Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Bu Linda dan Alex Yang Tersembunyi
Setelah tersadar dari rasa syok yang menderanya,Bu Linda segera bangkit dari duduknya dan mencari putranya. Dan tak jauh dari tempatnya ia melihat sang anak sedang memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Dari sana Bu Linda menyimpulkan bahwa anaknya itu telah mendengar semua perkataan ayahnya.
"Lex,cepat kamu cari Dania dan minta maaf. Segera perbaiki hubungan kalian sebelum terlambat. Ibu tidak mau hidup susah. Mau tinggal di mana kita jika semuanya jatuh ke tangan Dania." Ujar Bu Linda penuh harap pada putra semata wayangnya.
"Bu,akan sulit untuk membujuk Dania saat ini. Beberapa hari yang lalu aku sempat berkomunikasi dengannya,namun ia tak mau memaafkan ku. Apalagi memintanya untuk kembali itu adalah hal yang mustahil. Bahkan kini nomor ku di blokir olehnya." Adu Alex merasa putus asa.
"Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang Lex ? Ibu sangat takut hidup susah." Keluh Bu Linda kembali terduduk lemas. Ia pun sangat yakin Dania tak akan memaafkan perbuatannya bersama sang putra. Terbukti dari surat gugatan cerai yang saat ini sudah dilayangkan oleh menantunya itu yang sebentar lagi akan menjadi mantan menantu. Tiba-tiba Bu Linda memiliki sebuah ide. Wajahnya kembali berseri ketika satu ide terbersit di pikirannya.
"Lex,kita harus bergerak cepat sekarang. Semua keuangan dan pendapatan dari restoran, kita transfer ke rekening baru yang tidak akan bisa di lacak oleh pihak yang berwajib. Meskipun tak banyak,setidaknya bisa digunakan sebagai bekal di kemudian hari."
"Ide bagus Mah. Ayo kita lakukan sekarang sebelum semuanya terlambat." Alex tampak kembali bersemangat dan bersiap-siap.
"Langkah pertama kita menuju ke bank. Tapi siapa yang kita jadikan tempat penitipan uang itu Mah ?" Tanya Alex setelah dirinya menyadari bahwa untuk membuka rekening baru diperlukan KTP dan orang yang bersangkutan. Anak dan ibu tersebut tampak berpikir sejenak hingga pada akhirnya Alex berbicara. Dan tak mungkin menggunakan nama keduanya.
"Mah,aku ingat. Di restoran kemarin ada karyawan baru masuk. Dia ngelamar jadi Cleaning servis."
"Nah,pas sekali. Orang tak akan curiga karena kita tak saling kenal." Ucap Bu Linda setuju.
"Ayo Lex berangkat sekarang. Semuanya harus dilakukan saat ini juga." Ajak Bu Linda penuh antusias. Kini ia tak lagi takut menjadi orang miskin jika Dania sang menantu mengambil alih semua warisan yang mereka miliki karena mereka telah memiliki rencana yang tidak akan disangka oleh Dania.
Tiba di kantor,Bu Linda langsung menemui Cindy bagian keuangan. Sedangkan Alex menemui karyawan baru yang ditaksirnya untuk menjadi tempat penitipan uang.
"Tapi Bu,saya nggak bisa memberikan semua uang cash yang kita miliki saat ini tanpa persetujuan Pak Prasetyo sebagai pemiliknya." Protes Cindy pada Bu Linda ketika semua pemasukan termasuk uang cash saat itu diminta.
"Aku ini istrinya,kamu nggak usah protes. Atau nanti kamu aku pecat dari sini. Suami ku itu sudah menyerahkan semua tanggung jawab restoran ini pada ku." Ancam Bu Linda hingga membuat karyawan bernama Cindy menjadi takut. Apalagi Cindy baru saja direkrut karena bagian keuangan yang lama sedang cuti melahirkan.
"Jangan Bu,saya baru saja mendapatkan pekerjaan. Oke baik,saya akan berikan uangnya. Tapi nanti jika ditanya oleh Pak Prasetyo akan saya laporkan bahwa ibu yang ambil." Ucap Cindy mencoba untuk sedikit menggertak agar istri pemiliknya itu takut. Namun lagi-lagi wajah Bu Linda terlihat biasa dan tak ada sedikitpun rasa takut terbersit. Pada akhirnya karyawannya tersebut menyerahkan uang dua puluh juta lebih tanpa diketahui oleh Prasetyo.
