NovelToon NovelToon
BUKAN LELAKI CADANGAN

BUKAN LELAKI CADANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Srikandi, gadis cantik yang selalu digilai oleh setiap laki laki yang mengenalnya. karena selain cantik dan berasal dari keluarga kaya, Srikandi juga baik hati.

Srikandi memiliki seorang kekasih bernama Arjun, tetapi tanpa sepengetahuan Srikandi ternyata Arjun hanya menganggap dirinya sebagai piala yang dia menangkan dari hasil taruhan saja. Arjun tidak pernah mencintai Srikandi yang dia anggap sebagai gadis manja, yang hanya bisa mengandalkan harta orang tua.

Padahal tanpa sepengetahuan Arjun, Srikandi juga memiliki sebuah bisnis tersembunyi, yang hanya ayahnya saja yang tahu.

Saat Srikandi tahu kebusukan Arjun, Srikandi tidak marah. Srikandi bersikap santai tapi memikirkan sesuatu untuk membalas sakit hatinya. Apalagi hadirnya pria tampan yang mencintai dirinya dengan tulus. menambah lengkap rencana Srikandi.

Arjun harus merasakan juga mencintai tapi tidak di anggap. Arjun harus tahu rasanya patah hati .

ikuti kisah selengkapnya dalam
BUKAN LELAKI CADANGAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

“Ngomong-ngomong, Jeng Sinta tahu nggak, anak-anak kita saling berhubungan loh. Putri nyonya Shinta, Srikandi. Itu pacar anak saya, Arjun.”

Tanpa malu Diana sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh teman-teman mereka yang lain. Harapannya adalah jika teman-teman sosialitanya tahu bahwa dia memiliki hubungan dekat, dan bahkan akan berbesanan dengan Nyonya Sinta, maka mereka akan menghormatinya seperti mereka menghormati Nyonya Sinta.

“Oh, yaa..?” Nyonya sinta yang semula tidak terlalu menanggapi keberadaan nyonya Diana, karena sedang berbalas chat dengan pegawai salon dan butiknya mengerutkan kening sekaligus memicingkan mata.

Putrinya menjalin hubungan dengan seorang pria dan dia tidak tahu? Apa itu mungkin?

Sementara itu para nyonya yang lain saling pandan. Apa benar, apa yang baru saja mereka dengar tadi.

Nyonya Diana terus saja berusaha untuk bisa mengambil hati nyonya Sinta. Berbicara ini dan itu, yang intinya ingin menonjolkan sisi baik putranya, Arjun. Melebihkan ini dan itu, ditambah dengan bumbu penyedap rasa. Tujuan nya tentu saja agar nyonya Sinta menaruh memberikan nilai plus terhadap putranya. Tanpa dia tahu justru apa yang dia lakukan itu, malah membuat nyonya Sinta merasa muak.

“Memangnya putra Jeng Diana yang bernama Arjun itu kerja dimana? Dan sebagai apa? Apa mengelola perusahaan keluarga?” Tanya nyonya Sinta.

“Ah, bukan Jeng. Arjun bekerja di perusahaan Dharmawangsa Group sebagai manager pemasaran,” jawab nyonya Diana. Tiba-tiba saja dia merasa minder dengan pertanyaan wanita yang duduk di dekatnya ini.

“Oh, jadi masih karyawan rupanya. Aku kira sudah jadi bos di perusahaan sendiri,” sahut Nyonya Sinta. Entah kenapa tiba-tiba saja dia ingin bersikap julid.

Pasalnya sedari awal mereka selalu bertemu di arisan itu. Karena sudah lima kali dirinya ikut hadir. Tetapi nyonya Diana selalu bersikap acuh. Tak pernah sekalipun menyapa. Dan baru hari ini, setelah mendengar bahwa dia adalah istri dari seorang Anggoro Wibisana saja, nyonya Diana mau mendekat dan sok akrab.

Wajah nyonya Diana memerah mendengar ucapan nyonya Sinta. Wanita paruh baya itu merasa malu. Susah payah dia berbicara ini dan itu. Ternyata tanggapan dari nyonya Sinta malah cuma seperti itu. Sama sekali tidak antusias, dan bahakan terkesan meremehkan putranya.

Apalagi ketika tadi dia mendengar nyonya Sinta mengatakan, “Entahlah, hanya saja biasanya putriku tidak pernah tidak bercerita jika sesuatu itu dia anggap penting.”

Harga dirinya bagai dihempas begitu saja. Bukankah itu berarti nyonya Sinta ingin mengatakan bahwa hubungan antara Srikandi dan Arjun tidaklah penting.

