Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 kepulangan baby Dewi
setelah tiga hari dirawat dirumah sakit setelah melahirkan kini Naina dan putrinya di izinkan untuk pulang
Kiki hari ini yang akan menjemput Naina dan baby Dewi sedangkan bude yana sibuk mempersiapkan kepulangan Naina bersama sari dan semua pegawai Naina
"Assalamualaikum kak"ucap kiki saat memasuki kamar tempat Naina dirawat
kamar pilihan Ghani
"waalaikumsalam "jawab Naina
"halo kesayangan bunda"ucap kiki mengelus pipi lembut Baby Dewit
Baby Dewi menggeliat dan tersenyum, membuat Kiki semakin gemas saja
"sudah siap semua kak!?"tanya kiki pada Naina
"Sudah ki,ayo kita pulang sudah rindu sama anak-anak "ucap Naina
Naina merasa sangat bersyukur karena di kelilingi oleh orang-orang yang baik dan perhatian serta peduli padanya
"ayo kak,kakak duduk dikursi roda ini saja biar nggak capek jalan keluar keparkiran "ucap kiki
Naina pun duduk dikursi roda sambil menggendong Baby Dewi Sedangkan kiki menggantungkan tas pakaian Naina di pegangan kursi roda lalu kiki mendorongnya
"maaf ya ki,sudah merepotkan kamu"ucap Naina merasa tidak enak hati
"kakak apaan sih,kiki kan adik kakak jadi sudah seharusnya kiki yang jemput kakak"jawab kiki tulus
tanpa Naina sadari Air matanya menetes membasahi pipinya terbayang lagi saat melahirkan Abimanyu dia berjuang sendirian melahirkan tanpa didampingi siapapun dan pulang pun menggunakan ojek
tapi sekarang Naina dan bayinya banyak yang peduli dan sayang padanya
seperti saat ini kiki yang bukan siapa-siapanya hanya tetangganya namun rela meluangkan waktunya untuk menjemputnya dan memperlakukannya layaknya seorang kakak yang sangat disayangi oleh adiknya
dulu jangankan mertua,iparnya bahkan suaminya sendiri tidak ada yang peduli padanya
"loh kakak kenapa ?!"tanya kiki saat menyadari jika Naina sedang menangis
"tidak apa-apa ki,kakak hanya Bahagia kalian selalu ada untuk kakak bagaimana mana saya jika kalian tidak ada mungkin saya sudah kalang kabut memikirkan semuanya sendirian "ucap Naina menghapus Air matanya denga ujung hijab yang dipakainya
"kakak jangan sedih lagi ya, karena kak naina dan anak-anak tidak lagi sendirian kami akan selalu ada untuk kak naina "ucap kiki dengan mata berkaca-kaca
"sekali lagi makasih ya dek" ucap Naina mendongakkan kepalanya menatap wajah cantik tetangga rasa adik kandung
"sama-sama kak, sekarang kita pulang ibu sudah tidak sabar menunggu kalian pulang apalagi si gemmeezzz ini "ucap kiki menoel-noel pipi lembut Baby Dewi
"ayo "jawab Naina
kiki membantu Naina naik keatas mobilnya
setelah mereka merasa sudah tidak ada lagi yang ketinggalan mereka meninggal kan rumah sakit, Naina mengirimkan pesan kepada bidan wayan jika dirinya sudah di izinkan pulang
bidan wayan tidak bisa mendampingi Naina setelah melahirkan karena bidan Wayan mengambil cuti selama seminggu karena harus menghadiri pernikahan adiknya
sesampainya dirumah Naina di sambut dengan meriah oleh semua orang dekatnya termasuk tetangganya pun banyak yang datang untuk menyambutnya
Baby Dewi kini sudah beralih ke gendongan Bude yana dan mulai dikerumuni oleh ibu-ibu tetangga Naina termasuk bu Rt
"selamat datang cucu cantiknya Uti"ucap Bude yana gemas tak henti-hentinya mengdusel wajah Baby Dewi
"Wah wajahnya cantik sekali,masih kecil saja hidungnya sangat mancung"ucap bu pipit tetangga sekaligus pelanggan setia Naina
"iya benar wajahnya masih kecil saja sudah terlihat cantik seperti mamanya "sahut bu Rt
"eh sudah ibu-ibu ayo masuk dulu kasihan cucuku baru pulang sudah di toel-toel bisa-bisa pipinya habis kalian toel"ucap bude yana dan membawa baby Dewi masuk kedalam rumah di ikuti oleh para penggemarnya
bayi Naina itu hanya menggeliat saja saat merasa terganggu
"ih lucunya,bude gantian dong menggendongnya biar ketularan punya cucu juga"ucap titin antusias
" nanti Aja saya belum puas mememluknya"jawab Bude yana
mereka seperti anak-anak yang mendapat mainan baru penasaran ingin mainkannya
"iya nih Bude pelit, kita kan mau juga bude ngegendong sicantik"ucap bu Rt
"iya deh iya nih"sahut Bude yana menyodorkan putri kecil Naina
putra-putra Naina hanya melongo saja melihat adik kecil mereka diperebutkan Sampai-sampai mereka melupakan keberadaan ibunya
oe....oe.....oe.....oe.....
