" Duka pasti berlalu aku yakin itu, dan berharap kita bisa bersama kembali. " ucap Marvel Adiyaksa Buana menatap orang yang dia cintai dari jauh
" aku membencimu sekaligus mencintai mu marvel. " kata Airin Gracia Bramuji
berawal dari papa marvel yakni marcelino yang sangat membenci wanita akibat perselingkuhan sang istri yang tak lain mama dari marvel.
marcelino meminta marvel untuk tidak pernah jatuh cinta karena tak mau anaknya mengalami seperti dirinya, hingga akhirnya marvel bertemu airin yang membuat nya jatuh cinta.
bagai reaksi marcelino? juga kenyataan yang terjadi antara buana dan bramuji hingga membuat marvel harus memiliki antara cinta atau keluarga nya.
ikuti kisah mereka sampai duka berlalu dan hidup bahagia.
Disclaimer!
cerita ini murni karangan author tanpa menjiplak siapapun.
dan juga jangan menjiplak karya author karena ini hasil pemikiran author.
oke salam sehat👍😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. mengetahui semuanya
" Ai " panggil marvel
Dan airin pun menghentikan langkahnya dan membuat Kanaya menabrak punggung nya karena berhenti tiba-tiba
" ish rin lo malah berhenti di sini gue kan jadi nabrak! " omel kanaya, namun airin malah tak menghiraukan omelan nya itu.
Airin sibuk mencari sumber suara yang memanggil dirinya, marvel yang tahu Airin Tan menyadari keberadaan nya pun melambaikan tangannya
" airin " teriak marvel membuat airin pun menyipitkan matanya
" Marvel, dia disini ternyata " ujar airin dalam hatinya
" itu marvel manggil lo " kata Kanaya yang juga melihat marvel melambaikan tangannya ke arah mereka
" iya gue tau, apa kita akan kesana? " tanya airin bingung, lebih tepatnya nervous sih kan dia pengagum rahasia nya si marvel wkwk
" udah kesana aja " ucap Kanaya lalu menarik lengan airin menghampiri mereka ber empat
" wahh kalian ada disini " ujar Kanaya
" tentu saja, marvel mau bayarin kita loh, " sahut dino
" wah anak orang kaya memang beda, " celetuk Kanaya
" udah sini kalian duduk bareng kami," kata aarav menarik tangan Kanaya hingga membuat sang empu kaget bukan main
" aarav megang tangan gue? Gak salah ya ampun" ucap Kanaya dalam hati pipinya merah merona dibuat nya
kanaya dan airin pun akhirnya bergabung dengan mereka dan duduk melingkar.
airin di tengah-tengah marvel dan dino sedangkan kanaya berada di tengah-tengah aarav dan vicenzo.
" aku panggil waiters ya? " ucap airin gugup dan diangguki marvel
" Anggi ! " teriak airin membuat anggi yang sedang duduk di meja kasir langsung berlari kecil menghampiri airin
" iya, nona ada yang bisa anggi bantu? " tanya Anggi
" gila cantik banget nih cewek " seloroh vicenzo menatap anggi hingga membuat sang empu malu
" dasar kebiasaan liat cewek cantik aja matanya langsung melotot hampir lepas " cibir aarav, vicen hanya mendengus sebal Kanaya yang ada di tengah mereka terkekeh kecil
" mereka mau pesen tolong kamu catat ya, " pinta airin dan diangguki oleh anggi
" menu ter-enak disini apa aja aku borong semua deh, " kata marvel
" kalo gitu catet aja nggi kamu tau menu apa aja yang jadi best seller di sini kan? " cicit airin
" siap, kalo begitu saya pamit ke belakang nona, " ucap anggi membungkukan badannya dan airin pun hanya mengangguk dan Anggi pun pergi dari sana
" yah belum juga gue ajak kenalan udah pergi aja " kata vicenzo kesal
" udah nanti kalo mau kenalan sama dia biar aku yang nge comblangin oke, " ujar kanaya
" beneran nih? " tanya vicenzo dan diangguki Kanaya
" wah... makasih loh. Sekarang Lo jadi temen kita, " ujar vicenzo senang lalu menyalami Kanaya
" bener, mulai sekarang kalian gak usah ngomong sama kita tuh formal amat gitu biasa ajalah kek lo gue gitu, " sahut dino
" ternyata kalian gak se dingin dan sedatar itu seperti yang sering di gosipin di sekolah. Kalian seru juga " kata Kanaya sumringah
" gosip adalah fakta yang tertunda asekkk " seru dino yang langsung mendapat pelototan dari marvel dan aarav
" maaf terlalu eurofia gue " ucap dino seraya menggaruk tengkuknya
Tak selang lama pesanan mereka sudah datang dan terhindang di meja, mereka be- enam langsung saja memakan makannya itu sampai habis.