“Perusahaan Dharmawangsa itu perusahaan besar loh, Jeng Sinta. Dan putra saya menduduki jabatan sebagai manager. Itu benar-benar prestasi yang patut dibanggakan.” Diana memberikan konfirmasi barangkali saja Sinta masih belum ngehh dengan apa yang dia ceritakan.

“Tahu. Siapapun juga tahu tentang perusahaan Darmawangsa. Perusahaan suami saya juga bekerja dengan Dharmawangsa. Tapi tetap saja, putra Jeng Diana itu di sana statusnya masih karyawan kan? Itupun juga cuma manager. Kalau sudah direktur sih okelah ya..” Nyonya Sinta tetap menunjukkan sikap tidak tertariknya atas cerita dari Nyonya Diana.

Ingin sekali dia membalas, Dengan mengatakan bahwa putrinya adalah seorang CEO. yang tentu saja kedudukannya jauh lebih tinggi daripada hanya seorang manajer. untuk membungkam kesombongan wanita di hadapannya. Akan tetapi Nyonya Sinta menahan diri. Jika putrinya saja menyembunyikan identitasnya, bagaimana bisa dia yang akan membongkarnya.

Nyonya Diana menahan kemarahannya yang terasa memuncak. Di bawah meja tangannya terkepal. apalagi teman-teman wanita sosialitanya sedang berkasak kusuk di belakang mereka, Yang intinya melakukan kebenaran ucapan Nyonya Diana.

“Kenapa? Yang barusan saya katakan itu benar kan?” Nyonya Sinta tersenyum sinis dalam hati melihat raut Nyonya Diana yang memerah.

***

Brakk..

Srikandi tersentak mendengar suara pintu yang dibuka tiba-tiba kemudian ditutup dengan keras.

“Mama??” Serunya saat melihat siapa yang datang. Mamanya datang dengan wajah memerah seperti menahan kekesalan.

“Citra, tolong buat teh hangat untuk mama Saya,” perintah Srikandi pada asistennya. Yang menyusul berjalan di belakang mamanya.

“Ada apa, Ma..?” Srikandi meninggalkan laptopnya yang menyala, lalu menghampiri mamanya dan ikut duduk di sofa di samping wanita yang telah menghadirkannya ke dunia itu.

“Siapa itu Arjun?” Nyonya Sinta tidak mau berbasa-basi. Dia sudah memendam pertanyaan itu sejak masih berada di tempat arisan. Bahkan dia langsung datang ke perusahaan putrinya sebelum pulang ke rumah. Rasa penasarannya harus segera tertuntaskan.

“Dari mana Mama mendengar nama itu?” tanya Srikandi seraya mengerutkan keningnya.

“Jawab saja pertanyaan Mama!” Nada kesal masih terdengar jelas dari suara Nyonya Sinta.

“Apa kau berhubungan dengan seorang pria bernama Arjun? Dan kenapa Mama tidak pernah mendengar cerita tentang itu?” Bukan hanya kesal Nyonya Sinta juga geram, merasa lagi tak dianggap sebagai teman bicara oleh putrinya. Padahal dulu putrinya masalah sekecil apapun entah baik ataupun buruk, tak satupun yang dia lewatkan untuk diceritakan kepadanya.

“Srikandi merasa itu bukan hal penting, Mama. Karena itu Srikandi tidak pernah bercerita.” Gadis cantik yang telah menjadi seorang CEO di usianya yang baru dua puluh tiga tahun itu, mengalungkan tangan di pundak mamanya.

Tidak peduli, Nyonya Sinta bersedekap sambil memalingkan wajahnya. Tidak mau tergoda oleh rayuan putrinya.

Tidak mau membuat mamanya semakin marah, Srikandi kemudian menceritakan perihal hubungannya dengan Arjun. Dari awal mereka bertemu, sampai kemudian dia tahu bahwa Arjun hanya menganggapnya sebagai piala hasil taruhan.

“Kurang ajar. Berani-beraninya dia bersikap kurang ajar seperti itu terhadap Putri Mama.” Nyonya Sinta tidak lagi bisa menahan amarahnya. “Mama pasti akan bicarakan ini dengan papa. Dan mama pastikan pecundang itu akan mendapatkan hukuman seberat-beratnya,” ucap nyonya Sinta lagi.

“Itu sama sekali tidak perlu, Ma. Srikandi bisa melakukannya dengan tangan Srikandi sendiri. Jadi Mama jangan khawatir ya,” bujuk Srikandi.

Dia tidak mau mamanya ikut memikirkan masalah itu. Karena Itu adalah urusannya dengan Arjun. Dan dia merasa dia bisa menyelesaikan sendiri masalah itu. Apalagi ada Yudistira yang membantunya.

