NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:56k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Memilik cinta yang begitu besar tak menjamin akan bertakdir. Itulah yang terjadi pada Rayyan Rajendra. Mencintai Alanna Aizza dengan begitu dalam, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Di mana bukan nama Alanna yang dia sebut di dalam ijab kabul, melainkan adiknya, Anthea Amabel menggantikan kakaknya yang pergi di malam sebelum akad nikah.

Rayyan ingin menolak dan membatalkan pernikahan itu, tapi sang baba menginginkan pernikahan itu tetap dilangsungkan karena dia ingin melihat sang cucu menikah sebelum dia menutup mata.

Akankah Rayyan menerima takdir Tuhan ini? Atau dia akan terus menyalahkan takdir karena sudah tidak adil?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Tak Ada Yang Boleh Menyakiti

Rayyan menarik tangan Anthea agar memeluknya dari belakang. Mereka pulang menggunakan motor yang Anthea bawa. Rayyan malah membawanya menuju rumah sakit. Tanpa bicara apapun Rayyan membuka helm yang Anthea gunakan. Menggenggam tangannya, dan membawanya menuju ruang IGD.

"Ray--"

"Lu tadi didorong dan jatuh dalam posisi duduk. Itu sangat berbahaya."

Kalimat itu begitu galak dan mampu membuat Anthea terdiam. Anthea pun mulai diperiksa lebih lanjut. Bahkan Rayyan meminta dilakukan Rontgen untuk memastikan keadaan Anthea.

"Besok Mas dan Mbak-nya balik lagi untuk melakukan Rontgen. Dipemeriksaan sementara, tak ada yang perlu dikhawatirkan."

Masih tak ada pembicaraan di atas motor. Mereka hanya saling diam, tapi Rayyan sudah menggenggam tangan kiri Anthea yang melingkar di perutnya. Motor pun berhenti di sebuah kedai pecel lele. Anthea menatap Rayyan ketika mereka sudah turun dari motor.

"Mau makan atau berhenti bekerja."

Tangan Anthea dia genggam kembali dan memasuki kedai tersebut. Sengaja Rayyan memesan untuk dibawa pulang. Hari sudah sangat malam.

"Kita makan di rumah."

Dinginnya kalimat Rayyan membuat Anthea terus terdiam. Tibanya di rumah, Rayyan segera menuju dapur. Sedangkan Anthea membersihkan tubuh.

Anthea terkejut ketika melihat Rayyan sudah ada di kamarnya. Duduk di sofa dengan makanan yang tadi dia beli. Tangan Rayyan sudah menepuk sofa yang masih kosong di sampingnya. Anthea seperti anak kucing yang begitu penurut.

Menatap sejenak wajah Rayyan yang begitu datar dan dingin sebelum dia duduk. Namun, dia dibuat terkejut ketika tangannya dengan cepat Rayyan tarik hingga terjatuh di pangkuan Rayyan. Kedua tangan Rayyan begitu erat memeluk tubuh Anthea.

"Gua akan memeluk lu sampai lu gak bisa bernapas."

Janji yang Rayyan tuliskan kemarin kini dia realisasikan. Dan itu membuat Anthea terharu.

"Luapkan apa yang lu rasakan. Hilangkan beban yang sudah lu pikul sendirian. Dan mulailah mencoba berbagi beban supaya beban itu terasa ringan."

"Jangan lagi menangis sendirian karena sekarang lu punya gua. Tempat untuk menumpahkan air mata yang sekuat tenaga lu tahan. Gua akan menjadi rumah ternyaman untuk lu bersandar. Bahkan untuk lu pulang."

Air mata Anthea pun luruh begitu saja. Tangannya mulai memeluk erat tubuh Rayyan.

"Menangislah sepuasnya, Sayang. Tumpahkan semuanya di pundak gua."

Rayyan mengusap lembut punggung Anthea yang bergetar. Perempuan itu benar-benar menangis kejar. Setengah jam kemudian, tangis Anthea reda. Rayyan mulai memundurkan tubuh Anthea dengan pelan. Dihapusnya wajah Anthea yang sudah sangat basah.

"Udah lega?"

Anthea hanya mengangguk. Rayyan pun melengkungkan senyum. Mengusap lembut pipi Anthea yang masih dibasahi air mata yang begitu deras mengalir.

"Makan, ya?"

"Gak lapar."

Anthea merebahkan kepalanya di pundak sang suami. Rayyan kembali mengukirkan senyum.

"Dari pagi lu belum makan. Gua gak main-main loh dengan ucapan gua kemarin."

Bukannya menjawab, Anthea semakin mengeratkan pelukannya. Wajahnya pun dia benamkan dan di leher sang suami hingga deru napas Anthea mampu Rayyan rasakan.

Alhasil, Rayyan tak bisa memaksa. Dia membiarkan Anthea seperti ini dulu. Karakter Anthea itu keras. Semakin dia dipaksa, maka dia akan semakin menolak. Dan tak berselang lama, dengkuran halus pun terdengar. Rayyan kembali tersenyum ketika melihat istrinya malah tertidur.

"Untung udah sayang. Jadi, bisa sabar."

Anthea sudah diletakkan dia tempat tidur. Dan Rayyan kembali ke sofa sambil mengecek ponsel miliknya. Sebenarnya, Rayyan tak meninggalkan Anthea sendirian ketika dia pergi ke Zurich. Ada beberapa bodyguard yang menjaga Anthea, tapi sengaja tak Rayyan tonjolkan. Istrinya bukan tipe orang yang suka diikuti. Jadi, Rayyan yang harus bisa mengatur strategi.

Perihal ditamparnya Anthea pun dia tahu. Dan setelah itu ponselnya mulai sulit dihubungi oleh Anthea karena Rayyan tengah mempersiapkan balasan. Bukan kepada ibu mertuanya, tapi kepada mantannya yang jalank.

Alanna masih dalam pantauan Rayyan. Bukan karena Rayyan masih menyimpan hati, tapi dia ingin tahu apa saja yang mantannya itu lakukan di negeri orang tanpa kartu sakti.

#Flashback on.

Rahang Rayyan mengeras ketika mendengar laporan Anthea ditampar dua kali oleh ibunya. Dia sangat tidak terima.

"SIYALAN!"

Rayyan segera menghubungi orang yang berada di LN. Wajahnya pun masih dipenuhi kemurkaan.

"Kuras isi atm si Zidane dan buat si jalank jadi gelandangan. Dan jangan biarkan ada orang lain yang membantunya."

Darah Restu Ranendra masih mengalir deras di tubuh Rayyan. Cukup sekali cinta membuatnya menjadi manusia tolol. Dan sekarang dia harus melindungi perempuan yang dia sayang, yakni Anthea.

Sebenarnya, enam bulan sebelum Rayyan ingin menikahi Alanna, rasa bosan dan hambar dalam hubungan yang dia jalin sudah terasa sangat jelas. Sifat manja, susah diatur serta egois yang dimiliki Alanna membuatnya jenuh. Namun, dia tidak mau menyakiti Alanna karena hidup Alanna kembali baik-baik saja setelah berpacaran dengannya. Bertahan karena iba itulah yang dilakukan Rayyan Rajendra.

Desakan dari ibunda Alanna yang juga ibu mertuanya itulah yang membuat Rayyan kekeh ingin menikah dengan Alanna walaupun lampu merah sudah di depan mata. Ibunya sampai memohon sambil menangis dan itu mampu membuat Rayyan tak bisa menolak.

Perihal ingin membatalkan pernikahan bukan karena Rayyan tidak Sudi bersanding dengan adiknya Alanna. Tapi, dia tak ingin ada orang lain yang ikut sakit. Padahal, orang itu tak tahu apa-apa. Namun, takdir berkata lain. Dia tetap melanjutkan pernikahannya dan menikah dengan Anthea.

Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang Rayyan rasakan. Ketika melihat betapa cantiknya perempuan yang sudah sah menjadi istrinya hatinya terasa berbeda. Apalagi, setelah mereka tinggal bersama di mana sikap asli Anthea mulai dapat dia lihat. Kemandirian serta kedewasaan Anthea membuatnya kagum.

Kurang dari dua jam Rayyan mendapat kabar lagi dari orang suruhannya. Lengkungan senyum terukir dengan sempurna.

Di lain negara, dua orang begitu panik karena baru saja menabrak mobil di jalan raya. Pengguna mobil itupun keluar dengan wajah yang penuh amarah. Menghampiri mobil yang dikendarai oleh Zidane juga Alanna.

"Ganti rugi!" Itulah yang dia katakan.

Pria itu menarik kerah baju Zidane dengan sangat kasar. Meminta ganti rugi atas apa yang Zidane lakukan kepada mobilnya. Ketika Zidane mengeluarkan dompet, pria itu segera menyambar. Dia mengambil semua kartu yang ada di dompet tersebut. Zidane sudah memohon supaya disisakan satu kartu. Tapi, pria itu tidak mau. Setelah mendapatkannya, dia pun pergi.

Alanna turun dari mobil setelah semuanya aman. Dan dia begitu murka ketika Zidane mengatakan jikalau semua kartunya sudah diambil oleh pria tersebut. Seketika Alanna pun murka. Dia memakai Zidane tanpa henti.

