NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tina Mehna 2

Sebuah pernikahan dari kedua konglomerat terpengaruh di negara Willow. Keluarga Edvane yang menjadi keluarga terkaya kedua di negara itu, mempunyai seorang putri pertama yang bernama Rachel Edvane. Dia gadis sederhana, suka menyembunyikan identitasnya agar bisa berbaur dengan masyarakat kalangan bawah, Cantik, Mandiri, dan seorang atlet beladiri professional namun karena masa lalu yang buruk, dia tidak pernah mempercayai pria lain lagi samapi dia dipaksa oleh ayah nya (Rommy Edvane) untuk menikah dengan Putra pertama keluarga Asher yang dimana keluarga paling kaya dan paling terpengaruh di negara Willow. Namanya Ayres Asher, di depan keluarganya Ayres seorang anak yang sangat berbakti, baik hati serta sangat tampan. Namun nyatanya, diluar itu dia adalah pria nakal, playboy dan suka foya-foya dan gila perempuan, Rachel yang mengetahui sifat Ayres tidak tinggal diam. Rachel memutuskan untuk tetap menikah namun diam-diam memberi syarat-syarat tertentu pada pernikahan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25. TMPP

Tak terduga, kini masing-masing penjahat itu berada di luar sisi jendela kaca mobil. Mereka berusaha memecahkan jendela mobil dengan memukul serta menembakkan peluru di posisi masing-masing.

“Hey Wanita! Kurang ajar ya kamu!” Seorang laki-laki tambun di belakang orang yang sudah ku semprotkan tadi.

Namun dia lebih dulu mencengkram tanganku. “Haha, kamu mau apa wanita cantik.” Ucapnya menyeringai padaku.

“Rachel.. Hey! Jangan macam-macam. Lepaskan tangan nya.” Ucap Ayres dengan nada suara yang bergetar takut namun dia hanya menggertak saja.

Kedua tanganku dipegang oleh pria tambun itu dengan erat. “Berisik! Dasar orang kaya! Memerintah saja.” Bentak seseorang lagi.

“Aaaaa. Lepas lepas.. sakit..” Teriak Ryan dengan merintih.

Rupanya, bos dari mereka semua berhasil memencet tombol pintu mobilnya. Sehingga kami pun tertangkap oleh para aksi kriminal ini. Ryan pun di seret keluar olehnya. Di saat yang sama, Ayres pun juga di seret keluar oleh anak buah lainnya. Terakhir giliran aku yang di tarik keluar oleh mereka. Tangan kami diikat dengan tali tambang dengan kencang lalu kami bertiga di satu kan membelakangi satu sama lain setelah itu tali itu mengelilingi kami dan di ikat dengan kencang.

"Sudah ku duga akan seperti ini" Gumam ku.

“Hey! Lepaskan br*ngs*k!” Teriak Ayres.

“Sebaiknya kau diam tuan muda. Ah, kamu lah kunci nya. Tuan muda, berikan nomer keluarga mu. Mereka pasti akan bisa menebus mu 1 triliun. Uh, kau ganteng sekali.” Ucap seorang laki-laki yang berpenampilan perempuan yang tiba-tiba muncul mencolek-colek Ayres.

“Hii, lepas! Lepas! Menjauh lah dariku.” Respon Ayres.

“Haha, kalau kita dapat 1 triliun itu. aku akan membuat sebuah klub malam haha.” Ucap laki-laki lain.

Setelah seorang ber angan-angan, semua nya mengikutinya dan mengatakan rencana nya sampai suasana ribut sehingga membuat si bos penjahat itu marah dan berteriak.

“Diam! Kalian Diam lah!” dia keluar dari mobil dengan membawa ponsel yang tadi ku pegang serta uang dan dompet Ayres.

Semua pun hening lalu si bos penjahat itu akan bersuara namun baru dia membuka mulutnya, ponsel ku yan g tadinya ada di Ryan dan sekarang ada di tangannya bergetar.

Si bos penjahat itu mengangkat telpon itu dan tak lupa dia load speaker telpon itu. Dia mendekatiku lalu berbisik .

“Beritahu dia kalau tidak ada apapun yang membahayakan mu.” Bisiknya.

Ku menatapnya tajam. Lalu tiba-tiba anak buahnya mendekatkan sebuah golok ke leher Ayres.

“Haa..” Ayres panik ingin berteriak namun di bungkam mulutnya oleh w*ria tadi.

