NovelToon NovelToon
Clara : Si Pendiam Yang Di Inginkan Banyak Orang

Clara : Si Pendiam Yang Di Inginkan Banyak Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: LiliPuy

meski pendiam , ternyata Clara mempunyai sejuta rahasia hidup nya, terlebih dia adalah anak dari seorang petinggi di sebuah perusahaan raksasa,

namun kejadian 18 tahun silam membuat nya menjadi seorang anak yang hidup dalam segala kekurangan,

dibalik itu semua ternyata banyak orang yang mencari Clara, namun perubahan identitas yang di lakukannya , menjadikan dia sulit untuk di temukan oleh sekelompok orang yang akan memanfaatkan nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiliPuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

fakta kelam 18 tahun lalu

Malam sudah larut, jalanan di sekitar Sky Corp hanya diterangi cahaya terang dari gedung tinggi itu. Ria menduduki bangku taman kecil, tidak jauh dari gedung tempatnya bekerja. Suara deru kendaraan di jalan raya bersatu dengan ketukan jantungnya. Pikiran menyelimuti dirinya, menyiapkan diri untuk mendengar berita baru.

Dokter itu muncul di hadapan Ria entah dari mana, dengan wajah cemas.

“Hai, Ria. Kita perlu bicara,” katanya, suaranya bergetar, menerobos lamunannya.

Ria menyesuaikan posisi duduk, penasaran. “Ada apa?”

Dokter itu melangkah mendekat. Tatapannya menunjukkan ia tak membawa kabar baik. “Ingat tentang gelang kuda laut itu?”

“Ya, kenapa?”

“Hal ini lebih dalam dari yang bisa kamu bayangkan.” Ia meragu sejenak sebelum melanjutkan. “Pak Vincent… Dia terlibat langsung dalam keputusan itu.”

Ria mengernyit. “Keputusan apa?”

“Dia yang memerintahkan saya untuk menggugurkan kandungan seorang ibu.” Dokter itu meraih tangan Ria, menggenggamnya erat. “Ibu itu… Ibu Clara.”

“Maksudmu…” Ria hampir tak percaya. “Clara adalah… anak dari wanita yang hilang itu?”

“Ya, dan sekarang… ada kemungkinan bahwa seluruh cerita ini lebih misterius dari yang kita kira. Saya takut untuk berbicara lebih banyak, tapi saya tidak bisa tetap diam.”

Ria menarik napas dalam-dalam, mengguncang kepalanya. “Apa yang harus kita lakukan? Apa Clara tahu?”

“Belum. Dia belum tahu siapa dirinya sebenarnya, dan saya takut jika pak Vincent akan melakukan sesuatu untuk menghentikan informasi ini menyebar.”

Tiba-tiba, rasa khawatir melandanya. “Kau dalam bahaya. Kita semua bisa dalam bahaya.”

“Aku tahu,” jawab dokter tegas. “Karena itu, kau harus berhati-hati. Mereka mengawasi kita.”

Ria berusaha menenangkan diri, mencari jawaban. “Jika Clara adalah… pemilik gelang itu, maka ini pasti ada hubungannya dengan hilangnya warga 18 tahun lalu.”

Dokter mengangguk. “Ya, kita harus lebih mendalami ini. Ini bukan hanya sekadar gelang.”

“Lalu, apa langkah kita selanjutnya?” Ria bertanya penuh harap.

Dokter melemparkan pandangan ke arah gedung Sky Corp. “Kita butuh lebih banyak informasi. Siapkan Clara. Kita perlu merekonstruksi peristiwa 18 tahun yang lalu.”

Ria mengangguk. “Tapi bagaimana caranya?”

“Kita bisa mulai dengan berbicara pada orang-orang yang pernah bekerja di sana. Mereka mungkin tahu sesuatu yang bisa membantu.”

Keduanya terdiam, merenungkan situasi rumit di depan mereka. Ria merasa nyalinya hangat, sedangkan dokter melihat ke sekeliling, memastikan tak ada yang mengawasi.

