Tomodachi To Ai : Vampir Dan Serigala

Hari-hari terus berlalu, dan hubungan antara Zara dan Aleister tetap dingin. Gairah yang dulu selalu mereka nikmati kini terasa memudar. Meskipun mereka belum berpisah, Zara masih merasa curiga. Hal itu menghalangi dirinya untuk membiarkan Aleister mendekatinya seperti dulu. Rasa percaya yang dulu mereka bangun seakan hancur, terutama setelah dia tahu suaminya pernah hidup dengan identitas lain, sebagai Ana, dan bahwa cinta mereka sebenarnya lahir berabad-abad yang lalu, bukan baru sekarang seperti yang dia kira.

Di sisi lain, hubungan antara Kalen dan Victoria justru mulai berkembang. Victoria, seorang hibrida yang lama menanti kehadiran pasangan sejatinya, telah bertahun-tahun menunggu untuk merasakan aroma pasangan yang ditakdirkan untuknya. Berbeda dengan Zara, Victoria sangat percaya pada takdir dan kekuatan lycanthropy. Dia berharap akan menemukan cintanya pada ulang tahunnya yang ke-18.

Namun, saat akhirnya dia bertemu dengan pasangan sejatinya, yang merupakan seorang alfa dari kelompok lycanthrope tetangga, kisah cintanya tidak berjalan seperti yang dia bayangkan. Di tengah pesta, alfa itu menolaknya. Dia menganggap Victoria tidak murni dan lebih memilih sepupunya, yang juga seorang alfa. Penolakan itu menghancurkan hati Victoria. Selama berminggu-minggu, dia terjebak dalam kesedihan dan depresi, terutama setelah mendengar bahwa alfa tersebut sudah menandai sepupunya dan mereka bertunangan.

Berita tentang kebahagiaan mereka menghantui Victoria, membuat luka di hatinya semakin dalam setiap kali dia mendengarnya. Hingga pemimpin Brittany, yang sangat khawatir dengan kondisi Victoria, membawanya ke rumah Zara. Di sana, Brittany berharap Victoria bisa mendapatkan ketenangan dan pemulihan yang dia butuhkan.

Namun, takdir tampaknya memang tidak pernah kejam tanpa memberi kesempatan kedua. Perlahan, Victoria mulai menemukan kembali harapan, kali ini bersama Kalen, seorang pria yang juga terluka dan dikhianati oleh cinta.

Suatu malam, ketika perasaan Victoria kepada Kalen sudah tak terbendung, dia memutuskan untuk menyerahkan dirinya kepadanya. Mereka masuk ke kamar, dan Victoria, meskipun gugup, tak dapat menyembunyikan keinginannya untuk bersama pria yang kini mencuri hatinya.

Kalen berdiri di depannya, menatapnya dengan lembut. Dia memandangi wajah Victoria, matanya yang hijau zamrud, bibirnya yang penuh dan kemerahan. Jari-jari Kalen perlahan membelai wajah Victoria, menikmati setiap sentuhan pada kulit halusnya, lalu turun ke rambut pirang panjang yang jatuh dengan lembut di punggungnya.

Victoria tersenyum malu saat Kalen mulai melepas jubahnya, lalu menyusul pakaian-pakaiannya yang lain, hingga dia berdiri telanjang di depannya. Kalen, dengan pandangan penuh kekaguman, heran bagaimana seseorang bisa menolak kecantikan seperti itu. Kulit Victoria begitu mulus, tubuhnya sempurna dengan payudara yang pas di tangan Kalen dan pinggangnya yang ramping menambah daya tarik tubuhnya.

Mereka berdua saling menatap dengan keinginan yang membara. Victoria, yang awalnya merasa gugup, mulai berani menyentuh tubuh Kalen, merasakan otot-otot kuatnya. Kalen membalas dengan meraih pinggang Victoria dan menariknya dalam ciuman yang lebih bergairah, sementara Victoria menyerah pada sentuhan dan ciuman Kalen, membiarkan hasrat mereka mengambil alih.

Dalam ciuman itu, nafsu mereka semakin menggelora. Victoria mengerang lembut, terkejut menemukan pria yang bisa membuatnya merasakan hal yang begitu intens. Sentuhan Kalen terasa begitu magis, membuat tubuhnya gemetar dengan kenikmatan yang baru dia rasakan. Dan di saat itu, keduanya sepenuhnya menyerahkan diri pada perasaan mereka, melepaskan segala batasan yang pernah ada di antara mereka tersebut.