NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan

Huang Long memegang erat pisau kecil pemberian Paman Huang dengan penuh rasa syukur. “Terima kasih Paman Huang, kamu membantuku dalam mempersingkat masa penyiksaanku”

Melihat langit cerah dari balik lubang kecil sel, Huang Long mengharapkan kedua orang tuanya dapat mendengarnya. “Ibu ayah maafkan aku tidak dapat menuntaskan janjiku untuk melindungi Huang Mei. Bila keadaan tidak memaksaku maka saya akan terus berusaha hidup dengan semua ajaranmu dan harapanmu padaku. Ku harap semoga kita akan bertemu kembali di lain waktu dan menjadi anakmu lagi sehingga dapat membalas budimu”.

“HUhhh…” dengan sebuah tarikan nafas yang dalam, Huang Long meletakkan pisau kecil ke atas dadanya yang mengarah ke jantung dan memantapkan keputusannya.

“Satu..dua..tiga..”

‘Sebentar, bagaimana bila pisau ini terlalu kecil dan pendek sehingga tidak melukai jantungku dan malah setengah mati menanggung rasa sakitnya’. Berpikir sejenak, Huang Long memikirkan cara terbaik untuk mengakhiri hidupnya.‘Bagaimana bila di leher?’

‘Tusukan di leher akan membuatku tidak dapat bernafas dan..’ Huang Long mengarahkan pisau kecil ke lehernya. Huang Long seketika sadar pisaunya yg kecil tidak akan dapat menutup saluran pernapasannya. “Mungkin..”

Merubah sasarannya, Huang Long mengarahkan pisau kecil ke matanya. Dengan kedua tangan memegang pisau kecil, Huang Long berencana menusukkan pisau sekuat-kuatnya ke matanya hingga dapat menembus otaknya.

Untuk kedua kalinya, Huang Long memantapkan keputusannya. Mengambil nafas dalam-dalam, Huang Long melihat pisau yang akan menusuk matanya tanpa berkedip. ‘Satu.. dua.. ti…….’

“Aarrgghh… aku memang tidak sanggup melakukannya”. Berbaring dengan kedua lengan menutupi matanya, Huang Long merasa sangat frustasi. “Apa yang sebaiknya kulakukan Paman?”

Setelah menenangkan dirinya dan melihat sel tempat dia ditahan dari celah tangannya. Huang Long memusatkan perhatiannya ke tiang-tiang kayu yang tebal. Silih berganti melihat tiang kayu dan pisau kecilnya, Huang Long menetapkan untuk melarikan diri dari tahanan.

Huang Long memotong tiang kayu dengan pisau kecil ukir dengan semua tenaga yang ada. Sayang hasil yang diperolehnya sangat mengecewakan. Tiang kayu hanya mengalami sebuah goresan kecil yang tidak berarti.

Memegang erat pisau kecilnya, kali ini Huang Long mencongkel sedikit bagian tiang kayu dan hasilnya sesuai dengan keinginannya. ‘Berapa lamakah untuk memotong kayu ini dengan cara seperti ini?’

Menghela nafasnya, Huang Long memilih tiang paling jauh dan mulai mencongkel sedikit demi sedikit tiang kayu. Sewaktu malam tiba, Huang Long dapat melihat sebuah perkembangan dari usahanya. Huang Long berhasil membuat sebuah guratan sedalam satu sentimeter.

Pintu ruangan di saat ini terbuka, penjaga membawakan makanan untuk Huang Long kembali. Kali ini Huang Long memakan semua makanannya tanpa membantah ataupun melawan sang penjaga. “Saya mau ke kamar kecil” ujar Huang Long.

Sang penjaga melihat ke sudut ruangan sel dan memberikan isyarat kepadanya. Huang Long sungguh terkejut mendengar jawaban dari penjaga. “Kalian menahanku disini dan ingin saya buang air di sini? Bagaimana saya bisa tidur dengan semua baunya?”

Tanpa menjawab pertanyaan Huang Long, sang penjaga membawa peralatan makan Huang Long dan meninggalkannya. Huang Long hanya dapat menggaruk kepalanya mendengar jawaban yang diberikan oleh sang penjaga.

Huang Long menghiraukan semua pikiran buruknya danlw melanjutkan pekerjaannya mengikis tiang kayu. Dengan berpindah tempat tidur di samping tiang sel tempatnya mengikis kayu, Huang Long menggunakan kain tempat tidurnya menutupi kayu yang mulai terkikis.

Huang Long melewati hari-harinya dengan mengikis tiang kayu. Pisau kecil yang awalnya tajam juga perlahan lahan menjadi tumpul dan memperberat pekerjaannya. Huang Long hanya mendapatkan dua kali makanan dalam sehari. Dengan bau yang semakin tercium dari dalam sel, Sang penjaga hanya meletakkan makanan di depan sel Huang Long.

Dua minggu setelah pengambilan darah yang pertama, Huang Long dipersilahkan membersihkan diri dan menjalani pengambilan darahnya kembali. Pengambilan darah Huang Long berjalan hingga dia tetap kehilangan kesadaran.

Hari-hari yang dijalani Huang Long sungguh sangat menyedihkan. Dengan seorang diri di dalam sel, Huang Long mulai merasa tertekan secara batin. Pisau kecil yang digunakannya telah menjadi sangat tumpul dan untuk memotong sebuah tiang kayu dia memerlukan waktu hingga sebulan lebih.

Dengan sisa hidup yang tersisa empat bulan lebih bila dia tidak dapat keluar dari sel ini maka dia tidak dapat memasuki Hutan Hitam kembali. “Saya harus keluar dari sini dalam waktu empat bulan”.

Hari demi hari berlalu, Huang Long bahkan tidak dapat menghitung sudah berapa lama dia ditahan di dalam selnya. Tiang kayu yang kedua telah terpotong separuh lebih. Di saat Huang Long tidak mengikis tiang kayu maka dia selalu memikirkan cara untuk meninggalkan ruangan ini dan cara untuk menghindari orang tua yang sakti.

Tanpa terasa, Huang Long telah menjalani masa tahanan selama lima bulan. Tiang kayu kedua yang dikikisnya telah terpotong sempurna dan Huang Long dapat keluar dari selnya bila dia menghendakinya. “Saya butuh sebuah rencana yang matang, bila kesempatan ini ku lewatkan maka saya hanya akan mati membusuk di sini”.

Esok harinya, Huang Long diizinkan untuk membersihkan diri sehingga dia telah menyadari dia harus menghadapi si orang tua yang akan mengambil darahnya. Huang Long bahkan tidak tahu apakah si orang tua tetap berada di rumah di dalam hutan ini setiap harinya.

Huang Long tidak dapat menghitung sudah berapa kali dia mengumpat si orang tua. Tetapi dia hanya diam dan tidak pernah membalasnya Sehingga tidak mendapatkan informasi yang dapat digunakannya. Huang Long bahkan mempertanyakan apakah si orang tua bisu atau tidak.

Setiap kali Huang Long diantar ke orang tua yang mengambil darahnya, kedua muridnya akan segera meninggalkan mereka. Di saat Huang Long merasa tidak akan ada perubahan seperti biasanya. Salah satu muridnya memberikan sebuah surat kepada si orang tua. “Guru, kita diminta untuk menghadiri rapat di kota Ming besok. Apakah rencana yang disiapkan penasehat sudah mau dijalankan?”

“Iya, tidak lama lagi kita akan sangat sibuk. Besok kamu akan mengikutiku ke kota Ming”. Melihat sekilas isi dalam surat yang diperuntukkan untuknya. Orang tua tersebut tersenyum dengan sangat lebarnya. Setelah meminta kedua muridnya untuk mengundurkan diri, sang orang tua tidak melupakan keinginannya mengambil darah Huang Long.

Dalam kondisi bergantung terbalik, Huang Long menatap tajam sang orang tua keji ’Besok malam adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan rencanaku, orang tua biadab kamu pasti tidak memperkirakan rencanaku untuk melarikan diri. Kamu bahkan mempersembahkan kondisi spesial untukku’.

Setelah selesai pengambilan darah, Huang Long tidak sadar diri kembali dan diantarkan kembali ke selnya. Di saat matahari meninggi, Huang Long bangun dengan sebuah senyum menghiasi wajahnya.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!