NovelToon NovelToon
Tidak Akan Lama Menunggumu

Tidak Akan Lama Menunggumu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir / Slice of Life
Popularitas:917
Nilai: 5
Nama Author: iroiron

Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 19

Tak lama kemudian, mereka berdua sudah berada di istana. Dan disana tampak lah ratu Alice yang, tengah duduk di kursi nya, dan hendak menanyakan apa yang telah, mereka berdua lakukan. Setelah mendengar perkataan dari penjaga yang, di bekukan oleh Eric.

"panggil kan mereka berdua ke ruangan ku" pinta ratu Alice. Kemudian Arlin dan Eric, diminta untuk menghadapi ratu. Dengan wajah yang sedikit ketakutan, Arlin pun tampak berlutut, dihadapan ratu, namun beda dari pada Eric yang, hanya berdiri dengan sikap. Yang begitu dingin.

"maaf kan saya ratu, telah pergi tampa meminta izin terlebih dahulu kepada ratu" ucap Arlin dengan rendah hati. Dengan duduk menyilangkan kaki nya, ratu Alice menatap tajam kearah Eric.

"kemana saja kalian berdua pergi"? Tanya ratu.

"aa.." suara Arlin sedikit terkejut, ketika mendengar berdua pergi.

"sekali lagi, maafkan saya ratu. Saya pergi untuk mencari sebuah buku" ucap Arlin, yang kemudian hendak mengeluarkan buku tersebut. dengan bermaksud menunjukkan nya kepada ratu.

akan tetapi. dengan cepat Eric melangkah kaki nya, sedikit kedepan, lalu menundukkan kepala nya. Dihadapan ratu.

"maafkan, atas kelancaran saya ratu, kami pergi untuk menikmati makanan Pai blue, yang sekarang telah menjadi favorit semua orang" ucap Eric. yang membuat Arlin, sedikit bertanya-tanya. Akan tetapi dengan cepat Eric, menatap tajam kepada Arlin, agar menuruti perkataan nya.

"benarkah begitu"? tanya ratu yang, masih tampak curiga.

"benar ratu, kemudian kami berdua mencari buku, yang Arlin masuk. Hal itu dikarenakan kami ingin memperkuat sihir" jelas Eric.

"hemm...baiklah, kali ini aku maafkan, dan juga seperti nya penjaga ku, terlalu peduli kepada mu" ucap ratu Alice, yang tersenyum ketika mendengar, mereka pergi berdua. Lalu belajar sihir bersama.

"kalian, boleh kembali ke kamar, masing-masing" pinta ratu Alice, yang kemudian meninggalkan tempat tersebut, dengan raut wajah yang tersenyum ria.

"baik ratu" ucap Eric yang membungkukkan sedikit kepala nya. Setelah kepergian ratu Alice, Arlin pun menatap tajam kearah Eric.

"apa yang sedang kau bicarakan, bukan kah seharusnya kau berkata jujur" kesal Arlin.

"Hem.. Jika kau berkata jujur makan, kau akan diberikan sebuah hukuman" ucap Eric yang segera meninggalkan tempat tersebut.

"APA.. baiklah, kali ini kau menyelamatkan ku, terimakasih atas bantuannya pangeran Eric" ucap Arlin, yang kemudian segera melangkahkan, kaki nya menuju kamar pribadi nya. Eric yang, mendengar perkataan terimakasih dari Arlin, seketika jantung nya, berdebar kencang. Lalu wajah nya tampak, sedikit kemerahan, menahan rasa malu.

sambil tersenyum tipis. Eric pun kembali kekamar nya, dan meletakkan tubuh nya diatas kasur. Lalu perlahan memejamkan kedua matanya, akan tetapi perasaan nya, terhadap Arlin sedikit membuat nya, tersenyum dengan sendiri.

"hemmhaaaa...tampak nya dia tidak begitu membenci ku" gumam Eric yang, masih saja tersenyum saat, kembali teringat senyuman dan perkataan dari Arlin.

kemudian, rumah yang dikunjungi oleh Arlin, dengan perlahan-lahan patung yang, dilihat tadi nya, sedikit bergerak. Dan kemudian pecah, lalu tampak lah seorang pria, dengan rambut berwarna hitam pekat. Mata yang berwarna merah dengan taring di gigi nya, pria tersebut tampak sedikit mengerakkan tubuh nya. Lalu berdiri.

"arghhh..sudah lama aku tidak bangun dari tidur ku, dan juga seperti kutukan yang diberikan oleh nya, telah hilang, tampak nya aku harus berterimakasih kepada wanita yang, memberikan darah nya" suara keluar dari mulut pria tersebut, kemudian dilanjutkan dengan senyum lebar diwajah nya.

"kalian semua, bangkit lah saat nya kita meningkatkan energi, kemudian kalahkan sebuah penyihir yang ada di kota Reven, kerajaan Kingsley" teriak pria tersebut. Yang tidak lain adalah Cleo Arcy, yang tidak lain adalah seorang raja vampir. Dengan memiliki sihir kegelapan. Dia telah bangkit setalah, dikalahkan oleh tiga kerajaan sihir. Cleo bangkit kembali, setelah tidak sengaja Arlin, membuat darah nya mengenai tepat dibibir patung tersebut. Hal itu membuat Cleo tampak menginginkan Arlin, dikarenakan setetes darah nya, bisa mematahkan sihir kutukan yang diberikan oleh ratu Alice.

