu bulanan yang memang seharusnya datang ditanggal ini. 

“Aku menstruasi, Kak..” ucap Oliv. 

Keen lemas mendengarnya, pantas saja Oliv sangat bergairah malam ini. Ternyata karna efek dari hormon datang bulan, tragedi unboxing tentu saja gagal malam ini. Padahal Keen sudah sangat ingin, tapi bisa apa kecuali hanya pasrah saja kali ini. 

“Bangkitlah..” Keen mengarahkan Oliv untuk bangkit, ia harus mengurus tindakan selanjutnya bukan.