Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.19
Setelah beberapa menit mengendong gio dalam keadaan pingsan dan masih dikejar oleh warga yang terpengaruh sihir tersebut membuat mereka merasa sangat lelah, dan memilih bersembunyi sementara di gubuk orang.
"Hoss hosss gila baru kali ini gue secapek ini ucap Wendi dengan nada nafas tersengal sengal.
"Mereka masih ngejar ga ya mas ucap satria yang juga merasa capek dan lelah.
Mereka membawa pisau tajam ,dan itulah yang membuat satria dan Wendi ketakutan.
"Yang terpenting kita aman dari sekelompok mereka ucap Tejo, sekarang kalian disini dulu saya akan mengecek kondisi diluar jangan keluar kalau Saya belum menyampaikan kondisi sudah aman pesan Tejo.
"Iya mas siap, hati hati ya ucap satria.
Dan Tejo pun keluar dari persembunyiannya itu dan berupaya mengecek kondisi diluar apakah aman atau tidak.
Setelah beberapa menit, Tejo akhirnya kembali, dan memberitahu mereka bahwa kondisi mulai aman,dan segera keluar dari gubuk tersebut menuju ke rumah mbok Marni.
"Ayok cepat, kita bisa ketauan ucap Tejo dengan nafas tersengal sengal.
Entah pengaruh apa, sampai beberapa warga yang melihat mereka melarikan diri semakin ganas, dan juga pengaruh sihir nya sangat kuat, entah apa mau nya pak kades membuat warga nya seperti itu.
"Hoss hosss mas saya lelah ucap Wendi dengan nafas tersengal sengal.
"Ayok sedikit lagi, kita pasti bisa sampai ucap Tejo dengan menyakinkan.
"Itu dia teriak warga yang mencari mereka tadi.
Jumlah nya ada 3 orang , satu pemuda dan dua bapak bapak.
"Lari ayokk kalian berdua lari dari sini dan bawa temen kalian ke rumah mbok Marni, biar saya yang lawan mereka bertiga ucap Tejo.
"Tapi mas, bagaimana dengan mas Tejo, mereka bertiga ucap satria yang khawatir.
"Tidak apa apa cepat lah kalian pergi!!
Satria dan Wendi menggotong tubuh gio dengan bersusah payah.
"Lepaskan sekutu kami ucap warga tersebut dengan pandangan tajam nya.
"Tidak akan kalian karena dia bukan sekutu kalian ucap Tejo dengan wajah dingin nya.
"Serang dia teriak warga itu.
"Srengggg
"Arghhhhh
"Srengggg
Mereka berkelahi menggunakan pisau tajam, sedangkan Tejo hanya menggunakan kayu yang terletak di dekat pohon.
"Maafin saya pak, tapi kalian sedang terpengaruh ilmu sihir ucap Tejo.
Terdapat goresan di tangan kanan nya akibat tak berhati hati saat mereka menghindar, tapi untung nya masih bisa diatasi.
Sedangkan ketiga warga tersebut tergeletak tak sadarkan diri, karena berhasil dipukul oleh Tejo.
Tejo juga pelatih ilmu beladiri , di sekolah dasar, karena itu sangat penting untuk menjaga diri dari orang orang jahat nanti nya.
"Huftt ucap nya menarik nafas berat nya
"Tok Tok Tok
Ketukan pintu berasal dari rumah mbok Marni.
"Mbok bukain pintu ucap satria.
"Cklek.
"Ayok masuk bantu mereka ucap mbok Marni dna dibantu oleh Caca dan juga Mita.
"Hikss kenapa dengan gio sat ucap Caca dengan air mata yang menetes.
"Dia sedang dibius, kemungkinan nanti akan sadar, tetapi saat ini kondisi di luar saat parah mbok, para warga seperti kesetanan, dan mengejar kami tadi ucap nya dengan nada bergetar.
"Apa bagaimana bisa ucap Mita.
"Mereka terpengaruh ilmu sihir nya pak kades, dan juga seperti dikendalikan dengan roh jahat ucap Wendi.
"Kenapa mereka seperti itu mbok, apa yang harus kita lakukan sekarang ucap Caca dengan raut ketakutan.
"Kita tunggu sesepuh pulang kemungkinan besok akan segera pulang soalnya sudah tiga hari beliau disana ucap mbok Marni.
