NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:343.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Naura memilih kabur dan memalsukan kematiannya saat dirinya dipaksa melahirkan normal oleh mertuanya sedangkan dirinya diharuskan dokter melahirkan secara Caesar.

Mengetahui kematian Naura, suami dan mertuanya malah memanfaatkan harta dan aset Naura yang berstatus anak yatim piatu, sampai akhirnya sosok wanita bernama Laura datang dari identitas baru Naura, untuk menuntut balas dendam.

"Aku bukan boneka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Lima

Pagi itu, sinar matahari menembus tirai jendela kamar Alex. Suasana di luar tampak cerah dengan langit biru yang dihiasi awan putih mengembang. Alex bangkit dari tempat tidurnya dengan semangat baru. Dia menatap foto Laura, kekasihnya, yang terpasang di samping tempat tidur di atas nakas. Senyumnya selalu mampu menghapus segala kepenatan hidupnya.

“Ah, hari ini harus menjadi hari istimewa antara aku dan dia,” gumam Alex, sambil merapikan rambutnya yang acak-acakan. Setelah mandi dan berpakaian rapi, dia pun melangkah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sementara itu, di rumah Laura, wanita berambut panjang itu sedang bersiap-siap. Dia menatap cermin, mengaplikasikan lipstik berwarna merah muda yang dia suka.

Saat akan pergi, dia kembali melihat Darren. Tadi malam Lina menginap di apartemen ini. Dia memilih tidur dengan si kecil.

"Lin, aku harus pergi. Maaf jika aku kembali merepotkan kamu," ucap Laura.

"Sudah sering aku katakan, jika aku tak pernah merasa di repotkan!" seru Lina.

Laura memeluk sahabatnya itu. Lalu mengecup kedua pipinya.

"Aku pamit," ucap Laura.

Saat Laura akan melangkah, gawai miliknya berdering. Dilihatnya nama Alex tertera di layar. Wanita itu langsung menerimanya.

“Halo?” suara Laura terdengar ceria.

“Hey, Laura! Aku sudah menyiapkan semua. Siap liburan ke pantai?” tanya Alex dengan semangat.

“Liburan ke pantai? Sekarang?” tanya Laura dengan nada meragukan, meskipun rasa ingin tahunya terpancar.

“Yep! Kita berangkat sekarang. Gak mau kan, hari cerah ini terlewat begitu saja? Aku sudah menyiapkan semuanya. Paket makanan, tiket, bahkan sunscreen!” jawab Alex.

Laura tertawa kecil. “Kamu sudah mempersiapkan semua ini tanpa memberitahuku? Keren juga kekasihku yang satu ini.”

“Pastinya! Siapa lagi yang akan bikin suasana jadi menyenangkan kalau bukan aku?” jawab Alex sambil tersenyum bangga.

Dalam hatinya Laura ingin tertawa. Karena sudah bisa membuat pria itu merasa tersanjung.

“Okay, tunggu aku 30 manut lagi! Jangan berangkat tanpa aku ya!” seru Laura dan segera menutup telepon.

Setelah menyiapkan barang-barangnya, Laura sekali lagi pamit pada Lina dan putranya. Dia lalu keluar dari apartemen.

***

Sesampainya di parkiran apartemen, Alex sudah menunggu.

“Nah, ini dia cantikku! Siap untuk berpetualang?” tanya Alex dengan senyuman.

Laura tertawa. “Selalu siap, asalkan tidak disuruh bawa barang-barang berat!”

Mereka berdua pun masuk ke mobil sedan yang sudah dipenuhi cooler berisi makanan dan minuman segar. Alex memasang playlist lagu-lagu ceria dan menghidupkan mesin mobil.

“Enaknya kita lewat jalur mana? Melintasi kota atau langsung ke pantai?” tanya Alex yang terlihat bersemangat.

“Lewat jalur pantai saja. Aku ingin melihat laut secepat mungkin!” jawab Laura tak kalah antusias. Dia harus terlihat bersemangat agar Alex tetap tersenyum dan merasa bahagia dengannya.

