NovelToon NovelToon
90 DAYS

90 DAYS

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:850.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fortune Frog

Awalnya tidak cinta, awalnya hanya pernikahan diatas nota selama 90 hari.

Namun 60 hari berjalan seolah Derry Sanjaya sulit untuk melepaskan istri yang sah dimata agama namun tidak dimata negara itu.

"Tidak! Aku mencintai Fanni, Bukan Soraya!" ucapnya malam itu.

Derry Sanjaya pewaria tunggal yang mencintai kekasihnya bernama Fanni, namun karena sang kekasih belum ingin menikah padahal mereka sudah bersama selama 7 tahun lamanya.

Akhirnya Derry memutuskan pulang ke negara asalnya, dan dia mengancam Fanni yang berada di Timur tengaj itu meniti karir sebagai model terkenal.

"Jika dalam waktu 90 hari kau tidak pulang, selamanya aku tidak akan menikahimu!" ucapnya kala itu.


Namun, bwlum 90 hari Derry akhirnya memutuskan menikahi Soraya namun hanya diatas nota. Sedangkan Fanni pula dia pulang waktu pernikahan Derry berjalan 60 hari.

Akankah Derry dan Soraya bercerai?
Ikuti terus 90 Days.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fortune Frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEETING BERSAMA PAPA MERTUA

      Soraya  tampak bingung dan tertekan,  sikap Derry  yang akhir-akhir ini membuatnya bingung,  pasalnya Tio yang selalu memberinya sarapan bahkan mengajaknya makan siang tidak mungkin ditolaknya begitu saja. 

    Soraya  bingung sekali saat ini, Tio yang membuka pintu melihat office girl membawakan makanan yang di pesan oleh Derry. Office girl itu mengatakan, Soraya  lah yang memesan makanan tersebut. 

        "Ini pak,  pesanan ibu Soraya ," ucap office girl itu. 

      "Oh,  terima kasih," sambut Tio. 

      TIO memang lelaki yang peramah dan santun. Jika dibandingkan dengan DERRY memang sikap Tio banyak disenangi orang-orang. Namun,  untuk perasaan cinta Soraya  tetap menaruh hati kepada suami yang kejam dan dingin itu. 

       "Raya.. kamu pesan makanan juga," ucap Tio. 

      "Iya.." jawab Soraya  singkat. 

      "Ya.. jadi kamu tidak akan memakan sandwich ku pagi ini," ucap Tio lemah. 

    "Jujur saja, pagi ini aku tidak berselera makan roti,  makanya aku pesan nasi goreng ini," ucap Soraya  berbohong. 

    "Oh begitu, ya sudah simpan saja untuk siang kalau begitu," ucap Tio  akur. 

    "Iya terima kasih sudah memahamiku," jawab Soraya lagi. 

    Sedang Derry  saat ini masih melihat cctv yang ada di ruangan Soraya  tersebut. Derry  kesal dengan Tio yang masih berada di ruangan tersebut. 

     Tampaknya Derry  sudah berhasil membuat makanan yang diberikan Tio kepada isterinya itu tidak jadi di makan, ucap namun Derry  masih belum berhasil membuat Tio  beranjak dari sana. 

      Derry  pun mencoba menelpon Tio kali ini, Derry  benar-benar tidak ingin Tio selalu berdekatan dengan Soraya. Derry  mencoba mengambil ponselnya kembali, ucap dan menekan nama Tio di layar itu. 

       Tut..tu... 

      "Raya.. sebentar, pak ceo menelponku," ucap Tio. 

    Soraya  hanya diam dan mengangguk, ucap dia sudah tahu, pasti Derry  akan menyuruh Tio ke ruangannya sekarang. Entah mengapa Derry  saat ini, pikir Soraya . 

    Dahulu Derry  tidak pernah mau mengambil tau tentang dirinya sedikitpun. Sekarang Derry  tampak menjadi pria posesif dan aneh, pikir Soraya . 

     Untuk apa Derry  melakukan hal tersebut, padahal Fanni  sudah di depan mata. Keinginan Derry  akan terlaksana sebentar lagi,  untuk menikahi seorang Fanni, ucap Soraya di hatinya. 