"Kenapa kamu bodoh, Zidane? Terus kita mau pake apa untuk tinggal di sini? Ibu aku belum krim uang."

"Aku juga gak tau Alanna. Aku gak tahu akan gini jadinya."

"Emang ya kamu itu udah miskin, bodoh pula! Enggak kaya Rayyan!"

"Cukup, Alanna!" teriak Zidane.

"Capek aku dibandingin terus sama mantan kamu itu!"

"Capek? Aku lebih capek sama kamu karena kamu gak bisa menuhin semua keinginan aku tidak seperti Rayyan."

Rahang Zidane pun mengeras. Tamparan pun mendarat di pipi Alanna. Emosi yang sudah menguasai Alanna karena tidak terima membuatnya mendorong tubuh Zidane sambil terus memaki. Hingga emosi Zidane pun memuncak. Tanpa sadar dia mendorong tubuh Alanna hingga dia terjengkang ke belakang dan meringis kesakitan.

"Perut aku--"

Zidane pun tersadar dan sudah mengalir darah di bagian dalam kaki Alanna. Dia panik dan segera membawa Alanna ke rumah sakit. Bayi yang ada di kandungan Alanna tak terselamatkan dan Zidane pun tak bisa membayar biaya rumah sakit.

Mendapat laporan itu membuat Rayyan tersenyum bahagia.

"Tak ada satupun orang yang bisa menyakiti Anthea sekarang. Termasuk keluarganya."

#off.

Pesan masuk dari nomor luar membuat senyum tipis terukir.

"Ray, tolong aku. Tolong buka blokiran kartu kamu. Aku mohon, Ray."

Pesan itu tak Rayyan balas. Bahkan panggilan yang berkali-kali tak dia jawab. Rayyan beranjak dari sofa, dan mulai naik ke atas tempat tidur Anthea. Tak lama berselang, dia membalas pesan Alanna.

"Pemilik nomor yang Anda hubungi sedang tidur bersama istrinya. Harap jangan diganggu."

"Enggak! Gak mungkin Rayyan suka sama si perempuan bodoh itu."

...*** BERSAMBUNG ***...

Mana dong komennya? Kalau bisa banyakin ya komennya. Maaf, up-nya tengah malam.🙏

1
Rani Kamila
good Rayyan...ambil tuh rumah ..biar jadi gembel sekalian...lanjut kk
Yus Nita
ambil aja lg ru? ah yg di tempatiemak ny di na lang biar sekalian ibu da amsk Jalang jadi gembel 😀😀😀
biar tau rasa..
Ita Rosdiana
lanjuut ka
Ida Lestari
rayyan Uda bucin ya hehehehehe
ksih plajaran aja ibu yg jahat itu Rayyan....
lanjut trus Thor
semangat
NadiraDira
kerennnn....jangan kasih kendor....modelan orang gak tahu diri itu mah alana sama emak'y....
Neny Mardiyanti
widihhhhh semakin seru ini 👍 tggl nunggu gongny si mantan balik
Widya Triani
hahaha udah numpang aja belagu.. ambil aja Ray biar kapok jadi gelandangan
double up thorr
U_Lee
Hahahhaha emang enak si Emak lampir kena semprot si Rayyan dan juga Anthena... makanya buka elu bu, dulu disaat si Anthena kesusahan elu malah gak peduli malah menjadikan si Anthena pekerja keras hanya demi menuruti keinginan elu dan juga anak kesayangan elu aka si Alana yg suka foya2... sekarang giliran si Anthena gak mau membantu kakaknya elu malah sewot... hadeeehh heran deh kok ada ibu macan elu di dunia ini.
Anrezta Zahra
kapokk ga itu emak²....
Ida Farida
loe yg bodoh Alanna
Ddek Aish
mampus kau jalank
Wiwin Winarsih
cakep...👍👍👍 dah si amang yayan...
uchiek hiday
mantap gak tuch
hahahahaa
Sayem Sayem
yuk syukuran si ratu drama Jd gelandangan d negeri org .... wkwkwkw Raja ATM berjalan ny LG TDR mhn maaf jangan usik pengantin baru
Morina Boekit
dikira dirinya paling pintar ternya dia yg pling bodoh,, ngebuang permata demi krikil di jaln 🤭🤭
NadiraDira
ckckck....alana bener2 deh....
Purnama Pasedu
amang mah dah sadar ale
Neny Mardiyanti
nahh kan mulai bangun singanya😂
Yus Nita
emang kau antas dapat kan malang.
karma gak pernah salah alamat.

amang Rayyan keren.. ngasih photolgpelukan kesijalangAlana 😀😀😀
Lusi Hariyani
yg bodoh ya km alana melepas berlian dpt y batu kerikil rasain km itu karma buatmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!