JANDA PERAWAN & PLAYBOY PERJAKA

Ternyata kedatangan putra mahkota perusahaan Lungara di Jakarta diketahui oleh paparazi majalah dan menggunakan berita ini sebagai kabar HIGHLIGHT serta cover majalan cetak atau online.

Apalagi ketika datang di Jakarta, Bagas datang bersama seorang wanita lalu cipika cipiki di bandara kemudian berpisah. Ketika balik lagi ke Australia, ia kembali terciduk sedang berpelukan dengan seorang wanita sebelum check in.

"PUTRA SULUNG LUNGARA KEMBALI KE IBUKOTA SETELAH 3 TAHUN MERANTAU KE AUSTRALIA!"

"BAGAS LUNGARA KEMBALI KE JAKARTA SETELAH SEMINGGU PERNIKAHAN MANTAN!"

"PEWARIS PERUSAHAAN OTOMOTIF LUNGARA DATANG KEMBALI BERSAMA WANITA CANTIK!"

"APAKAH BAGAS LUNGARA AKAN MENYUSUL MANTAN KEKASIH UNTUK MENIKAH?!"

Banyak judul judul ngawur yang dikarang oleh penulis majalah gosip.

Deni dan Weni hanya geleng geleng kepala membawa berita negatif hingga jatuhnya fitnah bagi sang putra sulung.

Mereka juga kaget melihat foto Bagas sedang cipika cipiki dengan seorang wanita dan berpelukan dengan wanita lain di hari yang berbeda.

"Aduuh, Pi. Mamo bisaa pusing mikirin kisah cinta si Bagas! Udah playboy banget tuh anak! Gimana citranya dia gak makin dicap pemain wanita kalau dapat paparazi begini" keluh Weni.

"Biarin. Kita tau itu putra pertama kita memang salah dalam melampiaskan kekecewaannya pada Juwita. Yang penting kita percaya Bagas tetap bisa melakukan tugasnya dengan baik. Toh, namanya juga anak muda, anak kita ganteng, kaya, tinggi, sekarang udah sixpack, gimana gak bikin cewek cewek pingin deket dengan dia" sahut Deni mendapatkan pukulan di lengannya.

Plak!

"Aduh, sayang! Sakit" keluh Deni namun tidak sesakit itu seharusnya.

"Kamu tuh ya, masa biarin anak main cewek terus diluar sana. Meskipun gak sampek masuk lubang sini dan sana, tp dia udah salah, Pi. Kita semua dosa kalau biarin dia begitu terus" sahut Weni.

"Hmmm, dia udah dewasa. Bagas tau apa yang dia lakukan. Sabar, Mi. Pasti dia akan menemukan wanita yang cocok dengannya. Kita akan mendapatkan mantu terbaik" ujar Deni menenangkan sang istri.

Weni hanya bisa menghela nafas kasar.

.

Di lain tempat, di ruangan wakil direktur keluarga Anggara, Juwita yang sedang istirahat setelah makan siang, meluangkan waktu untuk scroll berita bisnis dan gosip hari ini di ibukota. Eh kebaca berita panas putra pewaris keluarga Lungara.

"Kamu sudah berubah, Gas. Sepertinya memang aku sudah menyakitimu sangat dalam. Aku tidak bisa kembali merusak cintamu" lirihnya lalu Juwita tidak ingin larut memikirkan Bagas, ia memilih meletakkan ponselnya dan beralih mengerjakan dokumen kerjanya.

...****************...

Tiga bulan kemudian, berita fenomenal lainnya datang lagi kali ini tentang Si Juwita.

"PUTRI KELUARGA ANGGARA SUDAH BERCERAI DENGAN FANDI HUTAMA!"

"TERNYATA FANDI MENCERAIKAN JUWITA SEHARI SETELAH MENIKAH!"

"FANDI BERSELINGKUH DI MALAM PERTAMA PERNIKAHAN DENGAN PEWARIS PERUSAHAAN ANGGARA PERHOTELAN!"

"JUWITA, CALON PEWARIS BISNIS PERHOTELAN ANGGARA KINI MENJADI JANDA!"

"JUWITA, WANITA KUAT DAN İNDEPENDENT!"

Banyak judul artikel/berita online ataupun offline yang tiba tiba meliput berita ini.

Tepat sekali saat menuju anniversary perusahaan Anggara yang ke-45 yang diadakan hari ini.

Juwita yang sibuk kesana kemari untuk mengurus acara hingga tak sempat membuka ponsel, tiba tiba mendengar beberapa karyawannya berbicara tentang dirinya.