      "Raya..aku harus ke ruangan pak ceo sekarang, kamu makan yang banyak ya!!" ucap Tio, lalu meninggalkan SORAYA. 

     "Iya terima kasih banyak," ucap Soraya.

     "Sial!!" ucap Derry  marah. 

    "Dengan Tio dia bisa bilang terima kasih, namun denganku melihat saja dia tidak bisa!!" bentak Derry  di dalam ruangannya. 

      Sifat Derry  memang arogan dan tidak pernah lembut,  kecuali dengan Fanni, ucap itu pun waktu dahulu. Kini Fanni  tampak tidak ada di matanya.

     Entah mengapa, ucap Derry menjadi seorang yang mengekang soraya saat ini. ucap Padahal dengan Fanni  pun dia tidak pernah berbuat demikian. 

     Fanny  menjadi wanita yang bebas melakukan apapun kesukaan, hobinya juga selalu dibiarkan oleh Derry. Derry  tidak suka menjadi pria yang mengekang pasangannya tersebut. 

      Kali ini, Derry  tidak mengerti dengan perasaanya sendiri juga. Dia menahan kesalnya kepada Soraya  hari ini. Bahkan kepada Tio yang tidak tahu menahu juga ikut kena kemarahan seorang Derry Sanjaya  itu. 

          "DERRY, kau kenapa??" tanya Tio sudah sampai di ruangan Derry. 

        "Kau ini ingin bekerja atau apa??" tanya Derry  seolah menyindir Tio. 

      "Maksudmu??" tanya Tio bingung. 

     "Kenapa kau di ruangan wanita itu sangat lama??" tanya Derry.

    "Soraya maksudmu??" ucap Tio bingung. 

    "Ya!! siapa lagi, kau tahu kan ini sudah jadual bekerja, mengapa kau masih berada disana," ucap Derry.

    "Oh, aku hanya memberikannya sarapan Der!! itu saja, tidak lebih!!" ucap Tio mencari pembelaan. 

    "Aku tidak mau tahu alasan itu."

    "Hari ini,  kau pergi temui tuan Osman!!" perintah Derry  kepada Tio. 

   "Bukannya..." berhenti disitu ucapan Tuo, ucap Derry  langsung menyelanya. 

  "Jangan banyak protes, ucap ini perintah!!" ucap Derry  lagi. 

  "Baik, ucap pak ceo!!" ucap Tio menekan suaranya. 

      Jam yang sudah menunjukkan pukul delapan tersebut, sudah waktunya soraya untuk meeting bersama ayah dari suaminya tersebut. Walaupun Derry  seorang ceo di perusahaan itu,  jika sudah menyangkut meeting dengan penanam saham, maka tuan Frans  yang akan turun tangan. 

      Hari ini meeting itu berada di outdoor. Tuan Rendra  selalu menyukai suasana luar, ucap dibanding di dalam perusahaan tersebut. Seperti biasa, Soraya  akan datang ke cafe yang tidak jauh dari kantornya itu. 

      Dengan menaiki lift, dia begitu tampak buru-buru. Tangannya dipenuhi dengan map dan tas yang berisi laptop yang sudah ada laporan mengenai keuangan perusahaan di sana. 

     Soraya  berusaha tidak terlihat murung, apalagi ini berhadapan dengan tuan Rendra  dan ayah mertuanya. Walaupun tuan Frans  tidak pernah mengetahui anaknya sudah menikah dengan Soraya, namun sikap tuan Frans  memang selalu baik kepadanya. 

       Soraya  sudah turun sampai lantai bawah. Perusahaan itu memiliki tujuh lantai, sedangkan ruangan Soraya  berada di lantai lima. Soraya  pun segera menuju cafe tersebut. 

       Cafe itu di beri nama Rilex Cafe. Disana memang tempat untuk bersantai, bahkan bisa melihat tumbuhan hijau serta bunga-bunga di sekeliling cafe tersebut. 

      Soraya  terlihat sedikit canggung, pasalnya dua orang lelaki itu sudah menunggunya. Tuan Rendra  itu usianya hampir sama dengan Derry. Dia masih muda dan katanya masih sendiri. 