suara baby Dewi menangis saat berpindah ketangan bu titin
"yalo yalo yalo kok sicantik nangis sih sayang "suara bu titin mengikuti gaya bicara yang lagi viral di yutub
"nah kan cucu saya ini nggak mau digendong oleh yang lain"ucap bude yana dan mengambil kembali Baby Dewi kegendongannya namun baby Dewi tetap saja menangis
"kak,anak kakak seperti artis aja,masih kecil kayak gitu aja sudah banyak penggemar apalagi kalau sudah besar "ucap Kiki
"iya kamu benar ki, tapi penggemarnya emak-emak "jawab Naina tergelak bersama kiki
"hahahaha kakak benar, penggemarnya emak-emak tapi kalau besar nanti pasti penggemarnya bukan emak-emak lagi tapi cogan-cogan"ucap Kiki masih dengan tawanya kami sampai dikamar pun dia masih tetap tertawa
"apa itu cogan?!" tanya Naina penasaran
"cowok ganteng kak" jawab Kiki
"oh .. tapi semoga putriku tidak tertipu oleh cogan sepertiku"ucap Naina
"memangnya kakak pernah eitipu cogan?!"tanya kiki
"tuh hasil tipuannya "Jawab Naina menunjuk anak-anaknya
"akh maksudnya suami kakak?!"tanya kiki lagi
"iya siapa lagi,saya ketipu dengan wajah tampannya layaknya oppa-oppa Korea yang ada di film-film
sikapnya manis bak madu, rayuannya memabukkan sehingga saya mau menikah dengannya dan saat saya mengabdikan diri kepadanya dan keluarganya selama belasan tahun dan memberikan padanya empat orang putra yang penurut,rajin, penyayang, perhatian juga dengan wajah tampan dan apa balasannya padaku mencampakkanku saat hamil anak kelima nya "jawab Naina dengan wajah sendu dan mata berkaca-kaca
bohong jika ada yang berkata Naina tidak pernah menangis
Naina setiap hari menangis dalam sujudnya, mengadukan semua kegundahan hatinya kepada sang pemilik hidup
karena Naina yakin bukan jadi bahan gosip bila dia mengadu pada penciptanya bukan pada ciptaannya
"sabar ya kak,saya yakin suatu hari nanti kebahagiaan akan menjemput kakak"ucap kiki dengan mata berkaca-kaca
"iya ki,kakak juga berharap kamu mendapatkan pasangan yang baik dan tidak melihat dieimu ada apanya tapi melihat dirimu apa adanya"jawab Naina
"Nai, sicantik sepertinya haus mungkin juga karena habis nangis jadi merasakan haus"ucap bude yana menyerahkan baby Dewi pada Naina yang berada didalam kamarnya bersama kiki
Naina mengambil alih baby Dewi dari gendongan bude yana lalu memberikan Asi.
baby Dewi begitu lahapnya mengisap sumber hidupnya mungkin sudah terlalu lapar sejak tadi diajak bermain dengan Tante-tante tetangga mereka
para tetangga yang datang melihat Baby Dewi kini menikmati soto Banjar hasil buatan Sari
semua menyukainya dan malah minta tambah untuk mereka bawa pulang
"bu"panggil sari masuk kedalam kamar Niana
"kenapa Ri!?"tanya Naina
"gini bu,tadi saya dan Siti membuat
soto Banjar trus saya jamu para tetangga trus katanya enak dan minta tambah untuk dibawa pulang"ucap sari lalu menarik nafas dalam-dalam
"apa sari kasi aja ni!?!" ucapnya lagi bertanya
"kasi aja kalau ada lebih dari pada mubakzir trus apa keluarga pakde Rojak dan anak-anak sudah dapat semuanya termasuk kamu dan Adik-adikmu jangan lupa juga bawa pulang untuk ayahmu "jawabku dan sari mengangguk-anggukkan kepalanya
"oh ya sudah bagikan saja"ucap Naina
"iya bu, tapi apa ibu juga mau!?"tanya aari
"iya pisahkan sedikit aja buat ibu jangan yang pedas kasihan baby Dewi "sahut Naina
"iya bu,kalau begitu saya pamit kedalam kedapur "ucap Sari
Naina mendengarkan ucapan sari dan mengangguk pelam
setelah sari pergi Naina masuk kedalam bersama temannya