Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Adek..."Dika menoleh kearah pintu tersenyum melihat ternyata kakaknya.
"Kakak..." Dika lansung melepaskan mainannya lalu berlari dan lansung memeluk Devita.
"Kakak..." Dika lansung menangis dalam pelukan Devita,yang lansung Devita usap lembut belakang adiknya.
"Jangan nangis dong..kakak nggak apa-apa ya.." Devita menguraikan pelukan mereka berdua lalu menghapus air mata adiknya.Di samping mereka berdua Mommy Sofia tersenyum melihat mereka berdua.
"Apa kakak di culik orang suruhan Ayah..?" Tanya Dika.
"Kamu jangan pikirkan itu ya..yang penting sekarang kakak udah kembali dan kakak baik-baik saja.." Ucap Devita mengalihkan pertanyaan adiknya.Dika melihat wajah kakaknya lalu melihat tangan dan juga kaki kakaknya.
"Hey..Dengarin kakak,kakak nggak terluka sama sekali dek,kamu tenang aja ya.." Ucap Devita lalu membawa Dika kedalam pelukannya lagi.
"Aku Benci ayah kak.." Ucap Dika.
"Emm..Kita pamit pulang yuk.." Ucap Devita.
"Ia kak.." Saut Dika.
Devita membawa adiknya mendekati Mommy Sofia.
"Makasih Ny..Mommy...kalian sudah banyak sekali membantu saya hari ini.. Kami berdua mau pamit pulang Mommy.." Ucap Devita.
"Sama-sama..kenapa nggak nginap disini saja..ya kalian menginap ya..Oma pasti senang melihat kalian berdua menginap.." Ucap Mommy Sofia merayu Devita supaya mau menginap.
"Tapi besok saya kerja dan Adik saya juga sekolah..." Ucap Devita.
"Ay..Besok pagi-pagi benar kalian kan bisa pulang..ya..menginap saja..ya.." Ucap Mommy Memohon.
Devita melihat kearah adiknya lalu melihat kearah Mommy lagi.
"Kami berdua nggak ada bawa pakaian ganti Mommy,lain kali saja kami menginap ya Mom.." Ucap Devita masih menolak.
"Begini saja..Dafa antar kalian mengambil pakaian kalian berdua,udah itu kalian balik kesini lagi..menginap disini.." Ucap Mommy sofia.
"Mau ya..Mommy bilang Dafa dulu.." tampa menunggu jawaban Devita, Mommy Sofia lansung keluar lalu mencari putranya.
"Kak kita mau menginap disini?" Tanya Dika.
"Kamu mau menginap disini?" Tanya Devita balik bertanya keadiknya.
"Aku ngikutin kakak aja kak.." Jawab Dika.
"Ya sudah kita tunggu Mommy dulu ya.." Ucap Devita yang di angguki Dika.
Di luar Mommy Sofia masuk kedalam kamar Dafa.
"Ada apa Mom?" Tanya Dika baru saja keluar dari kamar mandinya melihat Mommy sofia dalam kamarnya.
"Mommy menyuruh Devita sama Adiknya menginap disini son.." Ucap Mommy Sofia mengantung.
"Hmm lalu..?" Tanya Dafa.
"Kamu antar mereka ambil pakaian ya.. terus bawa mereka balik lagi kemari.." Ucap Mommy Sofia membuat Dafa memelas.
"Mom Suruh supir Mommy saja ya..Aku malas Mom.." Tolak Dafa lalu melenggang masuk kedalam ruangan gantinya yang diikuti Mommy Sofia.
"Kamu lupa,supir Mommy lagi pulang kampung..?" Ucap Mommy Sofia menghentikan Dafa mengambil pakaiannya.
Merepotkan sekali wanita itu..
Kesal Dafa dalam hatinya.
"Suruh saja mereka menunggu, aku masih mau berganti pakaian.." Ucap Dafa ahkirnya setuju.Mommy Sofia lansung tersenyum senang.
"Makasih Son.." Ucap Mommy Sofia.
"Ya Mom.." Jawab Dafa.
Mommy Sofia keluar dari kamar putranya turun kebawah untuk segera menemui Devita dan adiknya.
"Dafa setuju..kalian berdua tunggu di ruang tamu ya..nanti Dafa yang akan mengantar kalian berdua mengambil pakaian." Ucap Mommy Sofia.
"Ia Mom.." Jawab Devita lalu ikut Mommy Sofia berjalan menuju ruangan tamu.tidak lama Dafa datang menemui mereka bertiga.
"Jangan ngebut-ngebut bawa mereka Son.." Pesan Mommy Sofia.
"Ya Mom..Dika ayo ikut kakak.." Ucap Dafa yang di angguki Dika lalu Dafa duluan membawa Dika bersamanya.
"Mari Mom..kami pergi dulu.." Ucap Devita yang diiyakan Mommy sofia lalu ikut mengantar Devita menuju keluar.
