NovelToon NovelToon
Gagal Menikah Gara-gara Gendut

Gagal Menikah Gara-gara Gendut

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:834.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ipah

Menikah adalah cita-cita setiap wanita. Apalagi, ketika menikah dengan laki-laki yang begitu didamba dan dicintai.

Namun apa jadinya, ketika dihari pernikahan itu di gelar, justru mendapat kabar dari pihak mempelai laki-laki. Tentang pembatalan pernikahan?

Hal itulah yang tengah dialami oleh Tsamara Asyifa. Gadis yang berusia 25 tahun, dan sudah ingin sekali menikah.

Apakah alasan yang membuat pihak laki-laki memutuskan pernikahan tersebut?

Lalu, apakah yang Syifa lakukan ketika mendengar kabar buruk itu?

Akankah ia mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu? Atau justru menerima takdirnya dengan lapang dada.



Hari pernikahan adalah hari yang begitu istimewa.

Tapi apa jadinya, jika di hari itu justru pihak laki-laki membatalkan pernikahan? Tanpa diketahui apa sebabnya.

Hal itulah yang di alami oleh Tsamara Asyifa.

Akankah ia akan mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu, untuk tidak membatalkan pernikahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ipah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Berangkat kencan

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di ruang kerja pak Sanusi.

Olive agak terkejut ketika mendapat pesan dari nomor yang tak dikenal. Setelah membukanya, barulah ia mengangguk paham. Lalu membalas pesan itu sambil tersenyum.

"Kenapa kamu senyum-senyum seperti itu?" tanya pak Sanusi sambil mengernyitkan dahi.

"Jangan bilang kalau kamu sedang berbalas pesan dengan anaknya si Anwar yang dungu itu." lirik papanya terlihat tak senang.

"Iya, memang itu yang sedang Olive lakukan."

Pak Sanusi menggelengkan kepalanya.

"Dia itu laki-laki bodoh. Papa tidak suka dengannya. Takut nanti kamu bisa ketularan bodohnya. Mending kamu sama Thoriq saja. Di lihat dari wajahnya saja, dia penuh kharisma, cerdas dan tampan pula. Kenapa kamu tega menyelingkuhinya?"

Olive mendengus kesal, lalu menyandarkan punggungnya di sofa, dan pandangannya menerawang. Ketika nama Thoriq di sebut.

Gadis itu sebenarnya sangat menyukai dan bahkan mencintai pria itu. Tapi ia sulit untuk ditaklukkan. Thoriq sangat berbeda dengan para pemuda lainnya, yang terang-terangan menyatakan cintanya saat ia dulu kuliah di luar negeri.

Setelah keduanya menyelesaikan kuliahnya, dan kembali ke kota tempat tinggalnya. Kesempatan untuk mendekati laki-laki itu semakin tipis saja. Sehingga membuat Olive menyerah.

Gadis itu memang mengaku dengan kedua orang tuanya sebagai pacar Thoriq. Bahkan dulu ketika kuliah, ia sering mengirimkan foto kebersamaannya dengan pemuda itu.

Padahal keduanya tidak sedang berkencan berdua. Melainkan jalan bareng-bareng dengan temannya yang lain. Tapi Olive pintar mengambil foto, sehingga terlihat kalau keduanya sedang berduaan.

"Katanya dia itu sedang sibuk, pa. Sepertinya dia sudah mulai tidak menyukai ku." ucap Olive dengan wajah pura-pura sedihnya.

"Kamu harus dekati dia, dengan berbagai cara dong. Kalau dia itu bisa bergabung dengan perusahaan kita. Papa yakin, kita ini akan untung besar. Lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mu tiap bulannya. Yang bisa menghabiskan uang ratusan juta."

"Ah, papa. Selalu saja itu yang dibahas. Aku ini kan anaknya papa, jadi ya wajar dong minta uang buat biaya perawatan ku. Biar tidak bulukan."

**

Malam yang dinantikan tiba. Dengan semangat 76, Anggara menjemput Olive di rumahnya. Keduanya akan pergi ke restoran, untuk menikmati makan malam bersama.

Anggara sudah tampak rapi, dengan stelan kemeja biru panjang, celana hitam panjang, serta jas yang warnanya senada dengan celananya.

Tak lupa beberapa botol parfum ia semprot ke seluruh bagian tubuhnya. Agar Olive terpikat oleh bau tubuhnya yang harum semerbak.

Rambutnya juga sudah di sisir, sangat kelimis. Setelah memastikan penampilannya rapi, bergegas ia keluar kamar.