"Kasihannya, Bu Juwita. Padahal cantik, pinter, kaya raya lagi tapi harus dikhianati pria itu"

"Hmm, sayang sekali Bu Juwita harus mengalami hal seperti ini dalam kisah cinta dan rumah tangganya"

"Yakan bener gosip yang beredar sejak 3 bulan lalu. Bu Juwita sudah tidak memakai cincin saat masuk kembali ke kantor setelah cuti sehari karena habis nikah. Dan Si Fandi itu udah gak nganter Bu Juwita lagi padahal udah sah. Malah waktu masih pacaran, pria itu selalu sering nganter jemput dan main kesini waktu makan siang. Memang manusia itu susah ditebak"

Dan masih banyak lagi omongan karyawan hotel atau tamu yang mengenal wajah Juwita membicarakannya tentanh berita yang belum ia ketahui.

Akhirnya Juwita memilih menghampiri salah satu karyawannya.

"Eheem eheeem, kalian lagi ngomongin aku?" sela Juwita membuat 2 karyawannya jadi kaget dan gagap.

"Eh, Bu..Bu Juwita. Maaf kalau kami ngobrol disela sela kerja" sahut salah satu karyawan sambil menunduk.

"Ada apa? Langsung aja ngomong ke saya jika saya melakukan kesalahan" ujar Juwita tegas.

"Tidak, Bu. Anda tidak melakukan tapi.." ucap karyawan.

"Tapi apa?" tanya Juwita penasaran.

Karyawan itu takut berkata langsung dan memilih mengambil ponselnya di saku. Ia menunjukkan artikel tentang wakil direktur perusahaan Anggara.

"Ini, bu. Ada berita ini dan kami terkejut, jadi mohon maaf jika kami melakukan kesalahan" ucap karyawan menyesal sambil menyodorkan ponselnya.

Juwita mengambil ponsel karyawan itu dan menscroll beritanya.

"DAMN IT!" batinnya.

Kok bisa berita ini keluar, padahal Fandi sudah menandatangani berkas perjanjian untuk tidak mengungkap perceraian selama setahun kedepan. Eh malah baru 3 bulan udah keluar beritanya.

Juwita langsung berwajah datar. Ia mengembalikan ponsel ke karyawan tanpa berkata apa apa dan naik lift menuju ruangannya.

"SIALAN SI FANDI!" umpat Juwita dalam lift posisi dia lagi sendiri. Tapi ia berfikir lagi sepertinya Fandi tidak akan menjelekkan namanya sendiri dengan berita perselingkuhan. Ini pasti ulah wanita ular itu yang entah siapa namanya.

Setelah lift terbuka, ia buru buru mengambil ponselnya dan ternyata sudah banyak telepon dari ayah Bima, bunda Sona, Salim.

Juwita pun langsung menelepon ahli sistem informasi atau IT di perusahaan serta bagian legal untuk mengurus gosip gosip ini.

"Take down semua berita perceraian saya hari ini! Jika perlu, tuntut majalah atau siapapun yang menyebarkannya!" perintah Juwita tegas dan dingin.

Lalu ia menelepon Bima.

"Kamu kemana aja sih Juwita, ayah sama bunda khawatir sama kamu. Ini ayah lagi otw ke perusahaan tadi habis meeting di Jakarta Utara, terus sekarang macet total" ujar Bima saat menerima telepon dari putrinya.

"Maafkan aku, Yah. Tadi aku di hall untuk acara nanti malam, sampai lupa gak bawa hp. Ayah tenang, Juwita udah urus beritanya kok" sahut Juwita.

"Hmmm, sialan tuh FANDI! Berani beraninya melanggar perjanjian!" umpat Bima.

"Sepertinya bukan Fandi, Yah. Kayaknya si wanita ular itu yang sengaja membocorkan berita ini. Entah apa motif nya, pasti ada maunya" ujar Juwita.

"Oh ya, Fandi gak cukup gila buat membuka perselingkuhannya sendiri kecuali memang sudah gila beneran" ucap Bima,

"Iya, Yah. Ayah sama Bunda tenang aja, aku udah minta tolong bagian IT dan legal untuk mengurus ini semua. Nanti malam adalah anniversary perusahaan dan banyak tamu undangan, jangan sampek rusak hanya karena gosip murahan ini" jelas Juwita.

"Ayah percayakan padamu, anak ayah paling cantik!" seru Bima.

"Makasih, Ayah" timpal Juwita lalu panggilan selesai.

"Hmm, semua orang sudah tau aku janda. Aishhh, pasti orang orang melihatku dengan mata kasihan, sangat menyebalkan. Jadi janda apalagi janda kembang perawan gak semenyedihkan itu" gumamnya lalu Nurani pun datang ke ruangannya.

"Bu Juwita, vendor soundsystem ingin diskusi tentang aliran listriknya" lapor Nurani.

"Oke. Kita ke hall" sahut Juwita berjalan terlebih dahulu didepan asistennya itu.

Nurani memilih diam meskipun hatinya ingin mengatakan sesuatu sebagai support untuk bosnya itu.

Setelah keluar lift, mereka berdua langsung ke hall dan bersikap seperti biasa.