“Shuuut ” dia membekap mulut Ayres.

“Nona? Tuan muda? Tenang saja Nona. Kami akan datang. Nona? Nona? Lalu tadi siapa? Asisten Tuan muda Asher? Apa anda dengan Tuan Asher nona? Polisi akan segera datang. Nona tenang saja. Tuan? Tuan Asher? Kami telah menghubungi keluarga anda. Anda tenang juga." Kami semua mendengar apa yang CS itu katakan.

Mendengar nama keluarga kami, para penjahat ini terkejut dan menoleh satu sama lain. Begitu pula dengan Bos penjahat itu yang langsung menutup telpon itu.

"Omaigattt, Anda Tuan muda Asher? Aww, pantas saja kau sangat tampan" Waria itu meraba-raba Ayres.

"Lepaskan aku! Kalian akan mendapatkan ganjarannya. Lepaskan kami sekarang. Aku akan membawakan uang yang kalian minta tapi lepaskan kami semua" Teriak Ayres.

"Diam! Kalau begitu mudah, kami pasti akan masuk ke penjara. Apa kamu pikir kami bodoh! Cepat! Bawa merek semua ke markas" Bantah bos penjahat itu.

"Kau diam lah tampan. Atau aku akan memisahkan wajah tampan mu itu dengan ini, hihihi" Ancam waria itu dengan menodongkan pisau ke wajah Ayres.

Ayres melirikku dengan takut. Ku tak bisa berbuat apapun saat ini. Aku bisa saja melarikan diriku dari mereka semua namun bagaimana dengan mereka berdua? Mereka Terlalu banyak.

Ku lihat dan dengar ponsel itu kembali berbunyi. Bos penjahat itu kembali mengangkat telponnya.

“Tuan Muda? Nona? Kalian tidak apa-apa?” suara telpon kembali terdengar.

Ponsel itu bos penjahat itu dekatkan padaku.

Ku mendekatkan ponselku lebih dekat dengan bibirku. “Aku tidak apa-apa. Di sini tak ada apa-apa. Kami akan melanjutkan perjalanan kami.” ucapku dengan tenang.

Aku terus meyakinkan customer service itu agar tetap mengirimkan polisi dan para medis ke tempat ini namun dengan kode-kode rahasia tersembunyi yang aku selipkan di setiap ungkapan ku dan berharap dia mengerti dengan kode-kode yang ku ucapkan.

“Baiklah nona, kalau benar seperti itu. Saya dan rekan-rekan terus berlari seperti pemangsa yang mencari makanannya hingga dapat. Kalau begitu saya akan menutup telponnya sekarang. sampai jumpa.” Ucap customer service itu.

Setelah selesai menelpon, bos penjahat itu mengambil lagi ponselku dan memasukkannya kedalam saku nya.

“Hahaha, sangat bertele-tele.” Gumam salah seorang anak buahnya.

“Bawa mereka ke markas sekarang" Perintah bos penjahat itu lagi.

“Siap bos. Haha. Kita akan jadi sangat kaya setelah keluarga mereka. Hahaha.” Ucap bawahan penjahat itu sambil berjalan kearah kami.

"Bos kalau ada polisi bagaimana?" ucap salah seorang anak buahnya.

"Ah, tidak apa. Kita hanya perlu pindah markas saja." Ucap teman nya itu.

Mata kami bertiga di tutup dengan kain putih berbau lalu di dorong agar berjalan mengikuti ke jalan yang mereka tunjukan. Aku dengan diam—diam mencoba melepaskan gelang ku agar jatuh ke bawah. Selain itu juga cincin ku yang berusaha ku lepaskan. Kami terus berjalan dari jalanan yang beraspal hingga makin lama jalanan dengan tanah kering. Aku tak tau terus berjalan melewati ilalang tinggi dan jalanan kering yang sepertinya temurun hingga akhirnya ku merasakan tanah datar dan teduh serta lembab. Apalagi setelah mendengar gema dari suara seseorang yang berbicara. Aku yakin bahwa kini ku berada dalam sebuah ruangan.

“Haha, ku ikat kau haha.”

Punggung ku merasakan dinginnya sebuah tembok. Aku menduga bahwa diriku diikat di sebuah tiang.

“Haha, lepaskan saja kainnya,” kata bos si penjahat itu.

