kisah seorang kakak beradik yang saling menyayangi kemanapun adiknya pergi kakaknya selalu ikut,semua berubah saat tahu ternyata sang adik hanya anak angkat,sejak saat itu mereka berpisah setelah dewasa mereka kembali dipertemukan dan saling jatuh cinta,tetapi hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya,Bagaimana kisah selanjutnya?
Tunggu kelanjutan kisah Cinta Tak Direstui author ya🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berpisah
"Kalau gitu kamu janji sama kakak ya dek jaga kesehatan kamu,dan lanjutkan cita cita kamu juga,"Ucap sambil mengusap air matanya.
"Iya kak,Ira janji kakak juga jangan kebanyakan main game terus,sering hubungi aku kalau kakak gak sibuk,"Jawab Ira
"Pasti kakak akan selalu menghubungi kamu,"Balasnya.
Mereka kembali berpelukan,bu Lusi ternyata menguping pembicaraan keduanya dan dia merasa tersentuh atas kedekatan kakak adik tersebut meski tahu mereka bukan kakak adik tetapi El sangat menyayangi Ira dengan tulus.Sepeninggal El bu Lusi memanggil Ira.
"Ir,sini nak ibu mau bicara,"Panggil bu Lusi
"Iya bu ada apa?"Ira mendekat
"Duduklah nak,ibu mau bicara,"Perintah bu Lusi dan Ira dudu didepan ibunya.
"Ada apa bu?sepertinya sangat penting,"Tanya Ira lagi.
"Ir apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini jika akan tinggal bersama ibu,ibu ini tidak memiliki apa apa tidak bisa menyekolahkan kamu hingga jenjang tinggi lalu bagaimana dengan cita cita kamu jika kamu tidak melanjutkan kuliah nak,"Kata bu Lusi sedih
"Huusssttt ibu ini bicara apa?jangan begitu bu aku sudah memutuskan untuk bersama ibu jadi apapun pekerjaan ibu aku akan ikuti,setiao orang memiliki takdir masing masing bu agar sukses,belum tentu aku gak kuliah terus gak sukses,pasti ada jalannya ibu tenang saja,"Jelas Ira.
"Terimakasih Ir,maafkan ibu,"Bu Lusi memeluk Ira
Ira menangis dalam batinnya dia sangat merindukan bundanya tetapi dia tidak menunjukan itu.Sudah tiga hari Ira berada dirumah ibu kandungnya dan selama itu pula ibu Mila sakit dan hari ini dia meminta pada El untuk mengantar kerumah Bu Lusi.
Ira sedang menyapu halaman tiba tiba ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya Ira tahu siapa yang datang karena hafal dengan mobil tersebut.
"Bunda?"Ucap Ira
"Ira sayang,"Bu Mila memeluk anak kesayangannya
"Bunda Ira kangen bunda,"Kata Ira
"Bunda juga kangen nak sama kamu,bagaimana keadaan kamu sayang apa kamu baik baik saja disini?"Tanya Bu Mila
"Ira baik bunda,maafkan Ira yang pergi tidak pamit bunda Ira hanya gak mau Ayah sama bunda selalu berantem,Ira ingin kalian selalu Rukun seperti saat kita sama sama dulu,"Jelas Ira
"Syukurlah,Ir apa kamu yakin akan disini,kita pulang ya lusa kita berangkat ke Singapura Ir,"Jelas bu Mila
"Enggak bun,Ira betah disini Ira kasihan sama ibu dia sendiri,"Kata Ira
"Nak ibu gak bisa hidup tanpa kamu,"Bu Mila menangis
"Bun jangan sedih kan ada kakak,ada ayah dan ada Luna juga dia keluarga bunda yang sesungguhnya,sayangi Luna seperti bunda sayang aku ya,"Kata Ira
"Ir ikutlah bunda sayang kita sekolah disana,setelah selesai kamu bisa pulang nak,bunda gak akan larang kamu,"Rayu bu Mila
"Sekali lagi maafkan Ira ya bun,keputusan Ira sudah bulat,"Tegas Ira dan bu Mila hanya bisa menangis memeluk Ira.
Bu Mila tidak bisa memaksa Ira agar ikut bersamanya karena Ira sudah memutuskan untuk bersama ibu kandungnya,sedih sudah pasti tapi mau bagaimana lagi,keputusan anaknya sudah bulat.
Keesokan paginya keluarga Broto sudah bersiap siap dia akan berangkat ke singapura,El terlihat sangat murung hari harinya menjadi sedih karena adik kesayangannya tidak bersamanya lagi,
"El cepatlah kita harus segera berangkat pesawatnya sudah siap,"Kata pak Broto.
"Pak Ira belum datang,tunggulah sebentar aku ingin bicara pada Ira,memangnya ayah sudah gak peduli sama sekali dengan Ira,Jawab El
"El jaga bicara kamu sama orang tua,jangan kurang ajar,"Bentak pak Broto
"Ayah yang tega sama Ira ayah jahat ayah gak sayang Ira,"Balas El gak mau kalah saat pak Broto ingin menjawab Bu Mila sudah lebih dulu melerai
"Cukup hentikan,sudah lah El ayo berangkat nak Ira sudah berpamitan pada kita bukan,"Kata bu Mila
"Tapi bu,"El berat untuk meninggalkan Indonesia
"Percayalah nak suatu hari nanti kita akan berkumpul bersama lagi dirumah ini,"Jawab bu Mila
El akhrinya melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil,Luna hanya bisa senyum senyum karena keinginannya sekolah diluar negeri akan segera terwujud.Ditempat berbeda Ira melamun bukannya dia tidak mau bertemu keluarganya lagi tapi rasanya sungguh berat untuk berpisah.
"Ayah,bunda ,kakak,selamat tinggal Ira sayang kalian,"Ira menangis sambil memandang foto mereka.
Bu Lusi meneteskan air mata,apakah dirinya egois menahan Ira disini,dia menghampiri Ira yang masih menangis"Ir pergilah temui mereka sebelum mereka berangkat,"Kata bu Lusi
"Ira menoleh"Enggak bu,biarkan saja mereka berangkat Ira gak mau membuat ayah dan kakak berantem karena Ira,"Jawabnya
"Baiklah,"Bu Lusi berlalu pergi dia juga sedih karena Luna benar benar tidak mau menemuinya lagi.
Ira menangis sejadi jadinya"Kakak hiks hiks hiks,aku sendiri kak sekarang,aku benar benar sendiri tanpa kakak,apa aku bisa kak?"Gumamnya sedih.
Di dalam pesawat El juga meneteskan air matanya sambil memandang foto Ira"Dek semoga kamu kuat untuk menghadapi kehidupan yang kejam ini maafkan kakak gak bisa melindungi kamu dek,kakak sangat sayang padamu,"Ucapnya lirih
Bu Mila juga terlihat rapuh tanpa Ira,El yang selalu bisa menguatkan Ibunya berbeda dengan Luna yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.Ira akan tetap melanjutkan sekolah sampai lulus smk nanti,setelah itu dia memutuskan akan melanjutkan usaha warung bakso ibunya,dia tidak berniat untuk melanjutkan kuliah lagi.