“Mantap! Lurus terus, ya?” ujar Alex sambil melajukan mobil ke arah deretan jalan yang membentang.

Di tengah perjalanan, Laura menatap keluar jendela. Gelombang biru laut mulai terlihat dan semilir angin segar menyentuh wajahnya.

“Alex, lihat! Aduh, aku tidak sabar untuk merasakan pasir di antara kaki!” seru Laura sehingga membuat Alex sedikit bergetar.

“Tenang, kita sudah dekat! Kita pasti akan membangun istana pasir yang megah!” balas Alex, pura-pura serius.

Laura tertawa. “Istana pasir? Kamu harapkan, ya? Yang ada, kita berdua malah berantem saat membuatnya.”

“Biar saja, bukankah hal-hal kecil itu yang bikin kita makin dekat?” tanya Alex dengan nada menggoda.

Begitu sampai di pantai, mereka langsung disambut dengan suara deburan ombak dan aroma laut yang menyegarkan. Alex segera memarkirkan mobil dan membantu Laura membawa semuanya.

“Wow, pantainya indah sekali!” Laura mengagumi pemandangan di hadapannya.

“Cocok untuk kita!” jawab Alex sambil mengeluarkan perlengkapan dari cooler dan menyiapkannya di atas tikar berwarna cerah.

Mereka berdua lalu duduk dan menikmati makanan yang dibawa. Laura membuka dus berisi sandwich yang diisi tuna dan sayuran segar.

“Kamu selalu tahu makanan favoritku,” puji Laura, sembari menggigit sandwich yang lezat itu.

“Harus tahu, dong! Siapa lagi yang akan memperhatikanmu?” balas Alex sambil melirik Laura dengan penuh kasih.

Usai makan, mereka memutuskan untuk bermain air. Laura berlarian menuju laut yang berkilau. Dia melompat dan berteriak kegirangan, “Ayo, Alex! Segera ke sini!”

Alex juga ikut terjun ke air. Mereka tertawa saat ombak datang, menghantam tubuh mereka. Sekali-sekali, Laura mendorong Alex dan berhasil membuatnya terjatuh. “Hahaha, itu balasan untuk kamu yang suka menggoda!” ujarnya sambil menertawakan Alex yang terendam hingga leher.

“Bersegera balas dendam ya? Nanti kita lihat siapa yang akan kalah!” tantang Alex sambil menatap serius, meski senyum tak bisa dihilangkan dari wajahnya.

Sesaat kemudian, bintang favorit Laura muncul. “Ayo kita balapan!”

“Siapa yang menang, orangnya bisa minta apapun!” tawar Alex.

“Deal!” seru Laura, lalu ia pun meluncur cepat ke arah pantai.

Kedua kekasih itu berlari dengan penuh semangat. Terengah-engah, mereka sampai ke garis batas yang ditentukan. Ternyata, Laura berhasil mendahului Alex.

“Aku menang! Sekarang aku boleh minta apa saja?” tanya Laura dengan penuh harap.

“Tunggu dulu! Kita harus membuat peraturan baru. Jika kamu yang menang, kamu hanya boleh minta satu hal, tapi jika aku yang menang, aku akan mendapat dua hal!” jawab Alex, dengan nada licik.

“Eh, tidak adil! Aku sudah sangat lelah!” protes Laura.

“Yaudah, aku pasrah. Apa yang kamu mau?” tanya Alex dengan perasaan lega.

“Cuma satu hal … nanti kita harus tidur di bawah bintang malam ini!” jawab Laura.

Rencananya untuk membuat Alex mabuk dan tak sadar harus bisa dilakukan. Dia ingin pria itu melakukan apa pun saat mabuk nanti.

“Hmm, menarik! Jadi, kita punya rencana malam ini,” balas Alex, tampak gembira.

Sore mulai menjelang ketika mereka selesai bermain air. Dengan cepat, mereka berdua mengganti pakaian dan melanjutkan hari mereka di pantai. Sembari bersantai di bawah sinar matahari, mereka menikmati cangkang kerang yang berhasil mereka kumpulkan.

“Lihat kerang ini! Bagus kan?” tanya Laura sambil menunjukkan (bisa ditulis lebih detail tentang kerang yang ia temukan).

“Itu kerang yang sangat unik. Pas untuk kamu yang teramat spesial,” jawab Alex, sambil menyentuh lembut tangan Laura.

Ketika langit semakin gelap dengan nuansa orange, Alex mengeluarkan cooler kembali. “Sekarang saatnya sedikit perayaan. Ini dia, minuman dingin!” serunya.

Mereka duduk bersebelahan di atas selimut, menghabiskan waktu sambil berbagi cerita dan tawa. Laura melirik ke langit yang mulai berhiaskan bintang-bintang.

“Aku tahu kita hanya punya satu permintaan malam ini, jadi izinkan aku untuk membuat dua permintaan. Pertama, aku ingin kita selalu bersama dalam suka dan duka, dan kedua, aku berharap kita bisa melakukan lebih banyak petualangan seperti ini,” ujar Laura dengan suara lembut agar terlihat tulus.

“Permintaan yang indah.” Alex menatap Laura dalam-dalam. “Bagiku, hal terindah yang bisa terjadi adalah memiliki waktu bersamamu saat seperti ini.”

Malam makin larut ketika Alex menggelar selimut. Mereka berbaring sambil bercengkerama hingga semilir angin malam menyapu wajah mereka. Bintang-bintang sangat jelas terlihat, membuat suasana malam tambah romantis.

“Aku rasa bintang-bintang malam ini bersinar untuk kita berdua,” ucap Alex.

"Aku bahagia karena bisa liburan denganmu. Aku ada bawa minuman. Kita bisa minum sedikit?" tanya Laura.

"Bagiku tak masalah. Apa kamu yakin akan minum?" Alex balik bertanya.

"Tentu saja. Untuk merayakan hari spesial ini," ucap Laura.

"Baiklah, jika kamu memang tak keberatan."

"Kamu tunggu di sini. Aku ambil minuman dulu," balas Laura.

Laura lalu berdiri dan berjalan menuju ke kamar hotel. Dia lalu menghubungi Rasya. Tampa Alex ketahui, pria itu mengikut mereka untuk menjaga Laura, takut wanita itu yang terjebak dengan permainannya sendiri.

1
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
jangan kabur. bisa lebih parah hukumannya nanti.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lina wanita baik. semoga mendapatkan jodoh lelaki baik juga
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Lina, jangan keluar atau cari alasan yg benar-benar pas.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Lina gadis baik, pasti akan menemukan lelaki baik juga
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Lina menemukan lelaki hebat miliknya
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
nah itu udah keluar kata2mu alex. ’merampas kembali’, berarti sebelumnya memang harta rampasan.. 🤣🤣🤣🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
hehehe... kadal di kadalin. akhirnya kadal-kadalan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
anakmu alex? Darren bukan anakmu, kau sudah membunuhnya sejak dalam kandungan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bu rini, bagaimana caramu mengajarkan moral pada anakmu? kalianlah yang salah, berkhianat duluan, tapi malah menyalahkan Naura? 🤧🤧🤧
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sepertinya menarik kisah ini
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
selamat menuai apa yang kamu tabur alex
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudah ayo lapor-laporan ke polisi sekarang.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Laura akan menjawab pertanyaan bu rini dengan jujur?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cara pergi yang elegan. setelah itu miskinkan alex.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Darren pasti bahagia sekali
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Laura bisa keluar dari rumah itu dengan selamat
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
selamat Laura. sekarang sebaiknya kamu segera meninggalkan rumah itu
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang sudah seharusnya kamu mengambil hakmu, Laura. semangat ya. semua demi darren
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤣🤣🤣... Laura sudah duluan merasakan yang kamu alami sekarang weny..
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
weny sadar yaa... alex brenksek. mending tobat dah. daripada alex nekad
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!