NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XVIII. Detik-detik Perang

Kediaman Hexton menjadi lebih hidup dan berisik selama sebulan terakhir. Alaric sibuk melatih pasukan untuk persiapan perang sebentar lagi, sering terlihat di barak pelatihan bersama para prajuritnya, memberikan arahan tegas sambil memimpin latihan fisik dan strategi. Cassa, yang awalnya hanya memperhatikan dari jauh, mulai terbiasa dengan kesibukan sang Duke. Selama itu juga Cassa semakin sibuk untuk melayani Alaric dimanapun itu.

Apalagi sebelumnya, ada Marquess yang datang karena menduga bahwa yang membunuh anaknya adalah Alaric—Duke kejam se kekaisaran bulan. Dia tahu karena pelayan pribadi dari anaknya memberi tahukan bahwa Amara baru saja merencanakan kejahatan kepada pelayan pribadi dari Duke Alaric.

*Flashback

"Permisi, Duke. Ada Marquess Jhonatan datang dengan beberapa orang, " jelas salah satu pengawal memberikan pemberitahuan kepada Alaric, Alaric yang sudah menduganya tidak terlalu peduli. Alaric bangun dari ruang kerjanya didampingi oleh Cassa yang begitu penasaran.

"Duke Alaric, apa Anda yang membunuh anak saya?! Kenapa Anda membunuh anak saya hanya karena seorang pelayan ?! Anda tidak lihat anak saya lebih cantik daripada pelayan rendahan itu? Apa an-, " belum selesai menyelesaikan kata-katanya Alaric langsung menerjang Jhonatan, sudah muak dengan perkataan pria tua didepannya. Orang yang bersama dengan Jhonatan tidak terima, hendak menyerang tapi dihalangi oleh pengawal kediaman Hexton. Terjadilah pertarunhan tak terduga, seluruh keluarga Marquess Winchell sudah tiada, binasa karena Alaric.

Cassa hanya bisa geleng-geleng kepala karena melihat keganasan dari Alaric, segitunya dia membela dirinya hah~

...----------------...

Nathanio, tangan kanan Alaric, akhirnya kembali juga setelah satu bulan diberikan cuti oleh Alaric. Kedatangannya disambut senang oleh para pelayan dan pasukan, tapi bagi Cassa, kehadirannya hanya menambah kebisingan. Nathanio selalu saja mencari cara untuk menjahili Cassa, sering menggoda hubungan antara dia dan sang Duke membuatnya dia semakin kesal. Terjalin lah hubungan tikus dan kucing antara Cassa dan Nathanio.

“Jadi, apakah Nona dan Duke sudah menjalin hubungan selama aku meninggalkan kediaman?” Nathanio bertanya dengan nada menggoda suatu sore, membuat wajah Cassa memerah seketika.

“Aku... aku tidak tahu apa yang kau bicarakan! Jangan ganggu aku lagi, Tuan, ” jawab Cassa kesal, berusaha menghindar.

Namun Nathanio tidak menyerah. Bahkan Alaric, yang biasanya tenang, sesekali mengangkat alis pada lelucon Nathanio. Dia jadi ikut senang, dan tidak sabar apa yang dikatakan oleh tangan kanannya menjadi kenyataan.

Satu bulan berlalu dengan cepat. Hari keberangkatan menuju kekaisaran tiba. Alaric, mengenakan jubah formalnya yang megah, tampak seperti sosok tak tergoyahkan. Nathanio, yang kini mengenakan baju zirah penuh kehormatan, berdiri di sampingnya.

Cassa berdiri di pintu gerbang, menatap Alaric intens. Alaric yang sedang berbicara dengan Nathanio membalikkan tubuhnya, kakinya melangkah ke arah Cassa dengan tegasnya membuat para pelayan terpesona akan kegagahan sang Duke.

"Jaga kediamanku, Lavie. Mungkin aku pulang besok, jaga dirimu. Jangan kelelahan, " pesan Alaric kepada Cassa. Dia begitu mengkhawatirkan Cassa saat dia tidak bersamanya. Dia juga pastinya akan rindu kepada kucing nakalnya, ingin membawa Cassa juga dia tidak mau.

Cassa mendengarnya membalasnya dengan anggukan, "Ya ya, Duke. Pastinya akan saya laksanakan semua, Anda tidak usah cerewet!, " balas Cassa sinis dan dibalas kekehan lawan bicaranya.

Alaric mengangguk, puas dengan jawabannya, lalu berbalik menuju kudanya, "Nath, pastikan semuanya siap," perintahnya.

Nathanio menatap Cassa sebentar, menyeringai. Menghiarukan sang Duke yang sedang berbicara padanya, "Tenang saja, Nona Laviora. Aku akan menjaga Duke dengan baik."

