perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Selesai sarapan ina pun hendak mengantarkan rasya kedepan tapi urung ketika mendengar suara mama rasya.
"Gak usah di antar ,lebih baik kamu ambil tas kamu kita akan pergi" ucap mama rasya sambil beranjak untuk mengantar kan suami nya kedepan.
"Mama jangan nyebelin deh ,aku bawa dia kesini susah susah malah dibikin gak nyaman" protes rasya
"siapa juga yang bikin gak nyaman" dan berlalu pergi dari hadapan pasangan muda itu.
"Sayang jangan di masukin ke hati ucapan mama,kalau nanti mama macam-macam bilang sama aku" sambil menatap ina.
"jangan gitu sama mama sendiri gak baik,mungkin niat mama mu baik ku" walau ina sendiri ragu dengan jawaban nya,tapi sebisa mungkin ina harus tenang supaya rasya bisa pergi untuk bekerja.
Hembusan nafas terdengar berat,rasya jadi ragu untuk pergi bekerja.
"berangkat lah ka ,aku akan baik baik aja ko,kamu tenang oke"
"Kabarin pokonya kalau mama apa apain kamu" ucap nya sambil memeluk ina dan mencium kening nya.
Ina membalas pelukan tersebut ,sambil mengusap punggung rasya untuk menenangkan. Perlahan melepaskan pelukan itu takut mama rasya kembali.
"Hati hati kerjanya " sambil mengecup punggung tangan rasya.
Rasya yang di perlakukan seperti itu kaget,tapi sedetik kemudian tersenyum.
"yaudah aku pergi ya " mencium kening ina dan berlalu pergi.
"melihat mu yang membelaku dan mencemaskan ku ,itu membuat perasaan ku menghangat.padahal dulu mantan suami ku saja tidak pernah seperi itu.Semoga keputusan ku untuk mempercayai mu benar" batin Ina.
Ina yang melihat meja makan yang berantakan inisiatif untuk membereskan . Hendak membawa piring kotor ke wastafel ina di kaget kan.
"Kamu ngapain bawa piring kotor" ucap mama rasya sambil menghampiri ina.
"untung gak pecah,apa kebiasaan disini suka ngagetin orang" batin ina
"maaf bu saya hanya mau mencuci nya" ucap ina gugup
"Gak usah biarin aja ,disini pelayan banyak"
"Bi ,bibi " Teriak mama hana
"Iya bu " jawab bi asih
"Tolong bereskan meja makan nya,dan bibi jangan pernah menyuruh menantu saya ini.Bilangin sama yang lain"
"Dan kamu jangan panggil aku ibu,panggil aku mama seperti rasya memanggil ku mama" ina yang kaget bingung mau menjawab apa.
"Sudah sana ambil tas mu kita pergi sekarang "sambil menggandeng tangan ina dan berpisah di dekat tangga,karna ina sendiri harus memakai lif menuju kamar nya.
***
"Ayo udah siap kan"saat melihat ina yang keluar lif.
Ina sendiri tidak mengganti pakai nya ,karna menurut nya pakaian ina bagus.Walau ina berasal dari desa tapi fashion ina tidak kalah jauh dari orang kota.Cuman yang membedakan ina tidak memakai barang branded.
" u-dah ma" ucap nya sedikit gugup karna belum terbiasa.
Tiba di depan pintu ina masuk duduk di samping mama hana.Karna mama hana sendiri yang menyuruh nya.
"Na boleh mama bertanya" sambil melihat ina yang melihat ke arah jendela.
" boleh tanya aja ma"
"Sejak kapan kamu pacaran sama rasya,setau mama kalian hanya sebatas atasan dan bawahan"
"emmmm gimna ya ma,ina juga bingung"
"gak papa cerita aja ,mama gak akan marah ko.Mama yakin pasti anak mama yang maksa kan" ucap nya menuntut penjelasan ,seakan kepo kenapa tiba tiba calon menantunya mau.
Ina pun menceritakan apa yang terjadi tadi pagi tanpa di tutup tutupi lagi.
" begitu mam ,tapi ina juga berusaha untuk percaya ko,apalagi tadi melihat sikap nya yang baru ina rasa kan" ucap ina
"Tapi mama gak marah kan ,kalau ina minta waktu " lanjut ina dengan ragu.Takut mama hana marah atau beranggapan ina tidak bersyukur di cintai oleh anak nya.Walaupun terkesan singkat tapi rasya benar- benar tulus kepada ina.
"gak papa sayang mama mengerti ko, tapi kamu beneran gak ada niatan untuk balik lagi sama suami kamu" tanya mama hana.
"Gak ada mam , rasa sayang aku ke dia udah gak ada,terlalu banyak luka yang di beri sampai akhir nya aku dengan iklas melepaskan" ucap nya sambil tersenyum kepada mama hana.
"syukur kalau gitu,mama hanya takut" ucap mama hana yang merasa lega dengan jawaban ina.
**sabar lah sampai lepas mu menjadi iklas,biar bangkit mu hanya tertuju kedepan tidak berbalik kebelakang**.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya