Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembalasan
"Nona Raya sudah melewati masah kritis nya, tadi sempat kehabisan banyak darah karena tusukan di pundaknya sangat dalam, luka di pergelangan tangan juga parah karena ikatan yang sangat kencang, kaki nona juga cidera karena seperti menghantam benda keras lalu pipinya seperti di tampar berkali kali hingga bengkak. Tapi syukurlah semua sudah lebih baik walau saat ini nona muda belum sadar" terang Dokter Orlando
Mendengar ucapan dokter, papa Wili sangat sedih dan marah. Sedangkan Jeslin dan kedua teman Raya sudah menangis, padahal Jeslin dan Adele adalah orang yang pantang menangis tapi karena kondisi Raya membuat mereka tidak tahan untuk tidak menangis.
Dua jam kemudian, Neo, Dego dan Oden datang bersamaan ke rumah sakit dimana Raya di rawat.
"Tuan saya mau melapor, semua sudah di bereskan tuan, guru yang mengajar nona muda tadi sengaja mencari masalah pada nona dan mengeluarkan nona Raya dari kelas karena nona bisa menjawab semua pertanyaan dosen itu tidak terima dan mengusir nya" ucap Dego
"Dan ternyata dosen itu adalah ayah dari wanita yang ada di tempat kejadian, dia sudah merencanakan semua ini agar nona Raya bisa mereka culik saat keadaan sepi" semua keamanan di bayar olehnya agar menyembunyikan rekaman cctv kampus" ucap Dego lagi
"Sebenarnya sudah banyak laporan para murid soal ketidak nyamanan para mahasiswa dan mahasiswi terhadap dosen itu tapi kepala dekan tidak menggubris karena dia memiliki hubungan asmara dengan dosen itu, jadi semua laporan di telan sendiri" ucap Dego lagi.
"Bagus jika begitu, hancur kan semua mereka, mereka sudah berani menyentuh putri ku" ucap papa Wili
"Tuan maaf jika boleh saya tau anda siapa dan kenapa anda memanggil nona kami sebagai putri anda?" tanya Neo
"Aku adalah papa angkat dari Soraya, aku mengangkat dia menjadi putri ku dan akan menjadi pewaris ku kelak" ucap papa Wili
Mendengar semua itu semua orang pun kaget.
"Tapi tuan anda siapa dan nona masih memiliki tiga om yang menjadi walinya" ucap Neo
"Aku tidak perduli apapun yang jelas Soraya Mayasari Wiliam adalah putriku, Oden putri dari Javier Mark Wiliam" ucap papa Wili membuat semua shock
"Ja-Jadi anda adalah tuan besar Javier Mark Wiliam, raja bisnis di Eropa itu" ucap Neo. Sahabat Raya hampir pingsan mendengar itu semua.
"Iya itu adalah aku, jadi siapapun kalian yang berniat tidak baik pada putriku jangan harap melihat matahari esok. dan kalian bertiga aku tau kalian sahabat putri ku. Jika kalian tulus pada putriku Maja hidup kalian Anan jika tidak pergilah dari sekarang sebelum aku menghancurkan kalian" ucap papa Wili menakutkan.
"Tidak tuan, kami tidak takut pada anda karena kamu tulus ingin berteman dengan Raya kami ingin bisa melindungi dia" ucap Lexa, Adele dan Oden dengan sungguh sungguh
"Baik jika begitu kalian ajan di latih agar bisa menjadi orang kepercayaan putrimu karena dia akan menjadi orang besar pemimpin dari kerajaan bisnis ku dan dia juga akan menjadi dokter terbaik. Bekerja lah untuk putriku dengan baik dan jujur maka kalian akan hidup aman" ucap papa Wili
"Baik tuan kami bersedia" ucap ketiganya tegas.
