Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Fang Chen yang bereinkarnasi ke masa mudanya saat berusia 20 tahun. Dia mati karena dikhianati oleh saudara angkatnya sendiri di Alam Dewa karena permasalahan sebuah harta yang ternyata itu adalah Sistem Kultivasi Modern.
Dia mewarisi sebuah harta berupa Sistem dan karena dia tidak ingin menjadi terlalu naif seperti kehidupan sebelumnya, dia saat ini menjadi sosok yang sangat sadis dan jarang berbelas kasihan kepada orang, dia melewati lika-liku kultivasi menuju puncak hanya untuk satu tujuan yaitu BALAS DENDAM kepada orang yang mengkhianatinya dulu.
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
P20 - Keluarga Long
Sebelum masuk ke kultivasi jiwa, Fang Chen sengaja melatih tubuhnya terlebih dulu, karena menurutnya pelatihan tubuh lebih sulit ditingkatkan karena cara latihannya yang cenderung keras dan kasar, sedangkan untuk kultivasi jiwa bisa dilakukan hanya dengan menyerap energi qi alam yang ada.
Dan menurut pengalaman Fang Chen dulu, jarang ada orang bisa mengkultivasikan keduanya secara bersamaan, karena waktu yang dibutuhkan relatif lama, tapi karena Fang Chen jenius beladiri, maka hal itu malah semakin menantang dia.
Singkat cerita satu bulan berlalu lagi dengan cepat, saat ini Fang Chen sudah berada di ranah kultivasi tubuh Emperor level 10, sekarang tubuh Fang Chen sudah lumayan keras, tubuhnya sudah terbentuk dengan sempurna yang menambah nilai ketampanannya.
Seperti biasa Fang Chen mengakhiri pelatihannya itu, kemudian pulang ke apartemen Annchi, terlihat Annchi sedang menonton TV, “Kamu sudah datang sayang.” Long Annchi menyapa dengan lembut.
“Hmm, aku lihat badanmu semakin menggoda saja sayang, sepertinya kita harus melakukannya lagi malam ini, bagaimana menurutmu?” Annchi tersenyum lembut sambil menyiapkan baju yang akan dipakai oleh Fang Chen.
“Jika orang lain tahu bahwa, Putri Es yang biasanya pendiam dan kelihatan dingin itu ternyata seorang yang sangat agresif, bagaimana ya tanggapan mereka?” Fang Chen mengejek Annchi, “Oh, kamu sudah berani mengejekku ya sekarang, sepertinya kamu perlu dihukum ya.” Annchi membalas dengan tatapan menakutkan.
“Hehe, aku hanya bercanda sayang, kalau begitu aku mandi terlebih dulu” Fang Chen, setelah dia selesai mandi dan berganti pakaian, dia menuju ke meja makan, sudah ada banyak makanan yang disiapkan oleh Annchi, mereka berdua makan dengan lahap.
“Sayang, liburan semester minggu depan, aku ingin pergi ke rumahmu, aku ingin berbicara dengan orang tuamu mengenai beberapa hal, termasuk tentang kapan pernikahan kita akan berlangsung, apakah kamu sudah siap?” Fang Chen bertanya dengan serius.
“Akhirnya, aku sudah menunggu kata-kata itu sayang, aku dengan senang hati akan menemanimu pergi ke rumah keluargaku” Annchi antusias, dia sangat senang bahwa hubungannya ini akan menuju ke jenjang yang lebih serius.
Mereka berdua tersenyum, “Baiklah saatnya aku memberikan hadiah untukmu sayang” Annchi mendekap wajah Fang Chen dengan kedua Buah Surgawinya, kemudian mereka melakukan permainan seperti biasa hingga semalaman penuh.
Seminggu kemudian, Fang Chen dan Long Annchi, menggunakan mobil pribadi Long Annchi untuk pergi ke rumahnya yang ada di Ibukota, Beijing. Keluarga Long merupakan salah keluarga paling berpengaruh di Ibukota, hampir 25 persen bisnis yang ada di Ibukota dan sekitarnya menjadi milik keluarga ini.
Mereka berdua berhenti di sebuah rumah mewah di tengah kota, penjaga rumah yang mengetahui bahwa Putri Patriark pulang itu langsung membukakan pintu gerbang.
Dari kacamata Fang Chen, rumah mewah ini masih mengadopsi gaya China Kuno, hal itu membuat suasana rumah ini terkesan nyaman dan tenang, jauh dari hiruk pikuk kota, meskipun secara riil letak rumah ini memang di pusat kota.
Fang Chen menyetir mobil itu hingga tepat berada di depan pintu utama, dia membiarkan Annchi turun terlebih dulu, kemudian dia memarkirkan mobil itu tak jauh dari pintu utama itu, “Ayo sayang, kita bergandengan tangan saja, biar orang tua yang ada di dalam ini tahu bahwa aku sudah memilikimu” Annchi menggandeng tangan Fang Chen.