NovelToon NovelToon
S U G I H Ronggeng

S U G I H Ronggeng

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: RAYYA

Sugih Ronggeng merupakan kisah terdahulu hingga kini yang tidak pernah usai (terkecuali). Nadia merupakan gadis cantik dari keluarga Kartaca yang ia ketahui bahwa dirinya merupakan cucu ke 7. Banyak kejadian yang tidak Nadia pahami, namun Nadia yakin, di ujung sana "pasti ada penawarnya".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naik Pitam

Arum yang memiliki rasa rindu kepada kakaknya Atik berniat berkunjung ke kediaman Atik.

Alih - alih niat berkunjung. Telpon rumah pun berbunyi.

"Krining... Krining"

(Panggilan telpon di kediaman Arum).

"Haloo" Tanya Arum.

"Maaf ini dengan ibu Arum?" Tanya seseorang di balik telpon.

"Betul, saya berbicara dengan siapa ya?" Jawab Arum.

"Bu maaf, saya bukan siapa - siapa. Saya hanya ingin mengabarkan bahwa Bapak yang bernama Surya meninggal dunia. Saya melihat beliau terkapar di samping sumur. Sumur tersebut terletak di samping rumah saya. Ketika saya ingin menimba air, saya kaget ada seseorang yang terkapar dan akhirnya saya lapor RT dan warga pun membawanya ke rumah sakit, identitasnya sudah terungkap yakni Bapak Surya dan saya mendapatkan nomor telpon Ibu karena ada di buku catatan dan tercatat sebagai keluarga Kartaca" Jawab orang yang menghubunginya.

Arum pun tidak menjawab apapun. Tangan Arum gemetar dan langsung mencari suaminya Amirudin dengan posisi telpon masih tergantung.

"Akanggggggggg... Akanggggg" Ucap Arum.

"Kumaha Neng, aya naon? Naha meni rareuwas" (Kenapa Neng, ada apa?) Tanya Amirudin.

"Akang, tadi aya nu nelpon, Kang Surya, Kang Surya" (Akang, tadi ada yang telpon, Kang Surya, Kang Surya) Arum belum selesai mengatakan apa yang ingin Arum katakan kepada suaminya, Arum pun pingsan.

30 menit kemudian, Arum sadar dan

"Akang ih naha masih di dieu? Hayu urang ngalayat ka bumina Ceu Atik" (Akang ih kenapa masih di sini? Ayo kita melayat ke rumahnya Teh Atik) Ucap Arum sembari panik.

Mendengar ucapan istrinya, tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun menyambangi kediaman Atik dan Surya.

Terlihat bendera kuning di kediamannya. Warga sekitar pun banyak yang datang dan mendoakan.

Arum merasa tercengang kembali, karena apa yang di lihatnya yakni dua mayat. Arum bertanya pada dirinya, yang satu Kang Surya, lantas satunya lagi siapa.

Sinta dan Santi, anak perempuan Atik dan Surya menangis sejadi - jadinya sembari memeluk Arum sebagai bibinya.

"Bibiiiiiiiii" Tangisan keduanya pecah.

"Teh Santi, Teh Sinta, naha ieu aya dua?" (Teh Santi, Teh Sinta, kenapa ini ada dua?) Tanya Arum sembari memeluk keduanya.

"Bibiiiii, nembe oge urang teh kaleungitan Sandi, ayeuna Ibu sareng Bapak sakaligus teu aya" (Bibiiii, baru saja kami kehilangan Sandi, sekarang kehilangan Ibu dan Bapak sekaligus) Jawab salah satu keponakannya itu.

"Inalilahi, Eceuuuuuuuuuuuu" (Inalilahi Teteh) Teriak Arum menghampiri mayat Atik.

Ya, Surya dan Atik meninggal secara bersamaan. Mereka pun di kuburkan berdekatan dengan kuburan Sandi.

Arum yang masih syok dengan kejadian beruntun membuatnya banyak pikiran. Kenapa bisa, apakah ada korban selanjutnya, Arum pun selalu di hantui rasa cemas setiap harinya.

"Akang, Neng sieun" (Akang, Neng takut) Ucap Arum kepada suaminya.

"Sieun kunaon Neng?" (Takut kenapa Neng?) Tanya Amirudin.

"Turunan Kartaca meni serempak mararaot, Neng sieun ayeuna giliran Neng, karunya ka Neng Nadia, mun urang maot, Neng Nadia sareng saha?" (Turunan Kartaca secara serentak meninggal. Neng takut sekarang giliran Neng, kasian kepada Neng Nadia, kalo kita meninggal, Neng Nadia sama siapa?) Jawab Arum disertai tangisan.

"Hussss, teu kenging gaduh pemikiran anu awon, atos wae pasrahkeun ka Gusti Allah" (Hussss, tidak boleh memiliki pemikiran buruk seperti itu, kita pasrahkan saja kepada Allah SWT) Timpal Amirudin sembari menenangkan istrinya.

Mendengar percakapan orangtuanya itu, Nadia pun naik pitam. Sebenarnya ada apa ini? Bertanya tidak pernah ada jawaban, akhirnya Nadia pun memutuskan untuk mencari tahu sendiri tanpa memberi tahu siapapun termasuk orangtuanya.

1
ekur71
Luar biasa
denis
Makasih Rayya, cerita yang luar biasa 👏👏👏
denis
Kinasih 💃
Nasution.20
Malangnya Kinasih, 😥
R A Y Y A
Terimakasih yang sudah membaca ✨️🙏
Whina22
❤️❤️❤️
Cantika
semakin seruuuuuuuuuuuuu pemirsah
Cantika
Sati mata duitan 😔 gimaan kalo suaminya jd cinta sama si Neng
Cantika
Sandi bener bener lu ye buat khawatir
Cantika
gak nurut nich si sandi hahahahhahaha
Cantika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sandiiiii, mana sendal weyyyyy pengen nimpuk
Cantika
semakin penasarannnnnnn wkwkw
Cantika
Kinasihhhhh 😭 sedih bet
Cantika
Kerennn, jd tau kalo (mangga) di bahasa sunda itu (silahkan) 😂 kirain mangga mangga ya buah , ilmu baru 👍
Cantika
Acum polos banget 😡
Cantika
Kinasih yg malang 😭
Cantika
di masukan ke list novel fav, blm baca semua, tadi liat di status bestie ttg novel ini dan tertarik baca sampe belain download aplikasi ini 🔥
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak, enjoy your time 😊✨️🙏
total 1 replies
Si Petualang
lumayan jadi tw bahasa Sunda satetik dari novel ini . kreatif euy 🌟🌟🌟🌟🌟
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
Si Petualang
lebih seru kalo sketsa Kinasih nya ada 😍
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
Whina22
Kasian Kinasih jd kambing hitamnya si Rondo 😡 orang cantik mmg selalu banyak yg iri. bagus novelnya tdk pernah bsa ketebak alur cerita slanjutnya sellau d buat pnasaran 👍👍👍
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!