" perut gue kenyang banget " kata dino sembari mengusap perut nya
" bener, enak banget ini makanannya " timpal vicenzo yang masih mengigit udang saus tiram nya
" gak heran sih, cafe ini jadi langganan banyak orang dan selalu rame, " ujar aarav
" begitu lah, ibu ku memang pandai sekali memasak hingga akhirnya memutuskan untuk berbisnis kecil-kecilan awalnya dan karena enak akhirnya bisa membangun cafe ini. Sayang ibu sudah tenang disana " ucap airin dengan wajah sendu kala mengingat sang ibu
" sudah jangan sedih, yang perlu kamu lakukan adalah melanjutkan usahanya dan jangan lupa selalu mendoakan nya " kata marvel menenangkan airin
" wah, kemajuan pesat lu el " pekik vicenzo tiba-tiba yang membuat kaget mereka
Huk huk huk
" anjir, gue tesedak pea ! " seru aarav yang tadi sedang menyesap minumannya lalu memukul kepala vicenzo dengan centong nasi didekat nya,
" sakit njir! " ujar vicenzo sembari mengusap kepalanya pelan
" sudah-sudah malah pada berantem " cicit kanaya berusaha melerai aarav dan vicenzo
" tunggu kamu manggil dia El? " tanya airin pada vicenzo
"I....iya memang kenapa ? " kata Vicenzo bertanya balik dia sudah mendapat lirikan tajam dari marvel membuat nya bergidik ngeri
" kamu suka dipanggil el ? " tanya airin pada marvel untuk memastikan dugaannya itu
" iya , el nama masa kecil ku dulu " jawab marvel
" J....jadi k-kamu el? Apa kamu el teman ku? " tanya airin lagi
" iya " jawab marvel singkat
" jadi selama ini aku udah ketemu sama kamu el, ku kira dulu kita gak bakal ketemu lagi, " ujar airin matanya berkaca-kaca
Ya, airin sangat menunggu teman masa kecil itu dulu karena marvel berjanji akan datang namun saat airin menunggu kedatangan marvel dulu dibuat kecewa karena marvel tidak sekalipun pernah datang lagi dan itu membuat airin sedih.
" maaf ya aku baru nemuin kamu " ucap marvel menggenggam kedua tangan airin
Sementara aarav, kanaya, vicenzo dan dino hanya melongo mendengar dan melihat ke arah marvel dan airin bingung.
" kalian udah saling kenal? " tanya Kanaya
" kamu tau bandul yang pernah aku kasih tau ke kamu nay, " ujar airin dan kanaya mengangguk
" ya, lo bilang kalo bandul bulan itu di kasih sama sahabat masa kecil lo dulu yang selalu di tunggu sama lo kan? Jadi itu dari marvel " cicit Kanaya
" ya benar, dulu padahal kita berdua hanya bertemu sekali aja. tapi entahlah mengapa juga gue selalu nunggu dia datang lagi "
" dan ternyata cintaku tak pernah salah. Aku mencintai orang yang aku tunggu " kata airin dalam hati nya lalu melirik ke marvel dan menerbitkan senyum manisnya
" astaga, manis sekali percintaan ini. itu tandanya kalian jodoh " seloroh dino
" hah benar gue juga merasa begitu " kata Kanya menimpali ucapan dino dengan bahasa non formal nya
" ada yang berbunga-bunga nih hatinya " goda aarav melirik ke marvel dan airin
Blusss....
pipi airin langsung memerah malu di ledek aarav
" ku sumpahin lu ya bakal bucin sama cewek!! " ucap marvel kesal
"udah sana kalian nyanyi duet bareng" pinta vicenzo
" ide bagus tuh, sana kalian naik ke panggung, " dino menarik tangan marvel dan airin menuju panggung kecil disana lalu kembali duduk ke tempat nya kembali
" E-em memang kamu bisa bernyanyi? " tanya airin gugup jangan tanya bagaimana sekarang perasaannya jantung nya sudah berdetak kencang dari tadi bahkan untuk menatap mata marvel saja airin malu
" kamu meragukan aku hem? " ucap marvel menatap airin dan airin pun langsung menunduk malu pipinya memerah semerah cerry.
Marvel berbisik ke orang yang memainkan piano dan langsung saja orang itu memainkan musik nya.
dan marvel juga meminjam gitar dan langsung di petik olehnya.
Musik pun berputar🎹🎹
nyanyi apa hayu si marvel wkwkwkk
Tunggu bab selanjutnya..
😉😉😉
