Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulut pedas mala
💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Sepulang dari paprik, Candra menceritakan semua yang terjadi tentang penawaran pak tirta tadi kepada Aluna. Dan Video yang berhasil dia abadikan sudah di perlihatkan kepada Aluna. Aluna yang belum tahu jika Candra pemilik paprik pun tidak suka dengan tindakan ceroboh Candra. Menurut nya hal itu akan merugikan Candra apalagi jika pak Tirta tertangkap basah, bisa jadi Candra akan ikut keseret meskipun pak Hadi tahu jika Candra hanya pura - pura tapi jika sudah urusan dengan polisi semua nya bisa berubah.
" Tapi kak apa itu tidak membahayakan kakak? Kalau sampai kasus ini sampai ke tangan polisi pasti kakak akan terseret juga ." Ucap Aluna dengan khawatir.
" Kamu tenang saja Aluna. Semua itu sudah aku fikirkan, aku kan hanya pura - pura. Tidak mungkin dong polisi akan menyalahkan ku." Seru Candra menenangkan Aluna yang terlihat sekali khawatirnya.
" Jangan main - main dengan hukum kak, meskipun pal hadi tahu kamu hanya pura - pura tapi kalau bukti - bukti kejahatan pak Tirta di dalam nya ada kamu pasti polisi juga akan memanggil kakak. Pasti semua yang terlibat dengan kecurangan pak Tirta akan terseret." Ucap Aluna lagi.
" Yang lain nya pasti akan terseret dan bisa ikut masuk penjara. Tapi, beda dengan ku . Ya sudah jangan khawatir aku dan pak Hadi sudah memikirkan ini semua. Sekarang kita makan malam yuk, kita makan di luar saja. Sesekali aku traktir kamu makan , bagaimana mau kan ?" Ajak Candra kepada Aluna.
Aluna langsung mengangguk setuju, dia pun langsung berlari ke kamar untuk bersiap. Setelah lima menit Aluna sudah siap dan mereka pun berangkat dengan mengendarai mobil Candra.
" Kita makan disini kak ?" Tanya Aluna saat motor Candra berhenti di salah satu cafe.
" Iya, mau kan ? Sesekali juga tidak apa - apa dong " Seru Candra dengan senyum manis nya.
" Hemmm.. Kak ? Kak Candra tidak memakai uang dari pak Tirta kan untuk mentraktir ku ini ?" Tanya Aluna takut - takut. Takut jika sang suami akan tersinggung dengan pertanyaan nya.
Hahaaaa Hahaaaa
Candra tertawa setelah mendengar pertanyaan dari Aluna. Aluna sangat takut jika Candra memberinya makan dengan uang haram. Melihat Candra yang hanya tertawa membuat Aluna kesal dan cemberut.
" Ihh... kok malah tertawa sih kak ? Aku kan tanya nya serius , bukan untuk du bercandain " Gerutu Aluna kesal.
" Maaf.. Maaf. Habis nya lucu banget melihat kamu yang ketakutan begitu. Dengar ya Aluna istri ku, uang pemberian pak Tirta tadi siang itu sudah aku kembalikan , tapi aku kembalikan kepada pak Hadi karena pasti uang itu kan milik paprik. " Ucap Candra menjelaskan.
" Ohh.. begitu. Bilang dong kak dari tadi sehingga aku tidak curiga. " Seru Aluna.
" Ya sudah yuk sekarang kita makan. Aku sudah lapar banget nih." Ucap Candra lalu menggandeng tangan Aluna masuk ke dalam cafe.
Setelah duduk di kursi yang masih kosong, Aluna pesan makanan sesuai dengan selera nya begitupun dengan Candra dia memesan makanan yang memang sudah dia inginkan.
" Waaooww... waaooww... Ada si miskin yang mencoba makan di tempat mewah. Kira - kira dia bisa bayar tidak ya ?" Seru Mala yang tiba - tiba datang dan menghampiri meja Aluna dan Candra.
Deg..
Aluna benar - benar tidak suka dengan perkataan Mala yang menurut nya sangat tidak sopan dan merendahkan dirinya dan Candra. Mala berdiri sambil bersedekap tepat du hadapan Aluna.
" Lihatlah sayang ada orang miskin yang makan di tempat mahal ini. Dan makanan yang mereka pesan pun ada banyak. Apa kalian yakin bisa membayar semua ini ? Makanan ini itu mahal loh, dan akan menghabiskan setengah gaji kelian. Seharus nya sadar diri dong, orang miskin seperti kalian tidak harus makan di Cafe seperti ini dan memesan makanan mahal begini ." Tunjuk Mala pada makanan yang ada di atas meja.
Adit tahu jika Aluna dan Candra memang bekerja di paprik tapi Adit tidak tahu mereka berdua ada di bagian mana. Yang adit tahu hanya sebagai buruh paprik biasa dengan gaji yang rendah. Pak Tirta sendiri tidak tahu jika mereka berdua adalah keluarga dari besan nya, terutama si Aluna yang bekerja di bagian keuangan. Pak Tirta juga tidak tahu jika Aluna adalah anak yang sering di hina oleh Mala.
" Jaga bicara mu mala !!" Seru Candra tidak terima dengan hinaan yang di lontarkan oleh Mala.
" Kenapa? Tidak suka ? dasar pria miskin, kalian memang cocok sama - sama miskin !!" Seru Mala meninggikan suara nya agar di dengar oleh pengunjung cafe yang lain nya.
Pandangan para pengunjung cafe langsung tertuju kearah sumber suara keributan. Dan itu semua membuat Adit tidak enak dengan Aluna dan Candra.
" Sudahlah mala jangan ganggu mereka. Bagaimana pun mereka juga keluarga mu, ayok kita cari tempat duduk. " Ucap Adit mencoba menghentikan tindakan sang istri.
" Kamu ini kenapa sih sayang ? Aku ini istri mu, seharus nya kamu itu membela ku." Seru Mala tidak suka dengan tindakan Adit.
" Jangan bikin ribut disini malu. Apa kamu jadi tontonan orang ?" Tanya Adit berbisik di telinga Mala.
Mala hanya diam saja sambil menatap sekilas suami nya lalu beralih memandang kearah Aluna.
" Apa kak Mala mau gabung sama kita ? Kebetulan kami pesan menu banyak nih, kita makan sama - sama kak. " Ajak Aluna dengan ramah dan sopan.
" Tidak sudi. " Jawab Mala lalu pergi begitu saja.
Mala langsung menarik Adit untuk menjauh dari meja Aluna, dia pun duduk di kursi yang tidak jauh dari meja Aluna berada.
" Kakak mu itu memang aneh ya, datang - datang marah tidak jelas. Kenapa sih kamu tidak kasih tahu saja kepada keluarga mu jika kamu itu punya pekerjaan yang bagus bahkan pendidikan mu juga sarjana. Sekarang sedang lanjut S2. " Ucap Candra.
" Belum saat nya kak. Jika mama dan kak mala tahu semua itu, sudah pasti mereka akan semakin membenci ku" Jawab Aluna serius.
" Sebegitu bencinya mereka sama kamu ? Memang nya ada masalah apa antara kalian ?" Tanya Candra ingin tahu.
" Aku tidak tahu kenapa mama membenci ku. Tapi kalau kak Mala karena dia tidak mau kasih sayang mama dan papa terbagi. " Jawab Aluna dengan wajah sedih.
Candra menjadi merasa bersalah sudah membuat Aluna bersedih, seharus nya dia tadi tidak bertanya hal seperti itu.
"Eemm.. kita makan saja dulu ya , keburu makanan nya dingin" Ucap candra mengalihkan pembicaraan.
" Iya kak " Jawab Aluna sambil menganggukkan kepala nya.
Aluna dan Candra pun memakan makanan yang sudah mereka pesan tanpa memperdulikan tatapan mata Mala yang terus mengarah ke meja mereka.
" Terus untuk nanti malam bagaimana kak ? Apa kak Candra tetap akan datang ke paprik ?" Tanya Aluna di sela makan malam nya.
" Iya aku akan datang, tenang saja semua sudah di atur oleh. Barang itu tetap akan keluar dari gudang tapi tidak akan di kirim ke tempat pemesan nya. Itu hanya akan di pindahkan di gudang yang paling ujung. Lagi pula orang - orang yang bekerja sama dengan pak Tirta sudah di hadapi langsung oleh Pak Hadi. Dan mereka pun ketakutan, takut masuk penjara " Seru Candra .
" Oh begitu, baguslah kalau begitu. Dengan begitu Pak Tirta akan kalang kabut menghadapi amarah dari pemesan nya. Karena barang tidak sampai juga " Seru Aluna sambil terkekeh.
" Begitulah kira - kira. " Jawab Candra santai.
Mala yang keakraban dan kebahagiaan Aluna dan Candra sangat tidak suka. Dia menatap sisis kedua nya dengan mengepalkan kedua tangan nya.
* Sial kenapa mereka terlihat bahagia sekali. Padahal seharus nya Aluna itu hidup menderita karena menikah dengan pria miskin seperti Candra itu. Makan itu juga mungkin hasil mereka patungan * Gumam Mala memandang sinis ke arah Aluna dan Candra.
" Sayang kenapa kamu diam saja ? Segera makan makanan mu. " Seru Adit menegur Mala.
" Iya sayang ini mau aku makan kok " Jawab mala langsung memakan makanan nya.
Setelah selesai makan Aluna dan Candra pulang lebih dulu tanpa menegur Mala lagi. Dia masih kesal dengan prilaku dan mulut pedas Mala tadi, sampai para pengunjung lain nya menatap curiga ke arah Aluna dan Candra.
*********
RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
JANGAN LUPA KLIK LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAH NYA YANG BANYAK 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️