Cassa memutarkan bola matanya, malas sekali menghadapi Nathanio yang menyebalkan. Setelah mereka berdua sudah masuk ke mobil, matanya tidak berhenti menatap kepergian mereka sampai bayangan mereka hilang di kejauhan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Istana Kaisar berdiri megah dengan pilar-pilar marmer yang menjulang tinggi dan dekorasi emas di setiap sudutnya. Alaric dan Nathanio tiba bersama rombongan mereka, disambut oleh para penjaga istana dan pelayan.

“Duke Alaric, selamat datang. Yang Mulia Kaisar telah menunggu,” kata seorang pengawal, membungkuk hormat.

Alaric hanya mengangguk, langkahnya tegas saat ia memasuki aula besar tempat pertemuan berlangsung. Di dalam, sudah berkumpul berbagai sosok penting yaitu ada Kaisar, raja-raja dari wilayah kerajaan, penyihir agung, ksatria utama, dan ahli medis.

Kaisar, yang duduk di singgasana emasnya, menyambut Alaric dengan anggukan singkat, "Duke Alaric, senang melihatmu tiba tepat waktu. Kami membutuhkan pikiran strategismu untuk pertemuan ini."

Alaric membungkuk hormat, "Hormat Yang Mulia, saya siap memberikan apa pun yang diperlukan untuk memenangkan perang ini."

Nathanio mengambil posisi di belakang Alaric, tetap diam tapi matanya mengawasi setiap sudut ruangan.

Kaisar memulai pertemuan dengan menjelaskan situasi, "Kekaisaran Matahari telah memperkuat perbatasan mereka. Mereka juga mengerahkan penyihir perang dan pasukan elit untuk menyerang Kekaisaran Bulan. Jika kita tidak bertindak segera, mereka akan merebut wilayah itu dalam waktu singkat."

Seorang penyihir agung, berjubah ungu dengan tongkat yang memancarkan cahaya redup, berbicara, "Kita harus memanfaatkan medan yang sulit di wilayah itu. Pasukan mereka kuat, tapi mereka tidak terbiasa dengan kondisi arena perang."

Tabib Istana menambahkan, "Namun, jika kita terlibat pertempuran panjang, kita harus memastikan persediaan medis kita cukup. Luka akibat sihir membutuhkan perawatan khusus, dan itu tidak mudah di medan perang."

Alaric mendengarkan dengan seksama, lalu akhirnya angkat bicara, "Yang Mulia, jika saya boleh mengusulkan, kita harus membagi pasukan menjadi tiga divisi. Satu untuk menyerang depan, satu untuk menyergap dari sisi pegunungan, dan satu lagi sebagai cadangan. Pasukan cadangan akan dipimpin oleh penyihir dan tabib untuk memberikan dukungan jika terjadi keadaan darurat."

Kaisar mengangguk, mempertimbangkan usul tersebut, "Dan siapa yang kau usulkan untuk memimpin divisi utama?"

Alaric menatap langsung ke arah Kaisar, "Saya akan memimpin sendiri, Yang Mulia. Ini adalah tanggung jawab saya."

Ruangan itu hening sejenak, sebelum akhirnya Kaisar tersenyum tipis, "Baiklah. Usulmu diterima. Kita akan bertindak sesuai rencana itu."

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi detail strategi, pembagian peran, dan alokasi sumber daya. Meski suasana formal dan tegang, Alaric tetap tenang, menjadi pusat perhatian dengan wibawanya. Nathanio sesekali melempar pandangan geli ke arah Alaric, tapi tetap fokus pada tugasnya.

Perang kini hanya tinggal menunggu waktu. Alaric tahu, ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi juga tentang mempertahankan apa yang paling berharga baginya—termasuk orang-orang yang menunggunya di rumah.

...****************...

Keesokan harinya, malam ini begitu terasa sepi di kediaman Duke setelah kepergian Alaric. Cassa sedang membaca dikamarnya dan sering kali memandangi langit malam dari balkon, pikirannya melayang pada lelaki itu.

Suara langkah kaki berat bergema di depan kamarnya. Pintu kamar itu terbuka, dan terlihat Alaric sedang berdiri di sana dengan ekspresi dingin tapi terlihat lelah.

Cassa langsung berdiri, terkejut, "Anda sudah kembali, Duke?" tanyanya, matanya membelalak.

Alaric melangkah masuk tanpa menjawab, menutup pintu di belakangnya. Ia melepas jubahnya, memperlihatkan kemeja putihnya, "Pertemuan dengan Kaisar selesai dan begitu melelahkan, ayo makan malam bersama setelah ini, " katanya sambil berjalan mendekat.

Cassa memperhatikan wajahnya, mencoba membaca pikirannya, "Apa semuanya baik-baik saja?"

