Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Misi Baru
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
"Permisi Buk!" ucap Alzeyroz, suaranya sedikit gugup. Ia berdiri di depan pintu rumah sederhana yang sudah terlihat usang.
"Ya ada apa?" tanya seorang ibu-ibu yang sedang duduk di kursi teras, tangannya sibuk mengupas buah mangga.
"Siapa pemilik rumah yang di sewa ini?" tanya Alzeyroz, matanya mengamati rumah itu dari ujung ke ujung.
"Oh saya sendiri, kamu mau sewa?" tanya ibu itu, matanya berbinar-binar. Ia sudah lama ingin menyewakan rumahnya, tapi belum ada yang tertarik.
"Iya Buk." angguk Alzeyroz, wajahnya menunjukkan ketertarikan. Rumah itu memang sederhana, tapi terasa nyaman dan tenang.
"Oh mari-mari lihat rumahnya dulu, semoga kamu suka ya," ucap ibu itu cepat, tak mau melepaskan orang yang mau menyewakan rumahnya. Ia buru-buru bangkit dari kursinya dan mengajak Alzeyroz masuk.
Alzeyroz mengikuti ibu itu dengan hati-hati. Ia menelisik setiap sudut rumah, mengamati setiap detailnya. Rumah itu memang sederhana, tapi terawat dengan baik. Terasa ada kehangatan di dalamnya, seperti rumah yang penuh dengan cerita.
"Bagaimana? Suka?" tanya ibu itu, matanya menanti-nanti jawaban Alzeyroz.
"Iya Buk, saya suka," jawab Alzeyroz, senyum tipis terukir di bibirnya. "Saya mau sewa rumah ini."
Ibu itu tersenyum lebar, lega karena akhirnya ada yang mau menyewa rumahnya. "Baguslah, kalau begitu kita bicarakan detailnya ya."
Alzeyroz mengangguk, hatinya merasa senang. Ia akhirnya menemukan tempat tinggal yang nyaman dan tenang, tempat yang tepat untuk memulai hidup barunya.
Setelah membayar sewa untuk bulan pertama, Akhirnya Alzeyroz pun masuk ke dalam rumah yang ia sewa tersebut. Di sana sudah ada tempat tidur, 1 buah lemari dan tempat kamar mandi.
Alzeyroz pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
[Ting]
Sebuah notifikasi berdenting di perangkat kecil yang terpasang di samping kacamatanya. Alzeyroz mengernyit, matanya langsung tertuju pada notifikasi itu. Ia menekan tombol kecil di samping kacamatanya, dan sebuah pesan singkat muncul.
[Misi baru]
[Menyelamatkan seorang anak kecil yang mau di culik]
Jantung Alzeyroz berdebar kencang. Ia langsung bangkit dari tempat tidurnya, tubuhnya bergerak dengan gesit. Ia tak punya waktu untuk berpikir panjang. Ia harus segera bergerak.
Dengan cepat, ia menekan tombol di samping kiri kacamatanya. Seketika, sebuah peta muncul di lensa kacamatanya, menunjuk lokasi tempat kejadian.
"Mall Central Plaza," gumam Alzeyroz, membaca nama mall yang tertera di peta.
Tanpa membuang waktu, ia berlari keluar dari kamarnya. Ia harus segera sampai di lokasi.
Sesampainya di Mall Central Plaza, Alzeyroz langsung menyusuri lorong-lorong yang ramai. Ia mencari tanda-tanda yang bisa mengarahkannya pada anak yang akan diculik.
"Dimana anak itu?" gumam Alzeyroz, matanya menyapu setiap sudut mall.
Ia melihat beberapa anak kecil bermain dengan orangtuanya, tapi tak ada yang terlihat mencurigakan. Alzeyroz semakin gelisah. Ia harus menemukan anak itu sebelum terlambat.
Di kacamatanya, peta itu berkedip-kedip, menunjuk ke arah sebuah toko mainan. Alzeyroz berlari menuju toko itu, jantungnya berdebar kencang.
"Anak itu ada di sana," bisik Alzeyroz, matanya tertuju pada seorang anak laki-laki yang sedang asyik bermain dengan robot-robotan.
Alzeyroz melihat sekeliling, mencari orang yang mencurigakan. Matanya tertuju pada seorang pria berpakaian hitam yang sedang mengawasi anak itu dari kejauhan.
"Dia," gumam Alzeyroz, tangannya mengepal erat.
Alzeyroz harus bertindak cepat. Ia harus menyelamatkan anak itu sebelum pria itu berhasil menculiknya.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
/)_/)☆
/(๑^᎑^๑)っ \
/| ̄∪ ̄  ̄ |\/
|_____|/
Bukan BAGASI..
Bagasi itu lebih ke kompartemen yg lebih kecil , seperti tempat di belakang mobil