NovelToon NovelToon
Alexa's True Love

Alexa's True Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Angst / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:843
Nilai: 5
Nama Author: MomoCancer

Warning ❗

Mengandung kata-kata mutiara (sebaliknya).

Bacalah dengan bijak, tidak suka pun tak apa bisa skip ya🤗


Alexa gadis berusia 20 tahun, anak broken heart. 3 tahun lamanya ia tinggal sendiri disalah satu rumah mewah setelah kedua orang tuanya cerai, dan melanjutkan kehidupan mereka bersama pasangannya masing-masing.

Kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua. Menjadi Alexa tidak membatasi dirinya didunia malam. Kerap kali ia selalu menghabiskan malam bersama teman-temannya dan pulang larut malam dalam keadaan mabuk.

Pada suatu hari ia bertemu seseorang disebuah club malam dan berkenalan dengan seorang pemuda.

Satu malam yang panjang, mengubah kehidupan Alexa pada saat itu.

Next untuk mulai baca👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Sesampainya dalam keadaan basah kuyup menerjang hujan, meskipun sudah sedikit reda terpaksa mereka menerobos hujan agar segera sampai dirumah.

Alexa pun gegas diminta Evan untuk segera mandi air hangat sebelum ia masuk angin dan sakit.

Disisi lain Evan sendiri tengah bersin-bersin karena ia tidak menggunakan jaket, sehingga dengan mudah air hujan membuat nya menggigil setelah mandi air hangat.

"Kepala kok agak pening," ucapnya Evan segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya hingga tertutup semua akibat dingin.

Sedangkan Alexa ia masih mengering kan rambutnya menggunakan hair dryer agar ia tidak terkena flu.

Setelah selesai Alexa hendak minum namun gelas itu kosong, ia pun berniat untuk mengambil air hangat.

Secara kebetulan ketika ia melewati kamar Evan, Alexa mendengar seseorang bersin-bersin dikamar Evan. Sepertinya pria itu terkena flu setelah cukup lama mereka dibawah guyuran hujan sehingga membuat mereka kedinginan. Apalagi Evan memberikan jaketnya untuk Alexa sehingga dengan mudah masuk angin.

Setelah Alexa mengambil air hangat, ia mencoba memeriksa keadaan Evan, pria itu tertelungkup di bawah selimut nya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Van, lu gak apa-apa kan?"

Tidak ada jawaban.

"Van," mengguncang tubuhnya sehingga pria itu terperanjat mendapati Alexa sudah berada dikamar nya.

"Lex, Lo disini?"

Hacumm.. Hacumm...

Evan bersin-bersin didepan Alexa.

"Gue gak apa-apa." jawabnya seraya tersenyum.

kernyit Alexa menjambak rambut pria itu pelan. "Gak apa-apa, pala Lo. Tubuh Lo anget, flu lagi masih dibilang gak apa-apa."omel nya Alexa.

Wanita itu pergi mengambil sesuatu di dapur, setelah beberapa saat kemudian Alexa membawa beberapa macam alat untuk Evan.

Pria itu tercengang melihat seember air yang masih mengepul yang Alexa bawa dari dapur kekamarnya. "Lex, ini buat apa?"

"Diem aja deh Lo, sini!"titah Alexa.

"Ngapain?"heran.

"Kesini aja susah amat sih,"lagi-lagi Alexa Mengomel.

Pria itu di minta duduk dan memasukkan kakinya kedalam air hangat yang ia bawakan.

Evan pun menurut meskipun ia tidak tahu dari maksudnya apa. Kemudian Alexa membawa obat untuk Evan, tak lupa juga memberikan nya plaster dahi agar tubuhnya tidak panas setelah hujan-hujanan.

"Apaan nih?"menolak.

"Diem gak!" menepuk dahi Evan dan menempel kan plaster untuk menurunkan demam.

Setelah itu Alexa memberikan minyak angin untuk ia sapukan pada tubuhnya, namun Alexa sedikit ragu untuk meminta Evan membukakan bajunya, sehingga ia pun hanya memberikan minyak itu.