     Tuan Rendra  tidak memiliki orangtua lagi, namun dia sudah tidak ingin memegang perusahaannya sendiri. Sekarang dia hanya menjadi penanam modal saja di setiap perusahaan yang tampak berkembang pesat, seperti perusahaan ayah Derry ini. 

         "Selamat pagi tuan Frans, tuan Rendra. Maaf saya terlambat," ucap Soraya  sopan. 

        "Tidak Soraya, silahkan duduk," ucap tuan Frans  dengan lembutnya. 

      Andai kan nanti Tuan Frans  mengetahui bahwa Soraya  adalah istri siri Derry , apa mungkin tuan Frans masih akan sebaik ini, pikir Soraya  tiba-tiba. 

     "Soraya, kita mulai sekarang," ucap tuan Frans. 

    "Oh baik, tuan Frans," jawab Soraya  mengalihkan pikirannya tadi. 

     Soraya  pun mulai mempresentasikan apa yang sudah dia buat tentang daftar keuangan perusahaan tiga bulan ini. Grafik yang dibuatnya sangatlah sederhana namun begitu berkesan menurut tuan Rendra. 

     Kenaikan pesat untuk bisnis itu, banyak menguntungkan para investor seperti tuan Rendra  tersebut. Perusahaan ayah Derry  ini,  tidak pernah mengecewakan. 

      Tuan Rendra menjadi investor di sini untuk pembuatan jalan tanah mereka yang akan di sewakan oleh pihak-pihak penyewa dari luar negri. 

       Empat puluh persen saham yang dimiliki tuan Rendra, bisa meraup keuntungan ganda jika harga sewa tanah mereka naik dan peminatnya bertambah. 

      Soraya  wanita yang cerdas dengan wajah yang cantik. Tuan Rendra  bukan hanya sekali bertemu dengan Soraya  ini, sudah cukup sering ketika mereka meeting bersama saja. 

      Tuan Rendra,  tampak tersenyum hangat kepada Soraya, namun Soraya  mengartikannya sebagai senyum ramah dari seorang tuan Rendra. 

        "Tuan Frans, apa saya bisa mengajak Soraya  dinner malam ini?? ya! anggap saja ini sebagai keberhasilan," ucap tuan Rendra tiba-tiba. 

  *****

1
Nurul Fatimah
Robin apa Tio? udach mulai ngaco nich kamu Thor🤦‍♂️
Bam4r Bong12
adu author kenapa selalu ganti" nama si jadi pusing de.💆💆💆
Siti Hardiati
Luar biasa
Sulastri Herlina
kenapa harus di ulang2 ka paragraf yg di atas nya,,
mahdalena pulungan
🥰🥰🥰😆😆😅🥳🥳🥳🥳
I love you noveltoon
popy suprijati
negara 63????
sur yati
biar nyonya besar mampus deh
Tanti Supardi
Luar biasa
Novita Nathan
jgn² Fanny punya hubungan spesial dgn tuan Osman nich.....
jgn smpe km nyesel ya Derry.... melepas Soraya.... demi Fanny..... yg trnyata perempuan g beres ...
Micke Rouli Tua Sitompul
buat mama Derry bangkrut
Fauziah Iberahim
ada tarikan ni
Fauziah Iberahim
ada tarikan ni
Rindang Prastiwi
tulisan nama selalu salah
Imay Rahma
cerita membosankan thor...tapi cukup penasaran juga😃yang buat gregetan gantung masih byk PR...tapi salut juga thor bisa buat cerita belum tentu saya bisa seperti thor...semoga kedepannya maki byk ide sehingga yg baca ga bosen😉
Marwa J: terima kasih mbak, nnti saya lanjutkan ya mbak, soalnya baru siap lahiran
total 1 replies
Aida Wati
ha ha. dapa.pika doris .ina
Aida Wati
apa tidak dibaca lgi . namanamanya ngawur. jdi susah ngikuti alur ceritanya
Aida Wati
jadi pusing 😵
Aida Wati
lanjut .tpi tlg dikoreksi namanamanya
Aida Wati
Luar biasa
Is Wanthi
bisa bisa ad yg ngamuk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!