Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
Hendra Mahendra, atau papanya Arka akhirnya sampai di kantor perusahaan dan menemui Naura.
Naura sudah menunggunya, selagi Arka berada di beda lantai saat ini.
Terlebih memang tidak ingin jika Hendra melihat putranya yang sudah bersedia berada di perusahaan untuk membantu mengelola perusahaan saat ini.
"Bagaimana kabarmu Nak?" Tanya Hendra kepada Naura, setelah keduanya melakukan jabat tangan.
"Alhamdulillah Om, Naura dalam keadaan sehat walafiat, lalu bagaimana keadaan Om saat ini?"
"Alhamdulillah, Om juga dalam keadaan baik, bahkan sudah bisa kekantor saat ini, meski hanya sebentar."
Naura memanggil office boy untuk membuatkan minuman kepada Pak Hendra, dan tentu saja Naura sengaja memberikan minuman sehat serta menghindari kopi seperti biasanya.
"Bagaimana perusahaan?"
"Begini Om, sebenarnya ada beberapa masalah, dan harus segera diselesaikan, namun Naura tidak ingin gegabah karena ini menyangkut orang-orang lama, bahkan menyangkut keluarga juga."
Naura kemudian menjelaskan secara detail, hingga laporan tentang pengeluaran perusahaan yang lebih besar dari budget.
Pak Hendra pun menganggukkan kepalanya, memahami setiap laporan yang disampaikan Naura.
"Baiklah, nanti adakan rapat dewan direksi akhir bulan, tapi harus sudah dapat tersangka nya ya!" Sahut Pak Hendra.
"Baik Om!"
Pak Hendra kemudian membicarakan tentang relasi bisnisnya yang ingin bertemu, dan Naura diharapkan untuk bisa menemani saat ini.
Naura mengangguk setuju, karena ia sudah berjanji sebelumnya dengan Pak Hendra melalui telepon.
Setelah membicarakan masalah perusahaan, Pak Hendra pun segera keluar menemui kolega bisnisnya bersama Naura.
Naura berpesan kepada Selvi untuk memberitahukan kepada Arka, jika dirinya pergi terlebih dahulu bersama Pak Hendra.
***
Setelah beberapa saat kemudian, Pak Hendra dan Naura telah sampai disebuah restoran mewah, dan disana sudah ditunggu koleganya yang sedang bercengkerama dengan seseorang.
Dari perawakannya, Pak Hendra menebak, jika yang bersama Mr Rodrigo adalah asisten pribadinya.
"Selamat siang Mr Rodrigo!"
"Selamat siang Mr Hendra!, silahkan duduk!" Sahut Rodrigo, sambil menjabat tangan Pak Hendra.
"Bagaimana kabar?, lama tidak berjumpa kita." Ucap Rodrigo kepada Pak Hendra.
"Ahhh, sepertinya terakhir kita bertemu di Singapura ya!"
"Ah ya, saya jadi teringat jika anda mempunyai anak gadis yang jadi dokter, dan emm..." Sahut Rodrigo.
"Oh ya Mr, Rodrigo!, disebelah saya ini bernama Naura, untuk sementara yang mengurus perusahaan Mahendra grup!"
Naura pun memperkenalkan diri kepada Mr Rodrigo, karena memang baru pertama kali bertemu.
"Dia juga salah satu anak saya, namun memang dari kecil bersama dengan orangtua saya." Lanjut Pak Hendra.
Naura seringkali disebut anak Pak Hendra ketika bertemu dengan relasi bisnis, dan tentu ketika Naura bersamanya.
"Sayang sekali, putraku tidak bisa ikut kemari, sebab dia lebih suka traveling daripada urusan bisnis begini." Sahut Rodrigo kemudian meminta asisten untuk memesan makanan pembuka terlebih dahulu.
Tak lama kemudian, pelayan datang untuk memenuhi permintaan tamunya itu, hingga mereka memulai makan siang bersama.
Pak Hendra pun memperkenalkan usaha yang dikelolanya saat ini dibantu oleh Naura, tampak jika Rodrigo sangat antusias dengan bisnis yang digeluti oleh Pak Hendra.
Hingga keduanya sepakat untuk memulai kerjasama, meski ada pertemuan lanjutan untuk membicarakan kesepakatan hitam diatas putih, agar hubungan kerjasama itu resmi secara hukum.
Setelah membicarakan tentang dunia bisnis, Pak Hendra menyampaikan tentang pertemuan pertamanya dahulu, jika putra dan putrinya ingin dijodohkan.
Dengan sengaja, Pak Hendra tidak melanjutkan maksud yang dahulu, sebab seorang yang dimaksud adalah Aqueena yang kini menjadi dokter.
Selain itu, Aqueena sudah mempunyai tunangan dan sebentar lagi akan menikah.
Sementara untuk Naura memang tidak dipilih menggantikan Aqueena, karena Pak Hendra ingat perkataan Aqueena, jika Naura sedang menunggu seseorang yang sangat dicintainya.
Pak Hendra memiliki pemikiran, jika Naura merindukan Arka yang selama ini selalu bersama.
Namun saat ini tidak ingin gegabah mengambil keputusan terhadap anak-anaknya, karena tidak ingin kehilangan kembali seperti waktu yang lampau.