Seketika, langkah suara di belakang membuat mereka berpaling. Clara mendekat, tercengang melihat keduanya berbisik.

“Ada apa? Kenapa terlihat serius?” Clara menatap mereka bertanya.

Ria tersentak. Segera, ia berusaha menyembunyikan cemas di wajahnya. “Oh, tidak ada, hanya... kami mendiskusikan pekerjaan.”

Dokter meneguk ludah, tampak berjuang untuk tetap tenang. “Ya, hanya pekerjaan biasa.”

Clara tidak meyakini jawabannya. “Kau tidak tampak seperti hanya mendiskusikan pekerjaan,” ujarnya, menatap tajam ke arah dokter. “Aku tahu ketika ada yang tidak beres.”

Taba-tiba, Ria meraih tangan Clara, menariknya sedikit menjauh. “Bagaimana jika kita pergi ke satu tempat? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.”

Clara melirik dokter, bertanya-tanya. “Apa yang kau sembunyikan? Kenapa doktor terlihat cemas?”

Dokter berusaha tersenyum, tetapi ragu menyajikan semuanya. “Kita hanya perlu pergi. Ada hal penting yang harus kau saksikan.”

Clara merasa dorongan rasa ingin tahunya tumbuh lebih besar. Bagaimana mungkin hal ini berhubungan dengan gelang? Mereka pun berjalan ke arah taman yang lebih sepi, jauh dari tatapan mencurigakan.

Di taman kecil, suasana terasa jauh lebih tenang. Ria menarik napas dalam, berani mengambil langkah berani. “Clara, ada hal yang harus kau tahu tentang gelang itu.”

“Kenapa semua orang begitu misterius akhir-akhir ini?” Clara menanya.

“Karena gelang itu bukan hanya sekadar perhiasan,” Ria memulai. “Ini terkait dengan keluarga kita, dan juga Sky Corp.”

Clara melirik Ria, bingung dan khawatir. “Jadi, apa hubungannya?”

“Aku baru saja berbicara dengan dokter. Dia memberi tahu ku bahwa pak Vincent terlibat dalam beberapa tindakan kriminal terkait ibu kamu,” ujar Ria.

Clara terengah. “Apakah kau serius? Apa lagi yang kau tahu?”

“Aku…,” Ria berjuang merangkai kata. “Ibumu, dia pernah dipercaya pak Vincent, tetapi dia juga menjadi korban. Dan gelang ini… bisa jadi adalah satu-satunya petunjuk.”

Clara terdiam, mengumpulkan informasi dalam pikirannya. “Jadi, apa langkah selanjutnya?”

Ria menatap Clara, wajahnya serius. “Kita perlu mendekati orang-orang yang mungkin tahu lebih banyak, atau kita berisiko kehilangan semuanya. Apakah kau siap untuk ini?”

“Bagaimana jika pak Vincent menarget kita? Jika dia mengetahui kita menyelidiki? Kita tidak bisa menghadapi mereka,” Clara berkata pelan.

“Tidak ada waktu untuk mundur. Kita harus melindungi orang-orang yang kita cintai,” Ria menjawab yakin.

Dokter menambah serius. “Ria benar, Clara. Kita harus bersatu. Dan kita perlu strategi yang matang.”

“Baiklah,” Clara angguk, meski perasaannya campur aduk. “Tetapi bagaimana jika kita terjebak?”

Ria tersenyum. “Kita harus percaya satu sama lain. Kita adalah tim.”

“Ya, tim,” Clara mengulangi, berusaha menumbuhkan keberanian di dalamnya.

Senyuman akhirnya mekar di bibirnya meski hati tetap berdebar. Mereka bersiap untuk menyelidiki lebih dalam, berlama-lama di dalam misteri yang mengancam persahabatan sekaligus hidup mereka.

