NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Daniel baru saja menutup laptopnya kini menoleh menatap sang istri yang masih tenang dalam tidurnya. Ia juga melihat Liam yang masih terlelap di sana. Ponsel keira berdering dan membuat Daniel segera mengangkat panggilan telfon itu.

"Halo. Dasar jalang sialan, berani sekali kamu mengganggu menantuku. Dia itu sedang hamil, lagipula bukankah kamu sudah bersama laki-laki yang di hotel itu. Kenapa kamu masih mengganggu Juan !!!." Bisa Daniel tebak bahwa ini adalah mertua Keira.

"Ada apa dengan istri saya?" tanya Daniel. Tampak di sebrang sana hening beberapa saat.

"Bilangin tuh istrinya! Kalau udah punya suami jangan kegatelan. Nggak bisa move on ya sama anak saya! Mangkanya jangan mandul!!!."

"Jaga mulut anda ya!" Daniel langsung mematikan panggilan ponsel itu, bukan karena takut. Tapi kini Keira menggeliat dengan perlahan membuka matanya.

"Mas..." Daniel menjawabnya dengan gumaman. Keira berbaring tepat disebelah Daniel, Ia mengubah posisinya menjadi duduk.

"Liam belum bangun ya?" Daniel mengusap puncak kepala Keira. Dirinya merasa bahwa keira pasti begitu kesulitan saat masih bersama Juan.

"kenapa mas?" Daniel mengusap pipi Keira dengan lembut. Daniel hanya menatap nya saja tanpa bicara, itu membuat Keira menjadi salah tingkah.

"Mas Apaan sih?"

"Bund..." suara serak itu membuat Keira segera berdiri dan menghampiri Liam. Bocah itu menatap Keira pelan.

"Kenapa sayang?"

"Mau minum." Keira segera mengambilkan minum untuk Liam, ia membantunya meminum air itu.

"Mandi ya Nak, bunda lap saja. Biar badan Abang seger." Bukan tak ingin tapi Liam malu.

"Badannya saja bund." Keira mengangguk, Kini mengambil tisu basah dan mulai melap tubuh Liam.Namun tiba-tiba pintu terbuka membuat Keira menoleh. Ia terkejut melihat pakaian wanita itu yang begitu minim.

"Sayang... Gimana keadaan kamu nak?" tanya wanita itu yang langsung duduk ditepi ranjang. Keira menyudahi melap tubuh Liam, kini ia mengambil tisu kering melap wajah Liam. Keira menatap Daniel yang kini diam saja.

"Ngapain Lo kesini?" Keira terkejut akan hal itu.

"Ini pasti kamukan yang ngehasut anak aku jadi kaya gini!" ucapnya marah. Kini Keira paham, siapa wanita ini. Dia adalah Diana ibu kandung Liam dan Leon.

"Astaghfirullah mbak... Saya nggak pernah lakuin itu."

"Sok suci!." Liam marah mendengar hal itu.

"Liam.... Mama bawain buah-buahan buat kamu, mau mama kupasin apel nggak nak?"

"Gue nggak butuh."

"Abang... Nggak boleh gitu nak..." ucap Keira merasa sikap Liam tak pantas akan hal itu.

"Bund suruh dia pergi, Abang nggak mau ada dia." Keira menatap Daniel yang diam saja. Diana merasa dirinya berhak untuk bertemu dengan Anaknya.

"Mbak... Bisa saya bicara dulu dengan Liam."

"Untuk apa? mau kamu hasut seperti apa lagi anak saya sampai dia benci dengan ibu kandungnya sendiri."

"Bunda nggak ngehasut gue. Lo sendiri yang bikin gue benci sama Lo."

"Abang!!" kini suara Keira meninggi. Daniel beranjak dari Sofanya dan menarik tangan Diana agar keluar dari ruangan itu. Namun Diana memberontak tak mau.

"Bunda nggak pernah setuju sama ucapan Abang yang nggak sopan sama orang tua." Liam diam. Dirinya benar-benar tak suka Diana ada disini.

"Kamu lihat liam seperti apa Daniel! Ini juga pasti kamu kamu yang hasut dia kan!" bentak Diana.

"Aku? Untuk apa aku hasut anak-anak ku untuk membenci ibu kandungnya sendiri Di.. Aku nggak pernah larang Liam untuk bertemu kamu. Apa kamu nggak ingat, kamu sendiri yang buat luka besar dalam hatinya waktu dia kecelakaan?" Diana diam. Matanya melihat Liam yang mengarah kearah jendela. Dirinya benar-benar tak mau Diana ada di ruangan itu.