Devita masuk kebangku belakang, sedangkan adiknya duduk di depan bersama Dafa.
"Hati-hati Son.." Ucap Mommy Sofia melambaikan tangannya kearah Mereka bertiga.Dafa lansung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Devita.
"Terimakasih kak Dafa..sudah membawa kakakku pulang dengan keadaan baik.." Ucap Dika membuat Dafa tersentuh hatinya,karena begitu sayangnya Dika dengan kakaknya.
"Sama-sama..kalau kamu besar nanti jadilah pria yang tangguh,yang bisa melindungi orang yang kamu sayangi dari orang-orang jahat ya.." Ucap Dafa sembari mengusap kepala Dika namun matanya menatap Devita melalui kaca di depanya.
"Ia kak.." Jawab Dika.
"Bajunya besok aku kembalikan sesudah aku mencucinya.." Ucap Devita menatap Dafa melalui kaca Depan. Dafa tidak menjawab,dia terus melajukan mobilnya dengan serius.
Tidak lama mereka sampai kedepan rumah Devita namun terhenti karena melihat ada mobil yang datang juga dan tidak asing untuk Devita.
"Banyak sekali orang menemui kamu!" Ucap Dafa.
"Bukanya kamu juga seperti itu.." Jawab Devita keluar dari Mobil Dafa lalu menemui orang yang mencarinya.
"Dokter Gani..,Dokter kenapa kemari..?" Tanya Devita.
"Hey..kau baru sampai ya..maaf aku menganggu aktivitas kamu..Itu Aku mau mengambil buku yang waktu itu.." Ucap Gani membuat Devita teringat.
"Aaa Ia ya..aku hampir lupa..,sebentar ya..,aku ambilkan dulu..atau mau masuk dulu.." Ucap Devita.
"Boleh..kalau di ijinkan.." Ucap Gani tersenyum.
"Tentu saja Boleh.." Ucap Devita kemudian berjalan membuka Gerbang rumahnya lalu memberi kode untuk Dafa masuk kedalam.setelah itu Devita lansung masuk kedalam untuk mengambil buku milik Gani dia pinjamkan.
"Kamu tau dia siapa kakak kamu?" tanya Dafa dengan Dika.
"Kakak itu teman kuliah kakak dulu..kak Dafa.."Jawab Dika.
"Kakak kamu banyak teman pria ya..?" Tanya Dafa.
"Nggak tau kak.." Jawab Dika polos kemudian dia keluar dari mobil Dafa yang di ikuti Dafa juga keluar lalu lansung bertemu pandang dengan Gani.
"Tuan Dafa.." kaget Gani Melihat Dafa juga berada di rumah Devita.
"Ternyata anda Tuan Muda Wilson..!" Ucap Dafa Dingin.
"Kak Dafa mengenal kak Gani..?" Tanya Dika.
"Hay Dika..kita bertemu lagi.." Ucap Gani tersenyum ramah sembari memberikan tos dengan Dika yang lansung di sambut Dika.
"kak Gani kenal dengan kak Dafa..?" Tanya Dika membuat Gani lansung melihat kearah Dafa lalu kembali melihat kearah Dika.
"Tentu saja Kakak mengenal kak Dafa, Dia teman kakak juga.." Jawab Gani berbohong.
"Emm begitu..,Ayo kita masuk kak.." Ucap Dika mengajak keduanya masuk kedalam rumah namun tidak lama Devita keluar membawa 2 buku di tangannya.
"Maaf aku lama meminjamnya..nomor kamu nggak bisa aku hubungi kenapa??" Ucap Devita lalu bertanya.
"Oh ya..aku lupa mengabari kamu saking aku sibuk..aku ganti nomor.. sebentar.." Gani mengambil ponselnya lalu mengirim pesan untuk Devita.
"Itu nomorku yang baru ya.." Ucap Gani.
"Oke..sekali lagi maaf lama meminjamnya.." Ucap Devita tersenyum manis.
"Santai aja..nggak apa-apa,aku lansung pulang ya..masih mau kerumah sakit lagi.." Ucap Gani di angguki Devita.
"Dika..kakak pergi dulu ya..lain kali kita bertemu lagi..mau ikut kakak jalan-jalan?" Ucap Gani dengan Dika.
"Ia kak Gani..mau..." Ucap Dika senang.
"Oke..nanti ada kakak kabari kakak kamu ya..kalau begitu kakak pergi dulu..aku pergi dulu Devi.." Ucap Gani lalu bicara dengan Devita tampa menghiraukan tatapan Dafa kearahnya.
"Ia Dokter Gani..hati-hati.." Gani mengangkat jempolnya mengiyakan ucapan Devita.
"Banyak sekali pria yang kau koleksi.." Ucap Dafa membuat Devita menoleh kearahnya.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