“Mari kita mulai dengan mencatat semua informasi yang kita miliki. Bisa jadi satu petunjuk akan membawa kita ke kebenaran,” saran dokter bersemangat.

Dari situ, ketiga sahabat ini merencanakan langkah mereka selanjutnya. Keberanian bercampur rasa cemas, tetapi suara jantung yang bergetar tak bisa dibohongi. Mereka semua menyadari bahwa jalan ke depan tidak akan mudah, namun untuk mengetahui kebenaran, mereka harus berani menghadapi bahaya yang mengintai.

Selama beberapa hari berikutnya, Clara, Ria, dan dokter mengumpulkan informasi seputar Sky Corp dan kasus hilangnya warga 18 tahun lalu. Mereka mengunjungi lokasi-lokasi yang pernah sering dikunjungi oleh Clara ketika kecil, berharap menemukan jejak yang tertinggal.

Malam itu, mereka berkumpul di apartemen Ria yang kecil namun nyaman. Peta kota dipasang di dinding, di mana mereka mencoret-coret lokasi yang dianggap penting.

“Lihat di sini,” Clara menunjukkan pada peta. “Ini adalah lokasi di mana gelang kuda laut ditemukan. Dan ini…” dia menunjuk pada area yang lebih besar, “di sinilah Sky Corp dulu beroperasi sepenuhnya. Ada kemungkinan beberapa orang hilang di sekitar sini.”

Dokter mengerutkan dahi, mencoba memahami koneksinya. “Mungkin kita bisa mencari saksi yang melihat kejadian itu. Orang yang tinggal di sekitar area ini mungkin tahu lebih banyak.”

Ria berpikir keras. “Tapi bagaimana cara kita menemui mereka tanpa menarik perhatian pak Vincent? Dia pasti akan melindungi rahasianya.”

“Pakai identitas lain. Kita bisa menyamar sebagai jurnalis atau peneliti,” Clara usul.

“Penyamaranku mungkin bisa dimanfaatkan.” Ria mengangguk. “Aku punya beberapa teman yang bisa membantu kita mendekati orang-orang di sana.”

Mereka bertiga bersepakat untuk membagi tugas. Keesokan harinya, Clara dan dokter akan mencari informasi di perpustakaan kota, sementara Ria menghubungi teman-temannya.

Hari berlalu dan kegiatan mereka terus berlanjut. Clara merasa was-was karena semakin dekat dengan kebenaran, tetapi di saat yang sama, rasa ingin tahunya membara lebih kencang.

Di satu sore, Clara duduk di kursi di perpustakaan, meneliti arsip berita lama. Setiap lembaran yang dia baca menceritakan hancurnya hidup banyak orang akibat hilangnya anggota keluarga mereka. Setiap cerita terasa menusuk dan emosional.

“Clara!” Seru dokter yang tiba-tiba muncul di sampingnya. “Ada yang menarik.”

Clara menatapnya, sedikit terkejut. “Apa?”

Dokter menunjuk pada koran tua yang tergeletak di meja. “Ada laporan mengenai penutupan gedung Sky Corp dua hari setelah hilangnya warga. Publikasi ini mengungkapkan banyak warga yang meminta transparansi.”

“Benar-benar aneh. Mengapa tidak ada yang menyelidiki lebih lanjut?” Clara bertanya, mengernyit.

“Karena mungkin ada yang menekan? Pak Vincent pasti terlibat dalam hal ini. Kehilangan orang tidak mungkin hanya diabaikan begitu saja,” jawab dokter dengan nada serius.

Keduanya melanjutkan pencarian tanpa henti. Mereka mencatat petunjuk-petunjuk penting, hingga sore pun menjelang malam. Mengingat banyaknya dokumen yang dibaca, Clara merasa kepala pusing.

“Apakah kau merasa cukup dengan ini?” dokter bertanya, melihat Clara kelelahan.

“Aku rasa ya. Namun, kita perlu lebih banyak bukti,” Clara menjawab, mencoba mendorong untuk terus bertahan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!