Entahlah Diana tiba-tiba pergi begitu saja. Daniel menghela nafasnya panjang, Ia menatap Liam yang menahan amarah.

"Bunda menghargai keputusan Abang untuk nggak mau bertemu sama mama Diana. Cara Abang menolak, dan cara Abang bicara itu salah Nak... "

"Abang Nggak mau... Kenapa Abang lahir dari wanita itu bund, kenapa Abang nggak lahir dari rahim bunda aja..." Daniel mengelus pundak keira.

"Jangan bicara seperti itu sayang... Istighfar nak... Mau bagaimana pun Abang tetap anak bunda. Jangan bicara itu lagi." Keira mengusap lembut pipi Liam, anak itu kini menatap keira sayu. Dirinya tak tahu menahu kenapa Liam begitu membenci Diana.

"Dia adalah ibu kandung Abang, Surga Abang..."

"Abang nggak mau... Udah bunda Abang nggak mau..." Keira menganggukkan kepalanya. Ia mengusap airmata nya yang menetes. Daniel mengusap lembut pundak Keira, dirinya mendongak menatap suaminya.

...----------------...

Ditempat lain...

Juan menatap istrinya yang tidur di ranjang. Bermalas-malasan setiap hari, ia merasa kesal karena pakaiannya belum di siapkan. Bahkan belum digosok, masih kusut yang membuatnya menghela nafas.

"Sayang kenapa kemejaku masih kusut." Nela menoleh menatap suaminya malas.

"Masih pagi loh, nggak usah berisik tinggal digosok sendiri aja." Lagi-lagi jawaban Nela seperti ini. Dirinya kesal bukan main, biasa semua keperluan nya selalu disiapkan oleh Keira. Kini dirinya harus menggosok sendiri, pasti dirinya akan telat dengan pertemuan nanti.

"Kamu jadi istri layanin dong suaminya, aku juga perlu kamu perhatikan Yang. Aku pasti telat kekantor buat pertemuan nanti." keluh Juan.

"Berisik , kamu nih banyak uang tinggal cari pembantu apa susah nya sih. Aku juga layanin kamu kok di ranjang." jawabnya santai. Bukan itu yang Juan maksud, ia pergi mengenakan kemeja yang menurutnya tak terlalu kusut. Ia segera mencari orang untuk mengurus semua kebutuhannya setelah pertemuan hari ini.

Kehidupan rumah tangga bukanlah ajang kompetisi untuk merasa lebih berkuasa dari yang lain. Suami dan Istri adalah partner yang memiliki hak dan kewajiban yang setara. Keduanya sama-sama ingin dihargai dan dimengerti. Tidak ada yang tinggi atau rendah.

Istri memang diwajibkan mentaati perintah suami. Dalam kehidupan berumah tangga, masing-masing harus memiliki rasa kerelaan dan perhatian kepada pasangannya. Suami istri itu saling membantu atau menolong, bukan saling menuntut hak dan kewajiban nya. Seringkali yang terjadi adalah seseorang yang di sibukkan menuntut kepada pasangannya, tanpa peduli bagaimana perasaan dan bagaimana kondisinya.

Juan menatapnya dengan menghela nafasnya berat, ia sarapan didalam mobil. Ada rasa gundah dalam hati nya, ia ngin Nela lebih memperhatikan dirinya tidak hanya dalam masalah kebutuhan seksual nya. Tapi dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang berkenan mambantu suaminya. Seperti menyiapkan pakaian kerjanya, atau menyiapkan sarapan.

Setelah sampai di kantor, Juan langsung bergegas menuju ruang pertemuan. Di sana semua orang menatap Juan sedikit aneh karena penampilan nya yang tidak rapi. Juan duduk di kursi nya. Ini bukan pertemuan antara karyawan dan atasan, melainkan pertemuan dengan pemegang saham dan ada yang baru mau bergabung untuk bekerja sama. Kini tatapan Juan mengarah pada sosok pria yang memakai kacamata dengan menatap berkas dengan sekertaris cantik disebelah nya. Tak mungkin Juan tak mengenalinya, dia adalah Daniel Alexander pemegang Saham terbesar di perusahaan nya.

Daniel menatap Juan dengan santai, kini bisa di lihat bahwa Daniel tersenyum penuh arti yang membuat jantung Juan tak karuan. Juan segera meminta sekertaris nya untuk memulai presentasi pada pertemuan hari ini.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!