Setelah mendapatkan uang tersebut,Bu Linda bergegas mencari Alex. Dan tak perlu pusing mencari,putranya itu ternyata sudah menunggunya di dalam mobil. Terlihat dari lambaian tangan ketika Bu Linda membuang pandangannya ke arah parkiran. Dengan cepat Bu Linda segera berjalan menuju mobil dan masuk ke dalam. Di sana sudah ada seorang lelaki muda kira-kira berumur dua puluhan tahun.
"Mah,ini dia Dandi karyawan baru yang aku katakan." Ujar Alex memperkenalkan pria muda tersebut pada sang ibu.
"Oh ya,ternyata masih sangat muda." Sahut Bu Linda sambil menelisik penampilan Dandi dari atas ke bawah yang tampak bersih dan sederhana. Sangat cocok digunakan sebagai orang tempat penyimpanan uang,pikir Bu Linda.
"Halo Bu,saya Dandi." Ucap pria tersebut sambil menunduk hormat.
"Baiklah Dandi,kamu sudah tahu kan apa yang kami inginkan ?" Tanya Bu Linda sambil memandang wajah putranya yang berada di balik kemudi. Alex yang sudah paham arti pandangan dari ibunya menganggukkan kepala tanda bahwa dirinya sudah menjelaskan semua pada Dandi.
"Sudah Bu." Jawab Dandi dengan singkat.
"Oke,perjanjiannya kamu akan mendapatkan dua persen dari tabungan yang nanti kami titipkan padamu. Dan ingat,hal ini tidak boleh sampai bocor ke telinga siapapun. Andaikan kamu mencoba kabur,maka bersiaplah untuk diproses hukum." Kata Bu Linda menjelaskan sebelum ketiganya mengambil kesepakatan akhir.
"Baik Bu,saya siap." Janji Dandi tanpa ragu.
Bu Linda tersenyum senang ketika semuanya bisa berjalan sesuai dengan keinginannya. Ia pun merasa semakin senang karena tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan ketika dirinya telah berhasil menyimpan sedikit keuangan. Ia berjanji setelah ini akan menuju restoran cabang dan melakukan hal yang sama. Mengambil keuangan dari sana,kemudian ia tabung pada rekening yang menggunakan nama seorang karyawan bernama Dandi. Menurutnya tak akan ada orang yang akan curiga. Untuk hari ini ia akan mengambil semua pemasukan restoran. Hari berikutnya ia akan hanya meminta setengah karena takut akan dicurigai.
Alex segera meluncurkan kendaraan yang mereka tumpangi menuju sebuah bank terdekat. Rencananya uang tersebut langsung ditabung setelah Dandi berhasil membuka sebuah rekening. untuk saat ini keberuntungan sedang memihak pada mereka. Rencana mereka berhasil terwujud tanpa adanya halangan. Sang karyawan Dandi menyelesaikan semua yang telah diperintahkan oleh Bu Linda padanya. Mulai dari membuka rekening dan menyetorkan uang puluhan juta untuk di tabung atas namanya. Tak ada sedikitpun rasa takut dalam diri karyawan tersebut akan akibat dari perbuatannya saat ini. Ia tergiur dengan keuntungan yang sudah ditawarkan oleh Bu Linda padanya. Di tambah lagi kesulitan ekonomi yang dirasakannya saat ini membuat seorang Dandi gelap mata.
Setelah semua rencana mereka berjalan dengan baik,Bu Linda dan Alex tak lupa mampir ke sebuah restoran untuk sekedar mengisi perut mereka yang sangat lapar. Sebelum itu Ibu dan anak tersebut sudah memberikan ongkos taksi pada Dandi agar pulang sendiri demi menghindari kecurigaan yang timbul di kemudian hari.
Bu Linda dan Alex pulang ke rumah dengan perasaan yang begitu bahagia. Tak ada sedikitpun ketakutan dalam diri mereka dengan apa yang telah dilakukan. Namun,saat mereka tiba Prasetyo belum juga pulang. Bu Linda sedikit merasa kuatir pada suaminya. Akan tetapi di sisi lain justru dirinya merasa bersyukur karena sang suami pemarah belum pulang. Sehingga dirinya bisa berbaring santai.
Salam kenal 💜