NovelToon NovelToon
Benih Curian

Benih Curian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Anak Kembar / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Destiii

Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.

Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil

Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.

Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngidam

Sebuah apartemen mewah menjadi tujuan mereka. Sesampainya disana, mereka turun dari mobil. Sean membantu Bryan menurunkan koper. Mereka beriringan masuk menaiki lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai 9 yang dimana letak apartemen yang telah du sewa oleh Zea untuk 1 bulan.

Awalnya mereka berdua akan ikut di apartemennya Bryan, namun Zea merasa tidak enak kalau harus menumpang di tempat lelaki meskipun itu kakak sahabatnya sendiri.

Karena itu, Bryan mencari apartemen yang kosong untuk Zea. Dan beruntung ada satu orang yang menyewakan apartemennya. Masih di gedung yang sama namun beda 1 lantai, apartemen Bryan berada dilantai 10.

"Gimana? kamu suka ze?" bryan bertanya pada zea setelah mereka berada di dalam apartemen zea.

"Suka" Zea menyahut namun matanya melihat ke seluruh ruangan itu.

"Ze, aku lupa belum ngasih tau kamu"

Zea mengalihkan pandangannya ke arah bryan. Zea mengernyitkan dahinya "soal?"

"Tempat yang kamu butuhkan untuk membuka butik. Sean punya bangunan kosong, dan letaknya juga di pusat kota jadi tentu strategis, cocok untuk buka butik disana" terangnya

"Itu di sewakan atau dijual ?" bertanya seraya melirik pada sean. Sean yang merasa ditanya, segera menjawabnya.

"Silahkan bagaimana maunya kamu, nanti kamu lihat dulu tempatnya"

"Besok saja kalau mau cek tempatnya, sekarang kalian istirahat dulu." ucap bryan.

"Emmm" zea menggangguk pelan. sementara shanum mengiyakan "Iyaa"

"Ya udah kita keluar dulu. kalo ada apa apa langsung telpon" pintanya

"Iya. Makasih ya kak" Bryan mengangguk lalu beranjak keluar bersama dengan sean.

"Ze aku kamar yang sebelah kanan ya, kamu sebelah kiri."

"Iyaa. Ya udah aku masuk dulu. Kamu juga istirahat shan." zea lalu menggeret kopernya masuk ke dalam kamarnya.

Apartemen itu memang mewah, bahkan kamarnya juga lumayan luas tidak beda jauh dengan apartemennya di london.

Zea memilih membereskan pakaiannya untuk dia simpan di lemari pakaian yang tersedia di kamarnya.

Setelah semuanya beres, baru akan istirahat.

Siang ini Zea terbangun dari tidurnya, perutnya sudah bersuara. Zea mengambil ponselnya untuk melihat jam, 14.10. Pantas saja perutnya sudah merasa lapar, waktu sudah melewati jam makan siang.

Beranjak dari tidurnya masuk ke kamar mandi hanya untuk mencuci wajahnya.

"Baru bangun ze?" tanya shanum saat melihat zea menuju ke arahnya. Kebetulan dirinya juga belum lama bangun.

"Makan apa?"

"Nih, cuma beli ini gapapa?" menyodorkan satu piring pastamore.

"Emmm. udah laper banget" Mulai menyantap menu makan siangnya.

"Nanti malem, mau keluar gak? jalan jalan gitu" menatap zea menunggu jawaban.

"Malem ini cuma pengen diem disini gak kemana mana. Kamu kalau mau keluar, pergi aja shan."

"Ya udah, nanti aku pergi sama kak bri."

.

.

.

Malam ini shanum sudah bersiap pergi "Yakin nih gak ikut?" tanya shanum kembali.

"iyaa. Udah sana udah ditungguin" seraya berucap zea mendorong pelan bahu shanum.

"Iya iyaaa" segera pergi dari hadapan sahabatnya itu.

Di bawah, bryan menunggu adiknya turun. "Loh, zea mana? gak ikut?" bryan bertanya saat melihat adiknya datang seorang diri.

"Zea gak ikut, lagi males keluar katanya" Shanum mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ya udah buruan masuk" membukakan pintu depan samping kemudi. Setelah shanum masuk, bryan memutari mobil masuk. Kali ini dia mengemudikan mobilnya sendiri.

"Kak sean gak ikut?"

Bryan memicingkan matanya "Ngapain nanyain dia?"

Shanum memutar bola matanya malas "Kenapa sih, kan yang ditanyain juga temen kakak sendiri"

"Gak ikut" ucapnya kemudian mulai melajukan mobilnya.