"Nih pake aja sendiri"

Mengernyit. "Buat apa?"tanya Evan.

"Oles dibadan Lo lah, masa diminum"

"Bantu olesin dong, gue kan lemes" suaranya ia buat manja.

Terpaksa Alexa pun harus membantunya, dan membukakan pakaian nya. Sedikit demi sedikit Alexa mengolesi tubuh Evan dengan minyak angin aromatherapy, dari belakang punggung nya hingga ia mengolesi tubuh bagian perut nya.

Alexa memalingkan wajahnya ketika Evan tengah menatapnya, jari jemari itu perlahan-lahan menyentuh dada bidang nya yang kokoh hingga bagian perutnya yang sixpack.

Evan tersenyum senang mendapat perhatian dari wanita itu, terasa ada sengatan listrik Ketika sentuhan tangannya menjalar ke area leher nya.

Setelah selesai ia menutup kembali botol minyak angin itu, dan lekas berdiri untuk menyimpan kembali didalam kotak obat yang ia bawa.

Seketika saja Alexa ditarik oleh Evan hingga wanita itu duduk dipangkuan nya.

"Van! please jangan gini deh," celingukan.

"Gue gak apa-apain Lo kok, gue cuma mau bilang makasih udah perhatian sama gue,"

Alexa berusaha untuk turun dari pangkuan Evan, pria itu tidak pernah jera dengan sikapnya pada Alexa.

"Oke sama-sama tapi turunin gue,"tukas Alexa.

Namun Evan masih menolak untuk menurunkan nya, sebaliknya pria itu malah menarik tangan Alexa agar melingkar di lehernya.

"Van! Lepas gak!"

Menggeleng.

"Evan please dong! Jangan kayak gini," hendak ia turun dari pangkuan Evan lagi-lagi dengan sengaja pria itu menarik tengkuk Alexa dan mendekatkan wajahnya.

"Enggak Van, enggak. Tante Sofie pasti bangun, jangan sampai dia lihat kita begini nanti dia salah paham, please!" seraya berbisik.

Pria itu masih keras kepala, wajah mereka begitu dekat tanpa ada jarak, evan masih membuat Alexa panik sedemikian rupa.

Salah satu suara pintu terbuka bisa didengar dari kamar mereka, namun Evan masih dengan keras kepalanya semakin mendekat kan wajahnya pada Alexa. Hendak menggoda Alexa, pria itu suka melihat wajah paniknya.

"Gila Lo, Van! Emang gak waras Lo, ya"makinya Alexa.

Suara langkah kaki semakin mendekati mereka, seketika Alexa semakin panik dan khawatir, ia berusaha menghentikan Evan dengan cara meremas wajah Evan dan menjauhkannya dari dirinya.

"Evan!"

"Emak Lo mau kemari, Van!"

"Kasih gue satu kesempatan, dan gue bakalan lepasin Lo "tatapnya nanar.

"Kita bisa bicarain ini nanti, Van. Lepas dulu!"

"Gak, sebelum Lo bilang ya, gue gak bakalan lepasin Lo, biarin aja mama liat kita seperti ini"

Mata Alexa seketika dibuat melotot mendengar ucapan Evan yang terkesan nekat.

"Van kamu belum tidur?" suara Sofie mendekati kamar nya.

"Van, please!" memelas.

"Jawab dulu "

Alexa memejamkan matanya dan ia pun terpaksa mengatakan iya. "Oke.. Oke.. gue jawab iya, puas!"

Evan tersenyum penuh kemenangan, pria itu mengecup kecil bibirnya, dan meminta Alexa Untuk bersembunyi didalam lemari.

Sepersekian detik Sofie membuka pintu kamar Evan. "Van, kamu belum tidur?"tanya Sofie melihat Evan tengah menikmati air hangat dikakinya.

"Belum, kenapa?"

"Gak mama cuma tanya aja, soalnya kamu datang malem banget, mama cemas Apalagi tadi sore hujan deras banget. Ya udah mama balik kamar lagi, jangan tidur malam-malam, oke"

"Hem..."Jawab Evan hanya berdehem.

