NovelToon NovelToon
Splash

Splash

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Elsa safitri

Rasa bersalah yang menjerumuskan Evelin, atlet renang kecil untuk mengakhiri hidupnya sendiri, karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa seluruh keluarganya. Kesepian, kosong dan buntu. Dia tidak mengerti kenapa hanya dia yang di selamatkan oleh tuhan saat kecelakaan itu.


Namun, sebuah cahaya kehidupan kembali terlihat, saat sosok pria dewasa meraih kerah bajunya dan menyadarkan dia bahwa mengakhiri hidup bukanlah jalan untuk sebuah masalah.


"Kau harus memperlihatkan pada keluargamu, bahwa kau bisa sukses dengan usahamu sendiri. Dengan begitu, mereka tidak akan menyesal menyelamatkanmu dari kematian." Reinhard Gunner.


Semenjak munculnya Gunner, Evelin terus menggali jati dirinya sebagai seorang perenang. Dia tidak pernah putus asa untuk mencari Gunner, sampai dirinya tumbuh dewasa dan mereka kembali di pertemukan. Namun, apa pertemuan itu mengharukan seperti sebuah reuni, atau sangat mengejutkan karena kebenaran bahwa Gunner ternyata tidak sebaik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kau menyukaiku?

Tak terima dengan apa yang Andrew lakukan, Gunner melakukan hal yang sama dengan menarik kerah baju Andrew. Mereka saling menatap penuh permusuhan sampai membuat suasana di antara keduanya tampak suram.

"Apa maksudmu, brengsek. Aku tidak melakukan apapun pada Evelin! Kaulah yang salah disini. Kenapa kau sebagai pacarnya malah membiarkan dia sendirian?! Sialan."

Mendengar bagian terakhir, Andrew tampak semakin mengerutkan alisnya. Pacar? Siapa yang mengklaim bahwa dia dan Evelin berpacaran? Si bodoh itu memang selalu bertingkah layaknya dia yang paling benar.

"Siapa yang mengatakan itu padamu? Dasar otak kopong."

"Apa maksudmu, jamur sialan."

Mereka kembali terlihat sangat bermusuhan satu sama lain. Karena semakin kesal dengan tingkah Gunner, Andrew tiba-tiba memukul rahangnya. Pukulan itu tidak begitu keras, namun berhasil membuat sebuah cap tangan berwarna merah.

Tidak terima dengan pukulan yang tiba-tiba, Gunner balik memukul rahang Andrew. Mereka tiba-tiba saja saling memukul satu sama lain. Sampai beberapa teman Andrew mendekat untuk memisahkan mereka.

"Hei, kalian berdua. Berhenti berkelahi."

Mereka berhenti setelah beberapa teman Andrew membuat jarak di antara keduanya. Namun, tatapan penuh permusuhan itu masih berlanjut. Entah sampai kapan mereka akan saling menyimpan dendam yang tidak jelas.

"Otak kopong sialan. Aku dan Evelin hanya teman masa kecil. Dia sudah seperti adik bagiku. Jadi jika kau berani menyakitinya, aku akan menghancurkan rahangmu."

Andrew menunjuk dengan tajam seolah memberi ancaman. Setelah itu, dia pergi bersama beberapa temannya dan meninggalkan Gunner begitu saja.

Setelah mereka pergi, Gunner menunduk seolah sedang memikirkan sesuatu dengan putus asa. Dia mengingat saat Evelin menciumnya dan bagaimana sikap gugup gadis itu setiap mereka bertemu. Apa Evelin sebenarnya memiliki perasaan yang dia sembunyikan?

Dengan pemikiran seperti itu, dia kembali berlari untuk mencari Evelin. Dia terus menghabiskan tenaganya untuk berlari kesana kemari, sampai dia tiba di tempat terakhir. Sebuah jembatan yang membentang di tengah danau besar, tempat semua orang melepaskan lampion harapan.

Dia akhirnya menemukan gadis itu disana. Evelin tampak sendirian, menikmati cahaya lampu dan bintang yang memantul di permukaan air. Pemandang disana memang sangat indah.

Gunner berjalan mendekat ke arahnya lalu berdiri di samping gadis itu. Dia ikut menikmati pemandangan cahaya di atas air dengan mata yang mulai membola. Itu sangat indah sampai dia terlelap dalam keindahan tersebut.

Sadar seseorang bergabung, Evelin menoleh dan dia terkejut setelahnya. Siapa sangka, sosok Gunner tiba-tiba berada di sampingnya. Dengan ragu dia bertanya, "Senior, apa yang senior lakukan disini?"