"Ehm, kamu wangi sekali? Rapi pula? Mau kemana?" tanya Bu Ambar pada Anggara, sambil menutup hidungnya. Karena tak tahan dengan bau wangi yang begitu menyeruak.

"Mau pergi kencan lah, ma." Anggara menjawab dengan santai, diiringi senyum sumringah.

Tangannya bergerak mematut jas yang baru dibeli setelah pulang dari kantor. Demi menunjang penampilannya agar semakin terlihat gagah dan mewah.

"Sama siapa?"

"Sama Olive. Dia itu cantik, kulitnya putih, rambutnya panjang, badannya langsing. Anak orang kaya juga. Do'akan saja, agar Angga bisa mendapatkan cintanya. Agar mama segera punya menantu yang cantik, baik dan pintar."

"Iya, tentunya tidak gendut." imbuh Bu Ambar.

"Ya sudah, Angga pamit dulu, ma." Bu Ambar mengibaskan sebelah tangannya, lalu Anggara pun berjalan meninggalkannya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Olive, Anggara terus mengukir senyum sumringah, sambil sesekali bersiul.

"Wow. Ini rumahnya, Olive?" gumamnya dengan pandangan takjub. Melihat rumah dua lantai yang sangat luas dan megah.

"Aku benar-benar beruntung, bisa berkenalan dan bisa langsung kencan dengannya. Aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku harus bisa menaklukkan hati Olive dan keluarganya. Bagaimana pun caranya. Agar aku dan keluargaku juga bisa bertambah kaya." gumamnya penuh percaya diri.

Anggara kembali menyemprotkan parfum, lalu merapikan jasnya, dan keluar dari mobil.

"Pak, cepat buka pintunya. Saya Anggara, rekan bisnis papanya Olive. Dan saya kesini mau ada hal penting dengan Olive." cerocos Anggara dengan tidak sabarnya. Sambil berdiri di depan pintu gerbang.

Seorang security tergopoh-gopoh mendekat ke arahnya, menelisik penampilannya dari atas ke bawah. Lalu menutup hidungnya.

"Kamu yakin, temannya mbak Olive?" tanya security sambil mengernyitkan dahi.

"Yakinlah, pak. Memang kamu tidak penampilan saya yang keren dan wangi seperti ini?" dengan sombongnya, Anggara berpura-pura merapikan jas mahal yang baru dibelinya tadi.

"Iya, saking wanginya, bikin saya mau muntah." cetus security, lalu membukakan pintu gerbang.

Anggara pun segera melajukan mobilnya, melewati pelataran rumah mewah itu. Ia menekan bel berulang kali, karena tidak kunjung dibukakan pintu. Dan saat pintu dibuka, ia begitu terkejut ketika yang keluar adalah pak Sanusi. Yang tengah menatapnya tidak suka.

1
tarry chantiq
bukae semenjak anggara membatalkan pernikahan.trus belum lama itu anggara menyuruh papanya mengembalikan saham - saham pak abas ya.kok sekarang baru di cabut.
Dewi sumarti
Luar biasa
Leni Ika Wati
dengerin omongan si Anggara jadi kesel sendiri ibarat kata di dunia nyata dia org setengah warah kalo diladeni GK ada habisnya GK diladeni kesel sendiri denger omongannya 🤣🤣
tarry chantiq
bukane masang cincinnya uda ketiga kali ini pas midodareni
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Amalia Khaer
ini si Anggara mata keranjang bnget yaa. GK bisa liat cwe cntik dikit lngsung jelalatan
Amalia Khaer
tiap bahas Tsa, psti tanjakannya slalu ngikut.
Liany Aprilia
angka uangnya Knoba ngga cape rupiah saja ini mengajak pembaca untuk berhitungg
Amalia Khaer
"hanya mengambil selusin". hanya? 😱😱
Mimih Milania
Lumayan
Mimih Milania
Biasa
Amalia Khaer
jengkelin juga y si Anggara ini.
Amalia Khaer
Luar biasa
Amalia Khaer
lahhh SDH punya ank Segede itu msih GK mau dibilangin tua? ampun dah
Amalia Khaer
kasihan, kurang mamahnya. TDK bisa merasakan keseruan mereka.
Amalia Khaer
trnyata soffin laki2 ya 😂😂kirain cwe
MommaBear
Luar biasa
my+ng
👍👍👍👍👍👍👍
meMyra
saling kuras menguras
meMyra
hahahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!