Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berangkat
Pagi ini, Cherry berpenampilan girly dengan rok denim mini dipadukan atasan cardigan crop top dengan motif bunga, sangat sederhana namun tak mengurangi pesona nona muda Matulessy, ia terlihat jauh lebih muda dari usianya.
Duduk manis sendiri di restoran tempat ia menginap, memakan sarapannya sembari menunggu supir yang akan mengantarkannya ke pelabuhan.
"Hey nona cantik, apa tempat duduk ini tak ada pemiliknya? " Tanya tiba-tiba pria tampan berperawakan asia bagian barat, menunjuk kursi di samping Cherry
Cherry mengerutkan dahinya menatap pria itu dengan tatapan menilai, sekilas pun ia bisa menebak orang di depannya cukup kaya di lihat dari cara berpakaiannya, cukup hot dengan brewok tebalnya.
"No! " jawab singkat lalu meneruskan sarapannya.
"Itu keberuntunganku! " gumam pria asing itu dan duduk tanpa permisi. "Apa tujuanmu ada di sini? " tanya nya sok akrab.
"Sarapan! " singkat Cherry sambil cepat cepat menuntaskan sarapannya yang mulai merasa tak nyaman akan kehadiran orang asing di sampingnya.
"Bukan, bukan itu maksudku, di hotel ini, dalam rangka apa? " tanya nya menggebu-gebu. "Apa kau sedang mencari Sugar di sini? " lanjutnya tak terduga.
"Wtf, apa-apaan pria ini! " batin Cherry membulatkan kedua matanya.
"Beautifull! " ucap pria itu saat matanya menatap mata Cherry yang begitu indah saat membulat sempurna.
"Fuck! " umpat kesal Cherry.
"Wooo, umpatan itu terdengar begitu merdu jika keluar dari bibir seksimu nona! " girang pria asing.
"Permisi nona! " seorang staf perempuan menengahi pembicaraan aneh itu. " Penjemputan anda sudah tiba di lobby! " lanjutnya.
"Ok, terimakasih! " kata Cherry berlalu pergi tanpa berpamitan dengan pria yang mengganggunya.
"Tunggu! " ucap pria itu berniat menghentikan dengan menyentuh tangan Cherry , tapi kalah cepat akan staf wanita tadi. " What? " pria itu tak Terima.
"Anda tak bisa menyentuh sembarangan tamu VVIP kami! " larang staf.
Cherry melihat kekesalan di wajah pria kurang ajar itu hanya tersenyum kecil dengan menunjukkan jari tengahnya, berlalu pergi tanpa peduli apapun.
Di lobby Cherry di arahkan kesebuah mobil sama seperti tadi malam pun beserta supirnya, hanya sedikit ada keanehan.
"Ada apa dengan wajahmu? " tanya Cherry pada pria yang membukakan pintu belakang mobil. " Ada apa dengan mu?" tanya lagi saat supirnya tak menatapnya sedetik pun.
"Tidak ada yang salah di wajah saya, silahkan masuk nona! " ucap Afonso menjadi supir lagi walau dengan wajah lebam lebam.
"Wajah mu lebam, sudut bibirmu juga terluka, kau berantem ya? " tebak Cherry, entah ia merasa akrab setelah semalam bertemu.
"Jodoh anda yang buat saya seperti ini tau! " batin Afonso sedikit kesal akan tindakan berlebihan tuannya.
"Hey, jawab! " desak Cherry karena tak ada jawaban.
"Ti.. tidak ada yang perlu saya jawab, silahkan masuk mobil nona, atau kita akan terlambat menuju pelabuhan! " Kata Afonso tegas.
"Ck, kau tak asik lagi! " kesal Cherry sambil masuk ke dalam mobil.
"Karena saya sudah menyadari kesalahan saya! " jawab Afonso hanya berani membatin, ia tak ingin di hajar untuk kedua kalinya.
Di dalam mobil raut kekesalan tergambar jelas di wajah Cherry dengan melipat kedua tangannya di dada. Tapi terasa sangat canggung untuk Afonso.
Tak ada percakapan sedikitpun di dalam mobil hingga sampai di depan sebuah pelabuhan besar, apa lagi jarak yang begitu dekat membuat kebersamaan mereka menjadi sangat singkat.
...----------------...
Di lain sisi sebuah mobil juga, Ad di buat kesal akan penampilan Cherry yang terlihat seksi dan manis secara bersamaan.
Baha mulus berisi terpampang begitu jelas, apa lagi perut ratanya walau hanya sedikit terlihat, ia tak Terima tubuh indah itu terlihat oleh banyak pasang mata.
Ia juga dalam perjalanan menuju pelabuhan tempat Cruise nya bersandar, dengan Hugo sebagai sopir sesekali melihat berbagai ekspresi langka di wajah tuannya.
.
.
. Lanjut💪💪
