Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku ....
Terpaksa Bertha dan Louis pergi dari tempat tersebut sambil menahan amarahnya karena baru kali ini mereka berdua di usir.
Sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Kakek Buyut William mengajak Emily jalan-jalan di taman sambil menunggu kedatangan keluarga Richardo. Di mana Emily memeluk lengan Kakek Buyut William.
"Emily, kamu sangat suka bukan dengan gaun-gaun pilihan Kakek Buyut? Jika tidak suka maka ketika Richardo datang ke butik ini biar Richardo menemani kamu membeli gaun lagi." Ucap Kakek Buyut William.
"Kakek, tadi gaun-gaun yang ada di bagasi mobil terlalu banyak jadi sudah cukup bagiku." Ucap Emily yang tidak ingin serakah.
Tidak jauh dari tempat tersebut di mana Louis sedang mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sedangkan Bertha duduk di samping pengemudi.
"Kak Louis, itu adalah orang tua yang tadi Aku bicarakan." Ucap Bertha sambil menunjuk ke arah Emily dan Kakek Buyut William yang sedang menyebrang jalan.
Di mana Kakek Buyut William ingin membeli roti kesukaannya. Emily dengan senang hati mengantarkan Kakek Buyut William untuk membeli roti tersebut di toko kue.
Emily selalu memeluk lengan Kakek Buyut William, hal itu dikarenakan Kakek Buyut William sudah tua dan dirinya tidak ingin terjadi sesuatu dengan Kakek Buyut William.
Mengingat Kakek Buyut William dan keluarga suaminya terlebih suaminya sangat menyayangi dirinya dengan sangat tulus.
Louis yang melihat hal itu menambah kecepatan mobilnya membuat Emily melepaskan pelukannya. Kemudian menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya tanpa mempedulikan nyawanya asalkan Kakek Buyut William baik-baik saja.
Mobil itupun langsung berhenti tepat di depan Emily membuat Emily membalikkan badannya untuk melihat Kakek Buyut William dengan wajah panik.
"Kakek, apakah Kakek baik-baik saja?" Tanya Emily dengan wajah kuatir.
"Kakek baik-baik saja." Jawab Kakek Buyut William.
Emily bernafas dengan lega kemudian Emily membalikkan badannya dan berjalan ke arah mobil sambil menahan amarahnya. Emily membuka pintu mobil lalu menarik paksa Louis membuat Louis keluar dari mobil.
"Apakah kamu sengaja melakukannya?" Tanya Emily dengan nada satu oktaf.
"Memangnya kenapa? Apa kamu takut Aku menabrak sugar Daddy kamu?" Tanya Louis balik bertanya.
Plak
Emily yang mendengar ucapan Louis langsung menampar pipi Louis sambil menatap tajam seakan ingin membunuhnya. Hal itu dikarenakan dirinya sangat marah terhadap Louis yang ingin menyakiti Kakek Buyut William.
"Kamu bisa berpikir apa pun tentang Aku. Jika Kakek Buyut hari ini terluka sedikit saja maka Aku tidak akan membiarkanmu begitu saja. Jika ada lain kali maka janganlah terkejut karena Aku tidak akan menganggap masa lalu ..." Ucapan Emily terpotong oleh Louis.
"Kakek Buyut? Bukankah kamu jadi sugar daddy?" Tanya Louis sambil bersidekap.
"Pantas saja kamu sangat mudah dibodohi oleh si idi*t Bertha. Aku menyarankan kamu untuk menjauh darinya secepat mungkin karena IQ mu sangat rendah ..." Ucapan Emily terpotong oleh Bertha.
Di mana Bertha keluar dari mobil dan berjalan ke arah Louis. Hal itu dilakukan agar Louis tidak terpengaruh dan percaya dengan perkataan Emily.
"Kak, bagaimana Kakak bisa memukul orang dan terus membuat perpecahan antara Aku dengan Louis?" Tanya Bertha.
"Apakah kamu juga ingin Aku tampar?" Tanya Emily sambil menatap tajam ke arah Bertha.
Bertha yang mendengar hal itu langsung memundurkan tubuhnya dan menjadikan tubuh Louis sebagai tamengnya.
"Tanganku hari ini lumayan sakit dan Aku tidak ingin menampar wajahmu." Ucap Emily sambil menatap tajam ke arah Bertha yang sedang memeluk lengan Louis,
"Kamu sebaiknya tidak melupakan apa yang barusan Aku katakan padamu. Untuk meninggalkan perusahaan milik Ibuku dalam lima hari. Di hitung dari beberapa hari yang lalu dan sisanya tinggal dua hari lagi. Aku sarankan kamu untuk segera pergi dari perusahaan." Sambung Emily.
"Kakak, Aku ...." Ucapan Bertha terpotong oleh Emily.
Qsqq I just got ss
Sqq sqsqss I will be there s I will be there in a few minutes if you want to come sssqsqssqsqqqqqqq me and I will be there in a few minutes if you want to come over and grab it and grab sqq and grab it and grab the kids and sqqq