"hahahahaha... tunggu saja aku, kau telah mematahkan kutukan hanya menggunakan setetes darah dalam tubuh mu, serta kau tampak memiliki sihir yang langka" ucap Cleo yang menatap tajam kearah depan. Serta dengan santai nya Cleo duduk kembali, dikursi nya, dihadapan para prajurit vampir, yang hanya terdiri dari enam orang saja. Cleo pun meminta mereka untuk, segera berpencar, memasuki kota, serta menghisap darah, para warga kerajaan Kingsley. Maupun Eloy serta Ester. Dikarenakan dendam nya terhadap, tiga kerajaan. Terlebih lagi kepada ratu Alice yang, membuat kutukan pada nya. Hingga Cleo tidak bisa bergerak.

kemudian Arlin, yang tertidur pun, tampak gelisah.

"ibu....tidak...ibu ....jangan tinggalkan aku....siap kamu....siapa kamu...yang berani mengambil ibu ku..tidak ibu..jangan pergi" lalu Arlin terbangun. Dari mimpi buruk nya.

"huuuuuhaaaa.." Arlin menghembuskan nafas kasar nya. dan tampak sedikit berkeringat.

serta Terdengar rintikan hujan, yang disertai petir. Hal itu membuat suasana menjadi sedikit mengerikan.

"apa yang telah terjadi, kenapa tubuhku menjadi panas"? Gumam Arlin, setelah meletakkan tangan nya, dijidat.

"ibu..kenapa kau bisa berada di mimpi ku"? pikir Arlin. Suasan malam itu tampak lah, sedikit menyeramkan. Arlin yang berusaha mencari, air pun. Tampak kewalahan dikarenakan, malam itu kamar nya begitu gelap, dan terang ketika, petir muncul.

"prakk,, kreeeeek" suara cangkir jatuh dilantai, yang terpecah. Berhamburan dilantai.

dengan sedikit panik, Arlin mencoba meraba-raba disekitar lantai tersebut. Hingga

"aaaww" teriak kecil Arlin, yang merasakan jari nya terluka, dikarenakan pecahan dari cangkir.

"aduh..apa yang aku lakukan,huh" kesal Arlin,

ketika merasa diri nya. Seolah-olah ingin melukai jari tangan nya. Dengan berjalan yang, tidak seimbang dan sempurna Arlin, pun segera duduk di kursi lalu menyalakan lentera.

"luka nya, begitu banyak" gumam Arlin, ketika melihat jari-jari nya terluka seperti dicakar.

"aku harus mengobati nya" pikir Arlin, yang kemudian bergerak menuju meja. Lalu perlahan-lahan membuka laci, untuk mencari p3k. Serta ramuan pereda nyeri. Setelah menemukan apa yang, dibutuhkan Arlin pun, segera mengobati jari tangan nya, Lalau membaluti nya dengan perban. Hingga tertutup sempurna.

"huh.. bagiamana ini, badan ku menjadi panas" gumam Arlin, yang sedikit kelelahan.

"tapi,, seperti nya aku akan..."ucap Arlin yang terpotong, akibat terjatuh dilantai. Tampak lah sosok bayangan pria, yang berada di jendela kamar Arlin, yang melihat keberadaan Arlin dengan, tersenyum lebar. Kemudian menghilang dengan sendiri nya, yang disertai petir.

kemudian keesokan hari nya, Eric yang, tampak bersemangat ingin menemui Arlin pun, sedikit terkejut ketika beberapa pelayan masuk kedalam kamar Arlin, dan membawa air hangat.

"ada apa ini"? Tanya Eric, ke salah satu pelayan.

"maaf pangeran Eric, nona Arlin sedang demam tinggi, saya permisi dulu" ucap salah satu pelayan, yang kemudian meninggalkan Eric.

sementara itu Eric, yang mendengar kabar tersebut pun, dengan raut wajah yang begitu pucat, segera melangkah kaki nya, menuju kamar Arlin. Disana tampak lah Arlin yang tengah terbaring lemah, tanpa sadar kan diri. dan juga disana sudah terdapat ratu Alice.

Kemudian beberapa penyihir mencoba menyembunyikan tubuh Arlin, akan tetapi malah membuat tubuh Arlin menjadi, semakin panas. hingga terpaksa mereka menggunakan air hangat. Dengan wajah yang, begitu panik Eric yang melihat keadaan Arlin pun, tampak terdiam membeku, dan seperti tidak percaya.

lalu perlahan mendekat dan, mencoba memegang tangan Arlin, akan tetapi suhu yang di tubuh Arlin, membuat Eric dengan cepat menarik tangan nya kembali, kemudian menggunakan sihir es nya, untuk menetralisir kan suhu tubuh Arlin.

1
Elina
keren Thor, Lanjuttt
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!