Bahkan, selama ini mencari tahu keberadaan Arka pun tidak ia dapatkan, sehingga membuat dirinya merasa bersalah telah memaksakan putranya mengurus perusahaan.
Setelah pembicaraan yang cukup panjang, Pak Hendra pamit undur diri bersama Naura.
"Oh ya Mr Hendra, sebenarnya putra saya ada di negara ini, dan kemarin saya diberitahu jika dirinya mengalami kecelakaan, namun entah berada dimana saat ini, karena saya tidak mempunyai kontaknya."
Rodrigo kembali teringat dengan istrinya, jika putranya mengalami kecelakaan di Indonesia, dan sebenarnya Rodrigo mengabaikan itu.
Sebab putranya itu bukan putra kandungnya, dan ketika bertanya dengan Pak Hendra ini, hanyalah sekedar basa-basi semata.
"Wah sayang sekali, kalau tidak mempunyai kontaknya!, bisa di jelaskan lebih detail?, atau mungkin orang yang menghubungi itu lebih tahu keberadaanya, sebab Indonesia sangat luas, dan tempat traveling di Indonesia sangatlah banyak."
Pak Hendra memberikan alasan itu, sebab memang tidak mengetahuinya.
Sementara Naura tampak mengerutkan kening, karena belum lama ini menemukan orang yang kecelakaan, dan saat ini dirawat di rumah sakit.
"Siapa nama putra anda?" Tanya Naura sambil menatap Mr Rodrigo.
"Fransisco Fernando!"
Deg.....
Naura kaget, namun tidak ditunjukkan kepada Mr Rodrigo maupun Pak Hendra.
Semalam mendapat kabar dari Dewo, jika orang yang kecelakaan kemarin dan ia tolong mempunyai nama seperti yang disebutkan.
Tangan kanan dan kiri Naura menggenggam erat, ada gurat emosi disana yang tidak ditunjukkan Naura.
"Maaf!, Kalau nama istri anda?" Tanya Naura kepada Mr Rodrigo, membuat Mr Rodrigo mengerutkan keningnya.
"Sheylomita Asmara!"
Deg...
Jawaban itu membuat Pak Hendra serta Naura terkejut, terlebih Naura, karena semenjak bertemu Frans dirumah sakit, membuatnya curiga jika Frans adalah kembaran dari suaminya.
"Maaf perjanjian dibatalkan!"
Naura dengan tegas mengatakan hal itu, kemudian menarik tangan Pak Hendra yang masih mematung karena mendengan nama Sheylomita Asmara.
"Lho kenapa!" Ucap Mr Rodrigo dan asistennya bersamaan, sambil menatap kepergian Naura serta Pak Hendra.
"Ada apa sebenarnya?" Lanjut Mr Rodrigo sambil menatap asistennya.
"Kurang tahu tuan!"
Setelah kepergian Naura dan Hendra, Mr Rodrigo dan asistennya pergi meninggalkan tempat tersebut.
Mr Rodrigo memerintahkan kepada asistennya untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
Terutama tentang pembatalan kerjasama tersebut secara sepihak oleh Naura tanpa persetujuan Hendra, ketika mendengar nama istrinya, Shelomita Asmara.
***
"Maaf Om, Naura membatalkan kerjasama secara sepihak" Ucap Naura ketika mengantar Hendra untuk pulang ke rumah.
Hendra masih diam membisu karena nama kakak angkat yang selama ini dicari, ternyata adalah istri dari Mr Rodrigo, orang yang sudah dikenal lama.
Bahkan sempat ingin menjodohkan putranya dahulu, namun karena berbagai kemungkinan, maka perjodohan tersebut tidak dilanjutkan.
"Tidak mengapa, justru Om mengucapkan terimakasih, karena secara tidak langsung mengetahui keberadaan dari Sheylomita, kakak angkat Om!" Sahut Hendra, meski harus menahan sesak didada.
Sebab selama ini keluarga Mahendra mencari keberadaan dari Sheylomita, kakak angkat Hendra itu begitu sulit, apalagi keberadaannya di luar negeri.
"Apakah selama ini juga Om Hendri tidak mengetahuinya?"
"Tidak!, Hendri tidak pernah mengetahuinya." Sahut Hendra, karena memang selama diluar negeri Hendri tidak memberikan informasi tentang kakak angkatnya itu.
Terlebih keberadaan Hendri yang berada di Amerika, sementara Sheylomita berada di Perancis.
Setelah menempuh beberapa waktu lamanya, Hendra akhirnya sampai di kediamannya, Naura pun pamit undur diri untuk menuju kantor.
Naura masih banyak pekerjaan , terutama untuk mengungkap aliran dana yang keluar selama ini dan diterima oleh orang yang tidak berhak mendapatnya.
Sesampainya di kantor, Naura pun meminta Selvi untuk menyimpan berkas yang Naura bawa, kemudian mengajak Arka masuk kedalam ruangan CEO.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
..."Agih-agih kungkung"...
...Terlalu baik (murah hati) hingga akibatnya malah menderita kesusahan sendiri....
"Itu Arka sama Naura mau ngapain masuk dalam ruangan?"
"Ya ga tahu?"
"Nganuuu lhoo..!"
"Kepo..!!"
вєяѕαмвυηg....
ati" loh, jangan sampe nanti malahan jatuh cinta
awas aja kalau ketemu yang lebih anu, kamu anu/Hammer/
sepertinya ceritanya menarik...