“Dengan cara apa? Sudah lebih baik kamu diam saja. Biar Papa yang menyelesaikan masalah ini.”

Srikandi mengambil nafas panjang. Sebenarnya dia tidak mau menceritakannya lebih lanjut. Tetapi daripada mamanya merasa khawatir lebih baik Dia berbicara. Dan akhirnya dia pun menceritakan semua yang telah dia lakukan untuk memberikan hukuman pada Arjun, tanpa menyebut nama Yudistira.

“Sudah cukup, berhenti dulu..!” Nyonya Sinta tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, mendengar kisah seorang manajer yang mendadak menjadi tukang cuci piring.

Padahal sebelum itu, dia sudah tertawa saat mendengar barang hasil belanja Arjun dirampas di pinggir jalan.

“Jadi barang-barang branded yang kamu bagi-bagikan kepada pelayan waktu itu, adalah barang-barang yang kamu beli menggunakan uang Arjun?” Nyonya Sinta masih belum bisa menghentikan tawanya.

“Tidak sepenuhnya seperti itu. Karena aku hanya mengambil kembali apa yang pernah dia ambil dariku,” jawab Srikandi cuek.

“Baguslah kalau memang seperti itu. Putri dari keluarga Wibisana tidak boleh menjadi gadis lemah. Tidak boleh membiarkan dirinya tertindas.” Nyonya Sinta berbicara dengan semangat berapi-api. “Tapi kamu curang, seharusnya mengajak Mama kalau mau bermain-main.” Nyonya Sinta mengerucutkan bibirnya.

“Shika sayang…”

Suara gelak tawa Srikandi dan mamanya terhenti, manakala pintu terbuka tiba-tiba, dan muncul sesosok pria masuk ke dalam ruangan tanpa permisi. ada buket bunga di tangannya. Citra sang sekretaris menyusul berlari di belakangnya dengan wajah penuh rasa bersalah.

“Aduh…” Srikandi memejamkan matanya. Padahal dia menyembunyikan cerita tentang pria itu. Tetapi kenapa justru dia datang di saat yang tidak tepat.

1
Sri Elvira
suka sama ceritanya
〈⎳Mama Mia: terima kasih 😘🙏
total 1 replies
Noey Aprilia
Kaaannn....
bnrn yudistira yg jd dktr.....
Duuhh....kl srikandi jdian sm dia,bruntung bgt....udh baik,kya rya,pduli sesama jg....d jmin bkln bhgia kl hdp sm dia....
Btw,tu nnek shir msh ngeyel aja....
tar mlah blik k dri sndri....
Cicih Sophiana
cie cie cie Srikandi udah berani bilang MIss you too nih yah... awas aja lansung di datengin sama si pacar maksa😂😂
Cicih Sophiana
siapa dokter itu
Cicih Sophiana
semangat di buang kelaut Parwati...
Cicih Sophiana
Arjun klo sama cewe lain kamu yg ngeluarin duit kan...
Cicih Sophiana
menghapus jejak seperti lagu nya Aril dong 😅
Cicih Sophiana
ngenes jg yah liat lelaki cadangan 😂 namanya jg cadangan klo lg di butuhkan aja😂
Cicih Sophiana
nah loh jd ketauan deh...😂
Cicih Sophiana
ihh geer nih mama Diana... anak nya aja cowo pengeretan yg gak punya malu...
Cicih Sophiana
kamu ngeyel sih Kikan udah di kasih tau temen jg...
Cicih Sophiana
gak punya malu aja cewe sampe merendahkan diri di depan ciwo..
Cicih Sophiana
demen sendiri padahal Yudistira nya ga suka tuh ma dia...
Cicih Sophiana
parah tuh si Arjun...
F.T Zira
mending gak usah deh.. mempermalukan diri sendiri yg ada
〈⎳Mama Mia: emangnya dia masih punya malu?
total 1 replies
F.T Zira
wanita yg di tolak Yudi
〈⎳Mama Mia: dihh, sotoyyy/Smug//Smug/
total 1 replies
F.T Zira
tapi aku tau tuh.. di bisikin mami😝
〈⎳Mama Mia: emang MaMi tukang gosip?
sembarangan /Grimace//Grimace//Smug//Smug/
total 1 replies
F.T Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia: apa sih mangap gitu?
kemasukan lalat, rasa looo/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
F.T Zira
di tempatku juga gini..🤭🤭🤭
tapi sekarang mending, satu doang yg tembus. telkomsel. selain itu jangan harap ada jaringan.
〈⎳Mama Mia: di tempat ku aja kafang juga gitu
total 1 replies
F.T Zira
menanti balsannn/Scream//Scream/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!