Pintu itu Sofie tutup kemudian. Ia pun pergi kekamar nya dan kembali tidur.

Alexa pun keluar dari lemari itu, ia sudah bisa bernafas lega, Untung nya Sofie tidak memeriksa kamarnya sehingga wanita itu tidak tahu jika Alexa sedang tidak berada dikamar nya.

"Untung lah nenek lampir itu dah balik kekamar nya. Huhh"

Alexa gegas membawa kotak P3K dari Nakas tepat disamping Evan, wanita itu hendak melangkah pergi dari sana. Lagi-lagi Evan menghentikan langkahnya.

"Mau kemana?"tanya Evan.

"Ya mau balik kekamar lah, Lo dah sehat kan?" ketus.

lagi dan lagi Evan mencegahnya untuk pergi dan membawa tubuhnya kembali duduk diatas pangkuan nya.

"Evan! Jangan kekanak-kanakan deh, turunin gue gak!"

"Kalau enggak gimana?" menaikan alisnya seraya menggoda Alexa.

"Gue Teriak nih,"ancam nya.

"Silahkan gue gak peduli kok."

Alexa merengek dipangkuan Evan meminta pria itu segera melepaskan nya dan membiarkan ia pergi. Namun pria itu benar-benar keras kepala. Seketika tanpa aba-aba Evan menarik tengkuk nya dan menyatukan bibir mereka hingga saling bertemu.

Alexa tercenung mematung.

Pria itu melumat habis bibirnya dengan lembut, meski Alexa tidak membalasnya evan terus memaksa untuk menerobos sela-sela dibalik bibir nya yang terasa manis.

"Van, lepasin!" ucapnya Alexa berusaha bicara ketika bibirnya masih menyatu.

"Enggak!"tolak Evan.

Sentuhan Evan seketika menghanyutkan, membuat nya terbuai Nyaris ia terbawa suasana, Alexa berusaha meregangkan tubuhnya dari tubuh Evan.

Namun dengan cepat pria itu menariknya kembali satu tangannya terus membelai pipi Alexa, hingga gadis itu merasakan sesuatu yang tengah menyengat dalam tubuhnya bagai sengatan listrik yang menjalar.

Semuanya mengalir begitu saja mengikuti alur, Pada akhirnya Alexa menyerah dan membalas tautan itu.

Alexa melingkarkan tangannya dileher Evan begitu saja tanpa ia minta, seraya menjambak rambut Evan perlahan.

Kedua matanya terpejam menikmati alur yang tengah mengalir begitu saja, membiarkan semua terjadi dengan sendirinya.

Evan memperkuat tautannya, mereka berbagi Saliva didalam satu rasa. Pria itu memporak porandakan isi didalam rongga mulut nya hingga deru nafas mereka yang memburu bisa ia dengar nyaris tersengal-sengal.

Setelah beberapa saat saling bertautan, mereka melepas kan tautannya dan saling bertatapan satu sama lain, ditengah nafas mereka yang memburu kedua pasang mata itu tidak bisa berhenti saling bertatap.

Sulit untuk bisa di percaya malam itu menjadi saksi bisu diantara mereka sudah terjadi sesuatu, mungkin detik ini dan nanti akan ada perasaan yang berbeda setelah ini bagi Alexa maupun Evan.

Tatapnya begitu dalam hingga bisa Alexa rasakan dari hati ke hati. Evan mendekatkan wajahnya dan menempel kan bibirnya ditelinga gadis yang kini tengah berada dihadapannya seraya mengatakan sesuatu.

"I love you lex"

1
Neneng
ceritanya bagus
MomoCancer🦀: makasih kak🙏 semoga menghibur ya🤗
total 1 replies
Hani
Aku mampir Thor, salam dari Terpaksa Menikahi
Hani: sama sama. semangat ya Thor
MomoCancer🦀: siap kak, makasih dah mau mampir 🙏
total 2 replies
Mufha Musyarrofah
kasihan Alexa kena tipu rayuan si david
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!