"Saat Raya sudah sehat kalian bersama akan belajar semua ilmu, raya juga akan ikut pelatihan itu agar tidak Akan pernah terjadi lagi seperti ini" ucap papa Wili
" Sekarang pulanglah kalian, besok kalian bisa datang kembali. Saat ini orang tua kalian menunggu kalian pulang ke karena kasus ini sudah menyebar" ucap Dego
"Baik jika begitu kami permisi" ucap ketiganya, mereka sebenarnya sangat ingin menemui Raya tapi benar saat ini bukan waktu yang tepat orang tua mereka sedang khawatir jadi lebih baik mereka pulang dulu.
Setelah kepergian mereka papa Wili menyuruh seseorang untuk mengawasi mereka bertiga mulai saat ini. Karena papa Wili akan memberikan ujian pada mereka apa kah layak untuk ada di samping putrinya kelak.
"Kau Neo dan Jeslin, jika ketiga om raya sudah datang buat janji temu untuk ku dan mereka, dan saat ini aku titip Raya karena aku akan menghukum mereka semua dengan tanganku sendiri" ucap papa Wili.
Sebelum pergi papa Wili masuk keruang Raya untuk melihat Raya lalu mencium kening raya dengan sayang lalu pergi bersama Dego, sedangkan Dego tidak tega untuk melihat keadaan Raya saat ini, hingga ia tidak mau melihat.
Setelah kepergian, papa Wili dan Dego kini hanya tinggal Neo dan Jeslin.
Saat Jeslin dan Neo melihat wajah bengkak Raya membuat hati mereka sakit hati dan merasa bersalah, mereka menangis,
"Dek maafkan kami yang terlambat untuk membantu mu, kami rela di hukum asal kau baik baik saja" ucap Jeslin.
...----------------...
Sedangkan di lain tempat.
"Kenapa pesawat ini lama sekali jalanya, kak Liam seharusnya kita beli pesawat turbo, agar bisa cepat sampai" ucap Kean kesal
"Ini lah yang membuat aku tidak mau Raya hidup jauh dari kita, semua orang orang yang kita kirim tidak ada yang bisa menjaga Raya satu pun" kesal Liam
"Kalian diamlah kesal aku mendengar kalian mengoceh dari tadi membuat pesawat ini tidak sampai sampai" ucap Kelvin
"Apa ada kabar lagi dari Neo, dan berapa jam lagi kita sampai?" tanya Liam
"Belum ada kita ini ada di pesawat bukan di darat, 5 jam lagi kita sampai" jawab Kelvin
"Lama sekali" ucap Kean
"Kean lebih baik kau tidur, kak Lian juga aku pusing mendengar ocehan kalian. apa kalian tidak berpikir sesuatu soal mommy dan Daddy kita belum memberi tau mereka" ucap Kelvin resah, mendengar itu Liam dan kean pun baru sadar.
"Alamat kita akan mendapatkan kemarahan dari mommy" ucap Kean dan Liam bersamaan.
"Ya dan kalian baru sadar sekarang" kesal Kelvin
"Setelah kita tau keadaan Raya kita akan langsung menghubungi mommy dan Daddy" putus Liam
"Baiklah kak" jawab Kelvin dan Kean
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi, mereka memejamkan mata karena pikiran mereka sedang kacau.
Entah ikatan terlalu kuat atau bagaimana, tiba tiba Oma dari Raya teringat Raya dan tiba tiba menangis.
"Daddy ayo kita berkunjung ke tempat Raya, mommy merindukan nya, perasaan mommy tidak enak" ucap Oma Safiyya
"Akan Daddy hubungi dulu ketiga anak bengal itu, kenapa tidak memberi kabar hari ini" ucap Opa Lukas sembari menghubungi Liam, Kean, Kelvin tapi tidak ada jawaban
"Tidak ada jawaban, ayo kita siap siap kita akan langsung ke tempat Raya, mommy simpan alamat nya kan" ucap opa Lukas
"Iya Daddy, mommy menyimpan kamarnya" jawab Oma Safiya lalu siap siap pergi.
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak