naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siluman biawak
Dengan menggunakan ojek nara sampai tak butuh waktu lama, hanya lima belas menit untuk sampai kesana. Dia turun dari motor laku membuka helm dan menyodorkan nya pada tukang ojek.
“Ini pak uangnya. Ambil aja kembalian nya” ujar nara.
“Makasih neng.”
Nara mengangguk, melangkah kan kaki masuk ke dalam kafe itu. Matanya menebar sekeliling, dan menemukan vania di bangku pojok dekat kaca. Nara segera menghampirinya dan duduk tanpa permisi.
“Ada apa lo ngajak gue ketemu? Setelah lo rebut calon suami gue. Lo gak malu?” tanya vania dengan sinis. Tidak ada basa basi karena dia menganggap nara sebagai musuh.
Nara memutar bola matanya malas. Ah sialan! Dia tak menyukai wanita di depannya ini dan harus berpura pura suka. Sungguh dia tak bisa.
“Santai kali, gue ngajak lo ketemu buat ngomong baik baik” nara mencoba lembut.
“Cih!” vania berdecih dan melipat tangan di dadanya.
“Ngomong baik baik karena udah ambil pacar orang, iya!? Perebut lo. Asal lo tahu ya, gue gak berniat untuk berteman sama lo sedikit pun. Jadi gak usah berharap, setelah apa yang lo lakuin sama gue” desis vania dengan sombong.
Nara mengumpat dalam hati. Haruskah dia menyumpal mulut bau dosa di depannya ini?
“Terserah lo. Disini gue cuma mau jelasin apa yang terjadi sama gue dan naresh. Kita sama sekali gak mau menikah dan TERPAKSA menikah” jelas nara menekan kata terpaksa agar vania menggariskan bawahi ucapannya itu.
Jujur saja dia malas meladeni wanita di depannya ini. Kalau saja bukan karena kesepakatan nya dengan naresh dan janji kebebasan, ogah sekali nara melakukan ini.
“Kita terjebak gara gara kunci ketuker dan naresh yang malah masuk ke kamar gue dan tidur. Kita gak lakuin apapun, tapi malah ke pergok lebih dulu sama keluarga. Mau gak mau kita terima pernikahan ini demi mereka.” tambah nara lagi.
Dari yang di lihatnya vania tampak nya terkejut, tetapi dengan pandai menutupi kembali dengan wajah datar.
Dengan tangannya yang terlipat, vania agak meninggikan dagunya. “Gue gak percaya! Yang lo omongin pasti bohong. Lo cuma mau pacar gue kan? Jujur aja lah” cibir vania.
Ck! Nara berdecak kesal. Susah sekali ngomong sama manusia siluman biawak ini. Dari pada harus berdebat nara memilih mengalah.
“terserah apa kata lo yang penting gue udah ngomong kenyataan. Gue cuma minta lo buat terima naresh lagi, udah gitu aja. Gue mau pulang, capek gue” keluh nara dan bersiap pergi.
Tapi vania mencegatnya lebih dulu. “Tunggu!”
Nara menoleh pada wanita itu. Lalu menaikkan sebelah alisnya dengan penuh tanya.
“Apa?”
“Yang lo katakan barusan serius?” tanya vania.
Nara memutar bola matanya kembali untuk kesekian kalinya. Apakah kuping wanita itu tertutup bus kota? Sampai tak bisa mendengar nya? Nara ingin sekali berteriak sekarang.
Dirinya benar benar capek. Bekerja dari pagi sampe sore belum lagi pekerjaan nya nanti di rumah. Pulang pulang bukannya istirahat malah di cegat pria gila yang meminta nya berurusan dengan wanita siluman buaya ini. Nara ingin sekali berteriak lalu menendang mereka satu persatu agar hidupnya aman.
Aaaarg! Nara tak tahan.
“Gue serius” jawab nara.
Karena vania tak kunjung menjawab nara memilih pergi dari tempat itu. Bodo amat dia di sebut tidak sopan. Lihat saja tadi, apakah wanita itu menawarinya makan atau minum? Padahal dia yang lebih dulu sampai? Tidak kan. Jadi mereka sama sama tidak sopan. Oke!
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor