Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Andra dan Dian sudah berada di dalam kamar terlihat jelas kegugupan di wajah Dian terlebih Andra malah mengunci kamarnya.
"Aku menemui Abi dulu dra aku takut nanti dia butuh sesuatu"Kata Dian sambil berjalan kearah pintu tapi tangannya dipegang Andra.
"Kakek dan neneknya nggak akan biarkan Abi kekurangan apapun Di bahkan sekarang mereka tidak akan meninggalkan Abi semenit pun".
"Kalau begitu aku mandi dulu"Pamit Dian dengan suara yang gugup.
Dian pergi ke arah kamar mandi sedangkan Andra tersenyum melihatnya.
Baru kemarin rasanya dia menangisi kisah cintanya yang harus kandas dengan Dian tapi takdir berkata lain dia malah bersatu dengan Dian.
Malam harinya keluarga pak Hermawan berkumpul di ruang tengah setelah makan malam.
Abi duduk diantara Pak Hermawan dan Bu Novita beliau berdua tidak membiarkan sedetik pun Abi sendirian.
"Besok kita adakan syukuran kesembuhan Abi dan kedatangan Abi Dan Dian dirumah ini"Kata Bu Novita.
"Terserah mama dan papa saja kita ikut saja"Kata Andra.
"Apa Abi besok boleh sekolah pa ma?"Tanya Abi.
"Nanti setelah sembuh saja ya sayang "Jawab Andra.
"Abi udah lama nggak sekolah pasti udah banyak ketinggalan pelajaran".
"Kemarin Azzura kan udah bilang akan memberi salinan ke Abi".
"Abi sembuh dulu kalau sudah sembuh nanti sekolah nenek Yanng akan antar setiap hari"Tawar Bu Novita.
"Benar nek?"Abi memastikan dengan wajah yang senang.
"iya sayang".
"Abi sekarang bahagia banget keinginan Abi terkabul punya papa,punya kakek dan nenek".
"Sini peluk papa"Pinta Andra.
Abi berjalan kearah Andra duduk sampai di sana Andra merangkulnya dan menciumi semua wajah Abi.
"Maafkan papa ya sayang datang terlambat"Kata Andra dengan suara menahan tangis sedangkan Dian sudah lolos begitu saja air matanya.
Karena sudah mengantuk mereka pak ke kamar masing-masing Abi ke kamarnya sedangkan Andra dan Dian ke kamar berdua.
Suasana di dalam kamar terasa canggung Dian tidak tahu mau ngapain dia kemudian ke meja rias untuk mengusir kegugupannya.
Andra Yanng baru datang dari kamar mandi melihat pantulan wajah Dian di kaca sejenak terpaku jantungnya terasa deg-degan.
Andra memberanikan mendekat kearah Dian dann memeluknya dari belakang sejenak mereka sama-sama terdiam jantung Dian seperti mau copot karena ini kali pertama dia bersentuhan dengan dekat sama seorang pria dengan keadaan sadar.
"Aku mencintaimu dari dulu sampai sekarang Dian Andita"Bisik Andra tepat di telinga Dian.
Andra mengeratkan pelukannya dan menciumi leher turun ke pundak Dian sedangkan Dian seperti disengat listrik badannya terasa kaku tak bisa di gerakan.
Andra membalikkan badan Dian untuk menghadapnya Dian menundukkan wajahnya Andra mengangkat dagu Dian dan memajukan mukanya Andra mencium bibir Dian.
Awalnya Andra hanya mencium bibir Dian lama kelamaan Andra melumat bibir Dian sedangkan Dian hanya diam tanpa ingin membalas karena jujur dia tidak pernah melakukannya.
Andra melepas ciumannya saat menyadari Dian kehabisan nafas dirasa cukup Andra mau mengulang lagi tapi suara ketuk pintu terdengar.
Andra kemudian berjalan kearah pintu dan membuka pintu ternyata itu Abi.
"Ada apa sayang?"Tanya Andra.
"Apa Abi boleh tidur bersama papa dan mama?"Abi balik bertanya dengan agak ketakutan.
"Boleh dong sayang ayo masuk"Ajak Andra sambil menggendong Abi dan menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"Loh Abi kok belum tidur ini kan udah malam"Heran Dian.
"Abi mau tidur sama papa dan mama"Jawab Abi.
"Mama temenin tidur dikamar Abi sampai Abi tertidur"Ajak Dian.
"Nggak apa-apa Di"Kata Andra saat melihat ekspresi Abi jadi murung"Kita tidur bertiga".
Abi kembali ceria mereka kemudian bersiap untuk tidur Abi berada di tengah-tengah Andra dan Dian.
Saat tidur Abi memeluk Andra dengan erat.
"Selama ini kan Abi peluk mama terus jadi Abi peluk papa biar besok kalau Abi bangun papa nggak hilang"Kata Abi dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Abi sekarang tidur pokoknya mulai sekarang kapanpun Abi ingin peluk papa,papa akan ada untuk Abi"Janji Andra sambil menciumi Abi.
Mereka kemudian tidur karena sudah malam Andra yang kembali bangun dia bahagia bisa bersama orang yang dia sayangi.
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg