Petualangan dua pemuda tampan yang merupakan pasangan kakak beradik, yang suatu waktu menemukan keberadaan tempat menakjubkan di kedalaman hutan yang biasa keduanya dan juga para penduduk desa lainnya kunjungi untuk berburu di dalamnya.
Yang kemudian setelah itu, keduanya di tempat tersebut menemukan keberuntungan yang sangat besar hingga membuat keduanya bertranformasi menjadi dua keberadaan yang sangat mengerikan di dunia modern tempat keduanya berada itu.
Yang dengan keberuntungan keduanya itu, alhasil mereka pun berhasil mengangkat taraf hidup keluarganya ke tingkat yang jauh berbeda dari pada sebelumnya. Begitupun dengan keluarga lainnya yang tinggal satu desa dengan keluarganya itu.
.
.
.
Dan setelah semua itu keduanya berhasil lakukan, apakah kisah keduanya akan berakhir di sana? Jawabannya tentu saja tidak, karena justru dari sinilah kisah sebenernya dari mereka akan di mulai...
Jadi tunggu apa lagi, 👇 baca kisahnya disini
.....3D1M - Dua Dewa Dunia Modern......
.
.
.
FR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.19
Sementara mengenai apa yang tertulis didalam kitab berwarna merah yang memiiki nama jalan pembantaian itu adalah jalan kultivasi yang diambil dengan cara melakukan peperangan antara satu orang melawan satu pasukan dengan level yang akan terus bertambah kuat setiap kali orang tersebut berhasil mengalahkan pasukan yang menjadi lawannya itu.
Hingga ribuan sampai ratusan juta pasukan yang berada di tempat itu berhasil di musnahkan sepenuhnya oleh yang mempelajari kitab tersebut.
Dengan begitu, bukan hanya insting bertarung, berperang, bahkan berpedang nya saja yang akan di latih di sana, melainkan juga untuk membentuk individu yang kemudian hanya akan mempercayai pedang yang ada di tangannya untuk menyelesaikan masalah yang di hadapinya.
Yang itu artinya, individu tersebut setelah berhasil menjalankan pelatihan itu akan benar benar menjadi pribadi yang berbeda, baik dari sifat, maupun emosinya.
Namun jika individu tersebut memiliki tekad dan jiwa yang kuat untuk melawan hal tersebut, maka individu tersebut masih bisa mempertahankan sifat normalnya, dan bisa mengontrol jalan Pembantaian yang sudah di milikinya itu.
Dan yang paling penting dari kedua kitab tersebut memiliki cara yang sama untuk melakukan/memberikan pelatihan pada setiap individu yang akan mengambil jalan yang ada di kedua kitab tersebut, yaitu...
Nanti individu yang akan mempelajari kedua kitab tersebut harus meneteskan darahnya ke kitab mana yang akan mereka pelajari, yang kemudian setelahnya individu yang sudah meneteskan darahnya pada kitab yang di pilihnya itu akan langsung di tarik masuk dengan paksa kedalam kitab pilihan mereka itu.
Dan itu bukan hanya jiwanya saja melainkan lengkap bersama dengan tubuh aslinya.
Karena untuk melakukan pelatihan di kedua kitab tersebut memang mengharuskan untuk tubuh aslinya yang harus melakukan itu.
...
Kembali ke cerita.
Setelah keduanya mengetahui betapa bahayanya jalan yang harus mereka ambil untuk mempelajari kedua kitab itu, mereka nampak tidak menampilkan raut terkejut atau ketakutan yang berlebihan di wajah mereka saat ini.
Justru saat ini nampak keduanya, terutama Zora sudah berbinar kedua matanya seraya terus mengelus kitab berwarna merah darah yang ada di pangkuannya itu.
Sedangkan untuk Zayn, nampak kini dia terus menatap dengan tatapan seriusnya ke arah kitab berwarna biru yang ada di tangannya itu, yang juga kemudian terlihat juga dia mengalihkan tatapannya pada kitab berwarna merah yang ada di tangan Zayn itu.
Karena nampaknya dia memiliki ketertarikan untuk mempelajari kedua kitab tersebut untuk dirinya, berbeda dengan Zayn yang nampaknya hanya tertarik pada kitab merah yang ada padanya itu.
...
"Apakah kamu sudah memutuskan untuk kitab mana yang akan kamu pelajari setelah ini?" tanya Zayn basa basi pada Zora.
Meksipun dia sudah tahu dengan sekali pandang jika adiknya itu sepertinya sudah sangat tertarik dengan kitab yang ada di pangkuannya itu.
"Aku akan melatih kitab ini, kak." jawabnya mantab.
"Apakah kamu sudah siap dengan jalan berbahaya yang akan kamu lalui jika ingin mempelajari isi dari kitab tersebut?" tanya Zayn untuk memastikan tekad sang adik untuk melatih kitab tersebut.
"Untuk itu kakak tenang saja, karena meskipun hal itu sangat sulit dan sangat berbahaya aku masih akan tetap melakukannya. Karena hanya dengan begitu aku bisa memiliki kekuatan untuk bisa melindungi keluarga kita kedepannya."
jawab Zora dengan masih menampilkan ekspresi yang sama seperti sebelumnya.
Nampaknya dia memang sudah sangat bertekad untuk mengambil jalan itu, karena dia merasa jika kekuatan yang di milikinya setelah berkultivasi sebelumnya itu masihlah kurang untuk menghadapi kerasnya hidup di luar sana.
Padahal faktanya, dengan kekuatannya saat ini dan juga di tambah dengan tubuhnya yang sudah bertranformasi menjadi tubuh dewa itu sudah membuatnya tak terkalahkan di luar sana.
Contohnya jika dia di kemudian hari bertemu dengan musuh yang memiliki kekuatan yang sama dengan apa yang di milikinya saat ini, maka dia bisa dengan mudahnya untuk menghancurkan musuhnya itu tidak perduli sebanyak apapun mereka yang datang padanya.
Karena selama mereka berada di ranah yang sama dengannya, maka baginya itu hanyalah sebatas angka yang tidak ada artinya.
Namun karena dia masih belum tahu perubahan besar yang ada di dalam dirinya dan juga sekuat apa dirinya di dunia luar setelah melakukan kultivasi sebelumnya itu, maka wajar saja jika dia masih memiliki pemikiran seperti itu saat ini.
...
"Baiklah. Jika begitu, segera ambil pedang yang ada dalam peti itu untuk kamu gunakan dalam pelatihan mu itu! Tapi ingat, pedang milik mu adalah dua pedang hitam yang memiliki corak merah di bilahnya, karena untuk pedang berwarna hitam pekat itu, milik ku!"
Ucap Zayn kemudian.
Membuat Zora pun terlihat sangat bersemangat setelah mendengarnya, karena dari awal dia pun juga sudah tertarik dengan kedua pedang tersebut.
Maka dengan itu, tanpa menunggu waktu lagi dia pun langsung bergegas untuk mengambil kedua pedang tersebut.
Kemudian setelah berhasil membawa kedua pedang tersebut kembali ke tempat dimana Zayn berada.
Zora pun langsung duduk saling berhadapan dengan Zayn, dengan kitab berwarna merah darah itu berada di antara keduanya.
Sementara untuk kedua pedang itu Zora letakkan di pangkuannya saat ini.
"Segera lukai jarimu, kemudian teteskan darahmu ke kitab ini! Sementara aku, akan menunggu mu di sini." ucap Zayn pada Zora.
Yang kemudian langsung di angguki oleh Zora, yang setelahnya terlihat dia langsung menggigit ujung jarinya kemudian dia pun langsung menempelkan jarinya yang mengeluarkan darah itu ke kitab berwarna merah yang ada di depannya itu.
Membuat kitab tersebut langsung bersinar kemerahan dengan membawa tekanan mengerikan bersamaan dengan itu.
"Aku akan masuk, kak." ucap Zora pada Zayn.
Karena saat ini dia merasakan tubuhnya sudah mulai ditarik untuk masuk ke dalam kitab tersebut.
"Berjuanglah. Kakak yakin kamu pasti akan bisa melaluinya." balas Zayn.
Yang kemudian setelahnya terlihat tubuh Zora mulai memudar menjadi cahaya berwarna merah transparan sebelum kemudian cahaya tersebut masuk kedalam kitab berwarna merah itu.
Di sisi lain.
Zayn yang melihat tubuh sang adik sudah memasuki kitab di depannya itupun tidak menunjukkan tanda tanda cemas ataupun khawatir dengan itu, karena dia sebelumnya sudah menemukan rahasia di balik perubahan besar yang terjadi pada tubuhnya dan juga tubuh Zora itu setelah mempelajari kedua kitab sebelumnya itu.
Dan di tambah dengan kekuatan yang di miliki oleh Zora saat ini, semakin membuat Zayn yakin jika adiknya itu akan mampu menyelesaikan pelatihan berbahaya itu dan kembali dengan selamat nantinya.
Flashback on.
Saat Zayn pertama kali mempelajari kedua kitab sebelumnya nya itu bersama Zora, dia menemukan fakta yang mengejutkan tertulis di kedua kitab tersebut.
Yang mana tulisan itu memiliki informasi yang sama, yaitu jika sanya untuk bisa mempelajari dan memahami isi dari kitab tersebut dengan baik, maka siapapun itu haruslah terlebih dahulu melakukan transformasi pada tubuhnya menggunakan kitab dewa manusia.
Karena hanya dengan begitu, kedua kitab itu akan bisa dengan mudah di pahami dan di mengerti.
Dan pada saat itu baik Zayn dan juga Zora bisa langsung memahami setiap detail yang tercatat di kedua kitab tersebut, yang itu artinya jika mereka berdua sudah melakukan transformasi tanpa keduanya sadari.
Buktinya sudah jelas dengan mereka itu yang begitu mudahnya untuk mempelajari isi dari kedua kitab tersebut.
Dan sementara itu, di sini lain tanpa diketahui oleh Zayn, Zora pun rupanya sudah menemukan tulisan yang membahas hal itu.
Sehingga tanpa sepengetahuan satu sama lain, rupanya mereka berdua itu sudah tahu mengenai apa yang terjadi pada tubuh mereka itu.
Flashback off.
deur ah thor jo di kei kendor
gaskeuuuuunnnnnn . . .
.
tapi yaudah deh
.
makasih udah update
jadi yang bener tuh gini kan?
Zayn tertarik sama 2 kitab,
Zero tertarik sama kitab merah aja.