Alaric mengangguk, lalu duduk di kursi di dekatnya, seolah mencari kelegaan dari hari yang panjang, "Strategi sudah ditetapkan. Pasukan akan bergerak dalam beberapa hari. Ini hanya masalah waktu sebelum perang dimulai."

Cassa menggigit bibir, merasa cemas. Ia duduk di dekatnya, tangan kecilnya bergerak pelan, hampir menyentuh lengan Alaric tapi berhenti di tengah jalan, "Anda pasti lelah kan, Duke? Beristirahatlah! Nanti Anda sakit dan saya tidak mau Anda mengeluh,"

Alaric menatapnya, mata tajamnya melunak, "Hanya sedikit," jawabnya. Lalu ia memperhatikan ekspresi khawatir tapi galak di wajah Cassa dan melanjutkan dengan nada lebih lembut, "Kau begitu mengkhawatirkan ku ya? Ah manisnya.."

Cassa menunduk, tangannya meremas roknya. Lalu mengangkat pandangannya dengan mata tajamnya,"Itu hanya pesan saya karena saya adalah pelayan jadi harus perhatian kepada Anda" elak Cassa dengan semburat kemerahan dipipinya.

Alaric terdiam sejenak, tersenyum devil lalu tiba-tiba berdiri dan menarik Cassa ke pelukannya, "Haha, aku percaya," bisiknya, suaranya rendah tapi menenangkan. "Aku tidak akan sakit karena aku adalah lelaki yang kuat, mengerti?"

Cassa terkejut, tubuhnya kaku dalam pelukannya, tapi ia tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk pelan, membiarkan kehangatan sesaat itu menenangkan pikirannya.

...****************...

Langit gelap dipenuhi awan kelabu saat pasukan Kekaisaran Bulan bersiap di perbatasan. Ya benar, ini adalah waktu dimana dua kekaisaran itu melakukan penyerangan. Alaric berdiri di atas bukit kecil, memantau barisan pasukannya. Nathanio berdiri di sisinya, memegang peta medan perang.

"Pasukan Kekaisaran Matahari sudah mendekat, Duke," lapor seorang prajurit, "Mereka membawa penyihir utama di barisan depan."

Alaric mengangguk, ekspresinya tetap dingin. "Pertahankan formasi. Jangan serang sebelum aku memberi aba-aba."

Nathanio melirik ke arahnya, "Apa Anda yakin mereka tidak mencoba mengelabui kita?"

Alaric tersenyum tipis, "Mereka ingin kita panik. Tapi aku tahu persis bagaimana mereka berpikir, serahkan kepadaku! "

Di kejauhan, terompet perang berbunyi, menandakan pasukan musuh mulai bergerak. Barisan pasukan Kekaisaran Matahari terlihat seperti gelombang hitam yang mengalir di medan perang, dengan kilauan senjata dan sihir yang memancar.

Alaric mengangkat tangannya, memberikan sinyal. Para pemanah di garis belakang menarik busur mereka, menunggu perintah. Suasana hening, hanya terdengar suara angin yang membawa bau kematian.

"Lepaskan," kata Alaric akhirnya, suaranya rendah tapi tegas.

Ratusan anak panah melesat ke udara, menutupi langit sebelum menghujam pasukan musuh. Serangan pertama berhasil membuat mereka terguncang, tapi Alaric tahu ini baru permulaan.

Nathanio menoleh ke arahnya, "Siap untuk babak selanjutnya?"

Alaric menarik pedangnya, kilauan logam itu mencerminkan determinasi di matanya. "Selalu."

Namun, sebelum ia memberi perintah berikutnya, langit mendadak berubah. Petir ungu menyambar di kejauhan, diiringi suara tawa yang menggema di medan perang.

...— Bersambung —...

1
IamEsthe
Maaf koreksi lagi. Dialog tag yg benar harus ditulis dg mengawali tanda petik dua (") dg awalan huruf kapital dalam kalimat, dan diakhiri dg tanda koma (,), titik (.), seru (!), tanya (?) dan tanda petik dua (") lagi.

Misal.
"Kakak, kau sudah gila, ya? Apa perlu kupanggilkan seorang tabib?" tanya Cassandra BLA BLA BLA.
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
rosemarie: okay, thank you koreksinya ya kakk
total 2 replies
IamEsthe
Maaf ya. aslinya banyak yg haru di koreksi, aku ambil satu.

Debutante. Ini kata asing, kan? bukan kata dari KBBI atau serapan?
Kalo iya, harusnya menggunakan font italic (miring) sebagai kata asing.
IamEsthe
Maaf koreksi ya. Mungkin dialog tagnya lebih tepat pake tanda koma (,), bukan tanda seru (!). mungkin karena bukan seruan tp statement.
Devv
lanjut ya Thor !!
rosemarie: siappp/Smile/
total 1 replies
Devv
Semangat ya Thor !!
Devv
Aku udah mampir nih Thor
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!