"Gak asik banget cuma berdua" shanum mengerucutkan bibirnya.

.

Selepas kepergian Shanum, Zea mendudukan tubuhnya di kursi ruang tamu. Membuka ponselnya menggeser layar melihat postingan orang-orang. Jarinya terhenti, Zea menelan air liurnya.

Tangannya terangkat mengusap perutnya pelan "Kalian mau? kita buat ya" lalu beranjak hendak menuju dapur. Langkahnya terhenti saat mengingat di dapurnya gak ada bahan masakan apapun.

Melihat ponselnya "Masih jam 7 malem, belanja dulu deh"

Zea masuk ke kamarnya untuk mengganti baju. Setelah itu langsung keluar dan turun ke bawah.

ting

Pintu lift terbuka, zea terkejut sean di depannya. Zea melangkahkan kakinya keluar dari lift.

"Zea, mau kemana?" tanya sean saat zea sudah ada dihadapannya.

"Mau ke supermarket. Kak sean... mau kemana?" zea balik bertanya. Zea tidak ingin salah menduga, untuk itu dia memilih bertanya

"mau ke apartemennya bryan" Jawaban sea sesuai dugaan zea. Tentu saja, memangnya siapa lagi.

"Kak bryan nya gak ada, keluar tadi sama shanum" beritahu zea.

"Oh ya?"

"emmm" zea mengangguk pelan.

"Aku duluan kak." Pamitnya lalu melanjutkan langkahnya berlalu dari hadapan sean.

Sean memandang punggung Zea yang mulai menjauh. Sean menghela nafas pelan, lalu berjalan keluar menuju mobilnya.

Dari dalam mobil, Sean melihat Zea masih berdiri di pinggir jalan, mungkin menunggu taxi.

Tin tin

Zea melihat sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya. "kak sean" gumamnya saat kaca jendela mobil tersebut terbuka, dan terdapat sean dibalik kemudi.

Sean menatap Zea "Masuk ze, kakak antar"

"Eh.. Gak usah kak" Zea menolak. Zea memang tau kalau sean itu temannya bryan, namun baginya sean masih orang asing.

"Kenapa? Di dekat sini gak ada supermarket."

Zea melihat ke sekitarnya, kebanyakan hanya restoran sama cafe. Zea ingin menolak namun Zea butuh ke supermarket sekarang.

Melihat zea terdiam, sean turun menghampiri. Lalu membukakan pintu mobil untuk zea "Ayo ze, nanti kemaleman kalo kamu masih nunggu taxi disini." ucapnya seraya menatap Zea.

Dengan ragu zea melangkah masuk ke dalam mobil sean. Melihat itu sean tersenyum tipis. Setelah memastikan zea duduk dengan nyaman, sean menutup pintunya lalu memutar masuk ke dalam mobil dan mulai mengemudikannya dengan kecepatan sedang.

"Makasih ya kak, maaf ngerepotin" zea menatap sean sekilas.

Sean tersenyum mendengarnya "Sama-sama"

Sean menghentikan laju mobilnya di depan sebuah supermarket. Ternyata memang benar, jaraknya lumayan jauh kurang lebih 15 menit ditempuh dengan mobil.

Mereka turun lalu masuk ke dalam supermarket. Zea mengambil troli lalu mendorongnya menuju tempat bahan-bahan makanan. Mulai mengambil yang zea butuhkan.

"Sini biar aku bantu" sean mengambil alih troli yang di dorong zea begitu saja

Zea menghela nafas pelan, lalu menyusul sean yang sudah berjalan di depannya.

.

.

.

"Sekali lagi makasih udah nganterin aku." Kini zea sudah sampai di depan apartemennya, sean mengantarnya sampai sana.

"Maaf aku gak bisa ngajak mampir" ucapnya merasa tidak enak dengan sean.

"Gak papa, aku paham. Kalau gitu aku pamit" Zea mengangguk, lalu sean berbalik berlalu dari sana.

Zea masuk langsung menuju dapur, langsung mengambil bahan-bahan yang dia perlukan untuk memasak. Zea sudah tidak sabar, dan juga perutnya sudah lapar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Enz99
bagus banget
Shinichi Kudo
Jalan ceritanya mantap!
Destiii: Jangan lupa tinggalkan jejak ya🤗❤️
total 1 replies
Rukawasfound
Setiap harinya selalu menunggu kelanjutan dari cerita seru ini 😍
Destiii: makasii ya udah baca karya aku🤗 tunggu kelanjutannya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!