“Hey! Lepaskan! Saya pastikan kalian akan di hukum sangat berat.” Celoteh Ayres dengan menggeliatkan tubuhnya.

Aku menengok ke arah Ayres dan asistennya yang ternyata diikat juga di tiang yang sama dan hanya berjarak sekitar 2 meter saja dariku. Ku lihat dan amati ruangan ini. Sepertinya ini sebuah gudang beras yang sudah lama tidak beroperasi cukup lama. Atap yang sudah berlubang, dinding yang berjamur, pintu yang sudah rusak di makan rayap, lantai yang sangat kotor serta sedikit tercium bau bangkai hewan.

“Ya ya. Pastikan polisi bisa menangkap kami setelah keluarga kalian menebus kalian. Haha”

“Haha, tapi bos. Apa perempuan ini hanya bisa di pandang seperti ini saja bos? Apa boleh kami me…” Ucap salah seorang penjahat itu dengan memandang ke arahku.

Mendengar itu, aku melirikkan mataku dengan tajam. Aku bersumpah kalau dia berani menyentuhku, aku akan membuatnya tak bisa berjalan untuk selamanya.

“Haha, Nona. Kamu ini siapa? Kalau ada bersama tuan muda Asher, itu berarti kamu bukan wanita sembarangan bukan?" Ucap Bos penjahat itu.

"Bos, Dia Nona Edvane bos." Ucap salah seorang anak buahnya dengan memberi bosnya kartu tanda pengenal ku.

"Hahahaha, Kita akan tambah kaya, hahaha."

Mendengar bos nya tertawa, semua anak buahnya jadi tertawa.

"Nona dari keluarga Edvane ini ternyata sangat cantik.” Muncul anak buah lain dari belakang ku dan hendak menyentuh wajahku namun ku alihkan wajahku dari arah tangannya padaku.

“Hey! Jangan sentuh istriku!” Teriak Ayres dari tiang sebelah.

“Hah? Dia istri mu? Wah, kenapa dunia ini tidak adil. Kenapa seorang yang cantik juga harus berpasangan dengan seorang yang tampan? Apalagi kalian kaya. Apa tidak cukup kekayaannya sampai harus menikah. Aduh, pangeran ku.. huhu.” Ucap salah seorang penjahat yang kemayu itu.

“Jangan menyentuhku !” Ucap Ayres tersentak.

“Aduh, lagian kenapa sih anda sangat tampan? Aww, setelah uang tebusan dikirim aku ingin menjadi perempuan seutuhnya. Emmm, pangeran.. tunggu saya ya? hihi.. saya tak keberatan kalau hanya menjadi simpanan anda kok hihi.” Ucap dia lagi dengan mencoba menggoda Ayres.

“Sudah cukup! Berhenti bicara! Dengar! Aku ijinkan kalian memainkan para orang kaya ini dan biarkan aku fokus memeras keluarga mereka. Haha.” Jawab bos penjahat itu dan tertawa lancang.

“Hahaha, Asik. Baiklah bos, peras uang orang kaya itu sampaii habis bos haha.” Para anak buah nya tertawa juga lalu melihat ke arahku dan perlahan mereka mendekatiku.

“Jangan kalian berani menyentuhku! Atau kalian akan menerima akibatnya!” Ancam ku pada mereka.

“Haha, tuan putri. Memang apa yang bisa tuan putri lakukan? Haha. Bawa lah dia ke sana sana hus hus, jangan ganggu aku berdua dengan pangeran ku.” sambung penjahat kemayu itu.

“Tidak! Hey! Jangan sentuh istriku! Akan ku bunuh kalian! Hey” Teriak Ayres.

Ikatan tangan ku di lepas dan aku di bawa paksa masuk dan menjauh dari ruangan tadi. Ku terus memberontak namun tiba-tiba saja ide masuk kedalam otakku.

“Ya, aku akan habisi mereka sampai mereka melepaskan ikatan ku. lalu aku akan mencari senjata agar bisa mengalahkan mereka satu persatu.” Ucapku dalam hati.

Aku melirik kearah orang-orang yang membawa ku ini. Ada sekitar 6 orang, 2 di kiri dan kanan lalu 4 di belakang ku. Jika aku bisa mengalahkan mereka, itu artinya penjahat yang perlu ku kalahkan tinggal 7 orang lagi. Tapi ku masih berharap pertolongan polisi ke sini.

Bersambung… 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!