Gunner menoleh dan mata mereka bertemu. Evelin kembali di landa rasa gugup setiap mata itu menatapnya dengan sengaja. Saat dia hendak menunduk untuk menolak bertemunya mata mereka, Gunner tiba-tiba memegang pundak dan membalikkan tubuh Evelin untuk menghadap ke arahnya.

"Evelin.." Dia tampak ragu untuk melanjutkan. Saat Evelin membalas tatapannya, dia menyipitkan matanya. Setelah keheningan terjadi, dia melanjutkan. "Apa kau menyukaiku?"

Tepat setelah pria itu membuat pertanyaan, sebuah petasan melambung dan mengeluarkan suara keras dengan pemandangan api yang menakjubkan. Evelin membola terkejut. Dia tidak mengerti kenapa Gunner menyimpulkan hal itu dan dari mana pria itu mengetahui perasaanya?

"Saat itu, kau menci--"

"Iya. Aku menyukaimu sebagai senior. Aku mengagumimu karena kau sangat luar biasa. Kau populer dan kau sangat baik."

Evelin menyela dengan cepat. Dia tidak tahu apa yang akan pria itu katakan, namun mulutnya menjawab dengan sendirinya. Perasaan yang selalu dia sembunyikan, tiba-tiba di pertanyaan oleh seseorang yang membuat dia gila karena jatuh cinta. Dia takut jika dia mengatakan yang sebenarnya, Gunner malah membencinya. Mau bagaimanapun, Gunner seorang playboy gila.

Sementara itu, Gunner yang mendengar jawaban Evelin tampak menunduk muram. Evelin tidak mengerti apa yang sebenarnya pria itu inginkan dan kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal tersebut.

"... Begitu ya. Aku akan segera lulus dan kuharap kau dapat masuk Olimpiade suatu hari nanti."

Gunner memberinya senyuman dan menepuk pundak Evelin sekali. Dia lalu berbalik untuk melihat kembang api yang masih terus mengudara dengan keindahan yang sama. Pantulan api yang menjadi bunga di udara tampak berkilauan di atas air.

Sementara itu, Evelin masih setia membisu dengan rasa bingung yang semakin bertambah. Dia mengikuti Gunner dengan melihat ke arah kembang api. Kemudian, dia melirik ke arah Gunner dan mendapat sebuah keindahan yang sama di matanya. Pantulan cahaya itu juga tergambar di mata hitam Gunner dan membuat dia terpesona.

"Ini Festival terakhir yang akan aku lihat di Jerman. Setelah lulus, aku akan pindah ke Australia untuk meneruskan bisnis keluargaku."

Pria itu tiba-tiba mengatakan hal tersebut. Evelin terkejut namun tidak membuat tanggapan. Hatinya berdegup sangat cepat seolah apa yang baru saja Gunner katakan sangat berpengaruh pada perasaanya.

"Evelin." Dia tiba-tiba menoleh dan mata mereka kembali bertemu. Dengan suara kembang api yang terus menyala dari kejauhan, pria itu melanjutkan. "Maaf karena aku malah menunjukkan sesuatu yang menjijikan padamu saat di Studio. Untung saja kau tidak menyukaiku dalam artian romantis, karena aku pria yang sangat buruk."

1
yoruuu
saya akan lebih sering update mulai sekarang. Jadi maafkan saya atas keterlambatan yang terus berkelanjutan, haha..
yoruuu
semangat
Eci Rahmayati
jangan pisahkan mereka LG Thor
Lusie
cerita othor ini memang selalu bikin aku gemes
Lusie
malah sedih jadi mereka bakal pisah lagi nih Thor?
Lusie
bagus drew para pembaca udh kesel banget nih sama si Gunner
yoruuu
maaf ya, kesehatan othor sering menurun/Frown/
Lusie
Thor kirain ga bkl up lagi novel ini/Sob/ makasih thorr udh up kembali semangat thorr
Eci Rahmayati
bagus Evelyn kamu harus tegas
Eci Rahmayati
sangat menarik untuk di baca
Eci Rahmayati
up lagi Thor hihihi semangat
Lusie
jdi s Gunner ini sbnrnya cmn lakuin cinta satu MLM doang ya thor
Lusie
bagus Thor ceritanya anak muda banget aku suka
Lusie
namanya bgus mukanya bgus kelakuannya yg ga bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!